(Minghui.org)
Dari perspektif manusia biasa, pernikahan saya adalah sebuah
kesalahan, dan nasib sangat tidak "adil" terhadap saya. Saya
dilahirkan dalam keluarga seorang perwira militer, tetapi kedua
orang tua suami saya adalah pekerja pabrik. Saya menjadi pekerja di
sebuah perusahaan negara yang besar, sementara suami saya bekerja
di sebuah perusahaan kolektif kecil, dan kemudian menjadi
pengangguran. Saya menyukai sastra, musik, seni, membaca, dan
kebersihan, sedangkan ia suka minum-minum, merokok, mengunyah
sirih-kacang, dan tidak peduli dengan kebersihan. Dia ceroboh dan
bahkan meludah di mana saja dia suka.
Saya teguh dalam segala sesuatu
yang saya lakukan, dan dapat dipercaya, sedangkan ia suka membual,
berbohong, sering ingkar janji, dan jarang melakukan hal-hal apapun
sampai akhir. Saya mengurus keluarga dan mendidik anak kami,
sementara dia egois, rakus, malas, dan sering pergi sepanjang
malam. Saya berpikiran terbuka dan siap untuk mengambil tanggung
jawab, sedangkan ia keras kepala, berpikiran sempit, takut-takut,
dan ragu-ragu. Saya menghargai ikatan keluarga, pernikahan, dan
perasaan mereka, sementara ia tidak memiliki rasa tanggung jawab,
dan pernah beberapa kali selingkuh. Saya menikah dengan dia melawan
kehendak orang tua saya, dan hasilnya dari sebuah kebetulan yang
aneh.
Setahun setelah kami menikah, anak kami lahir, dan sifat sejati
suami saya terungkap. Karena situasi keuangan kami memburuk saya
mulai menyesal menikahinya. Dia berhenti dari pekerjaannya dan
mencoba untuk berbisnis, tetapi gagal dalam segala hal yang dia
lakukan, dan saya harus membantu membayar utang-utangnya. Saya
menangis setiap hari dan sungguh menderita. Dia tampaknya tidak
melihat perubahan besar dalam diri saya dan hanya melakukan pada
apa pun ia tertarik. Saya mulai berdebat dengannya dan merasa
sangat marah karena saya berada di ambang kehancuran mental. Saya
mengatakan padanya saya ingin bercerai. Setiap kali saya mengangkat
masalah ini, ia membiarkan saya marah, lalu meninggalkan rumah.
Beberapa hari kemudian, dia akan kembali seolah-olah tidak ada
sesuatu yang terjadi. Dia tidak setuju untuk bercerai apa pun
alasannya. Untuk memberikan anak saya sebuah keluarga yang lengkap,
saya menahan rasa sakit dan penderitaan, dan terus berjuang, merasa
putus asa dan bingung, hari demi hari, tahun demi tahun.
Pada tahun 1996 saya mulai berkultivasi Falun Dafa. Guru
mengajarkan kita untuk memperlakukan diri kita sesuai
Sejati-Baik-Sabar dan agar selalu mempertimbangkan orang lain
terlebih dahulu dan tidak egois. Orang menjadi suami dan istri
karena hubungan takdir, dan kita semua harus membayar hutang karma
kita. Saya mengerti bahwa sebagai seorang kultivator saya tidak
seharusnya berusaha memecahkan masalah dengan menceraikan suami.
Namun, karena keterikatan saya pada ketenaran dan kepentingan
pribadi, ditambah pengaruh dan campur tangan dari masyarakat yang
moralnya bobrok secara keseluruhan, saya tidak mau mengambil
tanggung jawab dari realita saya yang "tidak adil" ini. Akibatnya,
saya terjungkal di jalur kultivasi saya dalam hubungan dengan
suami.
Namun saya harus mengatakan, bahwa selama 17 tahun berkultivasi,
terutama ketika Dafa dianiaya oleh Partai Komunis China (PKC),
tidak peduli apa yang terjadi - ketika saya ditangkap karena pergi
ke Beijing untuk memohon bagi Dafa, ketika saya secara ilegal
dikirim ke kamp kerja paksa dan hukuman saya diperpanjang satu
tahun lagi karena saya menolak untuk "berubah," ketika saya
dimonitor dan diganggu oleh orang-orang dari komite lingkungan yang
tidak tahu kebenaran, ketika rekan-rekan praktisi yang tunawisma
datang ke rumah saya untuk meminta bantuan, ketika praktisi datang
ke tempat saya untuk belajar Fa dan berbagi pengalaman, atau ketika
saya mengklarifikasi fakta dengan materi klarifikasi, saya tidak
dapat tidak merasakan tingkah laku suami saya. Dia selalu mengakui
Dafa! Dia juga mempromosikan Dafa kepada teman-temannya. Dia
menahan penganiayaan dan selalu mendukung saya, dan dia bahkan
membantu saya mengirimkan surat klarifikasi. Dia menyambut baik
setiap rekan praktisi yang datang ke rumah kami. Saya berpikir,
"Dia mampu melakukan semua ini pada tahap akhir Periode Akhir
Dharma. Betapa luar biasanya dia!"
Dengan mengikuti ajaran Guru dan melalui belajar Fa, saya menempa
hati saya saat menghadapi berbagai ujian. Saya melepaskan
keterikatan dan mencari ke dalam. Berangsur-angsur saya mengerti,
"Bagaimana saya bisa menilai dan memperlakukan seseorang
dengan egois dan konsep pikiran tingkat rendah yang
berdasarkan keterikatan pada ketenaran, kepentingan pribadi, dan
perasaan saya – sebuah kehidupan yang mungkin telah saya celakai
pada kehidupan dahulu? Guru ingin menyelamatkan semua orang.
Setelah saya mendapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang
prinsip-prinsip Fa, saya mencoba untuk mempraktekannya. Tapi hati
saya tersandung pergolakan baru ketika saya baru-baru ini
diberitahu bahwa suami saya telah didiagnosa menderita kanker
dubur, dan sudah menyebar ke hati. Dia membutuhkan operasi, diikuti
dengan kemoterapi, dan akan menghabiskan banyak uang. Bahkan dengan
pengobatan, ia mungkin hanya memiliki dua tahun untuk hidup.
Pikiran pertama saya adalah bahwa ia tidak pernah peduli tentang
putri kami atau saya. Ketika ia sehat ia makan, minum, berjudi, dan
melacur. Ketika ia sedang melakukan bisnis, saya terus-menerus
khawatir tentang dia. Saya juga harus membayar utang-utangnya
berkali-kali. Ketika saya ditahan di kamp kerja paksa dan
menderita, ia menuruti kesenangan sensual dan berselingkuh. Dia
tidak pernah memberi saya satu sen pun selama penahanan saya, dan
bahkan kertas toilet saya harus dibelikan oleh rekan-rekan
praktisi. Setelah saya keluar, saya bekerja di tiga pekerjaan untuk
menjaga kelangsungan keluarga. Pada satu pekerjaan saya menjual
daging babi dan melayani pesanan. Saya mencuci ayam dan bebek
dengan air dingin selama musim dingin. Saya bekerja keras untuk
mencukupi kebutuhan keluarga dan membayar biaya kuliah putri
saya.
Sekarang suami saya tidak punya pekerjaan, tidak ada sumber
pendapatan, tidak ada asuransi kesehatan, dan tidak ada jaminan
sosial, dan saya hanya memiliki uang pensiun 1.700 yuan per bulan.
Uang untuk keperluan dirinya sendiri, saya memberinya 200 yuan per
bulan sebagai uang saku. Ketika saya memberinya uang untuk belanja,
ia membeli bahan-bahan mewah seperti kura-kura, katak, dan belut,
dan memasak sendiri makanan yang baik. Dia menolak untuk berhenti
merokok dan minum dan tidak mau berolah raga. Saya pikir, "Ia
menderita kanker karena kesalahannya sendiri!"
Di China saat ini, apa yang paling ditakutkan orang adalah sakit.
Biayanya lebih dari 1.000 yuan jika seorang anak kena flu! Sebagai
seorang suami, dia tidak pernah bertanggung jawab untuk kebutuhan
keluarga. Dia sekarang memiliki kanker dan saya harus menghabiskan
uang untuk perawatan dan mengurus kebutuhan sehari-hari, tapi saya
hanya memiliki 50.000 yuan yang diwariskan kepada saya oleh ibu
saya ketika dia meninggal. Semua inilah yang kami miliki untuk
keperluan darurat. Lagi pula, itu jauh dari cukup untuk biaya
perawatannya, dan saya mungkin harus meminjam uang untuknya. Saya
hampir berumur 60 tahun sekarang. Apakah saya masih harus melakukan
pekerjaan sambilan untuk membayar utang? Saya tidak bisa menjaga
pikiran yang tenang untuk belajar Fa atau mengklarifikasi fakta
kepada orang-orang.
Ketika putri saya mendengar berita itu, dia memeluk saya dan
menangis, "Ibu, aku merasa sangat sedih! Anda tidak pernah memiliki
hari bahagia dengan dia dan Anda telah menghabiskan seluruh hidup
Anda bagi keluarga ini, dan baginya, tapi dia tidak pernah peduli
dengan kita! Kita sekarang masih perlu meminjam uang dan membayar
biaya pengobatannya.” Ketika keluarganya mendengar tentang
penyakitnya, mereka juga mengatakan, "Kami merasa sangat sedih! Dia
mendapat penyakit ini dan itu adalah karena kesalahannya sendiri!"
Mereka tahu tentang situasi keuangan kami yang mengerikan dan
membujuk saya untuk berhenti membayarkan pengobatannya. Mereka
bahkan menyarankan agar saya meminta dokter untuk menggunakan obat
untuk "mengurangi penderitaannya."
Beberapa hari pertama setelah operasi, saya berada di sisinya
sepanjang waktu, tanpa makan atau tidur. Saya tidak memberitahu dia
bagaimana kritis penyakitnya, karena takut ia tidak akan mampu
menanggungnya. Saya membersihkan kotorannya dari kolostomi lima
atau enam kali sehari, dan membuang urin dari kateter kandung
kemih, sambil mengkhawatirkan bagaimana berurusan dengan tagihan
medis yang besar. Saya kemudian menyadari bahwa ini juga sebuah
keterikatan terhadap kepentingan pribadi, dan saya gagal memiliki
keyakinan yang teguh pada Guru dan Fa.
Suami saya sangat sakit, dan sering berteriak pada saya. Dia tidak
pernah peduli apakah saya sudah makan atau belum atau saya tidur
atau tidak selama berhari-hari, ia juga tidak peduli apa pun
tentang situasi keuangan kami. Ketika saya mengambil kesempatan
untuk mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong kepada pasien lain
di bangsal, ia akan kehilangan temperamennya dan mencoba untuk
menghentikan saya dengan memukul-mukul tempat tidur. Saya tidak
bisa belajar Fa atau melakukan latihan, dan tidak bisa bergabung
dengan rekan-rekan praktisi untuk belajar Fa dan berbagi. Saya
merasa benar-benar menyedihkan, dan untuk beberapa saat, saya
hampir kehilangan kendali!
Saya sudah menjadi pengikut Dafa selama 17 tahun. Hati saya penuh
dengan ajaran Guru, dan saya tidak bisa melupakan misi dan tanggung
jawab saya. Dengan petunjuk dari Guru melalui mulut putri saya,
saya cepat-cepat menenangkan diri dan menjadi rajin kembali. Sambil
saya menjaga suami saya dengan baik, saya meluangkan waktu untuk
belajar Fa dan melakukan latihan di bangsal, dan memancarkan
pikiran lurus untuk melenyapkan gangguan terhadap suami saya di
dimensi lain dan tangan hitam serta setan busuk yang mencegah saya
untuk mengklarifikasi fakta. Saya putar musik "Pu Du" untuk pasien
lain dan mengatakan kepada mereka untuk mengingat "Falun Dafa Hao
(Falun Dafa baik). Zhen-Shan-Ren Hao (Sejati-Baik-Sabar adalah
baik)," dan memberi mereka cenderamata (Di China, para praktisi
terkadang mengklarifikasi fakta dengan memberikan orang sesuatu
yang kecil untuk digunakan atau disimpan, mengandung beberapa kata
yang mengingatkan mereka akan kebaikan Falun Dafa).
Suatu hari, suami saya tertidur. Setelah membaca satu ceramah dalam
buku Zhuan Falun saya membuka buku "Falun Gong" dan ternyata adalah
bagian tentang melenyapkan karma.
Guru berkata,
“Prinsip
duniawi dan prinsip langit adalah sama, berhutang pada orang lain
harus membayar, sekalipun orang biasa jika berhutang juga harus
membayar. Dalam satu kehidupan manusia, kesulitan atau bencana yang
anda jumpai adalah konskuensi yang ditimbulkan oleh karma, anda
harus membayarnya. Kita praktisi yang benar-benar Xiulian, jalan
kehidupan itu akan diubah, akan diatur lagi suatu jalan sesuai
dengan Xiulian anda, karma anda tersebut akan dikurangi sebagian
oleh Shifu, yang tersisa digunakan meningkatkan Xinxing anda, lewat
berlatih Gong dan Xiulian Xinxing, anda menggantikan atau
membayarnya sendiri. Selanjutnya masalah yang anda jumpai semua
bukan karena kebetulan, harap anda punya persiapan mental untuk hal
ini. Sejumlah kesulitan biar anda lewati, semua benda yang tidak
dapat dilepas manusia biasa biar anda lepaskan. Maka anda akan
menjumpai banyak urusan runyam, masalah dapat terjadi dalam
keluarga, masyarakat dan berbagai aspek, atau tiba-tiba diterpa
suatu musibah, bahkan yang sebenarnya adalah kesalahan orang lain,
namun justru anda yang dicela dan dipersalahkan, dan hal-hal
lainnya. Praktisi Gong tidak selayaknya menderita penyakit, namun
acap kali juga tiba-tiba dilanda suatu penyakit parah, keadaan
penyakit sangat berat, mendera dengan sangat sengsara, menjalani
pemeriksaan di rumah sakit tidak menemukan suatu penyakit, tetapi
entah apa sebabnya, penyakit tersebut sembuh sendiri tanpa melalui
pengobatan, sebenarnya ini adalah suatu utang anda yang dibayar
lewat bentuk semacam ini. Mungkin juga pada suatu hari, suami atau
istri anda tanpa sebab musabab mencari gara-gara degan anda,
uring-uringan, masalah sepele juga akan menimbulkan pertengkaran
besar, setelah usai kejadian juga merasa heran, tidak mengerti
gerangan masalahnya. Selaku praktisi Gong anda harus jelas mengerti
mengapa terjadi peristiwa itu, artinya perkara itu yang telah
datang, ia menghendaki anda membayar karma tersebut. Saat itu anda
harus menguasai diri, teguh menjaga Xinxing dan meminimalkan
masalah, hargai kejadian ini dan berterima kasih kepada dia karena
membantu anda melenyapkan karma.” (Melenyapkan Karma)
Saya merasa seolah-olah saya
belum pernah membaca paragraf ini sebelumnya, dan saya membacanya
lagi dan lagi, merasa sangat hangat dan cerah di dalam hati saya,
dengan air mata menggenang di mata. Saya merasa bahwa Guru
benar-benar berada di sisi saya, melindungi saya dalam kultivasi
sepanjang waktu. Saya berpikir, "Saya adalah seorang murid Dafa.
Guru telah mengatakan kepada kita bahwa tidak ada yang kebetulan di
jalur kultivasi kita. Pada saat kritis ini, apakah saya sendiri
memenuhi standar untuk menjadi seorang murid Dafa? Apakah saya
memiliki keyakinan penuh pada Guru dan Dafa? Mengapa suami saya
memperlakukan saya seperti ini? Saya pasti telah melakukan karma
besar dalam hidup saya sebelumnya atau telah merugikan kehidupan
atau mencelakakan kehidupan hingga saya harus menderita konsekuensi
saat ini. Apakah saya telah melepaskan keterikatan pada kepentingan
pribadi? Apakah saya telah melakukan dengan baik dalam membayar
luka dengan kebaikan? Bukankah kita di sini untuk menyelamatkan
makhluk hidup? Apakah saya memiliki belas kasih yang
seharusnya saya miliki? Apakah saya sudah melepaskan ego dan
mempertimbangkan tindakan diri sendiri demi menyelamatkan kehidupan
dengan penuh belas kasih?" Sudah 17 tahun sejak saya mulai
berkultivasi. Saya merasa sangat malu terhadap keterikatan
ketenaran, kepentingan, perasaan, egoisme, dan pikiran jahat. Saya
belum berkultivasi dengan baik dalam hal ini.
Saya berpikir, "Saya harus membayar utang yang saya buat di masa
lalu. Saya harus menggunakan kesempatan ini untuk melepaskan
keterikatan yang egois terhadap ketenaran, kepentingan pribadi, dan
perasaan, dan menyelamatkan manusia ini yang memiliki takdir
pertemuan dengan Dafa. Saya harus memperlakukan dia dengan baik dan
peduli. Sebagai murid Dafa saya telah berkultivasi meningkat sesuai
dengan ‘Zhen-Shan-Ren’. Saya tidak akan terikat pada uang atau
dibingungkan oleh penampilan palsu dalam dimensi ini. Saya tidak
akan meninggalkan penyesalan apapun dalam berkultivasi Dafa karena
konsep pikiran saya yang egois yang menyedihkan dan menggelikan.”
Apapun yang berhubungan dengan kita diatur oleh Guru dan Guru
menentukan segalanya.
Saya menjadi tenang, menjauhkan kegelisahan saya, dan mulai
menyenandungkan lagu Dafa. Saya mengatakan kepada kerabat yang
datang untuk melihat suami saya, "Saya menikah dengannya dalam
waktu hidup ini dan dia adalah suami saya. Saya tidak tahan ketika
melihat ia membutuhkan perawatan darurat. Ini adalah sebuah
kehidupan yang sedang kita bicarakan. Saya akan melakukan apa pun
yang diperlukan untuk membantu menyelamatkannya. Jika saya tidak
punya cukup uang, saya akan menjual rumah."
Saya juga berbicara dengan suami saya tentang keajaiban Dafa yang
membawa rahmat dan belas kasih Guru. Saya tidak menggurui dia atau
mengeluh. Saya hanya menunjukkan padanya kasih yang mendalam, dan
sikap optimis baginya. Pada saat yang sama, rekan-rekan praktisi
juga datang untuk mendorong dan membantu dia, membuktikan kekuatan
penyembuhan Dafa dengan pengalaman pribadi mereka sendiri.
Guru berkata,
“Kultivasi
itu tergantung pada diri sendiri, sedangkan evolusi Gong tergantung
pada Shifu.” (Zhuan Falun)
Ketika hati saya lurus, belas
kasih dan kebijaksanaan juga muncul, dan situasi yang tampaknya
tanpa harapan sepenuhnya berbalik. Suami saya, yang tidak pernah
percaya pada kekuatan ajaib Dafa, mengatakan ia ingin berkultivasi
Dafa, dan tidak ingin melakukan kemoterapi lagi. Ketika ia keluar
dari rumah sakit, biayanya hanya di bawah 50.000 yuan, sesuai
dengan kemampuan kami. Setelah jahitan dibuka, suami minta untuk
mendengarkan ajaran Fa Guru segera setelah kami sampai di rumah.
Setiap satu ceramah, dia meminta saya untuk duduk di sampingnya dan
berbagi pemahamannya tentang prinsip-prinsip Fa. Dia juga
mengatakan bahwa segera setelah lukanya sembuh, ia akan mulai
melakukan latihan dan bergabung dengan saya dalam melakukan hal-hal
untuk menyelamatkan makhluk hidup. Guru menyebutkan dalam
ceramahnya,
“Pagi
mendengar Tao, petang boleh meninggal”. (“Larut Dalam Fa” dari
Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju)
Ini adalah kebangkitan sebuah
kehidupan, menjadi sebuah kehidupan baru dalam kekekalan!
Saya mengamati semua ini dengan gembira dan pikiran yang tenang.
Saya sangat terinspirasi oleh belas kasih yang besar dan keajaiban
Dafa, dan mengalami belas kasih yang tak terbatas dan penyelamatan
yang tak mengenal lelah Guru. Saya menyadari bahwa pertalian saya
dengan suami sesungguhnya sudah ditakdirkan, dan bahwa kami berdua
akan berkultivasi Dafa. Saya tidak menyadari hal ini sebelumnya
ketika saya bingung. Hanya dengan memurnikan dan mengkultivasi diri
sendiri dengan baik, kita dapat memenuhi janji kita!
Dua keajaiban terjadi pada saya pada hari sebelumnya. Yang pertama
terjadi ketika saya mencoba sepeda listrik kami. Sebuah taksi
dikemudikan dengan kecepatan tinggi menghamtam saya dengan keras
dari belakang. Saya terlempar ke udara dan kemudian jatuh ke tanah.
Bagian belakang kepala saya menyentuh tanah dengan keras, sepeda
listrik di bawah saya meluncur ke depan, kaca spion, papan
perlindungan di sisi, dan ember di belakang semua hancur
berkeping-keping.
Orang-orang berkumpul di sekitar saya dan saya mendengar mereka
berteriak kaget, "Dia sudah tidak ada harapan! Dia sudah mati!"
Saya berbaring di sana dengan tenang, tidak merasa sakit sama
sekali. Saya meraba bagian belakang kepala saya dan perlahan-lahan
bangkit dari tanah. Saya melihat bahwa saya bertelanjang kaki,
karena kedua sepatu saya telah lepas akibat dari tabrakan itu. Saya
melihat kaki kiri saya berdarah sedikit, tapi tidak ada rasa sakit.
Seorang pria berusia tiga puluhan atau empat puluhan datang
menghampiri saya dan berkata, "Anda sangat beruntung!"
Dia kemudian beralih ke sopir taksi yang menatap saya dengan kaget,
"Bayar uang kepadanya! Kau menabraknya begitu keras. Cepat, bayar
uang padanya!" penonton juga mengatakan ia harus membayar saya.
Seseorang juga meminta saya untuk pergi ke rumah sakit untuk
pemeriksaan. Saya berkata kepada orang itu, "saya berlatih Falun
Gong. Saya dilindungi oleh Guru saya. Saya akan baik-baik saja."
Pria itu masih terus berkata, "Apa hubungannya dengan Falun Gong?
Biarkan dia membayar Anda!" Tapi sopir taksi itu mulai mengeluh
tentang saya, mengatakan saya yang salah dan sudah masuk ke
jalurnya.
Saya menyadari bahwa semua orang melihat saya. Jadi saya beralih ke
sopir taksi dan berkata keras, "Saya tidak akan menyusahkan anda
sedikitpun. Jangan khawatir. Karena saya berlatih Falun Gong saya
dilindungi oleh Guru saya. Kami berkultivasi Maha Hukum dari ajaran
Buddha dan diberkati oleh dewa. Saya akan baik-baik saja. Namun,
Anda mengemudi terlalu cepat itu sangat berbahaya. Saya harap Anda
tidak akan berkendara secepat ini lagi. Anda harus memperhatikan
keselamatan. Anda harus ingat 'Falun Dafa baik. Sejati-Baik-Sabar
adalah baik,' sehingga ketika bencana datang, Anda akan terhindar."
Saya mendengar orang-orang mengatakan, “Jangan biarkan dia pergi.
Polisi telah tiba. Dia menabrak Anda. Biarkan dia membayar!"
Saya tidak ingin membuang-buang lebih banyak waktu dengan polisi,
jadi ketika saya melihat sopir taksi dengan segan mengambil 100
yuan untuk diberikan kepada saya, saya berkata kepadanya sambil
tersenyum, "Saya tidak akan menyulitkan Anda. Saya berlatih Falun
Gong dan saya dilindungi oleh Guru saya. Anda harus ingat 'Falun
Dafa baik. Sejati-Baik-Sabar adalah baik.' Dengan demikian Anda
akan diberkati." Setelah berbicara dengannya, saya mengambil sepeda
listrik dan pergi, ditengah tatapan para penonton yang
terheran-heran. Dengan kesulitan yang begitu besar, jika saya
adalah orang biasa, saya pasti sudah lumpuh, jika tidak mati. Guru
menanggung semua penderitaan untuk saya!
Insiden kedua terjadi malam itu. Setelah saya menyelesaikan semua
tugas dan duduk di depan komputer untuk browsing situs web Minghui,
tiba-tiba saya melihat artikel yang saya kirim untuk Fahui China
yang Kesembilan di Minghui tahun sebelumnya (di mana saya juga
berbagi bagaimana saya lulus ujian dalam berurusan dengan suami).
Yang kemudian tidak terpilih. Saya menyadari itu karena saya masih
jauh tertinggal dibandingkan dengan rekan-rekan praktisi, dan masih
memegang banyak keterikatan. Saya harus cepat-cepat mengkultivasi
diri sendiri dengan baik. Hari ini, setahun kemudian, seiring saya
mulai dapat "menyeimbangkan dengan baik" dalam menangani konflik
perasaan dengan suami saya, Minghui menerbitkan artikel saya. Ini
mengindikasikan apa? Saya menyadari itu adalah dorongan dari Guru
yang belas kasih. Saya agak lambat dalam menyadari prinsip
Fa.
Guru, saya adalah makhluk yang sedang bingung dengan begitu banyak
karma, telah memberikan Anda begitu banyak masalah di jalur
kultivasi saya yang bergelombang, namun Anda selalu memberi saya
yang terbaik, yang terbanyak! Saya tidak bisa mengucapkan terima
kasih saya dalam kata-kata untuk anugrah Anda yang tak terhingga!
Saya hanya bisa berlutut di depan potret Anda dan berkata dalam
hati kepada Anda, "Saya akan mengkultivasi diri sendiri dengan
baik! Saya akan membantu Guru dalam menyelamatkan lebih banyak
orang yang punya hubungan takdir dengan Dafa!"
Chinese version click here
English
version click here