(Minghui.org)

Menderita Infeksi Sinus Maxillary

Seorang pria yang berumur tiga puluhan seharusnya menjadi tulang punggung keluarga. Tetapi ketika saya seumur itu menderita banyak penyakit, selalu minum tablet setiap makan. Saya sering mempercayakan kepada ibu dan isteri untuk merawat saya. Tinggi badan saya 175 cm, tetapi berat hanya 54 kg.

Penyakit saya yang paling parah adalah infeksi sinus maxillary (infeksi rongga hidung disekitar pipi). Penyakit ini sangat jarang. Masalahnya bukan di rongga hidung, tetapi di tulang depan wajah, ada yang tumbuh ganas di dalamnya. Wajah tersinggung sedikit saja membuat seluruh wajah dan kepala sangat nyeri hingga saya berteriak. Sepanjang tahun saya merasakan pusing tujuh keliling dan selalu dalam keadaan bingung. Suatu waktu saya kena flu, kepala saya sakit bukan main seolah-oalah akan pecah dan nyeri itu berlangsung beberapa bulan. Saya tidak bisa betahan dan terpaksa harus menjalani operasi; ketika itu saya berumur 32 tahun. Tetapi tidak sembuh total, dan empat tahun kemudian saya harus menjalani operasi lagi. Operasi ini mengharuskan membuka otot wajah dari dalam mulut dengan mengebor tulang pipi sebesar satu inci (2,5 cm). Kemudian dokter memasukkan kain kasa lembut kedalam lubang itu mengelilingi tumor. Kemudian dia menarik kedua ujung kasa itu bolak-balik untuk mengikis tumor itu, mengikis dan membersihkan sedikit demi sedikit. Selesai melakukan operasi itu dokter berkeringat hingga basah kuyub, sedangkan saya kesakitan setengah mati. Kendati operasi ini sudah dilakukan 30 tahun yang lalu, jika teringat saya masih gemetaran. Selain kedua operasi itu saya masih menderita pusing kepala setiap musim semi dan musim gugur. Setiap kambuh berlangsung kurang lebih sepuluh hari, dan sakitnya begitu hebat hingga saya tidak bisa makan dan tidur.

Siksaan Infeksi Kerongkongan

Penyakit lain yang telah menyiksa saya lebih dari sepuluh tahun. Penyakit itu esophagitis, ada tukak di kerongkongan saya. Sesuai dengan perjalanan waktu, dinding kerongkongan saya membengkak, dan jalan untuk makanan menyempit. Gas yang timbul akibat tukak itu tidak bisa keluar, menimbulkan tekanan dari dalam dinding, yang membentuk kantong-kantong pada tempat yang paling rawan. Jika saya makan harus ekstra hati-hati, suapan harus sedikit agar makanan tidak masuk kedalam kantong-kantong itu. Tambahan lagi saya tidak bisa duduk makan lebih dari setengah jam.

Saya dirawat oleh seorang dokter pengobatan tradisional China yang paling terkenal di kota selama enam bulan. Setelah minum obat begitu banyak tetap tidak ada kemajuan, saya pergi ke dokter allopathy (homeopathy, yaitu pengobatan dengan obat secara minim dibantu dengan mengkonsumsi jenis makanan tertentu dan melakukan pola kebiasaan tertentu). Nasehatnya juga sama harus dioperasi, ini berarti harus membuka rongga dada dan mengambil beberapa tulang iga, kemudian memperbaiki kantong-kantong di kerongkongan. Jika tidak, dalam perjalanan waktu makanan akan tersangkut lebih banyak dan kantong-kantong itu akan membesar, dan dinding kerongkongan akan menipis. Kerongkongan yang luka tertembus sesuatu sangat meankutkan. Setelah mendengar keterangan dokter itu semalaman saya tidak bisa tidur. Jika saya menjalani operasi dan beberapa tulang iga diambil, saya tidak akan bisa melakukan pekerjaan berat, sedangkan dari sinilah sumber pendapatan saya untuk menghidupi keluarga. Tanpa operasi saya bisa mati. Pada waktu itu qigong sangat populer. Saya mulai ikut latihan qigong, tetapi selama sepuluh tahun belum pernah menemui qigong yang baik.

Bertemu dengan Seorang Asing yang Bercahaya

Pada 1998 seorang pria gagah memperkenalkan Falun Gong kepada saya ketika saya sedang menunggu bus di halte. “Hai saudara, saya telah dioperasi tiga kali. Sebagian paru-paru saya dibuang, satu ginjal saya, dan 50 cm usus saya. Waktu itu saya sangat lemah sekali, tertiup angin sedikit saja saya bisa jatuh. Setelah saya belajar Falun Gong saya menjadi sehat dan kuat.” Dia menambahkan: “Jika anda tidak percaya, anda bisa datang ke tempat latihan kami besok pagi dan melihat bagaimana Falun Gong akan menyembuhkan penyakit anda. Tempatnya di belakang Sekolah Dasar Percobaan”.

Saya datang pada jam 5 pagi keesokan harinya. Banyak sekali orang-orang berbagai umur berkumpul di sana, tak seorang pun yang saya kenal. Saya berpikir-pikir apakah dari dua hingga tiga ratus orang ini ada yang menderita sakit seperti saya. Setelah mereka selesai latihan dan membuka mata, ada beberapa ibu setengah baya mendekat, karena melihat saya seperti sedang sakit. Mereka mengatakan bahwa Falun Gong tidak sama dengan qigong lainnya, cara menyembuhkan orang tidak sama dengan cara rumah sakit yang mempunyai banyak bagian. “Falun Gong adalah kultivasi, dan Guru kami tidak ingin memungut sepeser pun dari Anda sepanjang dalam hati Anda ada keinginan untuk menjadi baik.” Setelah itu mereka mengajari saya tiga gerakan dan memberi saya satu jilid buku Zhuan Falun. Itu merupakan harta saya, terutama setelah membaca:

“Sedangkan makhluk berjiwa yang berada dalam ruang dimensi ini tidak sama dibandingkan makhluk berjiwa yang berada pada segenap ruang alam semesta, makhluk berjiwa dari ruang dimensi ini tidak dapat melihat makhluk berjiwa yang berada pada ruang dimensi lain, tidak dapat melihat wajah asli dari alam semesta, dengan demikian berarti orang-orang ini telah jatuh dalam kesesatan. Bila ingin sembuh dari penyakit, menyingkirkan penderitaan, melenyapkan karma, orang-orang ini harus Xiulian, balik ke asal kembali ke jati diri, demikianlah pandangan yang dianut dalam berbagai macam Xiulian. Manusia harus balik ke asal kembali ke jati diri barulah merupakan tujuan sebenarnya dari menjadi seorang manusia, oleh karena itu ketika seseorang ingin Xiulian, sifat kebuddhaannya dianggap sudah muncul. Niat inilah yang paling berharga, karena ingin balik ke asal kembali ke jati diri, ingin melompat ke luar dari tingkat manusia biasa.”

Setelah saya selesai membaca bagian ini, saya menangis di dalam lubuk hati, dan hampir tak tertahankan ingin berteriak: “Saya ingin berkultivasi! Saya ingin kembali ke jati diri saya yang asli, yang sejati! Saya ingin meloncat dari alam delusi ini!” Saya membaca buku itu non stop hingga jam tiga pagi, seolah-olah tak ada hari esok. Isteri melihat saya belum tidur juga, berkata sambil marah: “Jadi kamu percaya yang dikatakan mereka –membaca buku dapat menyembuhkan penyakit. Kalau pun itu benar tak berarti kamu bisa melakukannya. Jangan menjadi pemimpi.” Tetapi saya tetap tak bisa tidur walaupun sudah berbaring di ranjang. Saya terus menerus memikirkan prinsip-prinsip yang tertulis dalam buku itu. Benar sekali, tak akan bisa ditemukan di mana pun di dunia ini. Ini sungguh ilmu yang paling tinggi. Hukum dari langit, Hukum alam semesta. Saya ditakdirkan harus belajar dengan baik, dan berkultivasi dengan baik. Saya ditakdirkan maju terus pantang mundur. Sebelum tertidur alarm jam empat berbunyi, saya terloncat bangun dan pergi ke tempat latihan. Hari itu saya belajar dua gerakan yang tersisa.

Di Tempat Latihan

Para praktisi tak jemu-jemunya mengoreksi gerakan latihan saya pada hari itu. Praktisi yang menderita banyak penyakit sebelumnya, pada datang mendekati saya menceritakan pengalamanya. Pembina juga membantu dan menyemangati. Ketika saya sampai di rumah saya membaca lagi Zhuan Falun. Jika sedang membaca saya sering lupa tidur dan makan. Suatu petang pada waktu makan malam tiba-tiba saja isteri berteriak keras: “Kamu itu asyik membaca saja. Kamu menelan suapan sebesar itu, mau bunuh diri ya?” Sungguh saya lupa kalau sedang bermasalah di kerongkongan. Tetapi rasanya tidak sakit sama sekali waktu menelan suapan besar itu. Pada hari ke-23 saya pergi ke rumah sakit periksa sinar X. Hasilnya menunjukkan dinding dalam kerongkongan saya halus. Saya sadari sebuah kenyataan ketika saya mulai memiliki pikiran untuk berkultivasi, keajaiban telah terjadi. Saya sangat tersentuh saya berlutut dihadapan foto Guru dan menangis kencang, “Guru besar, Anda membuat saya terbebas dari penyakit hanya dalam waktu 23 hari belajar Fa dan berlatih. Anda menghilangkan dua penyakit yang telah menyiksa saya selama lebih dari sepuluh tahun. Saya akan mengikuti Anda dan berkultivasi hinga berhasil.”

Para praktisi ikut berbahagia dengan saya. Isteri juga ikut terus menerus tersenyum. Dia menceritkan kepada setiap orang yang ditemuinya, “Suami saya sembuh dengan berlatih Falun Gong. Saya juga belajar lima gerakan dari dia.” Seluruh keluarga penuh kegembiraan. Ketika saya berumur tiga puluhan orang berpikiran saya sudah berumur 60 tahun. Sekarang saya 59 tahun, dan setiap orang berpikir saya masih tiga puluhan. Setelah berlatih setengah tahun, berat badan saya menjadi normal.

Anggota Keluarga Menyadari “Dengan Seorang Menjadi Praktisi Seluruh Keluarga Memperoleh Manfaat.”

“Dengan seorang menjadi praktisi, seluruh keluarga memperoleh manfaat.” Banyak anggota keluarga saya yang berpikiran seperti ini.

Suatu malam sekitar pukul 10.00 di akhir bulan Agustus 2009, isteri saya tertabrak taksi waktu sedang pulang mengendarai sepeda motor, dan dia terlempar sampai sekitar sepuluh yard (± 9 m). Jas hujan yang dia pakai hilang dan dia pingsan. Tetapi motor itu baik-baik saja meski terlempar sejauh 20 yard (± 19 m). Pengemudi taksi sangat terkejut. Dia mendekati isteri saya dan menepuknya. Setelah melihat isteri saya membuka mata perlahan-lahan dia meminta maaf sedalam-dalamnya. Isteri saya bangun, lalu perlahan-lahan berdiri, dan mengatakan kepada pengemudi itu, “Saya baik-baik saja. Anda jangan khawatir. Saya pengikut Falun Dafa, dan masih berkultivasi. Dalam kesulitan Guru Dafa akan melindungi saya.” Pengemudi itu tetap bersikukuh untuk mengantarkannya ke rumah sakit. Dia diperiksa, dan segalanya beres. Kata isteri saya kepada pengemudi, “Anda beruntung. Jika orang lain pasti meninggal. Karena saya praktisi Falun Dafa secara gaib saya dilindungi. Partai Komunis China (PKC) itu telah membohongi dunia dan memfitnah Dafa. Mereka akan dihukum oleh langit.” Isteri bercerita lebih banyak lagi fakta tentang Dafa, dan diakhiri dengan: “Mohon diingat Falun Dafa baik. Sejati-Baik-Sabar baik. Dewa berada di mana-mana. Saya harap anda juga dilindungi Guru Dafa dan selalu selamat.”

Beberapa tahun yang lalu ibu mertua saya menderita sakit diabetes serius. Saya menyarankan dia melafalkan “Falun Dafa baik.” Namun dia tidak mempercayai saya, dan penyakitnya tambah parah. Mata kanannya tidak bisa melihat sama sekali, dan hanya bisa melihat sedikit cahaya dengan mata kirinya. Dia tidak bisa mengendalikan keinginan buang air kecil maupun besar, dan sering tidak bisa mengenali anak perempuannya sendiri. Ada dua orang dokter senior dan dua perawat di keluarga besar kami. Mereka semua mengatakan bahwa ibu mertua saya tidak tertolong lagi dan segera akan meninggal. Tetapi saya menolak untuk menyerah. Saya tahu bahwa Guru di sini untuk menyelamatkan makhluk hidup. Jika ibu mertua dapat mempercayai Dafa baik, dan Sejati-Baik-Sabar baik Guru dengan pasti akan menyelamatkannya. Jika dia terbangun saya dekatkan mulut saya ke telinganya “Ibu, Anda tahu bagaimana sakit saya bisa disembuhkan. Saya sudah lebih dari sepuluh tahun tidak pernah mengeluarkan uang untuk berobat. Jika ibu bisa melakukan seperti yang kulakukan, berbuat sesuai prinsip Sejati-Baik-Sabar, percaya betul bahwa Dafa baik, dan melafalkan dua kalimat itu, Guru benar-benar akan melindungi dan menyelamatkan Ibu. Mengapa Ibu tidak mencobanya?” Dia mengangguk dan mengikuti saya melafalkan kalimat itu. Kata demi kata, ucapannya menjadi lebih jelas, dan akhirnya terbangun sama sekali. Suaranya makin keras dan dia meneruskan selama dua jam. Keesokan harinya isteri saya melanjutkannya selama dua jam. Lambat laun menjadi kebiasaannya melafalkan kalimat itu. Seminggu kemudian, warna wajahnya dan nafsu makannya berubah, dan mulai bisa terasa sebelum buang air kecil ataupun buang air besar. Dia menjadi lebih energik, dan dua minggu kemudian dia bisa berjalan sendiri dan keluar di depan rumah untuk berjemur diri. Sebulan kemudian dia dapat hidup sendiri tanpa harus dibantu.

Keluarga dan teman-teman mneyaksikan keajaiban melafalkan “Falun Dafa baik. Sejati-Baik-Sabar baik”. Beberapa orang diantara mereka mengikutinya dan memperoleh manfaat.

Bibi Saya Terkenal Pecandu Obat

Bibi saya terkenal pecandu obat. Dia menderita peritonitis (radang pada membran perut), pelengketan usus, sakit jantung, osteoporosis dan kanker usus. Agar bisa selamat dia pergi kemana-mana mencari dokter, berdoa kepada semua dewa, dan berlatih berbagi jenis qigong. Dia pergi ke Beijing belajar qigong yang gurunya membantunya menyembuhkan penyakit. Dia melihat sedikit penyembuhan setelah mengeluarkan banyak uang. Dia tidak mempunyai anak dan selalu memanggil saya bila perlu bantuan jika sakit jantungnya menyerang. Setiap kali terjadi, saya dengan tergesa-gesa membawanya ke rumah sakit, dan dia tinggal di sana untuk satu atau dua bulan, kadang-kadang sampai tiga bulan. Setiap tahun terjadi tiga atau empat kali, dan cobaan berat ini berlangsung selama 17 tahun.

Setelah saya belajar Falun Gong dan mengalami keajaiban, orang pertama yang terpikir adalah dia. Barangkali waktunya tidak tepat. Dia belum siap meninggalkan qigong yang dia pelajari, dan saya tidak bisa mempengaruhi agar tertarik pada Falun Gong. Hal itu berlangsung terus sampai suatu saat teakhir dia dibawa ke rumah sakit. Ketika dokter mengeluarkan pemberitahuan sakit kritis, saya memutuskan untuk menggunakan kesempatan terakhir ini. Saya menunjukkan satu paragraf di Zhuan Falun.

“Satu-satunya cara yang dapat ditemukan agar anda hidup nyaman tanpa penyakit, dan dapat mencapai tujuan pembebasan diri yang sejati, hanyalah Xiulian! Mengajak orang berkultivasi Fa ortodoks, itu barulah benar-benar menyelamatkan segala makhluk hidup secara universal.” (Ceramah II, Kemampuan Gong Suming Tong)

Saya katakan kepadanya: “Hanya Falun Gong ajaran yang benar. Ia telah tersebar ke lebih dari seratus negara di seluruh dunia. Hanya sedikit sekali orang yang belajar qigong seperti yang Anda praktekkan. Mengapa Anda tidak sadar? Andaikan Anda mau melafalkan ‘Falun Dafa baik. Sejati-Baik-Sabar baik’ dari lubuk hati Anda Guru kami secara pasti tentu akan menolong anda melenyapkan penyakit-penyakit Anda dan memperbaiki kesehatan Anda. Sepanjang Anda mempercayainya, tak perlu syarat apa pun. Beliau akan melakukan tanpa syarat untuk Anda.” Mungkin dia percaya kali ini, atau mungkin karena naluri bertahan diri, yang pasti dia mengikuti saya melafalkan kalimat itu. Dia melakukan dengan kesungguhan, setelah berlangsung tiga puluh menit dia jatuh tertidur. Ketika terbangun setelah delapan atau sembilan jam kemudian, dia mengatakan, “Saya tidak pernah bisa pulas seperti itu selama lebih dari sepuluh tahun.” Seminggu kemudian dia boleh meninggalkan rumah sakit. Beberapa bulan kemudian, ketika saya ke makam untuk memberi penghormatan leluhur dengan dia, dia mengatakan kepada saya, “Selama beberapa bulan ini saya baru merasa berada. Sepuluh tahun lebih saya dalam derita. Guru Li adalah penyelamat saya. Sepanjang saya masih bernafas, saya akan melafalkan ‘Falun Dafa baik. Sejati-Baik-Sabar baik.’”

Bibi Saya Yang Berusia 75 Tahun

Kejadian-keajaiban yang lain. Saya mempunyai bibi yang berusia 75 tahun. Dulu kesehatannya sangat jelek dan kebanyakan waktunya tinggal di rumah sakit. Jika seseorang menanyakan dimana tempat tinggalnya, dia menjawabnya dengan senyuman pahit, “Saya tinggal di Rumah Sakit XX.” Sejak dia belajar Falun Dafa, dia tidak pergi ke rumah sakit lagi, dia juga dapat membaca buku Zhuan Falun meski dia buta aksara. Sekarang tidak hanya wajahnya ceria, dia dapat berjalan dengan cepat, ke sana kemari dengan sepedanya, dan berlomba menaiki tangga dengan yang lebih muda. Dia tampak seperti baru berusia 60 tahun.

Saya masih mempunyai banyak cerita. Sepanjang anda melafalkan “Falun Dafa Baik. Sejabi-Baik-Sabar adalah baik” keajaiban akan terjadi disekeliling anda.

Teman-teman sekalian, jika anda membaca artikel ini mungkin takdir anda sudah sampai. Anda tahu perahu yang akan pergi ke tanah bahagia berangkat dari sini.