Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Seorang Dosen dari Universitas Teknologi Beijing Mengajukan Tuntutan Hukum Terhadap 30 Petugas Polisi di Beijing

14 April 2013 |   Oleh: koresponden Minghui dari Beijing, China


(Minghui.org) Pada 28 Februari 2013, Zhuang Yanghong, wanita, dosen dari Universitas Teknologi Beijing, mengajukan tuntutan hukum kepada Kejaksaan Agung Rakyat dan Kejaksaan Rakyat di Kota Beijing terhadap lebih dari tiga puluh petugas polisi di Beijing dengan tuduhan menyalahgunakan hukum demi keuntungan pribadi, penyalahgunaan kekuasaan dan pengenaan penahaan ilegal.

Petugas polisi yang dituduh termasuk:

Dua belas petugas dari Kantor Polisi Balizhuang, Departemen Kepolisian Kota Beijing, termasuk Li Bin, Bai Hongfu, Hao Cuizheng, Liu Shouchen, Yang Chonghui, Guo Hong, Wang Hao, Li Qiang, Wang Baosheng, Sun Lei, direktur Zhang Shuo dan komisaris politik Liu Quanxi;

Dua belas petugas dari Departemen Kepolisian Kota Beijing Cabang Chaoyang termasuk Shi Wei, Xu Yong, Sun Lei dan Su Zheng dari divisi keamanan domestik, Zhang Yingnan, Guo Jinghong dari kantor pra pengadilan, Zhou Liyuan dan Zhou Li dari kantor legislatif, direktur Tao Jing, pendaftar Zhao Peng, Zhao Ming (kepala divisi keamanan domestik) dan Hu Yibiao;

Dai Wan dari Kantor Urusan Legislatif, Departemen Kepolisian Kota Beijing;

Zhou Yan (ID kantor 1159307), direktur dari Kamp Kerja Paksa Wanita dan kepala seksi manajemen dan seorang petugas wanita dengan ID 1159216.

Zhuang Yanhong, dosen dari Sekolah Ilmu Sosial dan Kemanusiaan, Universitas Teknologi Beijing, secara ilegal ditangkap pada 18 Oktober 2012 dan dianiaya di Kamp Kerja Paksa Wanita Daxing.

Zhuang Yanhong dan anggota keluarganya mengatasi berbagai halangan dan menyewa seorang pengacara untuk mengajukan permintaan peninjauan ulang administratif. Sementara itu, Zhuang mengajukan tuntutan hukum kepada Kejakgung Rakyat dan Kejaksaan Rakyat di Kota Beijing terhadap lebih dari tiga puluh petugas polisi di Beijing yang terlibat dalam kasus penganiayaan terhadapnya.

Ini adalah ikhtisar singkat tentang apa yang terjadi terhadap Zhuang.

Pada 18 Oktober 2012, enam petugas polisi menerobos masuk kampus Universitas Teknologi Beijing dan membawa pergi Zhuang dari kantornya, meski dihalangi beberapa manajer yang ada di lokasi. Polisi menggeledah rumah Zhuang dan menemukan pemutar mini MP3. Mereka memvonisnya dua setengah tahun penjara di kamp kerja paksa karena “memiliki materi Falun Gong.”

Zhuang meminta anggota keluarganya untuk menyewa pengacara agar mengajukan banding terhadap vonis tidak berdasar hukum ini. Anggota keluarganya tahu betul Zhuang adalah orang baik dan tidak melakukan kesalahan. Jadi mereka menyewa pengacara bagi Zhuang untuk mengajukan “peninjauan kembali secara administratif” meminta banding atas “vonis kerja paksa.” Tetapi, polisi melakukan segalanya untuk menghalangi. Vonis kerja paksa diberlakukan setelah tenggang waktu banding berakhir. Juga, pengacara diancam dan harus menghentikan kontraknya dengan Zhuang.

Zhuang telah dianiaya dan disiksa secara kejam saat masa tahanan terakhirnya. Keluarganya sangat khawatir dan menyewa pengacara lain Cheng Hai untuk membantunya mencari keadilan.

Sekitar jam 15.00 pada 8 Januari 2013, pengacara Cheng Hai menemani keluarga Zhuang, pergi ke Kamp Kerja Paksa Wanita Daxing untuk menemui Zhuang. Tetapi, polwan Zhou menolak permintaan pengacara untuk menemui kliennya. Ia meminta pengacara Cheng agar daftar di Asosiasi Pengacara dulu sebelum diijinkan untuk menemui Zhuang. Pengacara Cheng memberitahunya, ”Pendaftaran Asosiasi Pengacara adalah urusan antara dia dengan asosiasi. Ini tidak ada hubungannya dengan kamu. Tunjukkan ketentuan hukum yang melarang saya menemui klien saya. Saya akan mengajukan pengaduan.” Polwan itu mengatakan bahwa ia dapat menelepon hotline pengaduan. Cheng segera menelepon semua hotline pengaduan yang diberikannya tetapi tidak ada yang menjawab. Jadi Cheng kembali ke kantor penerima kamp kerja dan meminta untuk menemui Zhuang.

Petugas membawa mereka ke ruang rapat. Pengacara Cheng memberitahu petugas itu jika atasannya mengeluarkan perintah ilegal dan bawahannya mengikuti, bawahan itu juga dianggap bertanggung jawab. Cheng dan petugas ini saling bersikukuh sampai hampir jam 17.00. Petugas itu menelepon cukup lama sebelum akhirnya memperkenankan Cheng menemui Zhuang. Tetapi, itu sudah lewat jam kerja dan Cheng harus meninggalkan dokumen Memberikan Kuasa kepada Pengacara untuk ditandatangani Zhuang. Ia kemudian mengatur waktu lain untuk menemui Zhuang. Pada 20 Febuari 2013, Cheng akhirnya diperkenankan untuk bertemu Zhuang supaya bisa menandatangani dokumen Memberikan Kuasa kepada Pengacara.

Pada Maret 2013, Zhuang Yanhong mengajukan permintaan “peninjauan kembali secara administratif” kepada Administratif Pendidikan Kembali Kamp Kerja Paksa Kota Beijing. Pada 11 Maret, ia menerima keputusan dari pemerintah kota Beijing bahwa vonis aslinya telah dijalankan.

Artikel-artikel terkait:

Praktisi dan Profesor Universitas Zhuang Yanghong Diperlakukan Sewenang-wenang dan Disiksa di “Pusat Latihan Hukum”

http://en.minghui.org/emh/articles/2004/7/29/50798.html

Zhuang Yanhong, Dosen dari Universitas Teknologi Beijing, Ditangkap Keenam Kalinya dan Divonis Kerja Paksa

http://en.minghui.org/emh/articles/2007/12/6/91896.html

Dosen Universitas Industri Beijing Zhuang Yanhong Divonis Kerja Paksa

Labor http://en.minghui.org/html/articles/2012/12/17/136689.html

Chinese version click here
English version click here