(Minghui.org) Berikut adalah beberapa pengalaman kultivasi dari praktisi di wilayah kami, semoga ada manfaatnya bagi perjalanan Xiulian kita.

Pengalaman aneh

Beberapa hari lalu saya pergi ke gerai ponsel, akan membeli hp untuk anak. Sampai di tempat satpam dengan ramah membukakan pintu. Lalu memberikan nomor antrean 53. Saya duduk dan mendengar yang dipanggil nomor antrean 30-an. Saya berpikir, ”Wah..masih lama, sementara saya masih ada kerjaan lain.”

Setelah beberapa menit duduk seorang sales counter mendekati dan bertanya, “Apa yang bisa dibantu?” Saya menjawab, “Mau beli hp mbak.” Lalu sales ini mempersilakan saya duduk. Kejadian ini bagi saya aneh, karena saya mendahului banyak nomor antrean yang lebih kecil. Biasanya pengunjung dipanggil nomor antreannya dengan pengeras suara otomatis, namun saya tidak. Sempat berpikir, ”Kok diperlakukan spesial ya?”

Singkat cerita transaksi sudah selesai. Lalu giliran saya yang mengambil alih pembicaraan. Saya sodorkan brosur Falun Dafa dan bertanya, “Apa mbak sudah tahu Falun Dafa?” Dia menjawab, “Belum.” Lalu saya jelaskan panjang lebar apa itu Falun Dafa. Saya melihat mimik wajahnya menampakkan suatu kegembiraan dan mengatakan mau berlatih sekaligus mau mengajak temannya. Dia minta nomor hp saya dan saya juga minta nomor kontaknya. Dia berterima kasih atas info tersebut. Lalu saya pamit.

Sampai di pintu luar bertemu lagi dengan satpam tadi dan langsung saya berikan brosur dengan penjelasan singkat. Sampai di parkiran, tukang parkir yang telah membantu mengatur motor, juga mendapat selembar brosur.

Dari peristiwa ini saya menyadari makhluk hidup sedang menunggu kita praktisi Dafa. Terlepas apa profesinya. Saya teringat kata Shifu dalam ceramah untuk praktisi Australia, “..orang-orang yang sempat berkomunikasi dengan anda, semuanya mempunyai jodoh dengan anda, jiwa mereka, masa depan mereka, mereka dapat memiliki masa depan atau tidak, dapat diselamatkan atau tidak, semua itu mengharapkan kalian, ..”

Saya baru menyadari kenapa sales tadi menemui saya dan membantu saya sementara masih banyak nomor antrian yang lebih kecil belum dipanggil. Saya pahami sisi dia yang mengerti sedang menantikan fakta kebenaran Falun Dafa. Di mana saja kita akan bertemu dengan orang yang berjodoh dalam setiap aktivitas kita sehari-hari. Bukan hanya di tempat latihan gong atau di tempat tiga pemunduran.

Terkadang pikiran lurus saya kurang, walau sudah di depan mata tidak juga berucap sepatah kata, “Apakah anda sudah mengenal Falun Dafa?” Sehingga kesempatan terlewatkan dan menyesal kemudian. setelah mencari ke dalam menemukan di saat melakukan aktivitas sehari-hari saya selalu fokus pada kepentingan, urusan pribadi sebagai hal nomor satu, bukan penyelamatan makhluk hidup. Sehingga kesempatan mereka yang bersinggungan dengan saya lewat begitu saja. Saya baru menyadari makna mendalam kata-kata Shifu dalam ceramah untuk praktisi Australia,

“Akan tetapi segala yang dilakukan oleh pengikut Dafa, ada sebagian praktisi selalu kacau dalam pikirannya, beranggapan mencerai-beraikan partai jahat PKC, menghancurkan kekuasaan PKC sebagai hal nomor satu, sesungguhnya bukan. Kita menyelamatkan makhluk hidup adalah paling penting. Kita menyingkap partai jahat PKC juga adalah demi menyelamatkan makhluk hidup.”

Kalau hati untuk membeli hp saya letakkan pada nomor satu, saya tidak akan menyodorkan brosur ke beberapa makhluk hidup yang saya temui di gerai tersebut. Kejahatan akan menghalangi karena praktisi tidak memiliki pikiran lurus yang kuat. Menyelamatkan makhluk hidup adalah nomor satu, membeli hp adalah jalan agar saya bertemu dengan makhluk hidup yang berjodoh.

Hanya sharing pemahaman, mohon tunjukkan kalau ada yang kurang.

Celana Robek Saat Mencari Tandatangan Petisi

Awal petisi menentang pengambilan organ paksa - hadir di Bali, saya memahami Shifu tengah memberikan jalan bagi kita untuk menyelamatkan lebih banyak makhluk hidup, tapi saya berpikir bagaimana caranya? Tanpa saya sadari terbentuk lagi satu konsep yang menghalangi saya melangkah ke luar. Di saat seperti itu terpikirkan tempat-tempat yang ramai dikunjungi orang. Baru saya sadar “cara yang terbaik lakukan dahulu baru timbul kebijakan”.

Tidak kebetulan di dekat rumah saya ada car-free day setiap minggunya. Saya berbekal televisi, beberapa spanduk dan formulir petisi. Saat menggelar kegiatan petisi, gangguan datang.  Waktu saya tengah memasang spanduk dan televisi, saat melangkah celana saya robek. Saat itu saya sendirian. Saya diuji, kalau saya pulang ganti celana siapa yang jaga stan? Belum lagi banyak manusia biasa yang mengerumuni spanduk. Saya menyangkal semua gangguan ini, kegiatan ini harus tetap berjalan. Kaki saya rapatkan agar tidak kelihatan celana saya robek. Banyak yang mau menandatangani petisi. Setelah pukul 09.00, saya tutup stan. Setelah memancarkan pikiran lurus pagi saya pulang sambil berpikir, “Kalau kita adakan lebih banyak stan dan banyak praktisi terlibat, akan semakin banyak makhluk hidup yang memahami kekejaman PKC.” Shifu belas kasih, tidak berapa lama, banyak praktisi bisa bergabung dalam kegiatan menggalang petisi dukungan saat car-free day. Terima kasih Shifu. Mari sama-sama kita galang petisi lagi.

Saya Sangat Senang Ada Meditasi di Sini tapi Tidak Senang yang Anda Pasang

Saat klarifikasi fakta di tempat latihan, saya inisiatif klarifikasi fakta karena saya melihat teman praktisi semua sedang latihan gong, Ada beberapa pengunjung melontarkan pertanyaan begini, “Saya sangat senang ada meditasi di sini, tapi saya tidak suka dengan apa yang anda pasang! Apalagi tentang penganiayaan terhadap pengikut Falun Dafa di China. Jangan jauh-jauh mencari contoh! Di sini masih banyak yang harus kita perbaiki.” Saya dengarkan semua yang pengunjung ini bicarakan. Setelah itu saya awali dengan pertanyaan, ”Apakah Bapak sudah mengenal Falun Dafa sebelumnya?” Dia menjawab, ”Saya sudah tahu!” Saya mulai pembicaraan tentang Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis. Saya jelaskan watak jahat PKC; menipu, berbohong, menfitnah, menganiaya, membunuh dan lain-lain. Karena itu kami memasang foto-foto penganiayaan di sini. Kalau bukan pengikut Falun Dafa yang mengungkap, memberi tahu semua fakta penganiayaan, mungkin orang-orang tidak akan tahu. Bapak itu masih agak emosi dan berkata, ”Kenapa tidak di sosialisasikan meditasinya saja, jangan penganiayaan!” Saya jawab, ”Kalau seperti itu berarti kami tidak sejati. Di sini kami belajar Sejati-Baik-Sabar. Guru kami mengajarkan orang sejati itu seperti apa. Kalau saya hanya latihan saja tanpa mengungkap penganiayaan ini berarti sama saja saya seperti komunis.” Bapak itu terdiam. Dia jawab, ”Benar juga yang adik bilang. Ya saya dukung. Lanjutkan perjuangannya. Kalau bisa harus sosialisasikan agar orang-orang tahu fakta sebenarnya tentang Falun Dafa.” Saya jawab, ”Ya pak terima kasih.” Saya rasakan sewaktu pulang tubuh saya ringan sekali. Terima kasih Shifu.

Mohon diluruskan kalau ada kata-kata yang tidak sesuai Fa.

Bersambung ke: Bagian 2