(Minghui.org) Fesbuk (festival buku murah) toko buku Gramedia juga dijadikan ajang pengenalan Falun Dafa secara lebih mendalam dengan mengadakan talk show.

Talk show diselenggarakan hari Minggu tanggal 27 Januari di panggung timur dengan memeragakan dan mengenalkan lima perangkat Falun Gong. Peragaan dilakukan oleh beberapa praktisi dengan menggunakan kostum China tradisional berwana kuning keemasan dan penutup kepala.


Memeragakan lima perangkat latihan Falun Gong

Setelah peragaan lian gong, dilanjutkan pemutaran video penyebarannya yang sangat pesat di China (sebelum terjadi penindasan pada 1999) dan saat ini di lebih dari 100 negara di seluruh Dunia. Beberapa narasumber diundang untuk menyampaikan pengalaman mereka setelah berkultivasi dan berlatih Sejati-Baik-Sabar, prinsip dasar dari Falun Dafa.

Narasumber pertama seorang kontraktor menyampaikan pengalamannya, ”Saya sudah bergabung sejak 2001. Awalnya saya mengira biasa-biasa saja. Setelah membaca dan terus membaca ternyata buku ini buku luar biasa, jika saja setiap orang bisa membaca, buku ini benar-benar dapat meningkatkan moralitas dan juga kesehatan serta spiritual. Kalau dipikir sulit dipercaya, tetapi kalau terus secara tulus membaca akan memberikan manfaat luar biasa karena berpedoman pada Sejati-Baik-Sabar. Tentu saja jika watak kita berubah, penyakit akan terkikis. Manfaat yang saya rasakan adalah perubahan moralitas. Dulu yang menguntungkan diri sendiri adalah baik, tapi ternyata setelah membaca buku ini kita bisa memikirkan orang lain terlebih dahulu, bisa mencapai diri sejati kita. Sekarang saya bisa menerima keadaan yang baik ataupun buruk dengan lapang dada."

Narasumber seorang ibu rumah tangga mengatakan, "Saya mendengar Falun Gong tahun 1999 saat penganiayaan dimulai. Tahun 2005 kembali bertemu di parkir timur Lapangan Renon dan disarankan membeli buku Zhuan Falun. Saya langsung ke Gramedia membeli buku. Saya membacanya pagi-siang-terus sampai sekarang tidak pernah absen membaca setiap hari. Manfaat yang saya rasakan adalah buku ini memberi tahu siapa sih manusia ini, untuk apa sih manusia datang ke dunia ini? Jadi manusia kenal ini, kenal itu, hidup di sini semua itu akan kita pahami, dan buku ini betul-betul membimbing kita, mengetahui jati diri kita yang sesungguhnya, memahami karakter alam semesta Sejati-Baik-Sabar."

Narasumber ketiga yang juga siswa SD mengatakan, "Saya diminta membaca buku ini oleh ayah dan saya sekarang jarang sakit dan tidak pernah ke dokter lagi. Saya sudah tidak nakal lagi setelah membaca Zhuan Falun. Dulu tidak lancar membaca, setelah membaca Zhuan Falun jadi lancar membaca."

Narasumber keempat adalahseorang dosen mengatakan, "Saya mulai membaca buku Zhuan Falun sejak 2010, sudah hampir dua tahun. Ini adalah satu-satunya buku yang kita butuhkan. Setiap kehidupan senang atau susah, buku ini adalah sebuah jawaban. Saya seorang pendidik, bagaimana memberikan pengetahuan kepada mahasiswa. Manfaat yang saya rasakan adalah memberikan jawaban atas kehidupan dan membimbing ke hal-hal yang lebih tinggi.”


Nara sumber empat praktisi

Agung, seorang pengunjung cilik - memegang buku Zhuan Falun dengan wajah yang memancarkan kebahagiaan dan saat ini masih duduk di kelas empat SD, datang ke Festival Buku Gramedia bersama kedua orang tuanya yang bukan praktisi Falun Dafa. Agung berhenti ketika ia sampai di depan stan buku-buku Falun Dafa yang letaknya tepat di depan panggung Talkshow Falun Dafa. Agung secara spontan mengambil buku Zhuan Falun yang masih terbungkus plastik, membolak-balikan buku dan mengatakan kepada orang tuanya bahwa ia ingin memiliki buku Zhuan Falun. Orang tuanya bingung dan tidak mengerti kenapa anaknya yang masih kecil bersikeras meminta dibelikan buku tebal bersampul biru sederhana. Mereka belum pernah tahu tentang buku itu. Mereka berusaha untuk menolak keinginan anaknya tetapi Agung tetap bersikeras minta dibelikan buku itu.

Dalam kebingungan, ayahnya bertanya kepada pemandu Talkshow Falun Dafa apa sesungguhnya isi dan manfaat buku Zhuan Falun tersebut dan tidak mengerti kenapa anaknya bersikeras meminta dibelikan buku itu.

Selesai memberi penjelasan pemandu lalu menanyakan kepada Agung kenapa Agung menginginkan buku Zhuan Falun. Agung sambil mendekap buku Zhuan Falun di dadanya menjawab dengan polos, ”Buku Zhuan Falun adalah buku yang baik.” Beberapa saat sebelumnya seorang teman juga menanyakan hal yang sama kepada Agung dan Agung menjawab bahwa buku Zhuan Falun dapat mengubah hidup, dan menciumi buku Zhuan Falun-nya.

Pada akhirnya kedua orang tuanya membelikan buku Zhuan Falun dan ketika mereka minta untuk membawakan buku itu namun Agung menolaknya dengan memegang erat buku tersebut dan tidak mau melepaskannya.


Agung mendekap erat buku Zhuan Falun


Meminta penjelasan lebih lanjut kepada narasumber