(Minghui.org)
Praktisi Falun Gong Eropa dan para pendukung berkumpul bersama di
Kopenhagen, ibukota Denmark, pada tanggal 20 Juli 2013, untuk
menggelar pawai, yang menyerukan kepada orang-orang dari semua
golongan agar memberikan dukungan untuk menghentikan penganiayaan
Partai Komunis China (PKC) terhadap Falun Gong. Aksi ini pun
mendapatkan dukungan dari kalangan luas.
Pawai dimulai dari jam dua sore,
dengan dipimpin oleh Tian Guo Marching Band. Mereka memainkan lagu
“Falun Dafa Hao,” “Falun King,” “Terompet dan Drums Menggetarkan
Sepuluh Penjuru Dunia,” dan “Song Bao.” Melodi-melodi yang murni
dan indah ini disambut dengan hangat oleh para penonton.
Tema dari barisan kedua pawai ini
adalah penyebaran Falun Dafa di seluruh dunia. Falun Dafa kini
tersebar di lebih dari seratus negara. Spanduk-spanduk di barisan
ini menuliskan berbagai pesan antara lain, “Falun Dafa Hao (baik),
“Sejati-Baik-Sabar adalah Baik,” dan Dunia Membutuhkan
Sejati-Baik-Sabar.”
Tema dari barisan ketiga dari
aksi ini adalah menghentikan penganiayaan, juga menghentikan aksi
pengambilan organ secara hidup-hidup oleh rezim China terhadap para
praktisi yang dipenjara. Para praktisi wanita memakai baju putih
berjalan sambil membawa foto-foto dari rekan-rekan praktisi yang
kehilangan nyawa mereka akibat penganiayaan. Sebuah peragaan ulang
adegan pengambilan organ terhadap praktisi yang masih hidup oleh
PKC bertujuan untuk menyerukan perhatian terhadap kekejaman ini,
yang disebut “kejahatan yang belum pernah ada dalam planet
ini.”
Tema dari barisan keempat adalah
gelombang besar pemunduran diri dari PKC dan organisasi-organisasi
afiliasinya. Diikuti tim genderang, yang memakai kostum tradisional
warna kuning, sambil memainkan musik “Falun Dafa Hao (baik).”
Kegiatan ini dimulai di Lapangan Parlemen, menuju ke sepanjang
jalanan yang sangat ramai, melewati Rosenborg Palace, the National
Theatre, King’s Plaza Nueva, Anderson Avenue, dan berakhir di
tujuan, Alun-alun Balai Kota.
Stasiun Radio Nasional Denmark P4 Menyiarkan Jadwal
Kegiatan Falun Gong
Tanggal 20 Juli adalah hari yang penting, hari ini menandakan
dimulainya penganiayaan brutal terhadap Falun Gong yang dilakukan
oleh PKC. Penganiayaan ini telah berlangsung selama empat belas
tahun. Stasiun Radio Nasional Denmark P4 (Danmark Radio P4)
mewawacarai praktisi Falun Gong yang bernama Benny pagi itu, dan
menyiarkan detail kegiatan Falun Gong.
Seorang wanita Denmark yang tahu sedikit mengenai Falun Gong sangat
tertarik dengan kegiatan ini. Pada pagi hari dia mendengar radio
dan mengetahui lebih banyak mengenai penganiayaan Falun Gong. Dia
melakukan perjalanan ke Lapangan Parlemen, dan mengikuti aksi damai
ini hingga selesai. Dia pergi ke Town Hall Square dan menghadiri
rapat umum.
Lonny Hansen asal Denmark bersama temannya sedang keluar
berjalan-jalan dan melihat kegiatan ini. Karena tertarik dengan
peragaan latihan Falun Gong, mereka mendekati para praktisi untuk
berbicara. Teman Hansen berasal dari Bulgaria. Dia berkata, “Saya
datang dari sebuah negara Komunis juga. Hingga hari ini China masih
dikuasai oleh Partai Komunis. Saya rasa rejim seperti itu adalah
ancaman bagi dunia.”
Kedua wanita ini menandatangani petisi Doctors Against Forced Organ
Harvesting (DAFOH), menyerukan diakhirinya kekejaman pengambilan
organ yang dilakukan oleh PKC. Hansen berkata, “Hal yang begitu
buruk masih sedang terjadi di China. Para praktisi Falun Gong
dianiaya dengan brutal, dimasukkan ke dalam penjara, dan
organ-organ mereka diambil secara hidup-hidup dan dijual demi
keuntungan. Saya ingin memberikan tanda tangan untuk mendukung
Falun Gong dan menghentikan kejahatan pengambilan organ.”
Praktisi memberitahu kepada kedua wanita ini bahwa tepatnya 14
tahun lalu pada tanggal yang sama dimulainya penganiayaan tak
berperikemanusiaan yang dilakukan oleh PKC. “Kita tahu. Kita telah
mendengar radio Denmark pagi ini,” kata Hansen, “Orang-orang
seharusnya memiliki pemikiran dan pilihan yang independen mereka
sendiri. Sebuah pemerintahan tidak dapat memaksakan apa yang ia
pikirkan.”
Keadilan Akan Menang di Dunia Ini
Seorang pria China berusia setengah baya dengan penuh perhatian
merekam kegiatan ini dengan telepon selulernya. Dia terlihat serius
di wajahnya. Seorang praktisi menanyai dia apakah dia tahu Falun
Gong. Dia berkata dia tahu sedikit, tetapi belum pernah melihat
acara begitu besar sebelumnya. Setelah itu, seorang pria barat yang
agak berumur meninggalkan barisan pawai dan datang menghampirinya
untuk berbicara. Praktisi ini memberitahu pria China ini bahwa pria
Denmark ini berusia 85 tahun tetapi masih sehat bugar, dan banyak
orang barat yang berlatih Falun Gong. Lalu, para praktisi yang
berbaju putih pun datang. Pria China itu menunjuk pada foto-foto
yang mereka bawa dan bertanya, “Siapakah orang-orang ini?” Praktisi
berkata, “Ini adalah praktisi Falun Gong yang kehilangan nyawa
mereka di tangan PKC. Banyak dari mereka masih berusia sangat muda,
dan banyak yang terbunuh hanya beberapa hari setelah ditangkap.
Hampir empat ribu praktisi Falun Gong meninggal dunia akibat dari
penganiayaan di China telah diverifikasi.” Pria China itu terlihat
terkejut. Setelah terdiam sejenak, dia pun berkata dengan perlahan,
“Keadilan akan menang di dunia ini!”
Sanda, seorang wanita Denmark, sedang menyaksikan pawai ini bersama
suami dan anaknya. Dia berkata bahwa dia sangat terkesan oleh Tian
Guo Marching Band. Sehubungan dengan penganiayaan yang terjadi di
China. Sanda berkata, “Kita sudah dengar mengenai penganiayaan
terhadap Falun Gong di China. Ini sangat buruk. Saya rasa ini
sangat bagus jika mereka melakukan aksi damai untuk mengekpresikan
apa keinginan mereka. Ini adalah Hak Asasi Manusia, dan saya
mendukung mereka.”
Setelah menandatangai petisi untuk mengutuk pengambilan organ,
seorang wanita asal Gambia menjelaskan kepada putranya mengenai
kegiatan itu. Dia berkata kepada praktisi, “Sangat bagus bagi Falun
Gong bisa mengadakan acara seperti ini. Saya merasakan adanya
energi yang baik. Orang-orang harus memperlakukan masalah ini
secara serius dan bertanggung jawab demi Hak Asasi Manusia di
seluruh dunia.”
Seorang fotografer profesional sedang mengambil gambar acara ini di
sisi jalan. Dia berkata bahwa dia akan memberikan rekamannya kepada
media Denmark.
Orang-orang Mempelajari Penganiayaan Falun Gong Oleh
PKC
Pawai akbar ini menarik perhatian kerumunan penonton di sepanjang
jalan. Setelah menerima brosur informasi, pemuda Kshtiz asal Nepal
membacanya dengan cermat. Dia belum pernah dengar mengenai Falun
Gong, dan terkejut mengetahui mengenai pengambilan organ praktisi
Falun Gong oleh PKC. Dia merasa bahwa praktisi Falun Gong di
barisan pawai ini semua terlihat sangat ramah. Dia ingin tahu
kenapa kebrutalan semacam ini masih terjadi di China, dan dia pun
sangat ingin mengetahui kebenaran.
Simin, asal Afghanistan, secara inten menyaksikan barisan pawai
yang panjang ini. Ini adalah kali pertama dia dengar mengenai Falun
Gong. Simin berkata ini sangatlah bagus Falun Gong bisa menentang
penganiayaan ini dengan sikap yang damai. Dia ingin memberitahu
putri dan teman-temanya mengenai ini, dan berharap bisa
menyampaikan informasi kepada lebih banyak orang lagi.
Orang-orang China Melihat Harapan
Setelah menyaksikan pawai ini, dua orang China yang tinggal di
Kopenhagen menelepon praktisi Falun Gong Wu. Di telepon, mereka
menangis sambil berbagi perasaan mereka tentang pawai Falun Gong:
“Kita sangat tersentuh oleh pawai. Kalian melakukan ini tidak hanya
bagi Hak Asasi Manusia di China, tetapi juga bagi HAM di dunia. Ada
banyak orang tua, yang terus bertahan begitu lama dibawah sinar
matahari terik tanpa meminum air. Kami merasa masih ada harapan
bagi China.”
Chinese version click here
English
version click here