(Minghui.org) Bao Wenju (pria), seorang praktisi Falun Gong dan pemilik toko makanan, ditangkap secara ilegal pada tanggal 18 Oktober 2013 oleh polisi lokal. Ia disiksa di pusat pencucian otak dan kemudian, di pusat penahanan. Tanpa memberitahu keluarganya, polisi membawa Bao dari pusat penahanan, tapi mereka menolak untuk memberitahu keluarga mereka ke mana mereka membawanya. Keluarganya baru-baru ini menuntut beberapa pejabat Kantor 610 dan petugas polisi yang terlibat dalam penganiayaan Bao.

Bao Wenju dan Keponakannya Ditangkap dan Disiksa

Bao dan keponakannya Ao Cuicui (wanita) menjadi pemilik toko makanan di Distrik Chuanying di Kota Jilin. Pada pagi hari tanggal 18 Oktober 2013, mereka merencanakan perjalanan bisnis. Bao ditangkap polisi segera setelah ia keluar dari tokonya. Ketika Ao keluar dan tidak melihat pamannya, ia meneleponnya tapi kemudian ditangkap juga oleh polisi berpakaian preman yang menunggu di dekat sana dan mendorongnya masuk ke dalam mobil. Satu dari polisi itu diidentifikasi sebagai Tang Zheming.

Bao dan Ao dibawa ke kantor polisi Zhihe di Distrik Chuanying. Pejabat dari Kantor Polisi Zhihe dua kali memaksa masuk ke rumah Tuan Bao tanpa surat ijin dan mengambil semua buku-buku Falun Gong miliknya, dua antena parabola, penerima satelit, semua alat-alat untuk memasang antena parabola, sebuah kendaraan berbahan bakar baterai, uang tunai lebih dari 10,000 yuan dan barang-barang pribadi lainnya. Polisi juga mencabut antena parabaola dari rumah Bao. Tidak ada satupun dari barang itu, kecuali uang tunai, yang dikembalikan, meskipun diminta berulang kali oleh keluarga Bao.

Ao diinterogasi secara ilegal setelah ia dibawa ke kantor polisi. Setiap kali jawabannya tidak memuaskan polisi, mereka mengencangkan borgolnya hingga merobek pergelangan tangan Ao, menyebabkan sakit yang menyiksa. Ia kemudian dijadikan subyek penyiksaan yang dinamakan kursi harimau. Ia dibawa ke Pusat Penahanan Kota Jilin keesokan paginya, dimana ia ditahan selama 10 hari.

Bao dibawa ke Kantor Polisi Zhihe dan diinterogasi sebelum ia dibawa ke Pusat Pencucian Otak Shahezi di Kota Jilin. Ia disiksa ketika diinterogasi di pusat pencucian otak. Untuk mengintimidasinya, lebih dari 10 macam penyiksaan ditunjukkan kepada Bao: minyak mustard, semprotan lada panas, alat penyuntik, kawat, pencungkil, dll. Salah satu dari bentuk penyiksaan adalah memborgol tangan ke belakang, dengan kedua kaki dirantai. Polisi menaruh handuk menutupi kepala Bao, mengencangkannya dan menarik kepalanya ke belakang. Mulutnya diselotip dan ia hanya bisa bernapas lewat hidung. Polisi kemudian menyalakan rokok dan menaruhnya ke dalam lubang hidung Bao. Mereka mendorong puntung rokok ke dalam lubang hidungnya setelah rokok dinyalakan. Ia merasakan sakit yang ekstrem dengan air mata yang mengalir. Polisi menamparnya dengan sarung tangan (menampar dengan sarung tangan menyebabkan sakit yang ekstrem dan tidak meninggalkan jejak pukulan)

Bao juga menderita penyiksaan lain: Ia pertama-tama dibuat tersedak, dan dipaksa untuk mencium minyak mustard. Polisi menuang minyak mustard ke dalam lubang hidungnya, menyebabkan sakit yang ekstrem. Tuan Bao ditahan di pusat pencucian otak selama 12 hari sebelum dibawa ke Pusat Penahanan Jilin. Ia ditahan lebih dari 40 hari sebelum keluarganya mengetahui keberadaannya.

Polisi Menghalangi Pengacara untuk Bertemu dengan Klien; Keluarga Bao Mendakwa Pelaku

Keluarga Bao menyewa pengacara untuk membelanya. Pengacara pergi ke Pusat Penahanan Jilin pada 7 November untuk bertemu dengannya, tapi dihalangi oleh pusat penahanan. Pengacara mencoba lagi untuk bertemu dengan kliennya pada 20 November, tapi diberitahu oleh pusat penahanan bahwa polisi telah melarang Bao untuk bertemu dengan pengacaranya.

Pada pagi tanggal 21 November, pengacara pergi ke Departemen Kepolisian Kota Jilin untuk meminta ijin bertemu dengan Tuan Bao. Ia memberitahu mereka dengan tegas bahwa adalah ilegal untuk menghalangi seorang pengacara untuk bertemu dengan kliennya. Departemen Kepolisian Kota melemparkan tanggung jawab ke Departemen Kepolisian Distrik Chuanying. Pengacara tersebut pergi ke Departemen Kepolisian Distrik Chuanying. Mengetahui bahwa mereka bersalah, petugas Wang Jinghai memberikan alasan bahwa mereka membuat kesalahan dalam mengisi laporan dan menyetujui pertemuan itu. Akhirnya, pengacara berhasil untuk bertemu dengan Bao siang itu.

Setelah mempelajari detil dari kasusnya, pengacara menarik kesimpulan bahwa tidak ada satupun perbuatan Bao yang melanggar hukum, dan ia harus segera dibebaskan. Ia menyatakan bahwa ini adalah pelanggaran dari Konstitusi China dan sebuah kejahatan untuk menangkap dan menyiksa Bao hanya karena ia berlatih Falun Gong dan percaya kepada prinsip dari Sejati-Baik-Sabar.

Dalam rangka untuk melindungi hak dan kepentingan mereka, untuk membela Konstitusi dan instansi penegak hukum, keluarga Bao mengajukan surat tuduhan terhadap beberapa instansi pemerintah dan personilnya:

Bai Yan, kepala Komite Hukum dan Politik Kota Jilin dan Kantor 610
Li Zhichun, kepala Divisi Keamanan Domestik Jilin: +86-432-62409346
Wang Jinghai, Departemen Kepolisian Chuanying Kota Jilin: +86-13704404321
Gao Xin, Departemen Kepolisian Chuanying Kota Jilin
Guan Xiaoqun, Kantor Polisi Zhihe: +86-13904323888
Tang Zheming, Kantor Polisi Zhihe: +86-13944202988

Nama-nama di atas bertanggung jawab untuk menahan Bao secara ilegal dan melanggar Hukum Pidana China. Mereka adalah tersangka pelaku kejahatan dengan penangkapan ilegal, memaksa masuk dengan ilegal ke rumah penduduk, penggeledahan secara ilegal, perampokan, perampasan hak untuk menjalankan agama, penahanan ilegal, dan penyiksaan ilegal. Keluarga menyatakan bahwa orang-orang yang dituduh tersebut melanggar Konstitusi jadi harus dituntut oleh hukum.

Bao Dibawa oleh Polisi, Keluarga Tidak Tahu Keberadaannya

Pada tanggal 26 November 2013, Ao Cuicui pergi ke Pusat Penahanan Kota Jilin untuk mengantarkan barang Bao, tapi diberitahu bahwa ia tidak lagi berada di sana. Ketika Ao bertanya dimana Bao, petugas pusat penahanan memberitahu ia untuk bertanya ke kantor polisi yang menangkap Bao.

Ao bergegas pergi ke Kantor Polisi Zhihe dan bertanya tentang keberadaan pamannya. Polisi memberitahu ia untuk pergi ke Departemen Kepolisian Chuanying. Ketika Ao mencoba untuk berdiskusi dengan mereka, mereka mengancam akan menangkapnya.

Khawatir tentang keselamatan pamannya, Ao dengan terburu-buru pergi ke Departemen Kepolisian Chuanying, hanya untuk diberitahu bahwa Gao Xin, pejabat yang bertanggung jawab yang menganiaya Bao, tidak berada di tempat.

Chinese version click here

English version click here