Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Terbangun Dari Mimpi (bagian 2)

3 Agu 2013 |   Oleh Praktisi Bali

Sambungan dari: Bagian 1

(Minghui.org)
Berikut adalah beberapa pengalaman kultivasi dari praktisi di wilayah kami, semoga ada manfaatnya bagi perjalanan Xiulian kita.

Shifu Melindungi Saya Sehingga Terhindar dari Kecelakaan

Shifu berkata,

"Baik buruk yang terjadi di dalam xiulian semuanya hal baik” (bukan kata-kata persis), saya ingat kalimat ini tapi sudah lupa ceramah yang mana, dan sering teringat dengan kalimat ini.

Beberapa tahun yang lalu, saya punya waktu sangat luang, saya bisa rutin datang latihan gong tiap Sabtu sore ke Gilimanuk, dan pulangnya sudah larut malam. Pada saat perjalanan pulang sepeda motor saya rusak. Rasanya tidak masuk akal, tutup rantai yang begitu kuat bisa masuk di ruji (roda) padahal waktu itu saya ingin cepat sampai di rumah. Sebuah kejadian yang membuat hati saya kesal. Pada saat itu sempat terpikir, ”Saya melakukan kegiatan Dafa kenapa ada masalah seperti ini dan lupa mencari ke dalam.” Saya berhenti di pinggir jalan berusaha memperbaiki. Ada beberapa sepeda motor lewat begitu saja tanpa menghiraukan. Saya berpikir dalam hati, ”Kalau saya melihat orang lain seperti saya, saya pasti menghampiri dan menolongnya. Namun saya menyadari kalau pikiran itu tidak baik, telah menyamakan diri sendiri dengan mereka.” Setelah susah payah dengan alat sekedarnya akhirnya sepeda motor bisa jalan. Saya jalankan dengan pelan-pelan, namun setelah beberapa kilometer berjalan saya melihat ada orang berkerumun di jalan. Saya bertanya, "Ada apa pak?" Dia menjawab, ”Ada kecelakaan....! Ada empat sepeda motor masuk ke dalam lubang galian perbaikan jalan yang lumayan dalam. Ada orang jahil yang membuang plang tanda peringatan jalan rusak.” Saya kaget karena sepeda motor tersebut adalah yang menyalip saya disaat sepeda motor saya rusak. Saya berkata dalam hati, ”Seandainya sepeda saya tidak rusak mungkin saya juga ikut seperti mereka.” Saya baru menyadari adalah Shifu yang telah melindungi saya. Saya menyesal karena lambat menyadari. Mungkin di dalam Xiulian saat kita mengalami kesusahan, terkadang kita lupa untuk mencari ke dalam yang membuat pikiran lurus jadi sangat lemah. Terima kasih Shifu.

Perdebatan Manusia Biasa

Dulu di daerah kami juga pernah terjadi perdebatan saat belajar Fa bersama, yang menyebabkan sebagian praktisi sudah tidak datang dan parahnya sampai tidak Xiulian, padahal mereka ini orang yang tidak berkonflik (ada beberapa adalah praktisi baru). Praktisi A juga sering menggunakan pemahamannya untuk berdebat dengan manusia biasa. Saya merasa sedih waktu itu. Sering memberi masukan agar menahan emosi sehingga tidak terjadi hal yang merugikan Dafa, namun tetap saja belum berhasil. Akhirnya praktisi yang masih bertahan hanya yang betul-betul memahami keseriusan Xiulian.

Shifu berkata,

"Seandainya anda baik, saya juga baik, dengan duduk rukun di sana lalu tumbuh Gong, mana ada hal seperti itu?" (Zhuan Falun)

Dan akhirnya praktisi yang tidak mau diberi masukan kondisi tubuhnya melemah sampai penglihatannya terganggu, dikembalikan pada kondisi sebelum berkultivasi Dafa. Saya merasa sedih tak berdaya menolongnya. Sekarang dengan bersusah-payah dia selalu bertahan tetap latihan gong dan hanya bisa menjadi pendengar disaat kami belajar Fa dan kondisinya tetap seperti itu. Kami prihatin melihatnya namun tak berdaya.

Shifu berkata,

"Kultivasi itu tergantung pada diri sendiri sedangkan evolusi Gong tergantung pada Shifu." (Zhuan Falun)

Dari kejadian itu saya memahami rajin lian gong, rajin belajar Fa tapi kalau tidak mengultivasi xinxing, tidak mencari ke dalam apalagi dilakukan dengan ada niat dan tujuan yang tidak murni, seperti Hong Yin Shifu mengatakan,"Sungguh-sungguh Berkultivasi". Kita jangan sampai lupa selalu mencari ke dalam, hanya mengingat agar kita bisa mencari ke dalam.

Mengembalikan Uang Ratusan Ribu

Beberapa tahun lalu saya ditugaskan menukarkan cek di money changer. Setiba di sana saya duduk antri di kursi panjang, antrian 3 orang. Setelah orang kedua dipanggil sisa saya sendiri.

Saya melihat kurir tempat penukaran uang berdiri di samping saya sambil buka jaket. Saya melihat amplop, tapi saya tidak tahu jatuh atau apa… saya cuma berpikir kok ada orang yang sembarangan buang sampah. Lalu saya memungutnya mau buang ke tempat sampah. Setelah diambil kok berat, saya intip amplopnya berisi uang kira-kira jumlahnya sekitar 500.000 - 1.000.000 Rupiah.

Saya lihat kiri-kanan-depan-belakang, tidak ada orang. Berpikir dan cari ke dalam apa gerangan yang terjadi pada diri saya sehingga bertemu masalah ini. Memang beberapa minggu itu saya membutuhkan uang, tapi saya ingat Shifu mengatakan,

“Maka dalam proses Xiulian, kita harus selalu memikirkan orang lain terlebih dahulu ketika menjumpai masalah.” (Tanya jawab Ceramah Sydney Mei 1999)

Saya memahami, barang bukan milik kita jangan diambil. Kalau diambil nanti bisa kehilangan yang lebih besar. Makin dipikir, pikiran positif dan negatif berlomba muncul. Saya ambil keputusan… langsung buka amplopnya di dalamnya ternyata ada secarik kertas hasil transaksi penukaran uang dari sebuah hotel A.

Lalu saya masuk ke kantor money changer dan bertanya ke pegawainya, “Apakah tadi ada yang mengantar uang ke hotel A?” Pegawai  wanita menjawab, “Sebentar pak saya cari salesnya.” Lalu salesnya menemui saya dengan nada ketus berkata, “Ada apa pak?” Saya bertanya, “Apakah bapak tadi ada mengantarkan uang ke hotel A?” Ia menjawab dengan nada ketus, “Ia ada.” Lalu saya keluarkan amplop, saya mengatakan bahwa saya menemukan amplop ini di kursi belakang, “Apakah ini milik anda?” Lalu sales ini mimik wajahnya berubah dan menjawab “Ia pak itu amplop saya.” Terus orangnya berterima kasih kepada saya, lalu saya bilang padanya, “Saya berlatih Falun Dafa, Sejati – Baik – Sabar.” Lalu saya pulang.

Dalam perjalanan naik motor tak terasa saya meneteskan air mata, dalam hati berkata, “Terima kasih Shifu.”

Secara teori gampang kita mengucapkan, tapi saat ujian datang hanya mengandalkan “mencari ke dalam” berpikir dengan rasional dan rela melepas baru bisa melewati ujian tersebut.

Saya berharap kita bisa membentuk kondisi berbagi pengalaman yang berangsur-angsur dari pemahaman terhadap Fa lalu melangkah masuk membuktikan kebenaran Fa.

Pemahaman Fa saya terbatas mohon tunjukkan apabila ada kekurangan.

Bersambung ke: Bagian 3