(Minghui.org) Para praktisi Falun Gong di San Francisco menyelenggarakan serangkaian aktivitas pada tanggal 20 Juli 2013, untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan brutal terhadap para praktisi di China. Partai Komunis China (PKC) melancarkan kampanye kejam untuk menindas Falun Gong 14 tahun yang lalu, dan penindasan tersebut berlanjut hingga saat ini.

Para praktisi memulai dengan melakukan latihan Falun Gong bersama-sama di United Nations Plaza. Mereka lalu mengadakan pawai akbar melalui Chinatown di San Francisco. Sebagai tambahan, para praktisi mengadakan pameran anti penyiksaan di distrik bisnis kota untuk memperagakan penyiksaan kejam yang digunakan oleh rejim China terhadap para praktisi di pusat-pusat penahanan, kamp kerja paksa dan penjara di China.

Melalui kegiatan ini, para praktisi menyemangati rakyat China untuk memisahkan diri mereka dari kejahatan PKC yang menentang kemanusiaan dengan mundur dari Partai dan organisasi afiliasinya.

Aktivitas seperti ini, telah diselenggarakan di San Francisco dan kota-kota lainnya di seluruh dunia setiap tahun sejak tahun 1999, saat penganiayaan dimulai, sebagai suatu cara yang penuh kedamaian untuk memrotes kekejaman rejim China dan menyerukan kepada rakyat dan pemerintah di seluruh dunia untuk membantu menghentikan penganiayaan di China.








Para praktisi melakukan latihan Falun Gong di United Nations Plaza


















Para praktisi mengadakan pawai akbar untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan di China

Meningkatkan Kesadaran Terhadap Penganiayaan

Pawai para praktisi Falun Gong dimulai dari United Nations Plaza di siang hari. Prosesi nan megah dipimpin oleh Tian Guo Marching Band, melewati jalan-jalan utama, mengelilingi Chinatown dan berakhir di Portsmouth Square.

Musik yang bergema dari band tersebut dan prosesi yang penuh warna, menarik banyak turis dan penduduk setempat. Mereka mengambil gambar dan video barisan dan dengan gembira menerima materi pengenalan tentang Falun Gong yang dibagikan oleh para praktisi sepanjang rute pawai.




Orang-orang berbicara dengan praktisi untuk mengetahui tentang Falun Gong dan penganiayaan di China

Praktisi Falun Gong yang berada di dalam pawai, berasal dari berbagai lapisan masyarakat dan profesi. Guo Enzuo (pria) adalah seorang insinyur di Daerah Teluk. Dia mulai berlatih Falun Gong sejak SMA di China pada tahun 1998. Sejak saat itu, dia tidak pernah sakit.

Baik Guo dan keluarganya pernah dianiaya oleh rejim China karena berlatih Falun Gong. Dia dan ibunya secara ilegal ditangkap pada tahun 2001. Guo ditahan selama dua setengah tahun. Ibunya kehilangan setengah dari bobot tubuhnya karena penganiayaan berat di tahanan.

Guo berkata: “Saya merasa ini adalah tanggung jawab saya untuk memberitahu orang-orang mengenai apa yang ingin ditutupi oleh PKC. Banyak praktisi Falun Gong yang masih dibawah penganiayaan di China. Kami akan mengungkap penganiayaan tersebut hingga penganiayaan berakhir.”

Keluarga praktisi Falun Gong Wang Xiao dianiaya di China. Ayah, ibu dan saudara laki-lakinya dimasukkan ke penjara karena keyakinannya. Ayahnya Wang Zhansuo masih dipenjara di China.

Di saat orang-orang di China tidak mempunyai akses akan informasi yang obyektif dan di bombardir oleh propaganda rejim komunis yang memfitnah Falun Gong setiap hari, orang-orang di belahan dunia lainnya memiliki pilihan untuk mengakses fakta sebenarnya.

Wang (wanita) berkata: “Saya berharap orang-orang Tionghoa mancanegara akan membaca informasi dari media yang berani mengungkap fakta sebenarnya. Saya harap mereka akan mengetahui Falun Gong itu apa dan mengapa penganiayaan terjadi. Kami menyelenggarakan aktivitas di hari ini untuk memberikan kesempatan pada masyarakat untuk mempelajari fakta kebenaran dan melihat dengan jelas siapa yang baik dan siapa yang jahat, jadi mereka akan memilih untuk berdiri bersama dengan yang lurus dan mempunyai masa depan yang cerah.

Para Penonton Mengutuk Penganiayaan

Banyak turis China menonton pawai, yang mana tidak dapat dilihat di China saat ini. Mereka mengambil foto dan merekam video, dan beberapa diantaranya mengikuti prosesi.

Suami istri Min dari China mengatakan pada reporter Minghui: “Penganiayaan Falun Gong benar-benar salah!” Mereka dengan gembira mundur dari keanggotaan Pionir Muda PKC untuk menjauhkan diri dari rejim, dimana mereka saat itu dipaksa untuk bergabung saat masih di sekolah dasar.

Alice Malloy dan suaminya sangat gembira menonton pawai itu. Alice terkesan karena para praktisi Falun Gong memilih untuk mengungkap penganiayaan melalui cara damai seperti itu. Suami istri itu berkata bahwa mereka akan memberitahu teman-teman mereka dan berharap penganiayaan akan segera berakhir.

Deidre dari Ohio berkata penganiayaan rejim China terhadap Falun Gong adalah tidak berperikemanusiaan dan tidak dapat diterima. “Harus dihentikan!” ungkapnya.

Swing, penduduk San Francisco, mengagumi kedamaian dan keteguhan praktisi Falun Gong.  Dia berinisiatif menandatangani petisi untuk mendukungn Resolusi No. 281. Resolusi tersebut diperkenalkan oleh anggota kongres Ileana Ros-Lehtinen dari Florida dan Robert Andrews dari New Jersey, menyerukan kepada rejim China untuk segera menghentikan praktek pengambilan organ dari praktisi Falun Gong yang dipenjara dan tahanan yang tidak bersalah.

Sebelumnya sudah mengetahui sifat menindas dari diktator komunis, Swing berkata bahwa kekejaman Partai Komunis China terhadap praktisi Falun Gong sangat mengerikan, dan dalam pandangannya, hal tersebut tidak akan jauh dari keruntuhan PKC.

Pameran anti penyiksaan yang diadakan oleh praktisi Falun Gong, lebih lanjut mengungkap kejahatan keji dari rejim, termasuk pengambilan organ tubuh secara hidup-hidup dari para praktisi Falun Gong. Banyak orang mengutuk dan menandatangani petisi untuk mendukung Resolusi No. 281.

Chinese version click here
English version click here