Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Laporan Penganiayaan di Kamp Kerja Paksa Masanjia

23 Des. 2013 |   Oleh koresponden Minghui dari Provinsi Liaoning, China


(Minghui.org) Kamp Kerja Paksa Masanjia adalah tempat penganiayaan jahat yang telah digunakan oleh Partai Komunis China (PKC) untuk menganiaya praktisi Falun Gong selama 14 tahun terakhir. Sistem kerja paksa PKC kini menghadapi pembubaran. Kejadian di Kamp Kerja Paksa Masanjia selama paruh kedua tahun 2012 adalah kegilaan terakhir sebelum pembubaran.

Penjaga di Masanjia sekali lagi mengintensifkan penganiayaan mereka terhadap praktisi Falun Gong pada September 2012. Mereka mengerahkan berbagai cara untuk mencuci otak orang-orang yang tetap teguh pada keyakinan mereka, menyatakan bahwa semua orang harus "berubah."

Berikut ini adalah sebagian daftar metode kejam mereka yang digunakan dalam usaha  memaksa praktisi melepaskan keyakinan mereka: Hukuman dengan berdiri atau jongkok selama berjam-jam, menggantung dengan borgol, peregangan, sengatan listrik, cekok paksa makan, menampar dan menendang, menutup kepala seseorang dengan kantong plastik, pemukulan brutal, pelarangan tidur, pelarangan penggunaan toilet, tidak mengijinkan kunjungan keluarga, cuci otak, pemaksaan makan obat yang tidak diketahui, dan menahan makanan.

Siksaan yang digunakan untuk menganiaya praktisi Falun Gong

Praktisi tidak diberikan makanan dan air yang layak. Hanya diberikan bakpau jagung yang keras setiap kali makan, dan sering mengandung pasir dan kotoran tikus. Selain itu, banyak praktisi merasa pusing, lemah, dan bingung setelah makan makanan tersebut, yang menunjukkan bahwa obat-obatan atau racun telah ditambahkan ke dalam makanan tersebut.

Praktisi Falun Gong tidak diperbolehkan membeli makanan. Jika seorang praktisi terluka akibat penyiksaan, para penjaga menggunakan uang praktisi untuk membeli obat-obatan, tanpa izin, dan kemudian memaksa praktisi minum obat.

Berikut ini adalah rincian singkat tentang penganiayaan yang dialami oleh beberapa praktisi yang ditahan di Kamp Kerja Paksa Masanjia.

1. Song Ailin dari Kota Dalian

“Bagaimanapun Juga Kamu Harus ‘Berubah’”


Song Ailian (wanita) dikirim ke Masanjia pada bulan Oktober 2004. Dia mengalami bentuk kelainan tulang  punggung yang parah akibat pemukulan yang diderita di sana.

Suatu hari, Song meminta bertemu dengan orang yang bertanggung jawab, untuk meminta pembebasan tanpa syarat. Penjaga Zhang Huan mengatakan, "Tidak ada yang bertanggung jawab. Anda tidak diizinkan untuk bertemu dengan kepala kamp kerja paksa." Song mencoba menasehati Zhang Huan karena ikut serta dalam penganiayaan, tapi ia mengabaikan nasihat baiknya dan terus berpartisipasi dalam kejahatan terhadap praktisi.

Song dibawa ke sebuah ruangan yang digunakan untuk menyiksa praktisi suatu hari pada akhir September 2012. Dia dipaksa jongkok untuk jangka waktu yang panjang. Para penjaga menempatkan sebuah surat kabar yang memfitnah Falun Gong di kakinya, bersama dengan foto pendiri Falun Gong.

Penjaga Zhang Huan mengancamnya, "Bagaimanapun juga kamu harus 'berubah.' Jika tidak, kamu tidak akan diizinkan keluar dari ruangan ini." Song menjawab, "Saya mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Saya tidak bersalah."

Kepala Dibenturkan ke Tembok

Peragaan penyiksaan: Menjambak rambut serta membenturkan kepala ke tembok

Song menolak untuk melepaskan keyakinannya. Akhirnya, para penjaga menjambak rambutnya dan membenturkan kepalanya ke dinding. Penjaga Ma Jishan menginjak kaki Song dengan sepatu kulit dan menyeretnya keliling berputar-putar.

Mereka menendangnya lebih dari 20 kali. Penjaga Zhang Xuerong juga menginjak kepalanya.

Peragaan penyiksaan: Peregangan

Para penjaga juga menyiksa Song "peregangan," di mana tangannya diborgol ke tempat tidur sambil membungkuk, membuat ia tidak mampu berdiri atau jongkok.

Ditutup dengan kantong plastik

Peragaan penyiksaan: Kantong plastik menutup kepala praktisi Falun Gong

Para penjaga di Masanjia sering menyiksa praktisi dengan kantong plastik untuk disarungkan ke kepala mereka. Para praktisi mengalami kesulitan bernapas dan merasa seolah-olah mereka sedang tercekik.

Penjaga Zhang Xiurong, Zhang Lei dan Zhang Jun menyarungkan kantong plastik ke kepala Song. Setelah beberapa saat, Zhang Lei berseru, "Lihat! Wajahnya berubah ungu!" Song tetap menolak untuk menyerah. Akhirnya, kantong dilepaskan dari kepalanya.

2. Sun Yun dari Kota Dalian

Dicekok Obat Yang Tidak Diketahui Jenisnya


Sun Yun (wanita) adalah akuntan bersertifikat. Sebelum dia mulai berlatih Falun Gong, dia menderita hipertiroidisme berat dan penyakit jantung. Setelah berlatih, ia terbebas dari penyakit ini.

Dia dilaporkan ke polisi karena mendistribusikan DVD Shen Yun Performing Arts pada tahun 2008, dan dijatuhi hukuman 18 bulan kerja paksa. Sun dipukuli di wajah setelah menolak untuk menjadi budak di Masanjia. Para penjaga juga menyetrumnya dengan tongkat listrik dalam upaya untuk memaksa dia bekerja.

Peragaan penyiksaan: Di belenggu dan di gantung

Sun terus melakukan latihan Falun Gong dan menolak untuk berpartisipasi dalam kerja paksa. Akibatnya, pada setiap kesempatan dia sering diborgol dan digantung pada pergelangan tangannya.

Ketika dia melakukan mogok makan untuk memprotes penganiayaan, ia secara brutal di cekoki makanan. Diberi makan obat yang tidak diketahui jenisnya, menyebabkan kehilangan memori, mati rasa, pusing, dan muntah.

Disetrum Dengan Tongkat Listrik

Peragaan penyiksaan: Sengatan Listrik

Ketika Sun mengekspos penganiayaan yang dia alami, para penjaga panik dan berusaha membalas dendam. Penjaga Zhang Lei memborgol Sun ke ranjang besi dan menyetrum tangannya, menyetrum pelipis, dahi, dan paha dengan tongkat listrik. Sun merasakan sakit yang luar biasa di seluruh tubuhnya. Jantungnya berdebar, dan tidak mampu bernapas.

Dia tetap melaporkan penganiayaannya, menolak untuk menyangkal kebenaran. Zhang menjadi jengkel oleh karena ia tidak menarik kembali laporannya, dan menyerang wajahnya dengan tongkat listrik.

Dikurung Dalam Sel  Isolasi

Sun dimasukkan ke dalam sel isolasi pada Oktober 2012, dan diborgol ke tempat tidur besi, menyebabkannya tidak dapat meluruskan punggungnya. Sel itu gelap dan suram, semua jendela ditutupi dengan koran bekas. Dinding ditutupi dengan slogan-slogan dan gambar-gambar yang memfitnah Falun Gong. Koran yang memfitnah Falun Gong tersebar di sekitar kaki Sun.

Dia juga dipaksa untuk mendengarkan propaganda memfitnah Falun Gong, yang terus-menerus diputar siang dan malam.

Sun dipaksa bangun  jam 5 pagi setiap hari dan tidak diperbolehkan untuk tidur sampai setelah tengah malam. Dia tidak diperbolehkan membersihkan diri, dan tangannya tetap diborgol bahkan saat dia tidur.

Karena jongkok berjam-jam, kakinya menjadi mati rasa dan bengkak. Rasa sakit di lututnya membuatnya sulit baginya untuk tidur. Dia menjadi kurus dan lemah, dan tidak bisa berdiri atau berjalan dengan normal.

Perlu enam minggu sebelum dia bisa berjalan lagi setelah dibebaskan dari kurungan isolasi. Bahkan saat ini, dua jari kaki di kaki kanannya masih mati rasa.

Kebohongan yang Dikatakan oleh Para Penjaga

Sewaktu ditahan di sel isolasi, Sun mengalami pemukulan, sengatan listrik, diborgol dan digantung, tidak diijinkan tidur, dan tidak diperbolehkan menggunakan toilet. Dia hanya diberikan makanan yang telah terkontaminasi. Dia mengalami perlakuan ini selama hampir satu bulan.

Setelah keluar dari sel isolasi, pikirannya lambat untuk merespon dan tubuhnya terasa dingin dan mati rasa. Dia merasa pusing sepanjang hari dan sering mengantuk. Ingatannya menurun secara dramatis. Seseorang yang cerdas dan energik disiksa sampai keadaan seperti itu.

Penjaga Zhang Lei memanfaatkan keadaan sesudah penyiksaan untuk menyebarkan kebohongan, dengan mengatakan, "Dia menjadi bodoh karena berlatih Falun Gong."

3. Sun Zhongli dari Kota Dalian


Sun Zhongli (wanita) mulai mogok makan setelah enam hari tiba di Masanjia pada bulan Juni 2012. Dia menjadi sasaran cekok paksa makan.

Ketika di halaman luar penjara, Sun berteriak, "Falun Gong baik! Sejati-Baik-Sabar baik! Hentikan penganiayaan terhadap Falun Gong!" Mulutnya segera disegel, dan narapidana kriminal menyeretnya kembali ke selnya. Ketika ia menolak untuk mengenakan seragam penjara keesokan harinya, para tahanan diperintahkan untuk memaksa dia untuk memakainya.

Narapidana Tan Qingmei ditugaskan untuk memantau Sun. Dia mengikuti Sun ke mana-mana, bahkan ke kamar kecil. Dia sering melaporkan Sun kepada para penjaga karena mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong. Sun kemudian dimarahi dan dihukum dengan dipaksa berdiri dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam selama hampir dua minggu.

Ketika praktisi lain dipaksa membaca tiga pernyataan mengecam Falun Gong, Sun berteriak, "Falun Gong adalah lurus!" Penjaga Zhang Lei dan Zhang Lili membawanya ke ruangan lain dan menampar wajahnya beberapa kali. Dia kemudian diborgol dan digantung dari jam 3 sore sampai jam 9 malam

Peragaan penyiksaan: Di borgol ke tempat tidur

Sun dimasukkan ke dalam sel isolasi selama sekitar 12 hari pada akhir 2012. Dia diborgol ke tempat tidur besi dari jam 05:30 pagi sampai tengah malam. Selama enam hari pertama, dia diborgol dengan satu tangan ke atas dan satu lainnya di bawah, dan tidak bisa berdiri atau jongkok. Tangan yang diborgol di bagian bawah membengkak dua kali ukuran normal.

Sun tidak diizinkan memakai kamar kecil dan hanya diizinkan istirahat makan sepuluh menit.

Dia dipaksa mengenakan seragam yang menampilkan kata-kata fitnah terhadap Falun Gong, dan dipaksa  mendengarkan propaganda memfitnah Falun Gong yang berulang kali diputar dari pengeras suara. Jika dia mencoba mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong, para penjaga menendang dan memukul kepalanya dengan sebuah baskom. Pada suatu hari, ia pernah dipukul dengan begitu keras hingga baskom itu pecah.

4. Zheng Juxiang dari Kota Dalian

Dikenakan Siksaan “Peregangan”


Setelah berteriak "Falun Gong baik!" Zheng Juxiang (wanita) secara brutal dipukul oleh penjaga. Dia kemudian dibawa ke sebuah ruangan dan dianiaya dengan siksaan "peregangan.”

Akibat penyiksaan itu, dia mengalami rasa sakit yang hebat di pinggang dan lengan kiri. Untuk waktu yang lama setelah itu, ia tidak bisa berbaring atau tidur miring ke kiri. Dia tidak bisa berjalan tanpa bantuan, kaki kanannya lemah, dan ia tertatih-tatih saat berjalan. Dia sering mengalami nyeri dada dan kesulitan bernapas.

Digantung dan Dibelenggu pada Posisi yang Sulit

Pada tanggal 29 November, 2012, Zheng dibawa ke sebuah ruangan di mana penjaga Zhang Huan membentang tangannya terpisah dan memborgol tangannya ke tempat tidur. Kakinya melintang di tempat tidur dan tubuhnya membungkuk ke depan. Diborgol dan digantung dalam posisi seperti itu menyebabkan rasa sakit yang teramat sangat.

Pada Januari 2013, ketika diperintahkan menulis laporan mengkritik Falun Gong, Zheng malah menulis pengalamannya sendiri tentang manfaat dari latihan. Penjaga Zhang Huan menjadi marah dan menyiksanya dengan "peregangan" sekali lagi pada Zheng.

5. Chen Haibin dari Kota Dalian

Perawatan Medis Ditolak


Chen Haibin (wanita) menunjukkan gejala penyakit stroke dan jantung. Dia mengeluh sakit dada dan sulit bernapas. Meskipun gejala berat seperti itu, ia tidak diperbolehkan untuk meninggalkan kurungan untuk perawatan medis. Direktur Zhai dari Rumah Sakit Masanjia memalsukan catatan medis Chen dan menyatakan bahwa tidak ada penyakit yang ditemukan.

Penjaga Zhang Lili kemudian mengancam Chen, "Ada dua cara bagi kamu untuk keluar dari sini. Entah kamu mati, atau kamu dibebaskan setelah menjalani hukuman."

Laporan Klinik Palsu

Chen mengalami nyeri dada dan masalah pernapasan lagi pada tanggal 10 Desember 2012, dan dikirim ke Rumah Sakit Masanjia untuk evaluasi. EKG-nya menunjukkan infark miokard dan pembesaran jantung. Namun, dokter memalsukan laporan EKG dan berubah dari "tidak normal" menjadi "normal."

Laporan palsu mengakibatkan Chen kembali dipenjarakan. Keesokan harinya, dia dibawa ke sel isolasi untuk penganiayaan lebih lanjut.

Perlakuan Tidak Benar, Bahkan untuk Penyakit Serius

Chen sangat lemah dan kakinya tidak kuat. Namun, penjaga masih tidak membiarkannya sendirian, dan memaksanya untuk duduk bersila ganda setiap hari. Jika dia menurunkan kakinya ke bawah atau menolak duduk, penjaga Ma Jishan menendang dengan sepatu kulitnya dengan keras. Penjaga Wang dengan kejam menyarankan, "Gantung dia selama tiga puluh menit dia pasti akan menyerah."

Pada satu kesempatan, Chen dipaksa duduk dalam posisi ini selama sekitar 18 jam.

Ketika penjaga menyadari bahwa Chen tidak akan melepaskan keyakinannya, mereka mengubah strategi. Li, kepala seksi, menggunakan tipu muslihat berpura-pura baik kepada Chen. Dia membiarkan Chen menurunkan kakinya dan bahkan membantu memijatnya. Dia kemudian membantu Chen  berjalan di sekitar ruangan dan berkata, "Anda lihat. Kami bekerja sangat keras di sini dan tidak punya banyak waktu di rumah." Para penjaga bahkan membawakan telur (makanan "mewah") dalam upaya untuk membujuknya untuk mematuhi permintaan mereka untuk melepaskan Falun Gong.

Dipaksa Minum Obat

Meskipun dokter penjara membuat laporan klinis palsu yang mengindikasikan bahwa jantung  Song (wanita) "normal," dia masih diminta untuk minum obat. Dia mempertanyakan, "Mengapa saya harus minum obat ketika saya diberitahu bahwa saya tidak punya masalah?"  Penjaga Zhang Lili menjawab, "Meskipun kamu belum ditemukan memiliki masalah medis, kamu memiliki gejala, sehingga kamu harus minum obat."

Song dipaksa minum obat jantung selama enam bulan. Obat-obatan merusak pembuluh darah, dan dia mengalami efek samping. Dia kehilangan berat badan lebih dari 33 pon (15 kg) dalam waktu kurang dari setahun di kamp kerja paksa.

6. Song Changmei dari Kota Dalian

Kehilangan Penglihatan Setelah di Pukul oleh Penjaga


Narapidana Liang Guicun ditugaskan untuk memantau Song Changmei, dan melaporkan tindakannya ke penjaga. Liang mencoba memaksa Song untuk melepaskan keyakinannya pada Falun Gong, dan bahkan memerintahkan dia untuk melakukan hal yang sama kepada praktisi lain.

Song mengatakan kepadanya, "Mengapa Anda mencoba untuk mencuci otak orang lain? Apakah karena Anda ingin dibebaskan lebih awal? Jangan lakukan itu. Anda tidak dapat membayar dosa ini.” Bukannya mempertimbangkan sarannya, malah Liang melaporkannya kepada penjaga.

Liang menggunakan kartu kredit Song untuk membeli makanan untuk dirinya sendiri dan beberapa narapidana lainnya. Song tidak diperbolehkan membeli makanan karena ia menolak  melepaskan keyakinannya. Namun demikian, makanan yang diberikan kepadanya, dia bagi-bagi dengan beberapa praktisi lain. Untuk tindakan yang baik ini, Liang melaporkan dia kepada menjaga Zhang Lili.

Zhang menuntut ingin tahu siapa yang menerima makanan. Ketika Song tidak memberitahunya, Zhang memukul Song yang menyebabkan luka pada kornea mata kiri, sehingga Song kehilangan penglihatan. Biaya pengobatan medis untuk cederanya lebih dari 2.000 yuan, Song dipaksa membayarnya sendiri.

Dengan Kejam di Pukul oleh Narapidana dan Dokter

Song menolak untuk membaca peraturan kamp kerja. Sebagai pembalasan, penjaga Zhang Lili memerintahkan para tahanan untuk mengisolasinya di sebuah ruangan dan memukulinya. Tiga narapidana menarik bajunya dengan kasar dan berusaha untuk mencekiknya. Song hampir tewas tercekik.

Narapidana Zan Guilian bertanya, "Apakah kamu mau membaca peraturan atau tidak?" Song menjawab, "Saya percaya pada Sejati-Baik-Sabar, bukan partai jahat. Saya tidak akan membaca aturan-aturan itu."

Tiga narapidana, Zhang Ying, Zan Guilian, dan Huang Yafei, menendang dan memukulnya sampai ia kehilangan kesadaran. Dokter Ding Taiyong kemudian dipanggil masuk. Dia meninjunya dan memukul Song di hidung. Pemukulan meninggalkan memar hitam di sekitar hidung, dan matanya berdarah.

Tekanan Darah Tinggi dan Tumor Akibat Penganiayaan

Song cukup sehat secara fisik sebelum penahanannya. Setelah menderita penganiayaan di kamp kerja paksa, dia menderita hipertensi dan tumor se-ukuran telur pada lengan kirinya. Dia dibawa ke rumah sakit kamp kerja paksa dan kemudian ke sebuah rumah sakit kota untuk evaluasi. Biaya pengobatan medis lebih dari 1.000 yuan.

7. Kang Yuying dari Kota Dalian

Kang Yuying (wanita) dipaksa menonton program video yang memfitnah Falun Gong di siang hari dan dibawa ke sebuah ruangan untuk cuci otak lebih lanjut di malam hari. Karena ia menolak untuk meninggalkan keyakinannya, dia menjadi sasaran penyiksaan pada akhir 2012.

Dia dipaksa jongkok selama lebih dari sebelas jam sehari selama beberapa hari. Kakinya terluka parah, dan dipenuhi memar dan darah. Dia juga diborgol dan digantung pada pergelangan tangannya selama berhari-hari, yang menyebabkan rasa sakit yang hebat di seluruh tubuhnya.

8. Wang Xuemei dari Kota Dandong

Karena Wang Xuemei (wanita) menolak melepaskan keyakinannya pada Falun Gong, dia diborgol dan digantung selama jangka waktu yang lama. Sewaktu dia tidak sadarkan diri akibat penyiksaan, para penjaga memegang tangannya, memaksanya untuk membubuhkan sidik jari pada apa yang disebut tiga pernyataan, yang menyatakan bahwa dia telah meninggalkan keyakinannya.

Wang dengan tegas menolak untuk mengakui pernyataan palsu dan memulai mogok makan, yang berlangsung selama lebih dari tiga bulan. Dia secara brutal dicekoki selama cobaan berat ini.

9. Wang Tan dari Kota Dandong

“Tidak Ada kamar kecil Jika Kamu Menolak ‘Berubah’”

Peragaan penyiksaan: Penyiksaan Siraman Air

Wang Tan (wanita) dibawa ke sebuah ruang penyiksaan pada tahun 2012. Dia diborgol dan digantung dengan borgol selama berjam-jam, dan kehilangan kesadaran dua kali. Dia tidak diizinkan tidur. Para penjaga menendang dan memukulinya jika dia menutup matanya.

Wang melakukan mogok makan selama lima sampai delapan hari untuk memprotes penganiayaan. Selama periode itu, para penjaga dengan paksa menuangkan air ke tenggorokannya dan tidak mengizinkannya pergi ke kamar kecil. Salah satu penjaga berkata, "Tidak ada toilet jika kamu menolak 'berubah.' Kasihan sekali jika kamu sakit."

Dibekukan di Kamar Gelap


Wang dikurung pada ruang gelap, suram. Para penjaga memaksanya mengenakan seragam dengan kata-kata menghina Falun Gong.

Pada hari musim dingin, ia mengenakan pakaian yang sangat tipis, dan tidak punya makanan untuk dimakan. Dia dipaksa duduk di lantai beton yang dingin. Jarinya beku sangat menyakitkan.

Dia ditahan di ruangan gelap ini selama lebih dari sebulan. Selama waktu itu, dia dikirim ke rumah sakit empat kali sebagai akibat dari luka yang diderita karena penyiksaan.

10. Sun Guiqing dari Kota Dalian


Ketika Sun Guiqing (wanita) menolak membaca peraturan kamp kerja paksa, dia dipaksa berdiri sepanjang hari sebagai hukuman. Penjaga Zhang Lili menghasut narapidana Zhang Ying, Zan Guilian, dan Huang Yafei supaya memukulnya dengan keras, yang membuat kondisi jantungnya memburuk. Dia juga mengalami diare dan sering muntah. Dia menjadi sangat lemah  akibat dari pennganiayaan di kamp kerja.

Dalam  upaya  untuk mencoba memaksa dia melepaskan keyakinannya pada Falun Gong, pada akhir 2012, para penjaga menyetrum Sun dengan tongkat listrik di bagian belakang lehernya. Setelah keluarganya melakukan perjalanan jauh untuk mengunjunginya, mereka tidak diizinkan untuk melihat karena dia belum "berubah."

11. Wang Shulan dari Kota Dalian

Penjaga Zhang Lili (wanita) sering menghasut para tahanan untuk memukul praktisi Falun Gong. Kadang-kadang dia sendiri yang memukulnya, bahkan para senior yang lebih tua dari ibunya pun tidak luput.

Wang Shulan berumur enam puluhan. Zhang menampar wajahnya lebih dari dua puluh kali. Hal ini menyebabkan gigi Wang menjadi longgar, dan dia tidak mampu mengunyah makanan. Penjaga Zhang Xueyong juga menendang Wang di belakang, menyebabkan luka yang terbuka.

12. Hao Qiujin dari Kota Dalian

Disiksa

Hao Qiujin (wanita) dibawa ke sebuah ruangan dan disiksa selama periode yang disebut "melawan kubu pertahanan" di Masanjia sekitar bulan September 2012. Pada kesempatan lain, dia dipaksa untuk tetap berjongkok selama seminggu. Dia masih menderita nyeri lutut akibat penyiksaan ini.

Pada kesempatan lain, dia dikenakan siksaan “peregangan” selama sebelas hari.

Kunjungan Keluarga Ditolak

Suami Hao membawa putri mereka dan menempuh perjalanan hampir lima jam untuk mengunjungi istrinya. Namun, kunjungan ia dan anaknya tidak diizinkan karena Hao belum "berubah."

Selain itu, para penjaga membuatnya tampak seolah-olah Hao yang tidak ingin bertemu keluarganya. Mereka berkata, "praktisi Falun Gong tidak punya perasaan, dan menolak untuk bertemu keluarga mereka."

Dalam upaya untuk membuatnya menyerah dan meninggalkan keyakinannya, penjaga membiarkan Hao berdiri di jendela di sel isolasi dan menonton suami dan putrinya dari kejauhan.

13. Kasus Lainnya

(1) Sun Xiuhua (wanita) dipaksa berlutut sehari penuh, dan kemudian dibelenggu dan digantung dengan tangan diborgol.

(2) Chen Guixiang (wanita) dari Kota Dalian dibelenggu dan digantung dengan tangan diborgol.

(3) Shen Xiangling (wanita) dari Kota Shenyuan dibelenggu dan digantung dengan tangan diborgol karena dia berlatih Falun Gong. Dia sering ditendang dan ditempeleng oleh penjaga. Ketika dia berbicara mengenai Falun Gong, penjaga menampar mukanya dan mengancam “Jika kamu bicara Falun Gong lagi, kami akan menyumpal dan menjahit mulut kamu!”

Kejahatan terjadi setiap hari di Kamp kerja Paksa Masanjia. Tidak terhitung lagi. Apa yang terungkap disini adalah puncak dari gunung es.

Chinese version click here
English version click here