(Minghui.org) Praktisi perempuan Falun Gong, Qu Liling, berumur 56 tahun, adalah pensiunan pegawai dari Toko Baokang Erqing di Kota Tongliao, Daerah Otonomi Mongolia Dalam. Ketika dia ditangkap secara ilegal di Kecamatan Mingcheng, Kabupaten Panshi, Provinsi Jilin pada 24 April 2012, dua petugas dari kantor polisi kecamatan, Liu Zhenxia dan Li Xiaoshan, memberi makan korban dari kantong roti yang sudah tercemar. Setelah Qu dibebaskan, ia mengalami gejala keracunan makanan serius.

Berikut ini adalah rincian dari penderitaan Qu.

Pada malam 24 April 2012, Qu Liling dipenjara di Kantor Polisi Mingcheng. Sekitar pukul 6 sore, polisi wanita Li Xiaoshan membawakan satu kantong roti, sepotong sosis, dan dua botol air untuk makan malam. Li menekankan bahwa barang ini "baru saja dibeli dari supermarket." Qu makan dua potong roti dan setengah dari sosis tanpa berpikir panjang. Satu jam kemudian, dia sakit perut tak tertahankan dan tidak bisa tidur malam itu.

Hari berikutnya, kepala Kantor 610 setempat Wu Dechun menginterogasi Qu, menanyakan bagaimana tindakan mereka telah dilansir di situs web Minghui. Setelah itu, Liu Zhenxia dan Li Xiaoshan memaksa Qu untuk melakukan pemeriksaan fisik. Di rumah sakit, Li Xiaoshan lapar dan pergi ke toko terdekat untuk membeli kue. Liu Zhenxia meminta Li Xiaoshan untuk memberikan beberapa untuk Qu. Ketika menyerahkan kue untuk Qu, Li menekankan, "Ini bagus. Anda bisa makan ini." Saat itu, Qu menyadari bahwa roti yang dia makan sehari sebelumnya telah tercemar. Malam itu dia ditahan di Pusat Penahanan Kota Jilin dan polwan itu membawakan roti yang sama. Seorang tahanan perempuan melemparkan kue melalui jeruji besi untuk anjing polisi, kemudian Qu memberikan rotinya pada tahanan ini untuk dilemparkan ke anjing. Tahanan mengatakan, ketika dia mengambil roti, "Oh, roti ini telah berubah menjadi potongan kecil kering (setelah roti direndam dan kemudian dikeringkan), itu pasti sudah kedaluarsa dan jamuran."

Setelah mendengar hal ini, Qu tiba-tiba menyadari alasan mengapa perutnya begitu sakit karena dia telah makan roti beracun. Selama tiga hari setelah makan roti, ia mengalami nyeri terus-menerus di perutnya, dan selama 10 hari berikutnya dia tidak bisa makan apa-apa bahkan ketika dia lapar. Setelah ia kembali ke rumah 13 hari kemudian, perutnya bergeser ke tingkat tertentu. Namun, dalam waktu kurang dari sebulan, dia tiba-tiba merasa dingin di seluruh tubuhnya. Kedua lengannya sedingin es dan dia tidak bisa mengangkat tangannya. Dalam waktu dua bulan, giginya menjadi hitam dan gusinya menjadi bengkak dan merah. Lebih dari 10 gigi menjadi longgar dan ia tidak berani makan bahkan makanan lunak. Daerah dekat ginjal kanan dan bahu kiri memiliki benjolan seukuran telapak tangan di mana kulit menjadi hitam dan jaringan di bawahnya membusuk, menyebabkan rasa sakit dan gatal-gatal. Dua kuku kakinya benar-benar lepas jatuh dan setengah dari jari kaki terkecilnya mengalami infeksi, dan kuku kaki lain memiliki lubang di dalamnya.

Qu telah berlatih Falun Gong selama sepuluh tahun dan selalu sangat sehat, tapi karena kejadian ini dia merasa sangat lesu dan pengelihatannya juga memburuk.

Pada akhir Desember 2012, seorang petugas dari Kantor 610 membawa orang yang telah mengkhianati Dafa ke rumah Qu. Qu tidak membuka pintu bagi mereka. Mereka kemudian memanggil seseorang dari komite lingkungan setempat agar menipu Qu untuk membuka pintu. Ketika memasuki rumahnya, mereka berkata, "Apakah Anda sedang tidak sehat sekarang?" Keesokan harinya, Bai Hasibagen dari kantor polisi setempat menemukan keponakan Qu dan suaminya, dan membawa mereka ke sebuah hotel bersama dengan Qu untuk bicara dengan dua petugas dari Kantor 610 setempat. Pokok pembicaraan mereka adalah meminta Qu untuk pergi ke rumah sakit melakukan pemeriksaan fisik. Mereka mengklaim bahwa sumber dari Jilin menyatakan bahwa Qu memiliki kerusakan ginjal yang parah, dan banyak praktisi Falun Gong telah meninggal karena tidak minum obat. Qu segera tahu niat mereka: Ketika dia dipenjarakan di Jilin, polisi meracuni dia dengan roti dan sekarang mereka ingin mengelak dari tanggung jawab atas kesehatannya yang memburuk, jadi mereka memberi tahu keluarganya.

Saat ini, enam bulan telah berlalu dan kondisi gigi Qu akhirnya membaik, hanya satu gigi masih berwarna abu-abu, dan giginya tidak longgar lagi. Namun, jaringan yang mati di daerah ginjal kanan dan lengan kirinya masih ada dan daerah sekitar ginjal kanannya masih gatal dan menyakitkan.

Kami berharap para praktisi yang membaca artikel ini agar memperhatikan kesehatan para praktisi yang telah dibebaskan dari penjara. Perlakukan mereka dengan pikiran lurus jika mereka menunjukkan kondisi abnormal. Mari kita ekspos bukti-bukti PKC menggunakan obat beracun di dalam penganiayaan terhadap praktisi Dafa. Kami juga dengan tulus berharap polisi yang telah memahami fakta kebenaran akan mengekspos metode penganiayaan tersembunyi sesegera mungkin, sehingga mereka tidak menghadapi pembalasan karma dan akan memiliki masa depan yang baik bagi diri dan keluarga mereka. Kami berharap karunia dan kebahagiaan bagi mereka yang melindungi para praktisi Falun Dafa.

Kami juga berterima kasih kepada rekan-rekan praktisi baik di China maupun luar negeri atas dukungan perbuatan dan pikiran lurus mereka.

Orang-orang yang secara langsung bertanggung jawab atas penganiayaan Qu Liling: Li Xiaoshan dan Liu Zhenxia, alamat: Kantor Polisi Kecamatan Mingcheng, Kabupaten Panshi, Provinsi Jilin.

Chinese version click here
English version click here