Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pemilik Toko: ”Saya Begitu Beruntung Menjadi Praktisi Dafa”

5 Nov. 2014 |   Oleh seorang praktisi di Tiongkok



(Minghui.org) Saya adalah seorang praktisi Falun Dafa senior, sudah berkultivasi lebih dari sepuluh tahun. Saya ingin menceritakan kepada anda semua bahwa, “Saya begitu beruntung menjadi praktisi Dafa!”

Sepanjang saya ingat, saya selalu merasakan bahwa saya terlahir di dunia manusia ini membawa misi untuk mencari sesuatu. “Sesuatu” yang saya cari itu adalah makna kehidupan saya yang sejati.

Setelah mulai menapakkan kaki pada jalan Falun Dafa tubuh dan batin saya mengalami perubahan yang sangat besar. Kesehatan saya menjadi sangat baik, tidak lagi menderita lumbar disc herniation (penonjolan tulang punggung di pinggang), nyeri di perut dan neurasthenia (kelainan jiwa antara lain merasa lemah tak bersemangat, susah tidur, cepat capai). Saya tidak lagi cepat merasa jengkel bila suami tidak sependapat dengan saya yang menjadi pemicu pertengkaran dalam kehidupan berkeluarga. Kami sering bertengkar hingga mencapai titik hampir bercerai. Berkat berkultivasi Falun Dafa semua pertengkaran itu dapat terselesaikan.

Keajaiban Ketika Melakukan Latihan Dafa

Sejak saya berlatih Falun Dafa dengan rajin saya membaca ajaran Guru. Kapan saja saya mengalami cobaan atau menderita sakit, saya dapat merasakan bahwa Guru Li berada di samping saya, merawat saya dan memberi petunjuk dalam berkultivasi.

Saya bergabung dengan kelompok latihan Dafa dan hidup berdasar prinsip-prinsip Dafa, Sejati-Baik-Sabar. Bahkan saya berusaha untuk duduk meditasi sejam penuh ketika baru mulai mengikuti Dafa, meski kedua kaki saya terasa sangat sakit. Selama setengah jam terakhir, ketika rasa sakit pada puncaknya, suatu keajaiban terjadi. Tubuh saya tiba-tiba terasa ringan seperti balon, tetapi kedua telapak tangan yang disatukan saya terasa sangat berat yang menahan tubuh saya agar tidak melayang ke atas.

Suatu hari di musim dingin, jari-jari saya beku dan terluka sedikit setelah selesai berlatih. Selama berjalan pulang kedua telapak tangan saling saya gosokkan, ternyata mereka melunak dan terasa nyaman. Sesuatu yang mengherankan berada di luar begitu lama tanpa mencederai tangan saya.

Menyelesaikan Perselisihan dengan Tetangga

Dalam proses perubahan menjadi kultivator sejati, kita harus berperilaku sesuai dengan standar Falun Dafa dan menjadi orang baik sepanjang waktu dalam keadaan apa pun.

Keluarga saya pernah bertengkar dengan tetangga mengenai persengketaan pembangunan rumah. Meski pertengkaran itu akibat dari perbuatan orang tua saya dan saya tidak terlibat sama sekali, tetangga itu juga marah kepada saya. Saya menyadari merasa dendam terus menerus seperti itu tentu tidak menyenangkan dan tidak sehat baginya, maka saya mencari akal bagaimana meredakan masalah antara tetangga dan keluarga kami itu.

Suatu hari saya pergi ke rumahnya untuk mencari solusi. Di depan pintu rumahnya saya meragu dan mengingat-ingat Fa di benak saya. Saya katakan pada diri saya, “Jika saya tidak dapat berperilaku seperti persyaratan Guru, saya bukan kultivator. Bagaimana mungkin saya nanti dapat berkultivasi bila saya tidak melewati cobaan ini?” Kemudian saya mengetuk pintu. Tampaknya dia terkejut melihat saya, namun dia terkesan dengan sikap hormat saya. Begitulah dengan sabar dia mendengarkan pembicaraan saya. Akhirnya perselisihan dengan keluarga kami terselesaikan. Benar kata Guru: “Kami katakan dalam menghadapi konflik, dengan mundur selangkah anda akan menemukan laut luas dan angkasa tak berbatas, pasti adalah suatu pemandangan lain.” (Zhuan Falun, Ceramah 9)

Itu tadi adalah cobaan yang pertama yang saya lewati pada awal berkultivasi.

Adik Perempuan: Dafa Benar-benar Ajaib!

Sejak Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menganiaya dan menyiarkan propaganda memfitnah Falun Dafa, tak terhitung banyaknya orang Tionghoa yang kena tipu. Maka para praktisi mulai berusaha mengklarifikasikan fakta tentang penganiayaan itu.

Suami yang kala itu baru saja mulai berlatih, dengan saya ikut pergi ke Beijing untuk berunjuk rasa menentang penganiayaan itu. Kami katakan kepada anak kami sebelum berangkat ke Beijing, “Kami akan ke Beijing untuk membela Dafa. Kami berjuang untuk menjadi orang baik. Kami tidak melakukan kesalahan.” Anak kami memberi dukungan.

Setelah kami ditahan dan dikembalikan ke kota kami, saudara laki-laki dan perempuan saya meminta agar kami berhenti berlatih Falun Dafa, takut kalau kami dianiaya lagi. Suatu hari saudara perempuan saya mengulangi permintaan itu dengan sangat hingga dia jatuh pingsan. Saya katakan kepadanya, “Bukankah kamu tahu sendiri, dulu kesehatan saya buruk dan selalu bertengkar dengan kakak ipar mu. Sekarang saya segar bugar dan keluarga kami sangat harmonis. Bagaimana mungkin saya melepaskannya?” Sedikit demi sedikit akhirnya adik saya mulai memahami.

Dia akhirnya juga mendapat berkah karena mendukung Dafa. Dulu dia menderita sakit perut dan sering menemukan bercak darah di kotorannya. Berat badannya turun dari 75 kg menjadi hanya sekitar 45 kg. Setelah mulai mengerti Dafa, dia berulang-ulang melafalkan: “Falun Dafa baik” dan sering mengatakan kepada orang-orang tentang latihan, kesehatannya membaik. Katanya: “Dafa benar-benar ajaib!”

“Saya sangat menyesal”

Saya pernah bertemu dengan orang-orang yang telah teracuni sangat berat oleh propaganda mengenai Falun Dafa. Sekali waktu seorang mantan pegawai negeri melaporkan saya kepada komite lingkungan lokal karena saya pernah berbicara tentang Falun Dafa kepadanya dan beberapa orang lainnya. Setelah itu dia tidak pernah lagi ke toko saya, namun saya tidak pernah merasa dendam atau sakit hati kepadanya. Saya malah merasa telah gagal membantu dia untuk mengerti fakta dan harus bersikap baik kepadanya. Saya katakan kepadanya, “Alangkah baiknya jika Falun Dafa tidak dianiaya di Tiongkok, seperti di negara-negara lain! Falun Dafa dapat mengangkat moral manusia. Memperbaiki kesehatan, dan mengajari orang-orang agar bersikap baik hati satu sama lain.” Lambat laun dia mulai mengerti yang saya katakan dan menjadi bersahabat. Bahkan dia mulai membaca buku-buku Dafa dan materi informasi. Kadang-kadang dia dengan sengaja datang ke toko dan berbagi pengalaman tentang memahami buku-buku Dafa.

Suatu saat datanglah seorang guru di toko. Dia mencemoohkan Falun Dafa lalu menuju ke toko di sebelah. Saya yakin bahwa dia belum mengetahui sama sekali tentang Falun Dafa. Berapa banyak siswanya yang secara potensial teracuni. Karena itu saya menyusulnya ke toko sebelah dan minta agar dia mau ke toko saya. Kata saya kepadanya, “Anda seorang guru. Tujuan anda adalah mengajar orang. PKT memublikasikan propaganda memfitnah Falun Dafa dan mengelabui publik. Falun Dafa adalah suatu kultivasi yang mengajari orang untuk hidup dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Anda memandang rendah kepada Falun Dafa, itu akan merugikan diri anda sendiri.” Kemudian sikapnya berubah, dan katanya: “Sekarang saya memahami apa yang sebelumnya saya tidak ketahui. Saya melakukan kesalahan kepada Falun Dafa dan juga kepada anda. Untuk itu saya sangat menyesal.”

“Sakarang saya benar-benar mengerti apakah Falun Dafa itu”

Saya mengalami kecelakaan mobil pada tahun 2008, tiga tulang iga saya patah dan susah bernafas. Setelah diperiksa ternyata ada gumpalan darah di dalam dada. Dokter meminta supaya saya tidak bergerak, agar tulang iga yang patah itu tidak menusuk organ dalam, Saya juga diminta tinggal di rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut dan pengawasan. Seorang pejabat wakil perusahaan tempat pengemudi itu bekerja menyanggupi untuk menanggung semua biaya pengobatan. Tetapi saya mengatakan kepada mereka, “Saya seorang praktisi Falun Dafa. Saya akan pulih dengan cepat bila di rumah dan meneruskan latihan daripada tinggal di rumah sakit, meski begitu saya sangat menghargai penawaran yang baik dari anda.” Pejabat itu takut untuk bertanggung jawab di kemudian hari lalu berkata, “Kalau begitu kita selesaikan dengan cara pembayaran sekaligus.” Jawab saya, “Saya tidak akan menerima pemberian uang dari anda. Tak ada yang perlu diselesaikan.”

Saya pulang dengan tanpa mendapat perawatan apa pun. Saya percaya sepenuh hati kepada Guru dan Dafa. Di rumah, rasanya sakit sekali jika bangun tidur atau bersin. Keesokan harinya saya berjuang untuk bangun dari tempat tidur untuk berlatih lima perangkat gerakan. Pada latihan keempat, ketika membungkuk saya merasakan sakit seperti ditusuk-tusuk. Pada saat itu saya mendengar suara yang datang dari foto Guru: “Anakku.” Saya langsung menangis. Saya mengerti Guru sedang merasakan kesakitan saya dan berada di samping menjaga saya. Sejak itu saya terus melakukan latihan dan setiap hari bertambah baik. Dalam waktu dua puluh hari saya sudah kembali bekerja. Para tetangga kagum pada keajaiban penyembuhan saya.

Pengemudi dan pejabat wakil perusahaan itu datang ke rumah saya menawarkan uang, tetapi saya tidak mau menerimanya. Kata dia, “Nyonya, silakan caci saya karena melakukan kesalahan ini.” Saya jawab, “Mengapa harus melakukan itu? Anda tidak sengaja melakukannya hingga saya cedera. Guru mengajarkan kepada saya harus menjadi orang baik dan selalu mempertimbangkan dan toleran terhadap orang lain. Saya tahu anda nanti pasti akan lebih berhati-hati bila mengendarai mobil. Itu sudah cukup.”

Saya menceritakan kepada mereka tentang fakta penganiayaan, dan mereka setuju untuk meninggalkan PKT dan organisasi afiliasinya. Sebelum pulang, pejabat wakil perusahaan itu mengatakan dengan matanya berlinang, “Sakarang saya dapat mengatakan saya benar-benar mengerti apakah Falun Dafa itu.”

Chinese version click here
English version click here