Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Mengulas Berbagai Khayalan di Dalam Qing

26 Juli 2013

(Minghui.org) Dari dalam Fa kita semua mengetahui, kehidupan di dalam triloka semua terendam di dalam Qing (perasaan), dan awalnya kultivator yang mempunyai tekad berkultivasi keluar dari triloka, juga sering terlihat sudah sangat tua, masih belum lepas dari Qing, sehingga membuat langkah gigih maju terhambat, mengasihiani diri sendiri, menganggap diri sendiri terpelajar, badan sehat tapi berkeluh-kesah di dalam hati, dan terbenam di dalam tingkat berkhayal.

Guru pernah mengatakan,

“Penampilan terbesar dari Shan adalah belas kasih.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa Washington D.C. 2009)

Orang demikian apabila membantu orang adalah tanpa pamrih, berbeda dengan Qing, di dalam Qing terdapat Shan, juga terdapat bagian egois, Shan yang demikian membantu orang adalah mengharapkan balasan. Ketika sekali merasa diri sendiri telah berbuat banyak tapi yang di dapatkan tidak sesuai dengan harapan, maka dalam hati akan merasa kecewa, jadi dari cinta berubah menjadi benci. Qing keluarga dan Qing pria-wanita semua sama, manusia biasa ketika mencurahkan perasaan kepada orang lain, maksud tujuannya adalah sangat kuat. Kata-kata omelan dan keluhan selama ribuan tahun semua adalah sama, awalnya saya sangat baik terhadapnya, ternyata dia demikian terhadap saya.

Karena di dalam perasaan Qing terkandung keinginan memperoleh, maka secara alami akan, “Berharap mendapatkan kebahagiaan,” dan “Berharap tidak mendapatkan penderitaan.” Ketika muncul keinginan memperoleh, adalah suatu kebocoran, karena ada prinsip Fa yang mengekang, “’Yang tidak kehilangan tidak akan memperoleh,’ (Zhuan Falun)” kehidupan yang masih memliki keinginan memperoleh tingkatnya adalah terbatas, yang didapatkan Buddha atau iblis, yang didapatkan orang budiman atau orang licik, jika diri sendiri berada di dalam Qing tidak akan bisa membedakan secara jelas.

Kecenderungan Kebiasaan Memperoleh Manfaat


Selalu berkeinginan agar orang lain baik terhadap diri sendiri adalah tidak rasional, misalnya dalam pengertian perasaan, tidak peduli bagaimana orang tua baik terhadap anak, anak tetap menganggapnya itu adalah sebuah keharusan, bahkan sekali saja merasa orang tua mengabaikannya, dia menjadi benci, dia beranggapan orang tua seharusnya baik terhadap dirinya, tentu saja, baik terhadapnya puluhan tahun, hanya sekali kurang memperhatikan, dia lalu membenci orang tuanya. Contoh Qing pria-wanita juga ada yang demikian, istri ulang tahun, suami menghadiahkan kado secara mendadak untuk menyenangkan istri. Merasa sangat bagus, namun jika istri dari jauh-jauh hari sudah membuat syarat suami harus membeli apa untuknya, apabila yang di beli tidak membuatnya puas, lalu bertengkar dengan suami. Hal yang sama namun hasilnya berbeda. Karena manusia memiliki keinginan memperoleh, sehingga membuat dirinya merasa tidak bahagia dan sempurna, keterikatan memperoleh ini akan semakin bertambah kuat, itu adalah serakah.

Jadi seorang yang tidak pernah merasa puas, tidak memiliki istilah membalas budi. Dalam hati dia merasa Anda berhutang padanya, apa pun yang Anda berikan, dia masih merasa kurang, bagaimana bisa memahami utang budi. Qing keluarga dan Qing pria-wanita perwujudan antara budi dan benci kebanyakan adalah demikian. Bukankah kultivator juga ada yang demikian, membuat syarat terhadap Guru, menuntut bagaimana cara Guru harus menyelamatkan dirinya.

Berkhayal Kebahagiaan Secara Berlebihan

Membicarakan dari tingkat kehidupan manusia, ketika orang tidak bisa mengontrol perasaan dan emosi, sering kali adalah dikendalikan oleh Qing. Manusia biasa yang belum mempunyai pasangan, namun di dalam hati kecil selalu mendambakan nanti akan memperoleh seorang kekasih yang saling mencinta, diri sendiri bagaimana melindunginya atau dia melindungi dirinya. Saat setelah pernikahan, setiap kata-kata yang meluncur keluar adalah kesal terhadap suami, istrinya bagaimana tidak baik, terutama ibu yang mempunyai anak.

Itu karena diri sendiri berpikiran muluk-muluk terhadapnya, sebenarnya kehidupan duniawi semua adalah hambar, bahkan semua kebanyakan penuh kesengsaraan. Di dalam kehidupan kesengsaraan, orang demi memperkaya perasaan bahagia, melalui tulisan yang penuh perasaan cinta atau adegan drama percintaan untuk mengekpos keluar sisi keindahan percintaan, menganggap keindahan yang sekejab sebagai peringatan dan merindukannya. Di dalam perasaan hati yang terluka, akan mengenang salah satu masa lalu yang indah yang hanya sekejab itu, mendengar lagu sedih percintaan untuk menghibur diri. Kebahagiaan di dalam film drama percintaan adalah dibuat berdasarkan khayalan dan nafsu birahi. Banyak sekali pria dan wanita menganggap novel dan drama percintaan yang bahagia sebagai standar percintaan dirinya yang akan datang. Seorang manusia biasa jika ditanya apa itu kebahagiaan, dijamin pikirannya segera mencari salah satu adegan drama percintaan.

Dia akan menggunakan perasaan bahagia palsu yang kental untuk dijadikan perbandingan apa yang dialami dirinya, ternyata banyak yang tidak bisa memuaskannya. Melihat pasangannya mengapa tidak seperti yang diinginkan. Wanita yang memiliki pikiran kekanak-kanakan seperti itu sangat banyak, merasa mencari seorang  pria harus memiliki dasar materi baru bahagia, yang banyak uang tetapi terlalu tua, mencari yang muda kurang matang, mencari yang matang merasa tidak bisa berbicara manis merayu yang membuatnya senang, mencari yang semua sesuai selera tetapi tidak bisa melakukan pekerjaan rumah. Pokoknya ada kebiasaan memilih yang tidak habis-habis, pokoknya memilih ini-itu masih merasa tidak mendapatkan yang terbaik. Qing, diri sendiri sebenarnya menginginkan apa, semua manusia belum tentu jelas.

Di atas adalah dilihat dari sisi khayalan Qing, sebenarnya ingin melihat jelas Qing dalam triloka, harus berkultivasi menghilangkannya baru bisa melihat dengan jelas “Tidak bisa melihat jelas, karena berada di dalamnya, jika ingin melihat jelas harus berada di luar), memang benar demikian.

Tidak Melepaskan Qing Pria-Wanita, Dalam Hati Pasti Ada Standar Idaman Lawan Jenis

Puluhan tahun diduniawi yang pendek selalu tidak bisa menahan sendirian dan kesepian, tidak mencapai taraf hati bersih tanpa keinginan, dalam jalur kultivasi sekali bertemu lawan jenis yang dikagumi, manusia selalu akan merasa lawannya adalah cinta sejatinya. Sebenarnya, semua karena tidak mendapatkan lawan jenis yang diinginkan, dalam hati lalu membumbui dalam khayalan, berkhayal berlebihan terhadap lawan jenisnya. Beberapa pria dan wanita yang berpendidikan tinggi, bermain-main di dalam permainan kata indah terhadap idolanya. Jika benar-benar tinggal bersama, barangkali akan berpisah dengan perseteruan. Jika benar mendapatkan pasangan yang sesuai selera, setelah mendapatkannya juga hanya merasa segar beberapa hari. Keingianannya telah tercapai, setelah merasa biasa, juga akan demikian lagi, sekali lagi menemukan lainnya, merasa baik lalu akan berkhayal lagi.

Selalu setelah mendapatkan wijen merasa tidak puas lalu bermaksud mendapatkan semangka, setelah mendapatkan semangka, karena semangka, “lebih berat,” lalu ingat kembali kelebihan wijen yang “ringan.” Apabila manusia tidak melepaskan Qing keinginan memperoleh, selalu berkhayal, satu lagi pasti lebih bagus, berkhayal dengan standar tinggi terhadap lawan jenis. Saya percaya yang pernah beberapa kali berhubungan dengan wanita, pasti akan mempunyai sebuah buku kesimpulan, di dunia sama saja tidak ada yang bagus. Berbicara dari tingkat kultivasi, manusia merasa paling cocok, hanyalah bagus ditingkat manusia saja, apa yang disebut paling bagus juga tidak melebihi taraf manusia.

Pria Berkultivasi yang Paling Utama adalah Melepaskan Nafsu

Berbicara dari sisi kultivator pria, benar-benar berkultivasi menghilangkan nafsu baru paling krusial, karena pria tidak ada perasaan mengandalkan wanita, ketika terluka juga tidak akan mencari wanita untuk menghiburnya. Ketika diri sendiri memutuskan tidak berdekatan dengan nafsu seks, sejak itu tidak akan menggunakan kemampuan di sisi nafsu seks, kehidupan yang tersisa sudah akan sangat sederhana, bisa bertahan hidup untuk berkultivasi sudah cukup. Tuntutan standar kehidupannya sangat rendah. Apa yang disebut dengan pengejaran nama, keuntungan semua tidak ada artinya, apa yang disebut keinginan pamer adalah sangat lemah, sudah tidak ada pikiran mau mendapatkan perhatian dari lawan jenis supaya berkesan baik terhadapnya. Banyak keinginan, karena memutuskan nafsu seks akan terceraiberaikan.

Ada yang ingin mencari pasangan atau menikah, saya katakan coba Anda menggali-gali hati diri sendiri, apakah Guru ada mengatur jalan yang demikian? Apa muksud tujuan Anda mencari pasangan atau menikah? Menikah bisa menyelesaikan masalah Anda yang mana?

Yang merasa tidak puas terhadap pernikahannya, Anda bercerai lalu masalah apa yang Anda selesaikan?

Banyak persyaratan untuk berkeluarga Anda sendiri tidak tersedia, percuma saja Anda berpikir banyak. Dan pada saat sekarang, karena mengerti tuntutan prinsip Fa, juga tidak berani berbuat kesalahan terhadap hal pria-wanita, namun tidak sanggup mencapai sama sekali terlepas dari nafsu seks, jadi sangat mudah hatinya dikendalikan nafsu seks. Ketika muncul keinginan untuk berkeluarga, segera sudah tidak bisa menahan keinginan untuk hidup berkeluarga secara normal. Keinginan hati tercuat keluar, lalu mencari alasan untuk menonton film porno, secara buatan menambah materi pikiran di sisi nafsu seks. “Nafsu keinginan seks” mengendalikan orang menonton video porno memperkuat materi kehidupan nafsu seks. Apabila keinginan nafsu seks tidak terputus, diri sendiri juga masih memelihara dan membesarkannya.

Organ seks pria sebenarnya tidak sepenuhnya dikendalikan oleh jiwa prima, dalam proses menghilangkan nafsu seks, diri sendiri akan bisa merasakan, seringkali ada respon fisiologis, bukan instruksi jiwa prima diri sendiri. Dalam proses kultivasi secara nyata menghilangkan nafsu seks, seharusnya bisa merasakan itu, tetapi itu bukan penyakit namun disebut penyakit seks pria.

Saya sendiri juga bertemu dengan orang yang mempunyai hati ini, rekan praktisi pria bermaksud mencari rekan praktisi wanita, merasa bagaimana juga praktisi lebih bersih dari manusia biasa. Dan ada rekan praktisi wanita bermaksud mencari rekan praktisi pria, merasa dia berkultivasi dengan baik tidak ada masalah nafsu seks pria-wanita. Sebenarnya hati seorang kultivator kadangkala sama seperti hati manusia biasa.

Dalam ceramah Fa Guru mengatakan:

“Anda ingin mencari seorang gadis yang murni, gadis suci sudah sangat sulit.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa New York Tahun 2007)

Lingkungan di Daratan China sudah demikian, semua wanita demikian, yang pria sudah lebih rendah lagi. Sekarang benda-benda porno sangat banyak, suami manusia biasa yang bernafsu seks berat, bisa menarik wanita yang berkultvasi jatuh terperosok ke bawah. Apa yang disebut penelitian kehebatan teknik bermain seks, membuat kultivator sama sekali sudah tidak memiliki perasaan sakral lagi. Sekarang rekan praktisi wanita yang bermaksud mencari dan menikah dengan manusia biasa, Anda sendiri harus sadar, harus bertanggung jawab terhadap lingkungan kultivasi diri sendiri. Membicarakan pasangan pria bukan hanya sesederhana bergandengan tangan.

Tidak Memiliki Qing Hanya Belas Kasih Bagaimana Rasanya?

Tanpa nafsu dan tanpa berkeinginan memperoleh adalah paling bebas, di luar bertemu dengan orang apa dan masalah apa, hati diri sendiri tetap tidak tergerak. Dan sebaliknya tercemar sedikit hal, diri sendiri bertambah sebuah tanggung jawab harus memerhatikannya dengan baik, tanggung jawab terhadap keluarga dan masyarakat semua berdatangan. Itu karena disebabkan oleh tingkat pasangannya, memerhatikannya tidak mungkin mencapai taraf tinggi sampai tanpa egois dan demi dia, harapan wanita agar suami atau anaknya menjadi naga dilimpahkan secara paksa kepada suami atau anak untuk diwujudkan, apabila tidak menerima konsep manusia ini, pasangan akan selalu merasa tidak senang, kata omelan dan menyalahkan akan masuk telinga mulai dari tidur hingga hari kedua saat mata masih belum terbuka. Hidup di satu atap yang sama, berhadapan dengan hati manusia yang demikian adalah tidak bisa terelakkan. Masalah keluarga semacam ini, bukanlah ketika sendirian, hati tidak tergerak baru bisa diselesaikan, diri sendiri harus memiliki taraf toleran xinxing (kualitas watak) yang super besar, dari bimbingan pemahaman prinsip Fa yang belas kasih menyadarinya. Fakta membuktikan, belas kasih waktu itu hanya bisa berperan sebentar, setelah lewat beberapa waktu kembali seperti sediakala, bagaimana juga hati manusia adalah mengandalkan diri sendiri berkultivasi menghilangkannya. Karena hati manusia belum dihilangkan, maka hati manusia yang diekspos keluar oleh Guru akan sering kambuh berulang-ulang, dan dimaafkan berulang-ulang kali, berulang-ulang tiada henti.

Manusia Seperti Ikan, Qing Seperti Air

Ketika memahami prinsip ini, namun dalam hati masih berpikiran kacau balau. Kita bicara dari kekuatan materi ini, mikro sel partikel tubuh manusia semua terendam di dalam partikel Qing, contohnya ikan hidup di dalam air. Anda mau ikan beradaptasi ke kondisi daratan tanpa air, adalah sangat menderita. Membutuhkan sedikit demi sedikit menggunakan Fa untuk meluruskan setiap pemikiran, tutur kata dan prilaku.

Bermeditasi pikiran tidak tenang, sembarangan berpikir di dalam Qing, itu karena dikendalikan oleh kekuatan partikel Qing yang menggerakkan pemikiran kita. Seperti kekuatan arus aliran air, yang memimpin ikan berenang, kelihatannya adalah ikan sendiri yang berenang, sebenarnya adalah terbawa arus air. Pikiran manusia tidak pernah menjadi tuan bagi dirinya sendiri. Hati benar-benar tanpa pikiran macam-macam, akan mencapai taraf sekali tidak bergerak bisa mengatasi puluhan ribu yang bergerak. Hati diri sendiri murni sampai taraf unsur gangguan apapun tidak bisa menggoyahkan.

Sebaliknya dalam hati semakin terikat, pasti suatu ketika akan kehilangan akal sehat, itu akan menimbulkan banyak hati manusia. Misalnya sebuah keluarga dan pernikahan yang baik, diri sendiri merasa sangat menyayangi, tetapi ketika diri sendiri terlalu terikat, tidak bisa melepaskan hati. Ketika bermeditasi selalu teringat  baru-baru ini suami atau istri atau pasangan mengatakan apa, berjalan bersama dengan siapa, dia lebih baik dengan dia daripada saya. Bermacam-macam kecurigaan dan merasa tidak tenang, dengan pikiran yang demikian apa yang bisa dihasilkan dari latihan?

Diri sendiri harus memahami dari prinsip Fa, apa yang diinginkan seseorang adalah kebebasan, Anda suka atau peduli dengan siapa, hari ini suka apa, besok suka apa, semua adalah kebebasan, juga tingkatan dia yang menentukan, diri sendiri berdasarkan prinsip Fa secara belas kasih menasehati pasangan jangan melakukan sesuatu tindakan atau pernikahan yang bertolak belakang dengan logika, namun apakah dia mau mendengar atau tidak adalah masalah xinxing, masalah xinxing pasangan bukanlah kita yang menentukan, diri sendiri merasa gelisah dan cemas juga tidak ada gunanya, lebih baik sama sekali tidak usah memikirkannya. Bentuk apa saja selalu tidak bisa mengoyahkan keteguhan hati untuk berkultivasi.

Apabila kekuatan lama menggunakan pernikahan keluarga untuk menghancurkan siapa saja, adalah sangat mudah seperti membalikkan telapak tangan. Seorang kultivator yang sangat mantap, baru akan bisa membuat seluruh lingkungan berjalan searah dengan xinxing diri sendiri, baru bisa mencapai meluruskan semua yang tidak lurus di medan diri sendiri, baru bisa berefek “’Cahaya Buddha menerangi seluruh penjuru, menegakkan kebenaran memberi penerangan.’ (Zhuan Falun)” Dan orang yang kultivasinya tidak mantap, dengan sendirinya mudah terseret atau dikendalikan oleh lingkungan dan keluarga. Pada dasarnya pondasi kultivasinya kurang bagus, ditambah lagi lingkungan belajar Fa dirusak, benar-benar langsung jatuh ke bawah.

Jangan Sembarangan “Merasa Iba”

Dalam masyarakat sekarang banyak wanita yang menjadi nyonya kedua, istri muda, wanita bar, wanita yang semacam ini, juga selalu berkeinginan setelah mendapatkan uang cukup, mau mencari pria untuk menikahinya. Kultivator jangan karena nafsu dan hati lain bercampur aduk menerima orang yang seperti itu. Anda berpikir timbul hati belas kasih menerimanya, orang-orang melihat pilihan Anda karena dikendalikan oleh nafsu seks dan pikiran tidak jernih, dalam hati mendambakan orang akan merasa berhutang budi pada Anda, menganggap pasangan nanti akan bersama-sama melewati hari-hari yang bahagia.

Dua orang tumbuh dalam lingkungan yang berbeda, konflik keluarga adalah tidak terhindarkan. Manusia biasa mengatakan: “Ayam rumah berkelahi sampai seluruh rumah kacau balau, ayam hutan berkelahi sampai beterbangan.” Wanita yang mempunyai latar belakang demikian, bilamana keluarga terjadi konflik, dia akan mengisahkan semua kekesalannya pada teman atau keluarganya, mungkin akan meminta teman membantunya. Dan wanita yang dalam jangka panjang selalu berhubungan dengan pria, ketika keluarga terjadi konflik, dia akan mencari pria lain untuk mendapatkan apa yang disebut menghibur diri sendiri. Dan kebiasaan selalu mendapatkan uang dengan mudah dan menghabiskannya dengan cepat, tidaklah akan betah bersama-sama melewati gelombang kehidupan.

Dengan Membawa Khayalan Keindahan

Dengan hati manusia selalu berkhayal berharap nanti akan mendapatkan sebuah kebahagiaan, dan lain-lain, semua adalah khayalan, selemari angan-angan, semua adalah tidak nyata. Diri sendiri harus melihat dengan jelas dan melepaskan penderitaan duniawi.

Menggunakan sepotong Fa Guru, Berbagi dengan kita semua:

“Bagi seorang manusia, apa arti dari hidup ini? Adalah menikmati sensasi dari proses kehidupan manusia di tengah keterikatan pada kepentingan, serta terjerembab di dalam Qing. Coba anda sekalian pikirkan betapa menyedihkan? Bagaimana rasanya? Setelah mendapatkan sesuatu merasa senang, tidak mendapatkan merasa pedih, makan daging terasa sedap, makan gula-gula terasa manis, namun di dunia juga ada kesusahan, ada kepedihan, ada pahit getir, masih ada sensasi dari orang berusia muda yang disebabkan oleh keterikatan pada hubungan perasaan, juga ada sensasi dari orang yang berbeda tingkatan terhadap pengejaran, perolehan dan kehilangan dari diri sendiri di dalam jalan hidupnya, sedangkan perolehan dan kehilangan semacam ini juga bukanlah sesuatu yang dapat diperoleh secara proporsional dengan upaya diri sendiri yang sungguh-sungguh. Manusia memang demikianlah hidup di dunia, betapa menyedihkan wahai manusia, namun manusia malah tidak dapat melihat jelas di tengah apa yang disebut realitas, juga tidak ingin melihatnya dengan jelas.” (Penguraian Fa pada Konferensi Praktisi Wilayah Asia Pasifik)

Prinsip sepertinya setumpuk, sebenarnya semua berasal dari kultivasi secara nyata, semua pasti akan mengerti. Harus menggunakan seluruh kehidupan untuk berkultivasi secara nyata, jangan berhenti di Qing yang tidak nyata dan dalam khayalan memboroskan waktu diri sendiri.

Pemahaman diri sendiri, karena tingkat terbatas, jika ada yang kurang harap dengan belas kasih menunjukkannya.


Chinese version click here