Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Seluruh Pengadilan di China Mengabaikan Hukum

19 Sep. 2013

(Minghui.org) Pengadilan Negeri Wanghua dari Fushun, Provinsi Liaoning, menggelar sidang pada tanggal 9 Juli 2013 bagi praktisi Falun Gong Zhang Deyan, Sun Haifeng, Mu Guodong, Wang Yumei, dan Wang Guihua. Keluarga Zhang menyewa seorang pengacara untuk membelanya. Selama persidangan, hakim ketua mengatakan kepada pengacara, "Jangan membicarakan hukum dengan saya." Pengacara itu menjawab dengan terkejut, "Apa yang harus saya bicarakan kalau bukan hukum? Haruskah saya menceritakan lelucon?"

Banyak hakim di seluruh China telah membuat pernyataan gila serupa selama empat belas tahun terakhir penganiayaan. Berikut daftar kutipan ilustrasi dalam masalah ini.

• Pengadilan Kota Zengcheng Provinsi Guangzhou menggelar sidang pada 11 Mei 2007, untuk praktisi Falun Gong Mo Xiaomei. Hakim berulang kali menghentikan pengacara Mo (wanita) berbicara. Hakim berkata, "Jangan bicara tentang hukum di sini!"

• Gu Yingqing, presiden Pengadilan Rakyat Menengah di Suzhou, pernah berkata, "Mengapa Anda berbicara tentang hukum dengan saya? Saya sedang berbicara tentang politik." "Jangan berharap hukum lebih tinggi dari politik." Namun, ia tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan "politik."

• Liu, asisten sekretaris Komite Politik dan Hukum dari Xichang, Provinsi Sichuan, pernah berkata, "Jangan bicara tentang hukum dengan saya. Kami tidak mengikuti hukum."

• Karyawan Pengadilan Kota Qian'an Provinsi Hebei secara terbuka mengumumkan bahwa kasus yang melibatkan Falun Gong tidak akan mengikuti prosedur yang sah.

• Pengadilan Menengah Changchun, Provinsi Jilin, mengumumkan vonis tanpa sidang pengadilan. Mereka menyatakan bahwa kasus Falun Gong tidak diharuskan mengikuti prosedur hukum.

• Seorang hakim di Yiyang, Provinsi Hunan, yang memimpin kasus praktisi Zhang Chunqiu, pernah berkata, "Kekuatan Partai mengesampingkan hukum untuk menindas Falun Gong. Kami hanya mengikuti formalitas. Tidak ada cara lain. Ini bukan kesalahan kita."

• Seorang pejabat Kantor 610 di Nong'an, Provinsi Jilin, mengatakan kepada pengacara seorang praktisi," Kami yang berkuasa di sini. Kami tidak mengikuti hukum. Kami mengikuti politik. Anda dapat pergi mengajukan banding kemanapun yang Anda inginkan."

• Xie Shinong dari Jalan Fuqing Kantor 610 di Chengdu, Provinsi Sichuan mengatakan," Kami pasti tidak mengikuti hukum apapun. "

• Polisi dari Divisi Keamanan Domestik di Gongzhuling, Provinsi Jilin, menangkap praktisi dan berkata, "Kita tentu tidak mengikuti prosedur hukum."

• Gu, direktur Divisi Keamanan Domestik di Distrik Baoshan Shanghai, mengatakan secara terbuka, "Apa itu hukum? Apa yang saya katakan adalah hukum."

Hakim Partai Komunis China dan profesional hukum telah mengumumkan otoritas mereka untuk mengabaikan hukum. Di sisi lain, mereka melakukan "sidang," mengumumkan putusan, dan mengutip "menurut ketentuan Hukum Pidana" dalam penilaian. Mereka berpura-pura secara ketat mengikuti hukum ketika menangani kasus Falun Gong, tetapi sebenarnya melakukan hal semacam itu.

PKC telah melatih para hakim, jaksa, dan polisi sebagai alat untuk membantu menjalankan penganiayaannya. Hukum digunakan sebagai senjata dan menutupinya.

Namun demikian, melalui upaya tak kenal lelah dari para praktisi Falun Gong di seluruh dunia, semakin banyak orang datang untuk mengakui hal berikut:

• Mereka yang dianiaya karena keyakinan spiritual tidak bersalah atas kejahatan apapun. Konstitusi China tak melarang Falun Gong. Falun Gong mengajarkan Sejati-Baik-Sabar. PKC mengajarkan sebaliknya.

• Praktisi Falun Gong tidak melanggar hukum apapun. Mereka dianiaya hanya karena keyakinan mereka.

• Praktisi Falun Gong tidak pernah "menyabotase penegakan hukum," seperti yang dituduhkan dalam pengadilan China. Jaksa dan hakim tidak mampu mengidentifikasi peraturan penegakan hukum yang "disabotase." Ini hanyalah sebuah tipu muslihat yang digunakan untuk membuat vonis yang tuduhkan kepada Falun Gong agar tampak wajar.

• Penganiayaan terhadap Falun Gong, termasuk penangkapan ilegal, pemenjaraan, penyiksaan, dan cara lainnya, adalah kejahatan yang sebenarnya.

• Penganiayaan tersebut melanggar hukum China dan hukum internasional. Para pelaku harus bertanggung jawab atas kejahatan mereka dalam penyiksaan, genosida, pembunuhan, dan pengambilan organ hidup-hidup di ruang sidang seluruh dunia.

"Aturan hukum" adalah suatu cita-cita yang diajarkan Partai kepada China saat ini, namun bukti kelihatannya menunjukkan sebaliknya. Dalam kondisi masyarakat seperti itu, bagaimana orang bisa lepas dari kekhawatiran, "Jika hal ini bisa terjadi pada Falun Gong saat ini, apa yang bisa terjadi pada saya esok hari?"

Chinese version click here
English version click here