Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Cerita Tentang Bagaimana Orang di Zaman Kuno Bertobat dan Memulai Lembaran Baru (bagian 4)

29 Jan. 2014 |   Oleh Jing Yuan


Sambungan dari: Bagian 3

(Minghui.org) (Lanjutan dari Cerita tentang Bagaimana Orang di Zaman Kuno Bertobat dan Memulai Lembaran Baru, Bagian 3)

4. Wang Zhongcheng: Menjadi Orang Baik Merubah Perjalanan sebuah Kehidupan

Pada zaman dulu Wang Zhongcheng tinggal di Kota Yangzhou selama Dinasti Qing (1644-1912). Ayahnya meninggal ketika ia masih muda. Keluarganya sangat miskin. Wang bertahan hidup dan membantu ibunya dengan menulis keluhan bagi orang lain. Ketika ia berusia 20, dia mengambil ujian untuk menjadi seorang pejabat di pemerintahan. Beberapa kali usahanya gagal.

Sebuah Mimpi Yang Serius

Pada malam Tahun Baru China, Wang bermimpi dimana ia dibawa ke kantor  yang  terlihat megah. Seorang kaisar yang sedang melaksakan tugas duduk di tengah. Beberapa asisten memegang daftar nama-nama orang yang akan ditandai oleh kaisar. Ketika ia selesai, asistennya mengatakan Wang supaya mendekat. Kaisar melempar pamflet tersebut kepada Wang. Yang mana ada nama Wang di atasnya.

Pamflet itu tertulis ia harus melewati sebuah ujian, untuk menjadi pejabat tinggi. Namun, pengaturan ini dicabut karena ia telah menulis keluhan palsu bagi orang lain yang membuat hidup orang-orang yang tidak bersalah menjadi sengsara. Keberuntungannya dicabut.

Kaisar bertanya, "Apakah kamu mengerti?" Wang terus bersujud dan memohon agar diampuni. Kaisar berkata, "Saya akan memberikan kesempatan lain, karena kamu telah menunjukkan bakti kepada ibumu. Jika kamu segera memperbaiki diri, saya akan mengembalikan berkat kepada kamu. Jika tidak, kamu akan membayarnya dengan hidupmu." Asisten kaisar mendorong Wang pergi, dan Wang terbangun dari mimpinya.

Mimpi itu sangat jelas. Wang terus berpikir tentang hal itu dan bertekad untuk menebus kesalahannya. Dia tidak punya uang untuk membantu orang miskin, tetapi ia berpikir tentang menggunakan kemampuan menulis untuk melakukan perbuatan baik. Dia mencoba untuk menengahi antara pihak yang bertikai dan menolak menulis dokumen hukum apa pun untuk sisi yang salah. Dia akan menulisnya dengan cara paling persuasif untuk membantu mereka yang memiliki alasan bagus tapi tidak bisa membela diri mereka sendiri dengan baik.

Membantu yang Kurang Beruntung

Salah satu tetangga Wang, seorang janda, sedang menunggu kelahiran bayinya. Seorang pria di keluarga besarnya memfitnah janda itu, mengatakan bayi yang dikandungnya itu bukan dari suaminya. Janda itu dikirim kembali ke orangtuanya dan tidak diizinkan untuk mewarisi harta suaminya. Merasa sangat dirugikan, janda itu sangat sedih dan ingin bunuh diri. Orangtuanya terlalu takut untuk mengajukan gugatan atas namanya.

Wang Zhongcheng mengunjungi orangtuanya, menulis keluhan mereka, dan mendorong mereka untuk mencari keadilan. Dia juga mengumpulkan saudara-saudara perempuan itu dan menghormati kerabat yang lebih tua dan mengatakan kepada mereka bahwa ia berencana untuk mengajukan kasusnya ke pada hakim Kabupaten.

Beberapa dari mereka merasa ragu untuk terlibat karena merasa bukan urusan mereka. Wang mengatakan, "Melindungi wanita suci dan bayinya adalah sebuah perbuatan yang benar dan belas kasih. Adalah tanggung jawab saya untuk membantu, karena saya terampil di bidang ini. Saya tidak mengajukan gugatan ini demi kepentingan pribadi." Orang lain tersentuh oleh niat baiknya dan setuju untuk membantu janda itu.

Hakim kabupaten menerima kasus tersebut dan membuat penyelidikan. Pria yang mengajukan kasus mengaku bahwa ia telah menuduh janda itu dengan tidak adil. Reputasi janda itu dipulihkan. Untuk berterima kasih kepada Wang orangtua janda itu menawarkan emas kepadanya, tapi Wang menolak untuk menerimanya.

Kembalinya Keberuntungan

Setelah itu Wang bermimpi lagi. Kaisar yang sama mengatakan kepadanya dengan ramah, "Saya tahu upaya kamu untuk segera memperbaiki perilaku kamu yang salah. Berkat kamu telah dikembalikan kepadamu. Rencana awal saya bagi kamu adalah kamu lulus ujian tahun depan. Namun langit begitu tergerak oleh belas kasih kamu sehingga berkat itu akan datang tahun ini. Jagalah perbuatan belas kasih kamu. Berkat masa depan kamu akan berlimpah."

Wang mengucapkan terima kasih. Seiring asisten kaisar mengantar Wang keluar dari kantor, seorang pria lanjut usia dan seorang pemuda menyambutnya. Mereka adalah almarhum ayah mertua dan suami dari janda yang ditolongnya. Mereka mengucapkan terima kasih pada Wang karena telah menyelamatkan ibu dan bayi serta harta keluarga mereka. Orang tua itu tahu Wang tidak memiliki anak. Dia menunjuk anaknya dan berkata, “Saya berencana meminta kepada pejabat yang bertanggung jawab atas kematian untuk mengatur supaya pemuda ini bereinkarnasi menjadi anakmu."

Seperti mimpi yang diramalkan, Wang lulus ujian dan menjadi seorang pejabat pemerintah. Istrinya melahirkan seorang putra pada tahun yang sama. Anaknya tumbuh dan menjadi seorang pejabat yang nilai ujian pemerintahnya bagus dan dianugerahi hadiah pertama.

Kemampuan menulis seseorang, serta keterampilan lainnya, dapat digunakan untuk menyelamatkan orang-orang. Apapun profesi seseorang, seseorang dapat menggunakan keahliannya untuk membela apa yang benar dan membantu orang yang membutuhkan.

Chinese version click here
English version click here