Salam kepada Guru yang mulia dan teman-teman praktisi

(Minghui.org) Saya hanyalah seorang yang berpendidikan sampai kelas empat SD dan tidak pernah bisa membaca dengan lancar. Ketika  saya belajar Falun Dafa saya perlahan mulai mengenali kembali huruf-huruf dan bisa membaca. Dalam waktu kurang lebih setahun saya mulai bisa membaca agak lancar.

Pangalaman saya berkultivasi selama delapan tahun, cukup banyak yang saya alami sampai saya bisa sharing bersama ini. Jika saya tidak ikut Falun Dafa mungkin saya hanyalah manusia biasa selamanya. Saya tidak mengetahui apa-apa. Mungkin saya tetap menjalani kebiasaan buruk saya mengomel tiada henti jika marah. Mungkin penyakit kudis bernanah di kedua tangan masih ada. Mungkin migren saya masih kambuh. Tetapi saya menyadari semua itu telah dimurnikan oleh Guru agar bisa berkultivasi dalam Falun Dafa. Tidak perlu lagi saya berobat ke dokter.

Shifu dalam Zhuan Falun mengatakan,

”Tetapi sebagai orang yang sungguh-sungguh Xiulian, anda tidak akan dapat Xiulian dengan tubuh yang berpenyakit. Saya akan memurnikan tubuh anda. Pemurnian tubuh hanya berlaku bagi praktisi yang sungguh-sungguh belajar Gong dan sungguh-sungguh belajar Fa.”

Tidak merasa kehilangan

Ketika suami saya yang juga praktisi meninggal dunia, saya tidak begitu merasa kehilangan, karena saya punya pemahaman seperti ini, kalau belum waktunya tidak mungkin dia pergi apalagi dia sudah mendapatkan Fa ini. Demikian juga ketika semua simpanan deposito dan uang asuransinya habis saat dia pergi. Saya memahami itu bukan milik saya jadi saya bahkan tidak memikirkannya. Saya teringat dalam Hong Yin berjudul “Meloncat Keluar Dari Triloka“ - Shifu mengatakan:

“Tidak mengingat penderitaan dan kebahagiaan manusia adalah orang Xiulian;
Tidak terikat dengan perolehan dan kehilangan di dunia adalah Arhat.”

Mungkin minggu pertama masih ingat-ingat dia tetapi saya tidak merasa sedih seperti manusia biasa. Namun sesekali teringat juga kalau saya pulang klarifikasi naik motor sendiri, kalau ada suami mungkin tidak sendirian seperti ini. Kemudian saya segera menyadari bahwa saya tidak sendiri, ada Fashen Shifu yang mendampingi. Perasaan itu pun lenyap.

Keluarga Xiulian juga terjadi konflik

Walau saya Xiulian (berkultivasi dan berlatih) telah cukup lama, masih tidak bisa menata dan mencari ke dalam sepenuhnya. Saya mencoba dan mencoba untuk mengenali kekurangan diri sendiri dan berjuang untuk dapat menyingkirkan konsep yang tidak baik. Tetapi tetap saja gagal keluar dari konflik dengan menantu. Saya memandang menantu seperti duri dalam daging, padahal dia juga adalah praktisi. Saya belum mampu mencari ke dalam diri ini untuk menyingkirkan akar keterikatan.  Shifu dalam Zhuan Falun mengatakan,

”Maka sejak sekarang di saat menghadapi konflik, anda jangan menganggapnya sebagai suatu kebetulan. Karena saat konflik terjadi, dapat muncul tiba-tiba, namun bukan eksis secara kebetulan, itu digunakan untuk meningkatkan Xinxing anda. Asalkan anda memperlakukan diri selaku praktisi Gong, anda akan dapat mengatasinya dengan baik.”

Membantu pertunjukan Shen Yun

Dua tahun lalu saya ada kesempatan untuk membantu pertunjukan Shen Yun di Sydney, berkesempatan bergabung di belakang panggung dengan para pemain. Merasakan perbedaan besar ketika mereka di  panggung dan dalam keseharian kami temui di kantin. Di sini saya merasakan peningkatan besar. Di sisi lain saya merasa minder dan sedih tidak bisa berkomunikasi dengan praktisi di sana karena saya tidak bisa berbahasa Inggris. Namun perasaan seperti itu  harus dilenyapkan, saya adalah praktisi tidak boleh merasa kecewa.

Ketika saya pulang setelah membantu proyek Shen Yun di Sydney, ada  benda buruk yang hilang dari diri saya. Saya melihat menantu tidak seperti dulu lagi. Walau masih ada perasaan tidak nyaman, karena masih ada hati manusia yang saya harus kultivasikan. Terkadang saya mengeluh kepada Shifu, Shifu mengapa perasaan ini tidak bisa hilang, apakah karena saya bodoh ya? Apa karena saya tidak berpendidikan? Egois atau memang keterikatan berat. Ini ada dalam hati.

Berspesialisasi tunggal

Pengalaman saya tentang berbagai ritual yang dilakukan di masyarakat, sebagai anggota keluarga besar mau tidak mau harus terlibat dengan urusan ini. Jika sendiri lain dari mereka saya pahami mungkin saya tengah merusak Falun Dafa. Karena akan dibilang aneh. Mereka punya citra buruk terhadap Falun Dafa. Itulah yang saya pahami pada tingkatan saya sekarang. Namun ada satu hal, dulu kami banyak memohon ini itu, sedangkan sekarang hanya memandang sebagai pekerjaan dan hati saya tetap di Falun Dafa.

Berpartisipasi dalam proyek klarifikasi fakta

Pertama kali saya ikut kegiatan tiga pemunduran di daerah Nusa Dua medannya terasa sangat berat. Meditasipun rasanya susah. Sekarang setelah beberapa tahun berjalan jauh berbeda, namun bagi saya harus tetap menjaga sikap tidak lengah. Setiap kali saya ke sana  harus dapat mengerjakan sesuatu, membantu memasang spanduk klarifikasi, mengangkut materi klarifikasi dan lain-lain.

Saya bergabung dalam barisan genderang pinggang untuk klarifikasi fakta. Setiap hari Minggu mengikuti belajar Fa dan latihan Gong bersama team genderang pinggang di Denpasar. Jika ada undangan pentas genderang saya selalu berusaha untuk berpartisipasi. Saya menyadari bahwa Shifu khusus membuat puisi tentang fungsi genderang pinggang dalam Hong Yin berjudul “Barisan Genderang Pinggang”:

“Formasi genderang pinggang
Adalah Dewa di tengah Fa
Setiap suara tabuhan genderang Fa adalah Zhen Shan Ren
Memberantas kejahatan di dalam triloka dan menyelamatkan manusia di dunia
Gaya nan gagah pikiran yang lurus menggetarkan pintu langit
Setan busuk mau kabur ke mana.”

Saya bisa menapaki jalan xiulian seperti sekarang karena saya terus mengikuti belajar Fa bersama sembilan hari yang diadakan setiap bulan. Saya sangat termotivasi oleh kegiatan belajar ini. Hanya saja masih ada keterikatan rasa takut naik motor sendiri ke tempat belajar  bila kena sorot lampu kendaraan yang berpapasan.

Jika saya tidak bertemu Falun Dafa rasanya saya tidak mungkin pergi ke Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Jakarta dan Australia (melihat pertunjukan Shen Yun).

Akhir kata saya teringat Hong Yin Shifu berjudul “Putuskan”

“Kultivasi tidaklah sulit
Keterikatan yang sulit disingkirkan
Begitu banyak keterikatan kapan dapat diputuskan
Semua tahu laut penderitaan selalu tak bertepi
Tekad tidak teguh
Cobaan ibarat gunung
Bagaimana dapat mencuat ke luar dari keduniawian.”

Demikian pengalaman saya dalam berkultivasi mohon ditunjukkan kekurangan karena pemahanan saya sangat dangkal.