Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Liang Xuelin dari Provinsi Hunan Meninggal Setelah Bertahun-tahun Dianiaya

3 Juli 2013 |   Oleh: koresponden Minghui di Provinsi Hunan, China


Nama: Liang Xuelin (梁学琳)
Jenis Kelamin: Wanita
Usia: 55 tahun
Alamat: Kabupatuen Huitong, Kota Huaihua, Provinsi Hunan
Pekerjaan: Pensiunan perusahaan film Kabupaten Huitong
Tanggal Kematian: 25 September 2012
Tangga Penangkapan Terakhir: 21 Februari 2005
Tempat Penahanan Terakhir: Penjara Wanita Hunan (湖南女子监狱)
Kota: Huaihua
Provinsi: Hunan
Penganiayaan yang Diderita: Kerja paksa, cuci otak, vonis ilegal, pemenjaraan, pemerasan, penahanan

(Minghui.org) Liang Xuelin, praktisi Falun Gong dari Kabupaten Huitong, Kota Huaihua, Provinsi Hunan, meninggal dunia pada 25 September 2012 pada usia 55 setelah bertahun-tahun disiksa di penjara.

Meski konstitusi China, yang memberikan kebebasan berkeyakinan dan berbicara kepada warganya, Liang berulang kali ditangkap dan ditahan karena berlatih dan mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong. Ia divonis 5 tahun penjara secara tidak sah di Penjara Wanita Hunan pada 2005 dimana ia menghadapi penyiksaan parah yang dimaksudkan untuk memaksanya melepaskan Falun Gong. Ketika ia akhirnya tunduk pada penyiksaan dan melepaskan Falun Gong, bukan hanya kesehatannya hancur tetapi juga hatinya. Ia dibebaskan pada 2008 tetapi tidak pernah pulih kembali.

Liang menderita batu ginjal, batu kemih dan infeksi usus akibat cacing sebelum ia berlatih Falun Gong. Ia pernah menjalani perawatan selama empat minggu di rumah sakit terkenal di provinsi lain tetapi tidak sembuh. Ia mulai berlatih Falun Gong pada 1998 dan sembuh dari semua penyakitnya. Lebih dari itu, Falun Gong merubahnya menjadi lebih murah hati, pemaaf dan memikirkan orang lain.

Sejak rejim China mulai menganiaya Falun Gong pada 1999, Long Fengliang, wakil sekretaris dari Komite Partai Kabupaten Huitong, bersama dengan pejabat Kantor 610 setempat dan departemen kepolisian setempat, telah menjalankan kebijakan tidak berdasarkan hukum,  terhadap Falun Gong. Liang berulangkali ditangkap, ditahan dan dipenjarakan.

Supaya kinerja mereka terlihat bagus, pejabat setempat mengumpulkan semua praktisi Falun Gong sebelum “hari sensitif” seperti hari libur penting dan Hari Falun Dafa Sedunia dan menempatkan mereka di pusat tahanan sementara, sebagai langkah pencegahan untuk menghentikan mereka pergi ke Beijing dan memohon bagi Falun Gong. (catatan:adalah hak sah setiap penduduk di China untuk memohon di Kantor Permohonan di Beijing, badan pemerintah independen di luar hirarki hukum biasa yang dibentuk untuk menjalankan penyelidikan independen atas kasus yang dilaporkan dan menjunjung keadilan bagi penduduk China yang percaya sistem hukum telah diselewengkan)

Liang ditangkap dan ditahan di pusat tahanan tanpa tuduhan sebanyak empat kali pada 2000. Polisi pernah menangkapnya sebelum hari libur penting pada Mei 2000 ketika ia berada di pusat perbelanjaan grosir di pasar setempat, tetapi mengatakan kepada semua orang bahwa mereka berhasil menangkapnya selagi ia berusaha pergi ke Beijing.

Ia diikuti bahkan pada hari tidak sensitif dan telepon rumahnya disadap. Ia dilarang bebas berkumpul sebagai penduduk China. Polisi menuduhnya berkumpul secara ilegal ketika ia memanggil praktisi Falun Gong lain dan menuduhnya merencanakan ketika ia bertemu praktisi itu di jalan.

Liang pergi ke rumah orangtuanya pada Agustus 2000 untuk membantu mereka memanen. Wu Yongchang, polisi yang ditugaskan untuk mengawasinya, mencurigai ia pergi ke Beijing, jadi memanggil  beberapa mobil polisi ke stasiun bis dan kereta. Polisi memburunya sampai ke Stasiun Kereta Huaihua dan menggeledah setiap gerbong untuk mencarinya.

Selain itu,  polisi menganggunya di rumah, di tempat kerja bahkan rumah kerabat dan teman-temannya dari waktu ke waktu.

Liang tidak punya pilihan selain pergi ke Beijing dan menjalankan hak konstitusionalnya untuk memohon kepada Kantor Permohonan Negara pada Desember 2000. Tetapi, Kantor Permohonan China telah menjadi bayangan dan jebakan bagi praktisi Falun Gong yang masih percaya pada sistem keadilan di China. Liang malah ditangkap dan divonis dua tahun kerja paksa tanpa diadili. Polisi tidak memberitahu keluarganya ketika ia dikirim ke kamp kerja paksa, tetapi mengenakan denda 3.000 yuan kepada mereka.

Suami Liang adalah petugas polisi menengah, kepala dari komite disiplin polisi setempat dan ketua dari perserikatan polisi setempat. Merasa keluarganya berantakan karena istrinya berulangkali ditangkap dan diganggu, ia mengajukan keluhan ke departemen kedisiplinan polisi tingkat tinggi terhadap Kantor 610 setempat dan petugas polisi setempat. Ia meminta tindakan displin diambil karena adalah tidak sah dan ilegal istrinya berulang kali dianiaya karena keyakinannya pada Falun Gong. Polisi yang dituduh membalas dendam. Ketika mereka menghentikan Liang dari pergi ke Beijing pada Desember 2000, mereka memecat suaminya dari pekerjaan dengan alasan bersalah karena berkompromi. Untuk menghinanya lebih lanjut, suaminya dijadikan satpam di gerbang pintu. Ia akhirnya dikembalikan sebagai petugas polisi pada 2002 tetapi tidak mendapatkan jabatannya kembali.

Liang ditangkap pada 3 April 2002 dan dibawa ke pusat tahanan tanpa tuduhan apapun. Polisi memberitahu suaminya bahwa ia akan dibebaskan setelah dua hari di pusat cuci otak paksa tetapi sebenarnya ia ditahan tanpa adanya pengadilan. Suaminya menjadi sakit dan meninggal dunia pada usia 52 tahun, pada Agustus 2002 selagi ia ditahan. Ia dibebaskan hanya karena suaminya meninggal dunia. Polisi bahkan mengawasi pemakaman guna mengumpulkan daftar praktisi Falun Gong yang belum terlacak oleh mereka.

Liang ditangkap lagi pada Juni 2003 selagi mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong di daerah pinggiran. Ia berhasil kabur tapi harus bersembunyi. Polisi menawarkan hadiah atas penangkapannya dan mengancam teman-teman dan kerabatnya. Mereka bahkan menggeledah rumah teman-teman dan kerabatnya tanpa surat tugas.

Liang tahu ia berhak atas kebebasan berkeyakinan sebagai warga China dan ia tidak seharusnya dipenjara atau gajinya ditahan. Ia pergi ke tempat kerja pada 21 Febuari 2005 untuk meminta gajinya yang ditahan. Ia diminta memberikan persetujuan tertulis dari departemen kepolisian tetapi malah ditangkap lagi ketika memasuki departemen kepolisian. Ia divonis lima tahun penjara di Penjara Wanita Hunan.

Penjara menyiksa semua praktisi Falun Gong, termasuk berdiri, berjongkok atau mengenakan borgol untuk waktu lama, dikurung di sel isolasi dan kerja paksa yang lama. Selain itu, praktisi dipaksa menonton film propaganda fitnah terhadap Falun Gong. Penjaga penjara dan tahanan yang berusaha mendapatkan pengurangan masa hukuman berusaha keras membelokkan pikiran praktisi Falun Gong, memaksa mereka melepaskan latihan dan menyanyikan lagu yang memuja Partai Komunis China di mana memaksa mereka mengkhianati hati nuran mereka dan berbohong.

Penyiksaan jangka panjang baik fisik maupun mental berakibat fatal bagi kesehatan Liang. Tubuhnya menjadi membengkak dan rapuh, ia sering mengeluh sakit kepala dan pusing. Ia akhirnya dibawa ke dokter penjara dan didiagnosa menderita stroke. Ia dibebaskan setelah tiga minggu pengobatan tanpa hasil di penjara. Ia terus menerus dihantui penyakit dan kenangan buruk akibat penyiksaan di penjara selama empat tahun berikutnya hingga ia meninggal dunia pada 25 September 2012.

Chinese version click here
English version click here