Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Setiap Orang Mmpunyai Takdir Sendiri

7 Des. 2013 |   Oleh pengikut Dafa dari China


(Minghuui.org) Belum lama ini ada praktisi yang mengatakan bahwa menantu pria praktisi Ma [wanita], didiagnosa menderita leukemia, dan harus mengeluarkan uang sebanyak 700.000 yuan untuk pengobatan. Dan teman itu juga mengatakan bahwa cucu laki-laki praktisi Niu [wanita] juga menderita leukemia.

Saya mengatakan kepadanya apa yang saya dengar tentang praktisi-praktisi yang lain. Anak perempuan seorang praktisi lanjut usia berkali-kali ke rumah sakit, dan tampaknya semua baik-baik saja. Tetapi pada akhirnya didiagnosa menderita penyakit kanker otak. Dia meninggal tepat sebelum dilakukan operasi.

Pada saat kematiannya, praktisi itu tersadarkan bahwa ada alasan mengapa dokter tidak dapat menemukan penyakit tumor itu, adalah karena Guru tidak menghendaki dia mengetahui tentang hal itu. Jika tidak, dia pasti akan mengkhawatirkan keadaan anaknya, yang bisa mengganggu dia melakukan tiga hal.

Praktisi lanjut usia itu sungguh hebat. Segalanya segera kembali normal seperti biasanya, dia tak terlalu terpengaruh oleh kehilangan anaknya itu

Ada juga praktisi lanjut usia lain yang anak perempuannya dilahirkan dengan hanya mempunyai satu ginjal. Dokter mengatakan seseorang bisa mempunyai kesempatan hidup hingga 80 tahun dengan dua ginjal, jadi anak paktisi itu kemungkinan hanya bisa hidup sampai 40 tahun. Ketika si anak itu berusia 40 tahun (sekarang sudah bersuami), ginjalnya bermasalah. Awalnya dia belajar Fa dengan ibunya, dan Guru sedang menghilangkan karma itu untuk dia.

Tetapi tak lama setelah ia pulang, suami dan anak perempuannya yang sudah teracuni dengan hebat oleh propaganda Partai Komunis China yang memfitnah Falun Gong, minta dengan sangat sambil berlutut dihadapannya agar tidak melakukan latihan Falun Gong. Dia berhenti berlatih dan melakukan transplantasi ginjal. Transplantasi itu mengalami reaksi penolakan, dan akhirnya dia meninggal dunia. Tetapi ibunya, praktisi lanjut usia itu, tidak terpengaruh dan tetap melakukan hal-hal yang semestinya dia lakukan seperti biasanya.

Saya juga pernah mendengar beberapa praktisi yang berhenti berlatih ketika terjadi kesusahan yang menimpa salah satu dari anggota keluarganya. Misalnya ada seorang pratisi lanjut usia yang ditahan dipenjara berhenti berlatih ketika mendengar kabar kematian anak laki-lakinya.

Ketika saya berkeinginan menulis artikel berbagi pengalaman ini, Guru memberi saya petunjuk bahwa saya harus menulisnya. Semua yang saya tulis ini berdasarkan pemahaman saya pada tingkat yang terbatas, dan mungkin berbeda dengan pemahaman dari para praktisi lainnya.

Saya ingin mengajukan pertanyaan kepada rekan-rekan praktisi, “Mengapa kita berlatih kultivasi?” Menurut pendapat saya, karena kita harus bertanggung jawab pada diri kita sendiri, dan pada kehidupan kita. Tak peduli siapa yang sakit atau meninggal dunia, apakah Anda berkultivasi untuk orang itu? Bahkan jika dia adalah seorang anggota keluarga Anda; Guru tidak akan memperhatikan dia jika dia tidak berlatih kultivasi.

Jika Anda berhenti berlatih karena merasa tak tahan dengan malapetaka yang menimpa, lalu untuk siapa Anda berkultivasi? Bukankah Anda terkecoh oleh kekuatan lama yang memanfaatkan perasaan manusia untuk menarik Anda ke bawah? Guru mengatakan:

“Hari ini saya terhadap satu Dewa tingkat tinggi yang mana saja, tak peduli Ia seberapa tinggi, saya katakan anda kemarilah jadi pengikut Dafa, tidak sampai satu detik, asalkan perkataan saya begitu diucapkan dia segera lompat ke bawah, sungguh gembira bukan kepalang, mereka yang mengerti semua tahu, itu bukan saja dapat menyelamatkan diri sendiri, dan juga dapat menyelamatkan makhluk hidup yang tak ternilai dalam dunia dia itu.” (Apa yang Disebut  Sebagai  Pengikut Dafa)

Dalam kasus ini, jika kekuatan lama mengatur demikian untuk menguji Anda, jika Anda benar-benar berhenti berlatih, bukankah kekuatan lama telah menipu Anda?

Guru Mengatakan

“Seperti yang barusan saya bicara tentang pikiran berpenyakit, anda adalah ingin saya melenyapkan karma anda, anda baru berlatih, juga tidak diperkenankan! Pokoknya hal apapun anda tidak boleh terikat, harus mempunyai pikiran lurus” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Swiss”)

Bahkan bagi praktisi Dafa sendiri jika tidak benar-benar mengkultivasikan hatinya, atau tidak berkultivasi dengan gigih, mungkin juga bisa meninggal. Ada banyak contoh kasus semacam ini dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam dunia manusia ini, hubungan kita dengan anggota keluarga berlangsung hanya dalam beberapa dekade. Tetapi dalam jangka waktu ribuan tahun dan reinkarnasi yang tak terhitung berapa kali banyaknya, kita telah menanti untuk memperoleh Dafa ini.

Jika anggota keluarga Anda sedang sakit atau meninggal dunia, apakah Anda sempat berpikir bahwa semuanya itu ada hubngannya dengan karma? Mungkin sekali dia telah berbuat kejahatan dalam kehidupannya yang lalu, dan kematian itu membantu mengurangi sebagian karmanya. Karena Anda seorang kultivator, Guru akan membuat pengaturan yang baik untuknya. Jadi apa yang tidak dapat Anda lepaskan? Namun jika Anda tidak lagi berlatih kultivasi karena anggota keluarga Anda, berapa banyak karma yang akan dia tanggung nantinya? Mungkin dia akan dilenyapkan selamanya. Bukankah itu sangat bodoh?

Di dalam Zhuan Falun Guru mengatakan:

“Dalam anda mengalami enam jalur reinkarnasi, ibu anda yang berupa manusia maupun yang bukan manusia, banyaknya tidak terhitung. Sepanjang kehidupan anda yang berulang-ulang, berapa banyakkah putra putri anda, juga tidak dapat terhitung. Yang mana ibu anda, yang mana putra putri anda, saat kedua mata terpejam siapa pun juga tidak saling mengenali lagi, utang karma anda tetap harus dibayar.” (Ceramah VI)

Anda makin khawatir tentang anggota keluarga Anda, mereka makin banyak mengumpulkan hutang karma Anda. Mereka hanya ingin mengganggu kultivasi Anda. Jika Anda terikat padanya, Anda akan kehilangan kesempatan yang berharga untuk berkultivasi Dafa yang telah Anda tunggu ribuan tahun. Jika Anda tidak berkultivasi, Guru pasti mengkhawatirkan Anda.

Ada satu artikel berbagi pengalaman yang ditulis oleh seorang praktisi yang memuat kalimat demikian: “Kulit di punggung Guru tak pernah sembuh, terjadi letupan terus menerus yang menyebabkan lubang yang mengeluarkan darah…,“ “Sekarang ini waktunya diulur setiap menit dan setiap detik dengan penderitaan yang sangat berat dari Guru. Kebahagiaan dan kemakmuran di dunia ini diubah dengan darah Guru. Hal ini untuk memberikan kesempatan bagi makhluk hidup agar menentukan pilihan untuk masuk ke masa depan, dan untuk pengikut Dafa membangun kewibawaan De dan menyelamatkan makhluk hidup.”

Setelah membaca artikel itu saya tak bisa menahan air mata.

Guru mengajari kita:

“Ada satu persoalan lagi, karena saat itu tekanan kekejian itu luar biasa besar, merambah langit dan menyelimuti bumi. Dari foto yang termuat di Ming Hui net, kita saksikan citra planet bumi terlihat seperti wajah setan. Itu hanya merupakan ekspresi citra karma di atas bumi saja. Karena setiap partikel karma selalu punya citra karma yang berbeda, dengan begitu juga terdapat citra utuh kesatuan, itulah citra karma. Namun kekejian saat itu jauh berlipat ganda melampaui sejumlah karma ini, dari persepsi demikian banyak tingkat kehidupan, itu tetap ekstrem mengerikan, bukan hanya planet bumi ditutupi kekejian saja. Mereka beranggapan jika tidak mengalami cobaan yang demikian besar, maka tidak layak jadi Fa yang demikian besar. Namun mereka juga tahu dijatuhkannya kesengsaraan yang demikian besar, jika orang tidak tahan tentu akan hancur, lagipula tahu dalam kesengsaraan seperti itu, pengikut Dafa sangat sulit melangkah sampai ke sini. Namun mereka berpikir juga, kalau hancur biarlah hancur, mereka bahkan menganggap saya sebagai praktisi yang Xiulian. Mereka beranggapan jika ingin mengidentifikasikan lewat kesadaran, Fa yang demikian besar, maka harus diuji dengan demikian besar. Coba anda pikirkan, mudah untuk diucapkan, sesungguhnya ekstrim mengerikan. Saat itu situasinya tidak terlukiskan ekstrem jahat. Tetapi praktisi kita baik yang berada di Tiongkok maupun mancanegara, saat itu punya kesan begitu, juga telah menyaksikan taraf kekejian yang ditampakkan oleh kejahatan itu di dunia, dari gejala luar tampak hanya semacam manifestasi manusia, tetapi sesungguhnya adalah unsur jahat itu yang mendalangi manusia. Pada permulaannya dengan sekuat tenaga saya musnahkan benda-benda itu, tetapi terlalu besar, karena bagaimana cepatnya dimusnahkan, juga perlu ada satu proses, dalam waktu 9 bulan mereka baru berhasil dimusnahkan, ini pun tidak pernah terjadi sebelumnya, luar biasa besar. Saat itu karena kekejian ini terlalu besar, mustahil dapat ditanggung para praktisi, tetapi tanpa menanggungnya, dalam ujian mereka tidak akan diakui, hanya memusnahkannya saja juga tidak boleh, oleh karena itu tetap harus ditanggung. Namun saya tahu sekiranya praktisi menanggungnya, maka akan sulit dapat melangkah sampai sini, jadi saya hanya membiarkan praktisi menanggung kekejian yang dimanifestasikan manusia, sedang benda yang sesungguhnya itu, saya yang menanggungnya (tepuk tangan). Di sini bukan mengatakan pada anda bagaimana hebatnya Shifu, bukan bermaksud demikian, adalah memberitahu anda akan proses ini”. (“Ceramah Fa Pada Konferensi Fa di Kawasan Great Lakes, Amerika Utara, 9 Desember 2000,” dari Dao Hang)

“Biarpun Shifu di dalam pelurusan Fa memiliki kemampuan yang betapa besar, secara permukaan kekuatan lama ini sedang memerankan fungsi yang menyekat, dia telah memisahkan kemampuan Shifu yang maha besar dengan permukaan. Pada keadaan biasa dia tidak mampu menyekatnya, tetapi mereka dengan menggunakan cara estafet berjumlah besar dan volume yang raksasa, serta waktu dan ruang yang amat panjang dalam volume, semua ini digunakan sebagai penyekat. Dilihat dari luar badan langit, keadaan cepat sekali sudah akan diterobos, tetapi di dalam waktu pada ruang dimensi umat manusia ini rasanya adalah beberapa tahun lamanya. Tetapi seketika diterobos, berarti pelurusan Fa seluruh alam semesta sudah selesai dikerjakan, maka di dalam proses penggempuran ini, mereka juga akan melakukan sejumlah permainan licik terhadap Shifu, juga akan membawa beberapa pengaruh terhadap tubuh permukaan Shifu ini. Semenjak 20 Juli 1999 kejahatan telah melakukan banyak sekali hal buruk, semua ini saya sudah tidak terlalu banyak membicarakannya, dengan demikian kejahatan yang besar Shifu akan memberantasnya, karma dari banyak praktisi Shifu akan menanggungnya, maka juga akan ada luka tertentu terhadap tubuh permukaan.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di San Fransisco, 5 November 2005)

“Dewa yang menyelamatkan manusia adalah datang untuk menolong manusia, tidak boleh sama dengan manusia. Dahulu penampilan mereka yang sama menderita seperti manusia, bahkan lebih menderita dari manusia, itu dikarenakan manusia sulit diselamatkan, Dewa sendiri yang menanggung dosa karma bagi manusia, bersamaan juga untuk memberi contoh kelakuan kepada manusia, agar manusia menirunya, dilakukan demikian dengan mengandung maksud, agar manusia berbuat baik. Dewa tidak ada dosa karma, bagaimana bisa ada penderitaan? Adalah karma manusia yang membuat mereka terbelit.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa Internasional Amerika Serikat Barat 26 Februari 2005, Ceramah Fa di Berbagai Tempat 7)

Ketika saya bermeditasi, awalnya selama setengah jam pertama kaki tidak merasa sakit. Saya merasa nyaman sekali, menakjubkan. Tetapi ketika mendengar aba-aba ”ganti telapak tangan,” kedengaran suara beliau bergetar karena nyeri yang ditanggungNya bagi saya. Sejak itu saya tidak ingin menikmati perasaan yang nyaman menakjubkan dan mulai serius jika berlatih.

Guru menghilangkan karma kita dari mulai kita berlatih dan berkultivasi. Apakah Anda merasakan atau tidak, proses pendewasaan kita dalam berkultivasi adalah proses dari penderitaan, kesabaran dan kerja keras untuk Guru. Ini adalah karunia Buddha dari Guru yang tak terbatas, dan juga belas kasih yang tak terhingga yang diberikan Guru kepada para pengikutnya.

Guru berkata dalam Zhuan Falun,

“Kami memberi anda demikian banyak benda, membuat anda tahu begitu banyak prinsip yang seharusnya tidak boleh diketahui manusia biasa. Dafa ini telah saya ajarkan pada anda, masih memberi banyak benda kepada anda. Tubuh anda juga telah dimurnikan, di samping itu masih melibatkan beberapa masalah lain.” (Ceramah III)

Guru kita adalah maha agung, jadi mengapa kita tidak menghargai kesempatan ini dan mengkultivasikan diri kita dengan baik? Dengan melakukan demikian baru kita dapat membalas apa yang Guru derita untuk kita.

Saya juga ingin mengajukan pertanyaan kepada para praktisi yang berhenti berlatih. “Guru telah berbuat banyak untuk anda. Apakah Anda pernah merasa berterima kasih, meski Guru tidak pernah minta balasan apa pun dari Anda?”

Guru mulai mengajar Fa pada awal 1992. Selama 21 tahun berapa banyak yang Guru telah derita demi para pengikut Nya? Ketika penganiayaan dimulai, Guru menahan serangan yang tak terbayangkan dari iblis. Bagaimana Anda memandang hal ini?

Ketika Guru mulai mengajar Fa, beliau tampak sangat muda. Tetapi sekarang setelah menahan beban karma untuk makhluk hidup, berapa banyak kerusakan pada tubuh beliau? Guru mengatakan:

“Sebagai manusia, tidak dapat melihat proses pembalasan bergilir dari masyarakat manusia, juga tidak dapat melihat interaksi yang diperankan oleh sebab dan akibat, berhubung tidak dapat melihat jawaban teka teki, sehingga dalam melakukan hal apa pun niscaya tidak memedulikan akibat.” (Ceramah Fa di Los Angeles 25 Februari 2006)

Ketika Anda dengan mudah berhenti berlatih, dan ketika Anda tidak menyadari hanya karena terikat pada perasaan manusia, pernahkah Anda berpikir bagaimana sedihnya hati Guru? Siapa yang benar-benar baik terhadap Anda? Siapa yang menghapus karma Anda, mengajar Anda untuk menjadi orang baik, bertanggung jawab kepada Anda, namun tak pernah minta balasan apa pun dari Anda?

Anda mengeluarkan uang untuk anggota keluarga Anda yang sedang sakit, mengkhawatirkan dia, dan tidak dapat tenang untuk berlatih kultivasi. Tetapi dibalik itu siapa yang menderita untuk Anda? Siapa yang mengambil karma dan menanggungnya demi Anda? Guru melakukan segalanya ini untuk Anda, apakah Anda menyadarinya?

Guru mengatakan:

“Dalam alam semesta terdapat Buddha dan Dewa yang tak terhitung dan tak ternilai, lagi pula di bawah keadaan para Dewa beranggapan alam semesta tingginya sudah mencapai ujung, sudah tidak ada kehidupan lagi di atasnya, menuju ke atas apa pun sudah tidak ada lagi, sesungguhnya pada taraf alam yang lebih besar masih terdapat Buddha dan Dewa lainnya yang taraf kondisinya makin besar dan tinggi tak tertandingi dengan jumlah yang makin tak terhitung, mereka memandang Dewa di bawahnya, dianggap sama bagaikan manusia.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di San Francisco, 5 November 2005)

“Anda adalah orang Xiulian, adalah melampaui manusia biasa, anda tahu dalam kehidupan kali ini kalian adalah sekeluarga, tahukah anda dalam kehidupan sebelumnya kalian bukan satu keluarga? Anda tahu dalam masa hidup ini dia adalah istri anda, pada masa hidup selanjutnya bisa saja adalah istri seseorang? Dalam masa hidup ini adalah anak anda, tahukah anda pada masa hidup sebelumnya dia itu anak siapa?” (Ceramah Fa di Los Angeles, 25 Februari 2006)

Bangunlah wahai rekan-rekan praktisi. Kita perlu belajar Fa lebih gigih, karena hanya Fa yang dapat membimbing kita ke jalur yang benar. Jika Anda dapat melepaskan keterikatan pada perasaan manusia, iblis tidak dapat menjangkau Anda.

Guru juga mengatakan:

“Masih ada satu sebab ialah unsur gangguan kekuatan lama masih sedang berperan. Dahulu saya pernah mengucapkan sepatah kata, bahwa Dewa dalam alam semesta tidak menganggap manusia sebagai suatu hal yang perlu diperhatikan. Orang-orang mengatakan Dewa berbelas kasih, betul, mereka berbelas kasih, yang mereka kultivasikan adalah belas kasih, namun belas kasih mereka tidak berarti belas kasih terhadap manusia. Mereka tidak ada sangkut pautnya dengan manusia. Meskipun di saat ia berhubungan dengan manusia, manusia akan merasakan belas kasihnya yang sangat kuat, tetapi ia memang adalah Dewa yang demikian, ia bukan khusus berbelas kasih demi anda. Belas kasih sudah merupakan kondisi bagi dirinya. Sesungguhnya banyak Dewa alam semesta lama merasakan, kalian, pengikut Dafa berkultivasi hingga begitu tinggi, kalian kelak menentukan masa depan alam semesta, maka kalian selisih sedikit saja saya juga tidak akan membiarkan anda naik ke atas. Dalam hal ini walaupun tidak dapat dikatakan kehidupan tersebut kejam, tapi mutlak tidak akan diberikan kemudahan bagi anda, tidak akan dikarenakan anda telah melakukan hal baik lalu diberi kelonggaran bagi anda.” (Ceramah Fa di Los Angeles, 25 Februari 2006)

Rekan-rekan praktisi, jika Anda tidak berkultivasi, Anda sebenarnya tertipu oleh kekuatan lama.

“Dalam Ceramah Fa pada Konferensi Fa di New York Tahun 2008,” Guru mengatakan:

“Anda harus tahu, saya juga senantiasa mengatakan, bahwa pengikut Dafa memandang masalah harus dari pandangan yang berbalikan, karena Triloka adalah berbalikan, tetapi kalian harus melangkah dengan lurus. Sesuatu yang dianggap tidak baik oleh manusia biasa, bagi orang Xiulian yang adalah kehidupan yang akan meninggalkan tempat ini, itu adalah baik. Jika anda beranggapan sama dengan yang dipikirkan oleh manusia biasa, maka anda selamanya adalah manusia biasa, anda selamanya tidak dapat meninggalkan tempat ini. Oleh sebab itu bila anda menjumpai penderitaan, itu justru adalah kesempatan anda untuk meningkatkan diri, jika anda sanggup mencari ke dalam, itu justru adalah sebuah kesempatan anda untuk melewati ujian kesulitan, dan memasuki suatu kondisi yang baru. Mengapa tidak memandang secara demikian?”

Dalam artikel berbagi pengalaman ini, saya mengutip banyak paragraf dari ceramah Guru, tetapi saya menganggap masih belum cukup. Rekan-rekan praktisi marilah kita belajar Fa dengan baik, lepaskan perasaan manusia, agar tak hilang di dalam dunia manusia. Guru sedang menanti Anda!

Guru berkata,

“Maka dapat dikatakan, Maitreya yang dimaksud oleh Buddha Sakyamuni, sesungguhnya adalah Buddha Maitreya yang hendak turun ke dunia menyelamatkan manusia pada saat akhir dunia, pada saat terakhir dari umat manusia. Sesungguhnya peristiwa ini juga diketahui oleh sebagian orang di atas dunia, bukan hanya di Timur, di dalam masyarakat Barat juga ada sebagian orang tahu, yang benar-benar ingin datang adalah Maitreya, karena saat ini Dewa yang mempunyai sebutan Buddha adalah satu-satunya penolong bagi makhluk hidup alam semesta, dia adalah raja tertinggi dari raja di antara ribuan raja di atas langit, dengan sebutan Buddha Maitreya menolong semua makhluk hidup alam semesta. Jika dengan sebutan Buddha Maitreya, maka siapakah dia di saat sebelum turun ke dunia? Dia turun dari tempat yang lebih tinggi, pernah reinkarnasi pada banyak tingkat yang berbeda, dalam melangkah turun ke bawah setingkat demi setingkat, pernah menjadi banyak ragam Dewa dari tingkat tersebut, mereka semua mempunyai sebutan Fa dari tingkat yang berbeda di saat itu, ketika turun sampai lingkup Fa ialah Raja Sakral Falun, juga disebut Raja Sakral Pemutar Roda.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa Internasional Amerika Serikat Barat, 26 Februari 2005 )

Rekan-rekan praktisi, tolong hargailah Dafa, dan hargailah Guru.

“Kesempatan hanya ada satu kali.” (“Berkultivasi Setelah Pensiun” dari Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju I)

“Genggamlah kesempatan yang langka ini” (“Jangan Bimbang Lagi” dari Hongyin III)

Marilah kita gunakan waktu sebaik-baiknya untuk belajar Fa dan mengkultivasikan diri kita sendiri dengan baik. Marilah pulang ke rumah asal kita, bersama-sama dengan Guru.

Chinese version click here

English version click here