(Minghui.org)

Memperoleh Fa


Saya  tidak  banyak perhatian pada Falun Gong sebelum tahun 2007. Saya sering melihat materi Falun Gong yang ditinggalkan oleh para praktisi di koridor apartemen kami tapi saya tidak pernah membacanya.

Suatu hari di tahun 2007 saya mengambil brosur dan membacanya beberapa hari kemudian. Dikatakan bahwa orang-orang yang percaya Dafa baik akan diberkati, dan berbicara tentang keagungan latihan Dafa. Satu artikel mengutip kata-kata Guru dari Zhuan Falun. Saya bertanya-tanya mengenai apakah Zhuan Falun itu dan benar-benar ingin mengetahuinya. Saya mulai rutin memeriksa apakah materi Falun Gong ada di koridor, saya ingin membacanya.

Kemudian seorang praktisi datang berbelanja di toko saya dan dia mengklarifikasi fakta kepada saya. Ketika saya tanya apakah dia punya buku Zhuan Falun, dia bilang ada. Saya bertanya apakah saya bisa meminjamnya dan dia memberikannya kepada saya. Tanggal 27 September 2007 adalah hari dimana saya akhirnya memperoleh Fa dan mulai berlatih.

Saya membaca Zhuan Falun dalam dua hari dan ingat bahwa Guru berkata, "Ketika sulit bersabar anda mampu bersabar. Ketika sulit dilakukan anda harus mampu melakukan." (“Ceramah IX” dalam Zhuan Falun) Praktisi memberi saya rekaman video ceramah Fa Guru dan mengajar latihan. Saya belajar latihan dari video. Ketika saya pertama kali melakukan "Memeluk Roda Hukum" dari latihan kedua, kepala saya terasa sangat sakit. Saya ingat, "Ketika sulit bersabar anda mampu bersabar. Ketika sulit dilakukan anda harus mampu melakukan." dan saya bertahan sampai akhir.

Pada tengah malam beberapa hari kemudian, saya melihat Fashen (tubuh Fa) Guru berdiri di samping tempat tidur saya, memurnikan tubuh saya. Saya bisa merasakan Falun berputar di tangan dan di atas kepala saya. Pada waktu itu saya bahkan belum selesai mempelajari semua lima latihan!

Suatu hari mata ketiga saya terbuka dan saya tiba-tiba melihat Fashen Guru berdiri di sana tersenyum pada saya. Saya segera menyambut Guru tetapi saya tidak berani membuka mata saya karena takut Dia akan hilang. Setelah beberapa saat saya tidak lagi bisa tetap memejamkan mata, akhirnya saya membuka mata saya, dan Fashen Guru masih tersenyum pada saya.

Bergabung dengan Arus Dasyat Membuktikan Fa

Setelah membaca buku selama lebih dari satu bulan, saya menyadari bahwa Dafa adalah luar biasa dan saya harus memberitahu lebih banyak orang. Saya meminta beberapa materi klarifikasi kepada praktisi sehingga saya bisa menyebarkannya. Dia memberi saya beberapa, dan saya menyebarkannya dan meminta lebih banyak. Dia kemudian memberi saya lebih banyak.

Ketika saya membagikan materi saya biasanya mulai dari tingkat atas bangunan dan mendistribusikan saat saya menuruni tangga. Ketika saya masuk ke dalam gedung, saya menemukan bahwa hanya bagi yang mempunyai kartu perumahan yang bisa mengoperasikan lift. Saya menaiki tangga sebagai gantinya. Ketika sampai di tingkat atas, lantai 18, saya bahkan tidak merasa lelah. Seolah-olah saya telah melayang hingga tingkat atas.

Ketika saya belajar Fa lebih banyak, saya bisa menghafal beberapa bagian. Saya sering menghafal Fa saat saya berjalan atau mendistribusikan materi. Hati saya penuh dengan sukacita dan tubuh saya terasa ringan. Apa yang paling sering saya hafal adalah:

“Datang dengan membawa prinsip kebenaran yang sebagaimana diharapkan
Mengarungi empat samudera dengan tiada batasan dan ikatan
Prinsip Fa-nya menyebar luas ke seluruh dunia bagaikan jalan mulia.
Dengan membawa penuh makhluk hidup, perahu Fa-pun berlayar.”
(“Tathagata,” Hong Yin II)

Suatu saat ketika saya sedang naik sepeda untuk mendistribusikan materi, suami saya menelepon, meminta saya untuk segera pulang. Saya bergegas, tapi dia terus menelepon saya. Karena masih ada beberapa bahan yang tersisa, saya terus membagikannya. Ketika selesai dan akan pulang ke rumah, saya melihat ban depan kempes. Tidak ada waktu untuk memperbaikinya, jadi saya naik saja dengan ban sepeda kempes pulang ke rumah.

Di Tahun Baru Imlek tahun 2009 saya pergi ke sebuah komunitas perumahan. Ketika sampai ke pintu masuk, saya melihat semua bangunan menggunakan pintu listrik. Bagaimana saya bisa masuk? Saat saya berjalan menuju gedung, pintu listrik terbuka dan seorang gadis berdiri di depan pintu, berkata, "Cepatlah!" Saya berterima kasih kepada Guru dalam hati saya dan cepat-cepat masuk.

Setelah masuk saya melihat orang tua gadis itu berjalan menuju pintu dengan tas hadiah di tangan mereka. Gadis itu menunggu orang tuanya keluar. Saya menaiki tangga dan seorang pria di lantai tiga berkata "Selamat Tahun Baru!" Saya juga mengucapkan Selamat Tahun Baru,  saya tahu Guru mendorong saya. Saya meletakkan meteri pada setiap lantai bangunan.

Di waktu lain ketika saya menggantung brosur pada gagang pintu, pintu tiba-tiba terbuka, dan seorang wanita keluar. Dia marah menatap saya dan pada bingkisan yang saya gantungkan di pintu lainnya. Saya turun dan bergegas menyeberang jalan ke gedung lain untuk terus mendistribusikan materi. Lalu saya melihat sebuah mobil polisi meluncur dengan petugas sedang menelepon.

Setelah saya selesai membagikan semua materi dan keluar, polisi itu masih di sana dengan ponsel di tangannya. Saya berjalan menuju ke mobil itu seolah-olah sedang berjalan ke tempat kerja. Saat saya berjalan, polisi tiba-tiba menghidupkan mobilnya. Hati saya berdebar, saya terus berjalan, mereka mengikuti saya perlahan-lahan.

Saya terus memancarkan pikiran lurus saat saya berjalan. Di persimpangan saya berhenti dan melihat ke belakang. Polisi itu meletakkan telepon dan pergi.

Praktisi yang memperkenalkan Dafa kepada saya ditangkap dan ditahan selama satu bulan pada bulan September 2008. Setelah dia dibebaskan, dia menjadi enggan memberi saya materi untuk didistribusikan. Saya merasa kehilangan dan kesepian. Karena saya tidak tahu praktisi lain yang membuat materi, saya mulai mengirim pesan klarifikasi fakta melalui ponsel. Pada akhir tahun 2008, saya pergi ke rumahnya untuk meminta bahan materi. Dia berkata, "Anda termasuk kelompok praktisi berikutnya dan berbeda dari kami. Saya tergerak. Mulai sekarang Anda dapat meminta materi  apa saja."

Saya menangis sepanjang perjalanan pulang hari itu. Saya sangat tertekan dan menghabiskan hari-hari berikutnya menangis tanpa belajar Fa atau melakukan latihan. Saya merasa Guru tidak lagi ingin saya menjadi muridnya. Pada hari kesebelas saya tidak tahan. Saya mengambil buku dan membukanya secara acak. Saya membaca, “Namun karena dia tidak berlatih Gong, maka tidak mengandung energi.” (Ceramah Dua di Zhuan Falun) Saya menangis lagi dan berpikir, "Selama Guru masih mengizinkan saya berkultivasi, itu tidak jadi masalah, tak peduli jika saya dikelompok berikutnya."

Guru berkata:

“Jangan peduli diri sendiri adalah pengikut Dafa di masa pelurusan Fa atau pengikut di masa mendatang, anda telah melangkah ke dalam Xiulian, anda telah menjadi sebuah kehidupan yang dikagumi oleh mahluk hidup yang tak terhitung, anda tempuh saja perjalanan anda dengan baik. Sebuah kehidupan di dalam alam semesta pasti ada balasannya setelah berbuat sesuatu, berbuat baik ada balasannya, berbuat jahat ada balasannya. Xiulian tentu juga ada balasannya, yaitu balasan dari identifikasi dari buah status, ini adalah prinsip yang mutlak dalam alam semesta. Jangan berpikir begitu banyak, jangan peduli diri sendiri bagaimana, dapat melakukan, dapat berkultivasi, maka anda berkultivasilah.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Amerika Serikat Barat Tahun 2004)

Saya memutuskan untuk memproduksi materi sendiri. Seorang praktisi membantu saya membeli printer, dan saya mulai mencetak brosur dan mendistribusikannya.

Polisi menggerebek beberapa tempat materi lokal pada tanggal 25 April 2009. Seorang praktisi yang saya kenal baik dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara. Kemudian rumah praktisi lain yang memproduksi materi dihancurkan, sehingga ia memberikan pekerjaan produksinya kepada saya. Karena saya harus mengurus bisnis saya di siang hari dan suami saya tidak mendukung pada waktu itu, saya harus membuat materi setelah ia tidur.

Meningkatkan Xinxing dan Mengatasi Kesulitan Keluarga

Saya telah menjalankan bisnis selama lebih dari 20 tahun dan bersifat egois, memiliki nafsu bersaing, dan mengutamakan keuntungan, jadi saya memiliki banyak ujian dalam hal ini.

Ketika saya baru mulai berkultivasi, saya menghadapi situasi untuk meningkatkan Xinxing saya setiap dua atau tiga hari. Suatu saat ketika saya sedang berjalan melewati sebuah toko, seorang pemuda sedang membuang air dari baskom. Saat saya lewat, ia menyiramkan air ke kaki saya, saya cepat-cepat berjalan beberapa langkah lebih lanjut tapi dia mengikuti saya dan terus menyiramkan air ke tubuh saya. Saya memahami dengan jelas bahwa saya harus sabar, tapi saya tidak tahan untuk tidak mengeluh. Dia mengatakan itu adalah tempatnya dan dia bisa melakukan apa saja yang ia inginkan. Saya tidak berbicara lagi.

Di waktu lain, pelanggan memesan sesuatu. Ketika ia datang untuk mengambilnya, barang belum dikirimkan ke toko saya. Tampaknya dia mabuk dan terus berdebat keras tanpa mendengarkan penjelasan saya. Banyak orang berkumpul untuk melihat ada keributan apa. Dia menunjuk saya dan berkata, "Jangan lagi membeli barang-barang dari tokonya di masa depan, dia tidak memiliki kredibilitas."

Saya tahu itu adalah ujian untuk menyingkirkan mentalitas bersaing saya, jadi saya hanya membiarkannya. Setelah waktu yang lama ia akhirnya pergi. Sekitar satu jam kemudian ia kembali untuk meminta maaf. Dia mengatakan dia mabuk dan meminta saya untuk tidak menganggapnya serius, dan dia masih akan membeli barang dari saya.

Setelah saya mulai berkultivasi, suami saya mengeluh bahwa saya selalu sibuk dan tidak lagi peduli dengan dia. Setelah saya terlibat dalam proyek klarifikasi fakta menggunakan ponsel, banyak praktisi yang datang menemui saya setiap hari. Ia sangat takut dan mengatakan kepada saya, "Berhenti berlatih. Saya tidak ingin masuk penjara bersama kamu." Saya tetap sibuk dengan pekerjaan saya dan tidak memperhatikan perasaannya.

Suatu malam saat saya sedang membuat pamflet, ia datang ke ruangan dan berkata, "Jika kamu terus melakukan hal ini, saya akan menghancurkan mesinnya." Kemudian, ketika saya tidak ada di rumah, dia mencari di lemari dan di tempat tidur saya dan menemukan banyak uang kertas bertuliskan pesan-pesan klarifikasi fakta. Dia menjadi lebih takut lagi.

Ketegangan antara kami terus berkembang. Suatu hari saat saya tiba di rumah, menemukan buku-buku Dafa yang telah robek di seluruh lantai dan tempat tidur, dan foto Guru rusak. Saya sangat marah dan berpikir suami saya sudah bertentangan. Dia mencaci saya hampir setiap hari dan mengancam untuk menceraikan saya.

Beberapa bulan kemudian, saya mengetahui bahwa ia berselingkuh. Saya berkata, "Pantas aja ia tidak lagi sering mencaci saya. Selama dia tidak mempengaruhi kultivasi saya, biarkan saja." Bahkan tampaknya ia merasa bersalah dan tidak lagi sering mengganggu saya.

Suatu hari setelah beberapa praktisi mengunjungi saya, ia berkomentar, "Kamu bahkan telah menjadi orang penting. Tidak tahukah kamu, Partai Komunis menentang Falun Gong? Cepat atau lambat kalian semua akan berada dalam penjara." Kata-katanya sungguh membangunkan saya. Untuk waktu yang lama saya telah menganggap perbuatannya berasal dari dia, tetapi pada saat itu saya menyadari faktor-faktor jahat telah memanipulasi dia.

Guru berkata:

“Selaku pengikut, ketika penderitaan menerpa, jika benar-benar dapat tenang tak tergoyahkan, atau dapat meletakkan hati sesuai dengan tuntutan berbeda yang dikehendaki terhadap anda pada tingkat yang berbeda, itu sudah cukup untuk melewati ujian. Sekiranya masih tak berkesudahan, jika bukan karena ada masalah lain pada aspek Xinxing atau perilaku, pasti adalah iblis jahat sedang memanfaatkan peluang yang dibiarkan oleh kalian. Bagaimanapun juga orang Xiulian bukanlah manusia biasa, kalau begitu mengapa sisi watak hakiki tidak meluruskan Fa?” (“Tao Fa” dari Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju I)

Selama dua tahun saya terus mengalami kesengsaraan keluarga. Saya sangat sibuk dengan pekerjaan klarifikasi fakta tetapi tidak sungguh-sungguh mengklarifikasi fakta kepada suami saya, jadi dia sedang dikendalikan oleh faktor-faktor jahat. Saya mulai memancarkan pikiran lurus ke arahnya dan menyuruhnya diam. Dia berhenti berbicara seolah-olah tidak ada yang terjadi.

Setelah itu saya sering memancarkan pikiran lurus dan kadang-kadang mengklarifikasi fakta kepadanya. Suatu ketika saat saya sedang duduk di tempat tidur membaca buku Dafa, dia menendang pintu terbuka dan menatap saya, mengatakan, "Tidak bisakah kau berhenti berlatih?" Saya menjawab, "Saya menjadi sehat setelah berlatih Falun Gong. Kamu telah mengumpat saya berkali-kali, tapi saya tidak pernah melawan. Seandainya saya tidak berlatih Falun Gong, akankah saya begitu sabar?" Dia berkata, "Katakan saja jika kamu masih berniat untuk berlatih." Saya bilang saya akan tetap berlatih. Dia mengangkat kakinya dan menendang siku saya, sambil berkata, "Masih ingin berlatih? Mari kita mengajukan cerai besok pagi. Saya tidak bisa menunggu lebih lama lagi."

Saya merasa sangat sakit pada saat itu dan tidak bisa tenang, jadi saya melakukan latihan kelima. Setelah setengah jam saya tidak merasa begitu terganggu, melainkan saya merasa kasihan terhadap suami saya. Dia pasti memiliki takdir pertemuan menjadi suami saya, namun saya telah dingin terhadap dia dan tidak pernah menceritakan apa sebenarnya Dafa. Perilaku saya terhadap dirinya bukanlah standar seorang kultivator. Saya tidak mengikuti ajaran Guru untuk menyeimbangkan hubungan keluarga saya dengan baik. Saya tidak memiliki kasih sayang terhadapnya dan belum memenuhi persyaratan Dafa dalam hubungan kami.

Dari ajarannya Guru telah mengatakan kepada saya apa yang harus dilakukan, tapi saya tidak pernah berkultivasi dengan mantap. Saya merasa bersalah karena kesalahan saya hampir menghancurkan suami saya.

Sejak saat itu saya mencoba yang terbaik untuk memperhatikannya dan menggunakan setiap kesempatan untuk menceritakan fakta-fakta. Dia secara bertahap berubah. Ketika rekan-rekan praktisi datang, dia tidak lagi kehilangan kesabarannya. Dia bahkan membantu saya melakukan beberapa hal klarifikasi fakta. Saya sangat menyadari bahwa hanya dengan mengikuti persyaratan Fa untuk memiliki belas kasih yang sejati baru kita dapat benar-benar mengubah orang.

Mengkultivasi Belas Kasih

Saya adalah orang pertama di daerah saya yang menggunakan ponsel untuk mengklarifikasi fakta. Setelah  mengirim dua pesan kepada seorang direktur keamanan nasional memintanya untuk melepaskan praktisi Dafa dan menghentikan penganiayaan sehingga ia tidak akan beresiko mendapatkan ganjaran. Jawabannya penuh kutukan, termasuk kata-kata fitnahan terhadap Guru. Saya mengirimnya dua atau tiga pesan mengingatkannya terhadap kemungkinan ganjaran dan setiap kali dia selalu menjawab dengan kata-kata umpatan.

Saya marah lalu saya mematikan ponsel saya dan berhenti mengirimkan pesan. Itu adalah keadaan awal pikiran saya ketika saya mengirimkan pesan. Saya tidak memiliki kebaikan dan belas kasih, dan didorong oleh keterikatan manusia biasa. Saya akan merasa senang ketika orang mengucapkan kata-kata yang bagus dan akan melawan ketika mereka mengucapkan kata-kata yang buruk.

Setelah enam tahun mengklarifikasi fakta dengan ponsel, saya sudah melepaskan banyak keterikatan. Yang paling jelas adalah keterikatan bersaing. Ketika saya menelepon orang untuk membantu mereka mundur dari PKC dan afiliasinya, saya tidak terpengaruh oleh sikap mereka dan memiliki hati yang tulus untuk menyelamatkan mereka. Saya tidak tergerak ketika mereka tidak sabar atau mencaci saya.

Beberapa orang akan mengatakan setelah mengangkat telepon: "Kenapa anda terus mengganggu saya?" Saya katakan padanya, "Jika Anda terus mendapatkan telepon, itu berarti saya memiliki takdir pertemuan dengan Anda. Kita belum pernah bertemu, jadi apa yang saya dapatkan dengan menelepon Anda dengan biaya saya sendiri? Saya hanya berharap bahwa ketika terjadi bencana, Anda akan selamat." Saya kemudian lanjutkan mengklarifikasi kebenaran.

Proyek mengklarifikasi fakta menggunakan ponsel benar-benar dimulai di daerah saya pada akhir tahun 2008. Kami mulai membeli banyak ponsel. Saya bertanggung jawab untuk membeli kartu SIM, mengedit SMS, dan mengajarkan rekan-rekan praktisi untuk mengoperasikan ponsel.

Bagian tersulitnya adalah mengajar praktisi lain bagaimana menggunakan telepon. Kebanyakan praktisi setempat adalah lansia. Setelah mereka belajar untuk menggunakan telepon pertama kalinya, keesokan harinya mereka akan lupa bagaimana menggunakannya. Ada praktisi yang tidak bisa menggunakan telepon setelah berkali-kali. Saya mengeluh karena mereka datang terlalu sering dan membuang-buang waktu yang dapat digunakan untuk belajar Fa. Kadang-kadang saya sangat dingin terhadap mereka.

Seorang teman praktisi yang umurnya lebih dari 50 tahun merasa malu karena dia tidak bisa menggunakan ponsel setelah banyak kali mencoba. Pernah dia berkata, "Apakah Anda berpikir bahwa saya tidak harus melakukan ini? Kenapa saya begitu bodoh? Saya malu meminta bantuan lagi." Dia menangis. Saya tersentuh dan menyadari bahwa saya tidak sabar dengan rekan-rekan praktisi. Mereka benar-benar ingin belajar dan ingin mengklarifikasi fakta. Menyadari hal ini, kondisi kultivasi saya menjadi lebih baik untuk sementara waktu dan saya tenang dan toleran terhadap sesama praktisi. Tapi setelah beberapa saat saya kembali ke perilaku saya semula.

Beberapa hari yang lalu, seorang teman praktisi datang ke rumah, saya mengatakan kepadanya, "Mengapa Anda datang ke sini begitu sering?" Dia berkata, "Saya pikir Anda akan menyambut saya sehingga kita bisa berbagi pengalaman." Saya mengatakan, "Ini bukan tempat untuk berbagi pengalaman. Saya punya bisnis yang harus saya urus dan saya harus belajar Fa ketika saya punya waktu. Saya muak melihat Anda."

Dia berkata, "Anda harus mencari ke dalam." Lalu dia pergi. Setelah bekerja saya menceritakan hal ini kepada praktisi lain. Praktisi itu mengatakan, "Anda benar-benar perlu untuk mencari ke dalam. Pernahkah Anda berpikir tentang mengapa Anda seperti ini selama sekian tahun? Secara berkala Anda terhenti dalam situasi yang sama. Kemudian Anda mengalami depresi."  Dulu, setiap kali saya ada konflik dan mendiskusikannya dengan dia, dia selalu berpihak kepada saya. Tapi kali ini dia meminta saya untuk mencari ke dalam.

Setelah mencari ke dalam, saya menemukan bahwa saya tidak bersikap jujur dengan orang-orang. Saya pikir mengeluarkan pikiran saya secara langsung dapat menyebabkan konflik. Melihat lebih dalam, itu adalah keterikatan takut menyinggung perasaan orang. Lama kelamaan, kebencian mulai tumbuh.

Ketika saya menyadari ini, saya tahu bahwa kebencian dibentuk setelah lahir dan itu bukan diri saya yang sebenarnya. Saya bertekad untuk menghilangkannya. Setelah saya putuskan demikian, lingkungan kultivasi saya berubah total. Praktisi datang untuk dibantu dan kemudian dengan cepat pergi.

Saya masih memiliki kekurangan dalam kultivasi. Saya akan terus gigh berkultivasi dalam sisa waktu yang terbatas, untuk melakukan tiga hal dengan baik, dan memenuhi sumpah janji prasejarah saya.

Chinese version click here
English version click here