(Minghui.org) Para praktisi Falun Gong mengadakan nyala lilin di depan Gedung Konsulat China di Los Angeles pada Kamis sore untuk memperingati permohonan yang dilakukan pada 25 April di Beijing. Hari itu 14 tahun lalu, lebih dari 10.000 praktisi Falun Gong pergi ke Kantor Permohonan Negara di Beijing dengan tujuan memohon hak untuk berlatih Falun Gong. Peristiwa itu adalah permohonan yang paling besar sekaligus paling damai dalam sejarah.




Para praktisi Falun Gong berkumpul di depan Gedung Konsulat China


Nyala lilin di depan gedung konsulat untuk mengenang rekan-rekan praktisi yang kehilangan nyawanya di dalam penganiayaan brutal

Zheng Qu, sebagai koordinator berkata, “Kami berkumpul di sini hari ini untuk memperingati permohonan damai 25 April. Sejak Partai Komunis China memulai penganiayaan pada tahun 1999, semangat 25 April telah hadir dalam setiap aktivitas protes yang kami lakukan. Dimanapun, di hadapan kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini serta desas-desus terburuk juga tuduhan palsu yang dibuat oleh mesin propaganda komunis untuk membangkitkan kebencian terhadap Falun Gong, para praktisi Falun Gong tetap dengan damai dan rasional melakukan usaha untuk mengklarifikasi fakta kebenaran. Mereka tetap mempertahankan keyakinannya yang teguh pada Sejati-Baik-Sabar.”

Partisipan 25 April Mengenang Pengalamannya

Mengapa peristiwa permohonan damai 25 April terjadi? Yong Zhang, mantan mahasiswa pasca doktoral di Akedemi Sains China, menceritakan pengalaman pribadinya.

Yong Zhang dari Akademi Sains China mengenang permohonan damai 25 April

Zhang mengatakan, "Alasan langsung untuk mengajukan permohonan adalah penangkapan praktisi di Tianjin karena menjelaskan fakta kebenaran di Universitas Pendidikan Tianjin, karena sebuah jurnal di universitas itu telah menerbitkan artikel yang memfitnah Falun Gong. Banyak praktisi pergi ke kantor pemerintah di Tianjin meminta pembebasan mereka yang ditahan. Tapi mereka diberitahu untuk pergi ke Beijing untuk menyelesaikan masalah itu." Zhang dan beberapa rekannya pergi ke Kantor Permohonan Negara di Beijing dengan menggunakan bus.

Dia melanjutkan, "Ketika tiba, kami melihat banyak praktisi lainnya. Seorang praktisi berkata bahwa polisi telah membawa mereka ke Jalan Fuyou di dekat kompleks pemerintahan pusat. Pemerintah kemudian menggambarkan hal ini dalam propagandanya sebagai 'pengepungan' terhadap pemerintah pusat. Saya berdiri di Jalan Fuyou hampir seharian. Saya tidak tahu bahwa itu adalah jebakan yang diatur sebelumnya oleh Luo Gan, saat itu dia adalah anggota komite tinggi politbiro.”

“Di pagi hari, perwakilan dari praktisi diminta untuk pergi berbicara dengan para pejabat. Para praktisi memiliki tiga permintaan: melepaskan praktisi yang ditangkap di Tianjin, mengijinkan praktisi berlatih tanpa gangguan, dan mengijinkan penerbitan buku-buku Falun Gong.”

“Partai Komunis Cina menggambarkan permohonan ini sebagai ‘pengepungan terhadap pemerintah pusat.’ Sebenarnya, Partai menjebak Falun Gong dan menipu orang-orang. Tidak ada yang meneriakkan slogan-slogan. Semua dari praktisi menunggu dengan tenang supaya masalahnya diselesaikan. Banyak polisi bersenjata yang berada di lokasi bersantai setelah melihat kami menjaga ketertiban dan tetap begitu damai. Semua jalur lalu lintas dibuka, dan trotoar tidak diblokir. Apakah sebuah 'pengepungan' begitu damai seperti ini?"

Shuying Li dari Beijing Ditangkap dan Dipenjarakan

Mantan guru fisika SLTA di Beijing mengenang ujian berat yang dialaminya

Seorang praktisi Falun Gong senior, Shuying Li dari Beijing, adalah seorang guru fisika di SLTA. Dia menceritakan bagaimana dia menderita penganiayaan selama lebih dari 14 tahun terakhir. Dia berkata, "Saya dipenjara di Kamp Kerja Paksa Wanita Tuanhe Beijing. Adik saya, putrinya, dan putri kakak saya juga ditahan di kamp yang sama. Putri kakak saya sampai mengalami gangguan mental. Adik saya dipaksa mengkonsumsi banyak obat-obatan dan kehilangan banyak berat badan. Saudara laki-laki saya adalah seorang insinyur. Dia pergi ke Kantor Permohonan Negara untuk mengajukan permohonan bagi Falun Gong. Dia dianiaya hingga meninggal pada April 2011."

Dia melanjutkan, "Saya dibohongi, difitnah, dan disiksa secara mental. Kami juga dilarang tidur. Empat jam per hari adalah jumlah jam tidur maksimum."

Yingnian Wu: Permohonan Damai 25 April adalah Penerapan Hak-hak Konstitusi

Profesor Yingnian Wu dari Universias California di Los Angeles mengatakan, “Permohonan damai 25 April merupakan penerapan hak konstitusional kami. Alasan untuk permohonan ini adalah karena pemerintah menganiaya kami. Rezim komunis mulai mengarang tuduhan palsu terhadap Falun Gong dan melarang publikasi Zhuan Falun pada tahun 1997. Polisi Tianjin memukul dan menangkap praktisi Falun Gong serta menolak untuk membebaskan mereka sebelum 25 April. Mengatakan bahwa permohonan 25 April memicu penganiayaan adalah sama sekali pembalikan dari hubungan sebab akibat. Adalah sifat asli dari Partai yang suka menipu, menggunakan kekerasan, dan perjuangan, dan mantan ketua partai Jiang Zemin yang cemburu pada latihan ini. Penganiayaan skala besar akan terjadi tanpa permohonan damai 25 April.”

"Penganiayaan brutal telah berlangsung selama 14 tahun, dan setidaknya 3.643 praktisi telah meninggal dunia. Jumlah kematian yang sesungguhnya jauh lebih tinggi karena rezim komunis menutupi fakta kebenaran. Sejak hari itu, praktisi Falun Gong terus memprotes penganiayaan  secara damai dan rasional. Mereka bertujuan untuk melindungi hak-hak berbicara dan berkeyakinan tidak hanya untuk diri mereka sendiri tetapi untuk semua orang China."

Yinquan Liu: Penganiayaan Falun Gong adalah Hal Memalukan dari Sistem Kepolisian dan Peradilan

Aktivis demokrasi terkenal Yinquan Liu mengatakan, "Penganiayaan terhadap Falun Gong telah menjadi hal yang  memalukan bagi sistem kepolisian dan peradilan."

Aktivis demokrasi terkenal Yinquan Liu mengatakan, "Partai telah menganiaya Falun Gong selama 14 tahun, menyebabkan banyak kematian dan puluhan ribu keluarga hancur. Ini adalah tragedi bagi rakyat China dan umat manusia pada umumnya. Dengan perintah Jiang Zemin, 'memukuli praktisi Falun Gong sampai mati bukanlah sebuah kejahatan,’ dan perilaku dari polisi dan sistem peradilan sangat memalukan. Sebagai contoh, di Weifang, Provinsi Shandong, seorang buruh bernama Wu Wei berselisih dengan seorang direktur bank ketika memperbaiki pemanas air. Ia dipukuli namun kemudian dituduh sebagai orang yang telah melakukan pemukulan. Seorang direktur kantor polisi yang telah disuap menangkap Wu dan memaksa dia untuk mengaku bersalah. Pengadilan, terlepas dari fakta, memutuskan dia bersalah. Perlakuan tidak adil ini menyebabkan keruntuhan mentalnya.”

"Ada terlalu banyak insiden seperti itu. Dalam mengikuti perintah PKC, sistem kepolisian dan peradilan menjadi korup dan bobrok. Satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah ini adalah menceraiberaikan Partai tersebut."

Perwakilan dari Doctors Against Forced Organ Harvesting: Dokter-dokter yang Terlibat dalam Pengambilan Paksa Organ Hidup sedang Diselidiki

Dokter Churchill, yang bersama dengan Doctors Against Forced Organ Harvesting, mengatakan bahwa Partai Komunis China mulai melakukan pengambilan organ hidup dari praktisi Falun Gong pada tahun 2001. Perkiraan konservatif adalah bahwa 65.000 praktisi telah dibunuh untuk diambil organnya. Semakin banyak profesional medis yang memperhatikan masalah ini. Organisasinya meminta departemen transplantasi organ di sekolah-sekolah medis AS untuk meminta dokter China yang dilatih di sini untuk menandatangani pernyataan bahwa mereka tidak berpartisipasi dalam pengambilan organ hidup. Dokter dan pengacara sedang menyelidiki dokter China untuk mengetahui apakah mereka ikut berpartisipasi atau tidak dalam pengambilan organ hidup.

Seseorang Pejalan Kaki: Praktisi Falun Gong Memperlihatkan Keberanian


Ding, yang belajar di Sekolah Pengobatan China di Korea Selatan kebetulan melewati Konsulat China, melihat nyala lilin dan tersentuh oleh kedamaian serta ketenangan para praktisi. Dia berbicara dengan penjaga sekolah tentang Falun Gong. Dia berkata, "Yang terbaik adalah untuk membiarkan orang asing tahu tentang pengambilan organ hidup. Sangat jahat."

Ding berasal dari Taiwan dan berkata bahwa temannya di China daratan merasa takut setiap kali Falun Gong disebutkan. Dia mengatakan, "PKC mencuci otak warganya. Teman saya dari China tidak berani mendengarkan saya berbicara tentang Falun Gong. Dia juga takut kepada Partai karena keluarganya masih di China. Praktisi Falun Gong benar-benar menunjukkan semangat pemberani."

Chinese version click here
English version click here