(Minghui.org)
Saya adalah seorang praktisi dari daerah pedesaan yang mulai
berlatih Falun Dafa pada bulan Februari 2007. Pada 2009 hampir saja
saya berhenti berlatih, karena saya tidak membangun fondasi yang
kokoh dengan belajar Fa pada awal berkultivasi. Kala itu Guru
dengan belas kasihnya yang agung terus menerus memberi isyarat
kepada saya dan menyadarkan saya dari kebingungan.
Dengan ini saya akan membuat
laporan untuk Guru dan berbagi pengalaman dengan teman-teman
praktisi tentang kultivasi saya selama dua tahun terakhir ini. Bila
ada hal-hal yang tidak sesuai dengan Fa, mohon tunjukkan dengan
belas kasih.
Perlengkapan Fa – Bukan “Barang Bukti”
Koordinator di wilayah saya, seorang praktisi wanita, meminta untuk
sementara menyimpan peralatan kantor dan bahan cetakan di rumah
saya, sementara menunggu penyelesaian pembuatan tempat produksi
materi klarifikasi. Saya merasa sedikit tidak nyaman, tetapi saya
menyetujui karena direncanakan hanya untuk sementara waktu.
Beberapa hari kemudian koordinator itu memberi tahu bahwa dia tidak
akan segera mengambil peralatan itu. Pada hari itu saya mendapat
tekanan yang sangat berat. Suami yang bukan praktisi tambah
memanasi, berkata: “Lihat sekarang! Siapa yang punya masalah lebih
banyak dari kamu? Bagaimana kalau rumah kita digeledah [oleh
polisi]?
Saya benar-benar merasa takut dianiaya, seperti ayah saya dan juga
seorang praktisi yang telah ditahan sebelumnya. Bagaimana saya
mengatasinya?
Saya bertanya kepada diri saya sendiri, “Mengapa saya takut?
Peralatan ini akan digunakan untuk memproduksi barang-barang bagus.
Mereka itu perlengkapan Fa untuk menyelamatkan manusia. Mengapa
saya harus takut?” Guru pasti akan melindungi kita bila hati kita
tulus. Jadi apa yang harus ditakuti?” Setelah itu saya merasa agak
lebih tenang.
Sejak itu saya pegang hasil pemikiran ini. Ini adalah perlengkapan
Fa yang akan menyelamatkan manusia. Mereka bukan “barang bukti”
yang dapat digunakan oleh iblis untuk menganiaya saya. Penganiayaan
tak akan bisa menyentuh saya. Sekalian saja saya gunakan
perlengkapan ini untuk membuat tempat produksi di rumah saya.
Semakin Saya Rajin, Semakin Bahagia Suami
Saya
Suami dan saya menjalankan usaha kecil di rumah. Dia biasanya tidak
senang bila praktisi berdatangan, karena terpaksa harus
menghentikan sementara pekerjaan kami. Saya punya pikiran semacam
itu juga, antara lain karena usaha keluarga ini tak bisa berjalan
tanpa saya, dan anak saya masih kecil yang memerlukan perhatian
terus menerus. Bagaimana pun juga saya telah mencetak materi
klarifikasi fakta di rumah. Saya cukup puas dengan tetap tinggal di
rumah tidak ikut bergabung dengan para praktisi di kegiatan
lainnya.
Suatu pagi pada bulan Agustus 2013, saya menghafalkan salah satu
tulisan Guru: “Sejati Berkultivasi.” Guru yang maha belas kasih
melihat hati saya yang ingin menjadi rajin, dan mengatur saya untuk
menghadiri pertemuan berbagi pengalaman di kabupaten.
Di dalam pertemuan berbagi pengalaman itu ada seorang praktisi
bebicara tentang mengubah konsep seseorang dan menentang
penganiayaan. Saya tersadar ketika mendengar kalimat: “Para
praktisi yang tidak dapat menjadi rajin karena ada halangan dari
keluarga, apa yang akan terjadi pada keluarga Anda bila pelurusan
Fa sampai di dunia manusia?”
Suami sering tidak merasa senang bila saya mengikuti proyek untuk
membuktikan Fa, dan saya menuruti dia. Saya segera menyadari bahwa
sebenarnya saya sedang mencelakai dia dan masa depannya! Karena
saya dan suami berada di sini demi Fa, saya harus mengubah konsep
saya. Lalu saya membuat sebuah pikiran yang teguh: “Semakin saya
rajin, ia akan semakin bahagia!”
Pertemuan berbagi pengalaman berakhir sore setelah bus terakhir
yang menuju ke daerah saya berangkat. Beberapa orang praktisi ingin
mengantar dengan kendaraannya ke tempat tinggal saya dan
melanjutkan berbagi pengalaman di sana. Ada beberapa orang lagi
yang menanyakan apakah boleh ikut bersama ke rumah saya.
Tak pernah terjadi begitu banyak orang praktisi datang di tempat
saya dalam waktu yang sama. Tetapi pada hari itu saya telah
melepaskan banyak keterikatan saya. Saya menelepon suami, “Apakah
anak kita menangis?” Dia jawab tidak. Dan saya lanjutkan: “Tolong
rumah dirapikan.” Dia sudah tahu kalau para praktisi akan datang
dan dia dengan senang menyetujui. Tak ada nada tidak senang dalam
suaranya
Pada kedatangan kami, suami menyambut para praktisi dengan hangat.
Dia menjaga anak kami dan tak mengeluh ketika para praktisi tinggal
hingga jam 1 malam.
Pada hari-hari selanjutnya, saya sering mengasuh anak sambil
mengerjakan pekerjaan harian saya. Suami selalu mengatakan: “Cepat
berangkat” bila ada undangan dari teman praktisi untuk bergabung
dengan mereka. Lalu dia mengasuh anak dan menyelesaiakan pekerjaan
harian.
Sering saya terlalu sibuk hingga lupa makan siang, dan membiarkan
suami menyediakan makannya sendiri. Dia tetap riang gembira,
walaupun ia hanya mempunyai makanan sisa. Saya heran perubahan
konsep pikiran saya membawa perubahan yang besar kepadanya. “Baik
atau buruk yang akan terjadi berasal dari pikiran sekilas
seseorang, beda pikiran sekilas ini juga akan membawa konsekuensi
yang berbeda.” (Ceramah IV dalam Zhuan Falun )
Perubahan yang Fundamental Berasal dari Satu
Pikiran
Pada akhir bulan September 2013 banyak praktisi yang ditahan. Ada
kabar angin bahwa banyak nomor ponsel praktisi yang dimonitor, dan
karenanya para praktisi menjadi ragu-ragu untuk saling
kontak.
Pada suatu waktu banyak praktisi di daerah saya sedang sibuk
memanen jagung dan bahkan tidak melakukan latihan. Seorang praktisi
mengatakan: “Tidak ada lagi pikiran lurus. Yang ada hanya pikiran
tentang jagung.” Saya merasa khawatir dan putus asa dengan teman
praktisi.
Suatu malam ketika semua anggota keluarga tidur, saya duduk bersila
ganda, berpikir tentang teman praktisi, memikirkan apa yang harus
saya lakukan agar mereka kembali ke jalurnya.
Saya teringat ajaran Guru bahwa kita harus selalu melihat ke dalam,
maka saya menengok ke belakang apa saja yang telah saya lakukan
untuk para praktisi. Saya tak pernah melakukan apa pun. Saya
terbiasa “menunggu dan tergantung” pada koordinator.
Pada saat itu, ada energi yang sangat kuat keluar dari kepala saya
dan sebuah suara dengan jelas mengatakan, “Saya harus mengikuti
Anda pulang, Guru! Sejak sekarang saya akan mengerahkan kemampuan
saya sebaik saya bisa demi segalanya yang bermanfaat untuk kesatuan
tubuh.”
Saya tertegun oleh suara itu. Itu adalah sebuah sumpah. Mungkin itu
adalah diri sejati saya yang mengirimkan pikiran itu, atau mungkin
itu adalah sumpah prasejarah saya yang Guru perlihatkan kepada
saya. Saya katakan dalam hati tanpa ragu, “Karena saya telah
mengatakannya, niscaya saya akan melakukannya, Guru!”
Sejak itu Guru selalu memberi isyarat kepada saya.
1. Memutuskan Semua Ikatan dengan Kekuatan
Lama
Pada hari berikutnya, pikiran saya menjadi kosong ketika tiba-tiba
muncul sebuah pikiran yang jelas: putuskan semua ikatan dengan
kekuatan lama. Lalu saya duduk bersila ganda dan memancarkan
pikiran yang teguh, “Dengarkan kekuatan lama! Saya harus memutuskan
semua ikatan dengan kamu sejak sekarang! Tak peduli bagaimana saya
harus berbuat dalam menjalankan kultivasi saya, kamu tak punya hak
untuk mengganggu saya. Saya adalah seorang praktisi Falun Dafa.
Guru akan selalu menjaga saya!”
Kemudian kepala saya terasa ringan, dan mengingat kembali ajaran
Guru,
Sepanjang
jalan meluruskan Fa membelah selubung langit
Yang tidak lurus bersifat negatif semuanya disingkirkan
(Hong Yin III, “Meluruskan Fa”)
Sekarang saya menjadi mengerti.
Setiap pikiran atau tindakan negatif adalah berkaitan dengan
kekuatan lama dan akan dimusnahkan oleh alam semesta dalam
pelurusan Fa. Sebelumnya, pikiran saya dipenuhi dengan
pikiran-pikiran negatif misalnya, “Saya tidak berkultivasi dengan
baik. Apakah saya bisa pulang?” Saya selalu menganggap
pikiran-pikiran negatif ini sebagai diri pribadi saya dan tidak
dapat membedakan dengan diri sejati saya. Saya mengikuti terus
pikiran-pikiran negatif ini dan didominasi mereka. Jika demikian,
bagaimana mungkin keadaan kultivasi saya dapat baik? Saya mengerti
bahwa saya telah menangkapnya dan membuang pikiran negatif itu
dengan segera bila mereka muncul.
2. Firewall Seharusnya Tidak Ada
Pikiran saya menjadi sangat jernih setelah memutuskan ikatan dengan
kekuatan lama. Saya duduk di depan komputer, bersiap menyambung ke
internet dan bertanya dalam hati, “Kali ini dapatkah saya terhubung
dengan internet? Sebuah pikiran muncul di kepala saya: “Firewall
seharusnya tidak ada!”
Seketika saya menjadi sadar. Internet seharusnya tidak membendung
kebebasan memperoleh informasi. Bahkan dari pandangan hukum dan
prinsip yang benar di dunia manusia, masalah ini tak masuk akal dan
seharusnya tidak ada.
Saya masukkan kartu internet dan mengklik Freegate, perangkat lunak
itu dirancang untuk menghindari firewall rezim Tiongkok. Di monitor
muncul pemberitahuan server tidak diketemukan. Saya berkata dengan
pikiran lurus kuat, “Mengapa server tak ditemukan! Itu tak boleh!
Hubungkan!” Dan dengan segera terhubungkan!
Sejak itu saya dapat akses ke Internet dengan lancar, sepanjang
waktu. Konsep pikiran tentang “peristiwa sensitif” (saat blokade
internet menjadi lebih ketat) hilang dari ingatan saya.
Tidak seperti sebelumnya, sekarang saya berkultivasi sesuai dengan
prinsip yang diajarkan Guru, “…secara menyeluruh menyangkal segala
apa pun dari kekuatan lama!” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di
Amerika Serikat Barat Saat Hari Yuan Siao Tahun 2003”)
3. Pengawasan Telepon Seharusnya Tidak Ada
Sekarang saya tidak tertekan lagi atau merasa sedih. Saya akan
melakukan apa saja yang saya rasa akan bermanfaat.
Atas pengaturan Guru, saya dan seorang praktisi pergi ke desa yang
jauh untuk membantu seorang praktisi yang dianiaya sangat berat
dalam bentuk karma penyakit.
Seorang praktisi lokal menelepon beberapa orang praktisi, “Ada dua
orang pengikut Dafa di sini, silahkan mampir ke sini agar kita
dapat berbagi pengalaman bersama.” Jantung saya berhenti ketika
saya mendengar kata “pengikut Dafa” dan saya berpikir akan
menghentikan praktisi itu dengan segera, “Jangan mengatakan
kata-kata sesensitif itu di telepon!”
Tetapi ada suara di kepala saya, “Kata sensitif apa?” Saya pikir,
“Benar juga! ‘pengikut Dafa’ adalah kata-kata paling suci dan
indah. Apa yang harus ditakutkan?”
Pada saat itu, muncullah pikiran yang jernih: “Pengawasan telepon
seharusnya tidak ada.” Saya langsung mengerti bahwa yang dinamakan
“pengawasan telepon” seharusnya diberi nama “penyadapan illegal.”
Bahkan dari sudut pandang hukum di dunia manusia, tindakan ini
adalah melanggar privasi warga.
Setelah menyadari pemahaman ini, keterikatan saya yang sudah lama
tentang ketakutan menggunakan ponsel lenyap.
Namun saya masih sensitif terhadap perilaku teman praktisi, jika
ada keperluan saling bertemu saya tidak akan membawa ponsel, atau
jika membawanya baterei akan saya lepaskan.
4. Kondisi Seorang Dewa
Guru mengatakan, “Begitu mulai, anda langsung Xiulian pada tingkat
tinggi.” (Zhuan Falun, Ceramah I). Saya mengerti bahwa sebenarnya
kita ini adalah para dewa dari tingkat tinggi, tetapi sedang
tersesat di dunia manusia.
Jadi, bagaimanakah kondisi dewa itu? Fa Guru muncul di kepala
saya:
“Belas kasih
merupakan kondisi abadi dari para Dewa” (Hong Yin III: “Mengapa
Menolak”)
“Sesungguhnya belas kasih adalah energi yang raksasa, adalah energi
Dewa positif.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Washington D.C.
2009”)
Ada aliran energi sangat kuat
menyelimuti seluruh tubuh saya ketika saya memikirkan kalimat dari
Fa itu. Tak dapat saya katakan perasaan saya yang indah, cemerlang
dan hangat. Saya tahu bahwa saya telah tercerahkan dengan benar dan
Guru menyemangati saya. Seketika saya merasa sangat tinggi dan
agung ketika berdiri. Hampir saja saya melayang dan harus dengan
sadar menekankan telapak kaki ke tanah.
Sejak itu, banyak keterikatan telah lenyap dan saya dapat belajar
Fa dengan hati tenang. Saya merasakan ada medan energi yang kuat
bila sedang memancarkan pikiran lurus. Saya biasa bertengkar dengan
anggota keluarga yang bukan praktisi tentang masalah yang sepele,
tetapi sekarang, masalah ini tidak menggerakkan hati saya.
Ada satu kalimat yang sering terngiang di kepala: “Selain Dafa,
saya tak menginginkan apa pun; selain Guru, saya tak menginginkan
siapa pun; selain belas kasih, saya tak punya apa pun.”
Dari “Pengeluaran Tambahan” menjadi Pengeluaran
Normal
Dibutuhkan uang untuk menerbitkan materi klarifikasi. Koordinator
harus menyediakan uang untuk tempat produksi materi di tempat lain
maupun tempat saya. Saya menyadari kesulitan keuangan itu, maka
saya menggunakan uang saya sendiri untuk membeli bahan baku.
Saya punya dompet khusus untuk menyimpan uang dana tempat produksi
materi. Setelah membeli bahan-bahan dompet itu saya isi kembali.
Meski suami mengetahui bahwa saya telah menaruh kembali uang ke
dalam dompet itu, dia bertanya. “Mengapa saya lihat dompet itu
isinya selalu penuh? Jawab saya: “Sumber dana Dafa kami tak pernah
habis dan selalu ada untuk digunakan.” Kata dia: “Saya perkirakan
kamu telah mengeluarkan lima sampai enam ribu yuan untuk membeli
bahan-bahan itu, betul kan?” Kata saya dengan tenang, “Saya tidak
pernah mencatatnya dengan teliti, tetapi mungkin juga benar sebesar
itu.” Dia tidak mengatakan apa pun setelahnya.
Beberapa hari setelah kejadian itu, saya berpikir keras mengapa
suami segan menggunakan uang untuk makanan dan pakaian. Saya merasa
sedikit berutang. Tetapi setelah saya pikir lagi, mengapa
saya harus merasa berutang? Apakah menggunakan uang untuk keperluan
sehari-hari dianggap pengeluaran normal, sedangkan keperluan
bahan-bahan untuk Dafa dianggap pengeluaran tambahan? Dafa adalah
asal penciptaan seluruh kehidupan. Bagaimana saya harus membayar
kembali kepada Guru dan Dafa untuk hidup saya? Apakah bermasalah
jika saya menggunakan sedikit uang demi Dafa?
Saya mengubah konsep berpikir saya: Menggunakan uang demi Dafa
bukan “pengeluaran tambahan.” Sebenarnya adalah pengeluaran yang
paling penting dan normal.
Sejak itu, suami tak pernah mengatakan sepatah kata pun tentang
penggunaan uang untuk Dafa.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, saya menggunakan waktu lebih
banyak untuk proyek-proyek Dafa di tahun 2013, dan tentu saja waktu
yang digunakan untuk usaha kami lebih sedikit. Lagi pula perusahaan
kami tidak lagi menjual beberapa jenis barang tertentu agar dapat
menghemat waktu, ditambah lagi, putri sulung saya diterima di
sekolah menengah khusus yang memerlukan biaya tambahan sebanyak dua
puluh ribu yuan. Keluarga kami sepertinya akan menanggung beban
biaya berat.
Namun saya tidak memikirkan tentang situasi finansial kami. Saya
tahu bahwa kami akan menerima berkah karena berkultivasi Dafa. Saya
tidak dengan sengaja hidup berhemat, meski begitu masih ada banyak
uang yang tersisa.
Penutup
Setiap peningkatan di dalam kultivasi adalah hasil dari perubahan
konsep-konsep kita. Guru mengatakan
“Pada badan
langit tingkat tinggi, dunia dan kehidupan Sang Maha Sadar lahir
dari prinsip Fa yang lurus atau mencapai kesempurnaan melalui
Xiulian dengan prinsip Fa yang lurus. Segala sesuatu darinya sesuai
dengan prinsip Fa yang lurus.” (Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju
II: “Dafa adalah Sempurna Harmonis”).
Saya akan mengikuti prinsip Fa
lurus Guru dan berkultivasi dengan gigih hingga pantas menyandang
nama pengikut Dafa pada periode pelurusan Fa!
Chinese version click here
English
version click here