Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Praktisi Muda: Mengkultivasikan Setiap Pikiran

30 Nov. 2013 |   Oleh praktisi Dafa muda di Australia


(Minghui.org)

Salam kepada Guru! Salam kepada rekan Praktisi!

Saya adalah seorang siswa SMP berumur 9 tahun, sekolah di Minghui School Melbourne. Kami terkadang mendengarkan artikel dari siswa Minghui School lain. Suatu kali, guru kami menceritakan sebuah artikel dari seorang murid yang mengikuti kamp musim panas Minghui School Toronto. Artikel itu bercerita tentang bagaimana kita mengkultivasikan setiap pikiran kita dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian dia memberikan kami PR dengan subjek yang sama. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk sharing kepada rekan praktisi tentang pengalaman kultivasi saya.

Mendapat Pelajaran dari Pengalaman Pahit

Suatu hari pada saat belajar Fa bersama, seorang koordinator bertanya kepada ibu saya apakah saya mau melakukan meditasi di atas lotus pada saat parade Hari Australia 2013. Di satu sisi saya ingin melakukan hal itu karena orang-orang akan melihat saya, yang memberikan saya rasa bangga dalam Dafa. Tetapi, di sisi lain, saya tidak mau melakukan hal itu, karena saya takut duduk tidak bergerak selama parade, yang berlangsung sekitar 2 jam lamanya. Jadi, saya menolak untuk ikut dalam kendaraan hias.

Setelah pulang, ibu menanyakan alasan saya menolak. Saya mengatakan, "Jika saya bergerak pada saat meditasi, saya akan merusak Fa." Ibu meredakan rasa takut saya dan mengatakan bahwa Guru akan membantu saya. Tetapi, ketika saya mengatakan ke koordinator bahwa saya berubah pikiran, dia mengatakan bahwa tidak akan ada kendaraan hias di parade tahun ini.

Saya merasa bersalah selama beberapa hari. Saya menyadari bahwa tidak ada yang kebetulan. Saya tidak menghargai kesempatan ini dan melewatkannya. Kesempatan ini tidak akan kembali lagi. Sama halnya, kesempatan untuk berkultivasi di Falun Dafa hanya datang sekali dan sama halnya juga dengan menyelamatkan makhluk hidup. Saya menyadari bahwa kultivasi itu adalah hal yang serius.

Melepaskan Keterikatan Tidak Menyukai Makanan yang Tersisa

Saya mengikuti acara kamp musim dingin Minghui School. Kami berlatih gerakan, menonton ceramah Fa Guru, saya menikmatinya.

Ada satu keterikatan yang saya atasi pada saat kamp tersebut. Saya dulu menolak untuk makan makanan yang tersisa, tetapi akhirnya saya berhasil melepaskan keterikatan ini. Apa yang terjadi adalah praktisi lain tidak menghabiskan semangkuk mie pada saat makan siang dan makan malam. Karena itu, guru menawarkannya pada kami semua. Tong Tong [pria] mengangkat tangannya, saya mengikutinya dan beberapa teman lainnya juga. Kami menghabiskan semangkuk mie tersebut, juga nasi yang tersisa.

Ketika saya memakan nasi yang tersisa, saya memakan semuanya tanpa tersisa sebutir pun di mangkuk. Saya tahu bahwa sebutir nasi di dimensi ini sama dengan segunung nasi di dimensi lain, jadi saya tidak boleh menyisakan sedikitpun.

Mengerti Baik dan Sabar

Pada suatu waktu saya terikat dengan bermain. Ketika ibu menyuruh saya untuk belajar Fa dan latihan gong, saya ragu, dan mengatakan bahwa ingin bermain lebih lama lagi. Lalu saya bermain dan menghabiskan banyak waktu.

Bagaimanapun sejak saya bergabung Belajar Fa bersama di Sonant, saya telah belajar Fa setiap hari dengan praktisi cilik lainnya. Hari pertama kami berlima praktisi cilik dan kami bergiliran membaca Zhuan Falun, paragraf per paragraf. Hari esoknya, kami hanya berdua atau bertiga saja. Ada satu orang membaca sangat lambat dan tidak bisa membaca banyak kata. Saya harus mengajari dia kata yang sama berulang-ulang, tetapi dia masih tidak bisa mengingatnya. Saya menjadi tidak sabar dan tidak ramah. Saya mengeluh di dalam hati, "Saya telah mengatakan beberapa kali tetapi kamu masih tidak bisa mengingatnya. Kamu sangat bodoh!" Saya tidak mengatakan itu di mulut.

Keesokan harinya ketika saya pulang sekolah, saya berlatih gong dengan ibu. Ketika melakukan perangkat kedua, menahan Falun di atas kepala, saya merasakan tekanan di atas kepala saya dan sangat susah mengangkat tangan ke atas. Saya merasa lelah dan gelisah. Saya bertahan di posisi ini selama beberapa menit tetapi terasa seperti beberapa jam. Saya mengatakan kepada ibu setelah kami selesai, "Saya merasa tidak nyaman melakukan latihan ke dua hari ini. Tangan saya sangat lelah dan saya merasa tidak mudah.” Dia bertanya kepada saya apakah saya melakukan sesuatu yang salah dan menyarankan untuk mencari ke dalam.

Saya ingat bahwa saya tidak mempunyai konflik dengan teman sekelas, dan tidak terlintas apapun di pikiran saya. Kemudian saya mencari ke dalam dan menyadari bahwa itu adalah akibat dari mengeluhkan praktisi cilik tersebut karena membaca Fa terlalu pelan. Pantas saja saya merasa tidak mudah hari ini.

Saya meminta ibu untuk membeli makanan ringan untuk saya bawa ke sekolah. Saya memberikannya kepada praktisi cilik dan dia makan sangat banyak. Saya pikir, "Saya memberikan De kepada kamu karena mengeluhkan kamu, tetapi kamu memakan banyak dari makanan yang saya bawa, jadi kita impas. Kita tidak punya hutang lagi satu sama lain,"

Kemudian ketika saya sedang belajar Fa, saya menyadari bahwa saya salah lagi. Saya mencari keluar, harusnya mencari ke dalam. Jika kamu baik kepada orang, kebaikan itu haruslah datang dari hati dan kamu seharusnya tidak mengharapkan apapun sebagai imbalan. Saya merubah pola pikir saya, dan ketika kami sedang belajar Fa di Sonant, saya menyadari bahwa dia membaca jauh lebih baik dan lebih cepat dari sebelumnya.

Menyadari Keterikatan terhadap Keluarga

Baru-baru ini, saya sangat merindukan ayah dan kakek nenek saya yang tinggal di Thailand. Saya iri kepada teman-teman saya yang bisa tinggal dengan orang tua dan kakek neneknya. Kami sudah tidak bersama dalam waktu yang lama. Ketika kami sedang belajar Fa, saya selalu teringat dengan kakek saya yang membaca Fa dengan saya ketika saya berumur 4 tahun.

Saya tahu ini adalah keterikatan saya terhadap keluarga. Saya mengatakan kepada diri saya sendiri bahwa kekuatan lama akan menganggu saya jika saya terlalu terikat kepada hal ini. Saya menyadari bahwa nenek saya sedang bekerja dalam proyek RTC, menelpon untuk menyelamatkan orang. Saya mengatakan kepada ibu bahwa saya juga ingin ikut dalam proyek itu untuk menyelamatkan orang. Dengan cara ini, saya akan merasa bersama dengan nenek dan keluarga kami dapat membentuk satu tubuh.

Ketika kami belajar Fa, saya memikirkan kakek nenek saya yang membaca Fa bersama saya pada saat berumur 4 tahun. Saya mengatakan kepada diri saya sendiri bahwa kekuatan lama akan mengganggu saya jika saya terlalu terikat terhadap hal itu.

Energi dalam Proyek Sangat Kuat

Pada 2 September tahun ini saya bergabung dalam proyek RTC untuk pertama kalinya. Saya masuk ke ruangan belajar Fa praktisi cilik selama setengah jam dengan praktisi cilik dari Asia. Kemudian saya mendengarkan mereka menelpon ke China untuk mengklarifikasi fakta dan meminta mereka untuk mundur dari Partai Komunis, dan lembaga yang terkait dengannya, Liga Pemuda Komunis dan Pionir Muda (Biasa disebut tiga pemunduran)

Saya diberikan salinan naskah tersebut dan membacanya ketika telpon telah tersambung. Namun, saya tidak menelpon siapapun pada hari ini, saya memancarkan pikiran lurus untuk membantu praktisi lainnya.

Pada 4 September, saya menelpon untuk pertama kalinya. Seorang praktisi memberikan saya versi pendek dari naskahnya. Saya menelpon dan seorang wanita mengangkat telponnya. Dia mungkin telah mengetahui tentang fakta sebelumnya karena pada saat saya mengatakan Falun Gong, dia mengatakan bahwa dia telah mengetahui semuanya dan mematikan telponnya.

Saya menelpon lagi dan seorang pria mengangkat telpon. Saya ingin mengatakan, "Paman, saya adalah teman kecilmu dari luar negeri. Saya mau mengatakan bahwa Falun Gong adalah Baik. Kejadian di Tiananmen adalah rekayasa. Falun Gong telah tersebar di lebih dari 100 negara." Tetapi, dia mematikan telponnya pada saat saya tengah berbicara. Rekan praktisi meminta saya untuk menelponnya lagi. Saya mencoba menelponnya, tetapi dia langsung mematikan telponnya.

Saya tidak menyelamatkan wanita maupun pria tersebut, tetapi seorang bibi berjanji untuk mencoba lagi keesokan harinya dan meminta mereka untuk melakukan tiga pemunduran. Ini membantu meringankan pikiran saya dan berharap kedua orang tersebut bisa diselamatkan.

Ketika dalam proyek, saya merasakan energinya sangat kuat. Praktisi kecil dari seluruh dunia bisa membandingkan bagaimana mereka dalam belajar Fa dan kultivasi. Saya sangat menyukai proyek ini untuk belajar Fa dan menyelamatkan manusia.

Saya tahu bahwa saya datang ke sini untuk Fa dan menyelamatkan makhluk hidup adalah tanggung jawab saya. Sebagai seorang praktisi cilik, saya mempunyai suka dan duka di perjalanan kultivasi saya. Saya akan mengikuti Guru dan mengultivasikan semua pikiran dan meningkatkan diri saya.

Terima kasih Guru! Terima kasih rekan praktisi!

(Di presentasikan di Konferensi Fa Australia 2013)

Chinese version click here
English version click here