Sumber: Epoch Times
(Minghui.org)

Resolusi berkaitan dengan peningkatan dramatis akan transplantasi di China untuk menganiaya Falun Gong

WASHINGTON - Anggota kongres wanita Ileana Ros-Lehtinen (perwakilan Florida) dan Robert Andrews (perwakilan New Jersey) memperkenalkan Resolusi DPR 281 di Komite DPR Urusan Luar Negeri pada hari Kamis yang meminta China agar segera menghentikan praktek pengambilan organ dari tahanannya, terutama dari tahanan tak bersalah Falun Gong dan “anggota kepercayaan lain dan kelompok etnik minoritas.”


Anggota kongres wanita Ileana Ros-Lehtinen (Florida) berpidato di rapat umum di West Lawn Ibukota AS di Washington, DC, Kamis, 14 Juli 2011, berkata, ‘ Penganiayaan terhadap Falun Gong harus berakhir dan harus berakhir sekarang.’ (Shaoshao Chen/Epoch Times)


Foto dari anggota kongres Robert Andrews dari kantor perwakilannya. Kamis, Andrew bergabung dengan Ileana Ros-Lehtinen dalam memperkenalkan resolusi yang megutuk penyelewengan transplantasi organ di China, terutama yang menggunakan tahanan tak bersalah sebagai sumber organ (Sumber: Robert Andrews)

Resolusi itu menyerukan: Pemerintah AS mengutuk penyelewengan transplantasi organ China, penyelidikan oleh Deplu atas praktek transplantasi organ China dan mengadili mereka yang bertanggung jawab, mengakhiri 14 tahun penganiayaan terhadap Falun Gong, mengeluarkan peringatan perjalanan kepada warga AS yang bepergian ke China untuk transplantasi, memberitahu mereka bahwa organ yang digunakan dalam operasi mereka berasal dari tahanan tidak bersalah, pengecaman oleh pemerintah AS atas penyelewengan transplantasi organ China, melarang masuk individu yang ikut dalam pemindahan organ dan jaringan hidup manusia ke AS dan mengadili orang tersebut jika berada di AS.

Pada hari-hari akan datang, Resolusi 281 diharapkan mendapatkan banyak dukungan sponsor. Setelah berdiskusi dan kemungkinan adanya amandemen, akan diadakan pengambilan suara di Komite Urusan Luar Negeri dan jika disetujui, akan disampaikankepada Jubir DPR John Boehner yang akan menjadwalkan  pengambilan suara di DPR.

Pengambilan organ telah disebutkan secara singkat di Resolusi 605, yang diluluskan pada 2010, yang meminta China menghentikan kampanye untuk menganiaya dan menyiksa praktisi Falun Gong. Resolusi 281 menjelaskan lebih lanjut. Sekitar lima halaman terperinci, menjelaskan kasus penyelewengan transplanstasi organ secara sistematik yang terjadi di China.

Resolusi itu mengatakan bahwa “laporan yang terpercaya dan berlanjut tentang pengambilan organ secara sistematik yang dijalankan negara dari tahanan tak bersalah tanpa ijin” adalah dasar dari kekhawatiran dan kemudian menyediakan ringkasan dari bukti-bukti terkait  kebanyakan kasus pengambilan organ dalam kampanye bertujuan untuk menganiaya dan “melenyapkan” latihan Falun Gong yang dimulai pada Juli 1999.

Resolusi ini mencatat “jumlah operasi transplantasi organ di China meningkat drastis setelah 1999, sesuai dengan dimulainya penganiayaan terhadap Falun Gong.”

Resolusi ini mengatakan bahwa praktisi dikirim ke “pendidikan ulang melalui kamp kerja paksa, pusat tahanan dan penjara, di mana penyiksaan dan penganiayaan adalah rutinitas” dan di mana “tahanan Falun Gong yang tidak bersalah merupakan mayoritas dari populasinya dan telah dikatakan menerima vonis paling lama dan perlakuan paling buruk.”

Resolusi ini juga mencatat bahwa praktisi Falun Gong di tahanan menerima pemeriksaan medis yang tidak diberikan kepada tahanan lain yang tujuan sebenarnya untuk menyelidiki kesehatan vital organ praktisi dan potensinya bagi pengambilan organ.

Resolusi itu juga menyatakan bukti yang disediakan oleh penyelidikan rahasia yang menelepon ke 17 rumah sakit China pada 2006. Para dokter mengaku mereka menggunakan atau memperoleh organ vital dari praktisi Falun Gong. Beberapa menyatakan adanya kolusi dengan pengadilan dan polisi setempat guna memperoleh organ.

Transkrip dan rekaman pembicaraan antara penyelidik dan pejabat senior Partai Komunis China (PKC) dikeluarkan pada Mei 2012 oleh Organisasi Dunia Penyelidikan Penganiayaan terhadap Falun Gong (WOIPFG) juga dicantumkan oleh resolusi. Dokumen percakapan mencakup beberapa pejabat “mengindikasikan pemerintah pusat sadar atau terlibat dalam pengambilan organ dari tahanan Falun Gong,” demikian pernyataan dalam resolusi tersebut.

Resolusi ini mengacu pada penemuan penyelidik Ethan Gutmann, yang memperkirakan 65.000 praktisi Falun Gong mungkin telah dibunuh demi organnya pada tahun 2000-2008.

Resolusi ini mencatat mantan menteri kesehatan China mengaku 90% dari transplantasi organ datang dari tahanan yang dieksekusi. “Praktek mengambil organ dari tahanan adalah pelanggaran terhadap panduan etik dalam pengobatan,” kata resolusi.

Rumah sakit China mengiklankan bahwa waktu tunggu berkisar 2-4 minggu bagi transplantasi ginjal dan hati, transplantasi jantung dapat dijadwalkan dalam 3 minggu setelah pemberitahuan terlebih dahulu, demikian disebutkan dalam resolusi. “Waktu tunggu yang singkat dengan jelas menyatakan adanya persediaan jumlah besar donor hidup yang organnya dapat diambil sesuai permintaan,” kata resolusi.

Resolusi ini memberikan penjelasan singkat akan kesaksian yang diberikan dokter China Wang Guoqi pada Juni 2001 di depang Dewan Perwakilan Subkomite Relasi Internasional pada Organisasi Internasional dan HAM. Wang bersaksi bahwa “rumah sakit di China bekerja sama dengan badan keamanan negara untuk mengambil organ dari tahanan yang dieksekusi tanpa persetujuan tertulis dari donor organ dan transplantasi ini adalah sumber penghasilan yang menggiurkan.”

English version click here