Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Fahui Tiongkok | Falun Dafa Memenangkan Hati Orang

15 Des. 2014 |   Oleh Yun Zhen, praktisi Falun Dafa di Tiongkok Utara

(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada Mei 1996. Saya sering tertidur saat awal saya membaca Zhuan Falun, buku utama dari latihan ini, dan berbagai pemandangan muncul dalam mimpi saya.

Sekali saya melihat saya sendiri duduk di ujung sebuah kapal raksasa, dengan kaki saya menggantung keluar dari sisi kapal. Sewaktu saya melihat ke bawah saya terpesona. Kapal ini setinggi pencakar langit. Air di bawah kelihatan seperti jurang ngarai yang gelap. Saya juga mimpi Guru jalan ke arah saya dan melihat saya melalui jendela. Kemudian Guru terbang ke arah Barat.

Saya belum memutuskan untuk mulai berlatih, dan masih bingung mengenai apa yang Guru katakan mengenai penempatan sebuah Falun di tubuh praktisi. Namun Guru mulai mengurus saya. Sekitar sebulan kemudian, di atas ranjang saya tiba-tiba merasakan sesuatu berputar di perut begitu kuat sehingga hampir menggerakkan tubuh saya.

Dengan berseru, “Bukan main, ini benar! Apakah ini Buddha sejati yang datang ke dunia manusia? Saya melompat keluar dari tempat tidur dan mengambil buku Zhuan Falun saya.

Dalam mimpi yang lain, tidak lama setelah saya berlatih, saya berada di gerbong kereta api yang padat. Guru memakai jubah putih datang menghampiri saya, membawa saya ke kamar konduktor dan meminta saya mengemudikan kereta api. Saya melihat Guru dan berkata dengan gugup, “Saya tidak tahu bagaimana caranya.”

Guru mengatakan kepada saya, “Ikuti rel kereta.” Saya melihat ke depan dan melihat rel kereta  yang tiada ujungnya, seperti bersambung sampai ke langit. Saya kemudian menyadari saya akan bisa pulang ke rumah jika saya mengikuti rel Falun Dafa.

Saya cukup rajin setelah mulai berlatih. Saya belajar Fa dengan sungguh-sungguh, dan juga menyalin Zhuan Falun dengan tangan. Penganiayaan mulai saat saya baru setengah menyalin ceramah lima.

Tanggal 20 Juli 1999 adalah waktu yang paling gelap dalam sejarah alam semesta. Suatu pertempuran yang belum pernah terjadi, antara kebenaran dan kejahatan terjadi di Tiongkok.

Setiap proyek yang menentang penganiayaan berlangsung di bawah tekanan besar. Tidak peduli bagaimana besarnya tekanan, kapan saja koordinator meminta saya melakukan sesuatu, saya berkata, “baik.” Saya mengetahui apa yang mereka minta adalah pengaturan Guru. Bagaimana saya bisa katakan “tidak” kepada Guru?

Polisi Mengatakan Saya Masuk Akal

Saya ditangkap dalam penggerebekan polisi beberapa tahun lalu. Orang tua di rumah saya membuka pintu, tidak mengetahui polisi datang di pagi hari. Saya masih memakai baju tidur sewaktu saya ditangkap. Dua polisi berusaha menutup mulut saya dengan plester, dan menutupi kepala saya dengan penutup berwarna hitam.

Mencoba membela diri, saya menendang salah satu dari mereka. Ia berkata, “Kamu berani menendang saya? Saya akan menghajar kamu!”

Mereka akhirnya mengizinkan saya mengganti celana panjang biasa setelah saya protes. Saya masih memakai baju tidur.

Saya tidak takut, dan hanya berpikir bagaimana membantu polisi berhenti membuat lebih banyak karma. Saya berkata, “Apakah anda ingat, leluhur kita mengatakan pembalasan karma akan menimpa orang yang memukul dan memaki kultivator seperti biksu dan pengikut Taoisme. Anda harus memperlakukan saya dengan baik.”

Ini membuat sikap mereka berubah.

Saya ditempatkan di kursi besi, sebuah alat penyiksaan di kantor polisi, saya menggunakan kesempatan untuk mengklarifikasi fakta kepada polisi muda. Saya berbicara mengenai keindahan Dafa dan manfaat kesehatan yang ajaib dan perubahan sifat seseorang menjadi lebih baik, dan bagaimana Dafa membantu orang-orang meningkatkan diri.

Saya menyampaikan kepada mereka bahwa pembakaran diri di Lapangan Tiananmen direkayasa untuk membenarkan penganiayaan dan Dafa telah menyebar ke banyak negara di seluruh dunia.

Saya berbicara dari pagi sampai jam 10 malam. Saya juga menceritakan mengenai pembalasan karma yang terjadi di daerah setempat. Seperti contoh, Saya memberitahukan mereka mengenai seseorang di daerah setempat yang telah mengikuti Partai Komunis Tiongkok (PKT) sewaktu Revolusi Kebudayaan, dan merusak sebuah klenteng di wilayah kami. Ia kemudian menjadi buta. Ia mengetahui ini adalah pembalasan karma. Untuk menebus ini, ia memberitahukan setiap orang ceritanya dan mengingatkan mereka tidak mengikuti apa yang telah ia lakukan. Banyak orang tua di wilayah kami mengetahui orang ini.

“Seluruh generasi anak muda menjadi rusak sewaktu PKT mengubah mereka menjadi Tentara Merah selama Revolusi Kebudayaan. Partai ini sekarang menganiaya Kultivator Falun Dafa. Anda polisi diperintahkan menjalankan kebijaksanaan yang salah. Pikirlah orang-orang yang mengikuti kampanye politik PKT. Apakah ada dari mereka yang berakhir dengan baik? Bukankah itu bentuk pembalasan karma?”

Saya berlanjut, “Apakah anda berpikir ateisme itu benar. Tetapi kenapa orang-orang di banyak negara termasuk Uni Soviet dan Eropa Timur (bekas negara-negara komunis) percaya pada Tuhan? Hanya PKT ingin mengontrol pikiran manusia dan tidak mengizinkan kita percaya pada Buddha dan dewa-dewa. Apakah anda pikir jutaan praktisi Falun Dafa itu bodoh dan mudah tertipu, dan hanya orang ateis yang pintar?

“Anda arogan dan sembrono di Tiongkok. Tetapi sekali anda melangkah keluar Tiongkok, anda akan dianggap seorang anggota PKT. Anda akan mengetahui orang-orang tidak hormat kepada anda. Pelajar di Amerika, bahkan sarjana yang diutus oleh PKT, tidak berani mengaku mereka adalah anggota PKT. Bukankah karena mereka mengetahui anggota PKT tidak dihormati atau dipercaya?”

Saya memberitahukan mereka mengenai gerakan rakyat untuk mundur dari PKT, dan Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis Tiongkok. Saya menasihati mereka pada akhir pembicaraan, “Sebagai seorang penegak hukum, apabila anda melihat orang-orang disalahkan tetapi anda tidak bisa mengubah kebijaksanaan pemerintah, anda harus melindungi orang-orang baik dalam kapasitas anda. Dengan begini anda melakukan sesuai dengan hati nurani, dan anda akan diberkati.”

Empat polisi mendengarkan dengan tenang. Satu polisi berkata dengan polisi lain, “Dia sungguh masuk akal!”

Mereka meminta saya menjawab beberapa pertanyaan. Saya berkata saya hanya menjawab, “Falun Dafa Baik,” maka mereka mencatat “Falun Dafa Baik” sebagai jawaban dari setiap pertanyaan. Pada akhirnya mereka berkata, “Kami tahu kamu tidak akan tanda tangan. Maka kamu tidak usah tanda tangan.”

Langit Akan Menghancurkan PKT!”

Empat orang polisi membawa saya ke pusat penahanan kota. Dua orang berpakaian sipil. Mereka pertama-tama membawa saya ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik.

Saya diborgol sewaktu tiba di rumah sakit. Saya berpikir saya harus memberitahukan pejalan kaki di jalan yang ramai ini mengenai kebenaran. “Saya biasanya tidak berteriak, tetapi saya telah ditangkap. Tidak ada yang perlu saya takuti lagi.”

Saya menyampaikan kepada polisi, “Saya akan berteriak untuk memprotes penangkapan saya yang tidak sah ini. Ini bukan terhadap anda, maka mohon tidak menghentikan saya.”

Saya berteriak kepada pejalan kaki, “PKT sudah busuk! Mundurlah dari PKT untuk keselamatan anda sendiri. Langit mengamanatkan kehancuran PKT! Falun Dafa Baik!”

Saya meneriakkan kata-kata ini berulang kali, dan banyak pejalan kaki memandang saya sepertinya mereka terkejut oleh kata-kata saya.

Polisi menjadi gugup. Mereka telah mendengar kebenaran, maka mereka tidak berani memukul saya karena mereka tidak ingin menerima pembalasan karma. Mereka hanya jalan tergesa-gesa. Saya berteriak di dalam dan di luar rumah sakit.

Polisi berkata pada saya, “Oke, oke. Cukup teriak beberapa kali saja. Apakah kamu tidak mau hidup lagi?” Siapa lagi kecuali seorang Praktisi Falun Dafa yang berani berteriak di jalan di Tiongkok bahwa PKT akan roboh? Saya tidak berhenti berteriak.

Kami tiba di pusat penahanan kota. Saya tahu banyak Praktisi Dafa telah disiksa sampai cacat dan malah meninggal dunia di tempat itu. Banyak orang yang bukan praktisi menunggu di lobi untuk memproses administrasi mereka. Sepanjang koridor yang panjangnya 90 meter terdapat polisi di setiap 9 meter.

Polisi di sebelah saya berkata pada saya, “Apakah kamu berani berteriak di sini.” Saya mulai, “PKT akan roboh!” Ia takut, “Stop, stop! Atau saya akan bertindak keras!”

Saya berkata, “Ini tidak berhubungan dengan anda. Jangan mencampuri urusan ini!”

Saya meneriakkan pesan saya begitu saya berjalan dalam koridor. Orang-orang termasuk polisi melihat saya dengan terpesona. Sebagian orang berkata, “Falun Gong…” Seorang polisi tersenyum pada saya, saya merasakan dukungannya.

Sewaktu empat polisi akan pergi. Saya memberitahukan mereka, “Ini bukan keputusan anda untuk membawa saya ke sini. Saya tidak membenci anda. Tetapi, jangan menangkap Praktisi Falun Dafa yang mengklarifikasi fakta. Mereka menyelamatkan orang-orang.” Polisi yang mengancam “akan menghajar saya” sewaktu mereka menangkap saya di rumah, berkata, “Oke. Pikirkanlah diri kamu sendiri sekarang. Saya mengkhawatirkanmu.”

Saya masuk ke sel saya dan berkata, “PKT akan hancur!” Tahanan lain yang sedang istirahat siang, sekitar 20 orang lebih semua melihat saya. Saya memperkenalkan diri dan memberitahukan mereka fakta sekitar sepuluh menit. Setelah selesai, mereka tepuk tangan dan berkata, “Bagus sekali!”

Kepala sel berkata, “Saya telah ditahan di sini hampir tiga tahun. Saya pernah mendengar ‘Falun Dafa Baik,’ bahkan di depan polisi, tetapi belum pernah dengar “PKT akan hancur,” Saya kira sudah hancur. Saya kecewa ini belum terjadi.”

“Segera akan hancur. Jangan kecewa,” Saya menjawab.

Seorang penjaga pusat penahanan berbicara dengan saya. Ia sopan dan berkata ia mengetahui Falun Dafa baik. Ia mengatakan ia akan memperlakukan saya berbeda dengan orang lain, dan meminta saya tidak membuat sesuatu yang akan menyulitkan posisinya. Saya berkata saya tidak berencana melakukan mogok makan, dan saya akan meninggalkan pusat penahanan dengan cara saya.

Saya melihat sebuah gelang dengan manik-manik Buddha di pergelangan tangannya dan bertanya, “Anda menyembah Buddha. Praktisi Dafa berkultivasi Jalan Kebuddhaan. Agama Buddha mementingkan hubungan takdir. Kita berhubungan karena takdir.” Saya tidak meminta ia melakukan sesuatu untuk saya.

Ia memberitahukan kepala sel setelah saya kembali, “Mulai sekarang, Praktisi Falun Gong boleh tidak memakai seragam tahanan, tidak menghafal regulasi penjara, tidak bekerja atau tidak kerja malam hari. Mereka boleh melakukan latihan mereka.” Orang lain di dalam sel memberikan saya acungan jempol.

Beberapa praktisi lain juga ditahan di sel yang sama. Kami bekerja sama untuk membantu orang lain mundur dari PKT. Sebagian orang ingin mendengar teriakan saya, maka saya teriak lagi, “PKT akan hancur! Ini adalah amanat langit! Mundur dari PKT untuk keselamatan anda sendiri.” Tahanan lain memberikan saya umpan balik yang bersemangat, “Bagus sekali!” Penjaga juga mendengarnya tetapi tidak berani menghalangi.

Saya sangat senang mengetahui banyak teman sel telah meninggalkan PKT untuk keselamatan mereka sendiri. Tidak ada polisi yang berani memukul saya. Ada yang mengancam, tetapi tidak berani menyentuh saya. Sewaktu saya melewati jendela mereka, mereka tersenyum pada saya. Sebagian malah memberikan saya acungan jempol. Saya pikir ini karena mereka mengagumi praktisi Dafa dari lubuk hati mereka.

Penjahat Menaklukkan Orang dengan Kekuatan – Raja Memenangi Hati Orang

Saya dipindahkan bersama banyak praktisi lain ke sebuah pusat cuci otak  dua bulan kemudian. Saya mengklarifikasi fakta kepada pimpinan di sana. Ia berkata, “Saya tahu Falun Dafa Baik, tetapi sekarang PKT ada kebijakan penganiayaan. Jika kamu tidak ‘berubah’ dalam sebulan, kamu akan dipenjarakan.”

Ia mengetahui Falun Dafa Baik, tetapi ia masih mengikuti PKT melakukan perbuatan jahat. Ini tidak jarang. Orang-orang di arahkan ke jurang yang sangat dalam dengan melakukan kejahatan terhadap Praktisi Falun Dafa!

Saya menolak berbicara kepada semua orang yang berada di jalur kejahatan. Mereka segera menjauhi saya.

Seorang wanita lebih tua dari saya ditugaskan mengawasi, dan saya memberitahukannya fakta mengenai Dafa. Ia sangat simpatik. Ia memberi tahu saya ia bekerja di pusat cuci otak untuk mendapatkan uang, dan ia tidak akan memukul orang.

Saya menceritakan kisah tradisi Tiongkok, yang amat ia sukai, ia mendengarkan sambil merajut baju hangat. Ia berkata, “Bagaimana kamu tahu begitu banyak kisah? Kamu sangat berbakat!” Pada akhir bulan, ia tidak bisa tidur setelah mengetahui saya akan dikirim ke penjara. Dengan inisiatifnya sendiri, ia mendiskusikan keadaan saya dengan pimpinan.

Pimpinan memberi tahu saya, “Kamu adalah salah satu orang terbaik yang saya pernah temui. Sangat disayangkan untuk memenjarakan kamu. Saya akan coba mencari jalan.” Ia memalsukan sebuah surat dari saya dan akan membebaskan saya berdasarkan surat itu. Ia menunjukkan saya surat tersebut dan meminta saya tidak memberitahukan orang lain mengenai ini.

Saya pikir ini tidak boleh. Ini akan menodai Dafa. Maka saya pergi ke kantornya. Ia mengusir saya keluar dua kali. Ketiga kali, ia membawa saya ke ruang pribadi dan bertengkar dengan saya di sana. Ia telah lama berkecimpung dalam politik, dan ia menggunakan kata-kata yang biasa dipakai pada waktu Revolusi Kebudayaan, “Mungkin suatu hari nama Falun Gong akan dipulihkan. Tetapi kamu akan menghabiskan bertahun-tahun di penjara, apa gunanya? Kamu belum ‘berubah.’ Saya yang menulis surat ini. Apa yang kamu takutkan?”

Saya berkata, “Ini tidak sesuai dengan Sejati-Baik-Sabar. Ini tidak terus terang dan terpuji.” Ia marah, “Nak, saya ingin menampar kamu! Kejahatan kamu adalah ‘Menumbangkan Kekuasaan Pemerintah!” Di masa lalu ini sudah cukup untuk membuat kamu dihukum mati. Kamu mungkin akan mati di penjara, tetapi kamu masih keras kepala!”

“Penganiayaan ini berbeda dengan Revolusi Kebudayaan. Kali ini partai jahat bertempur dengan langit. Ia sendiri akan tumbang,” saya berkata dengan teguh.

Pengawas saya memarahi saya setelah saya kembali ke kamar, “Saya tahu sebagian orang tidak mau berubah, ‘dan keluarga mereka harus membayar lebih dari 10,000 yuan kepada pimpinan untuk hal yang sama! Sekarang ia membantu kamu dengan gratis, dan kamu tidak menerima bantuannya. Kamu sekarang sedang menuju ke penjara! Kamu gila.”

“Saya akan pulang ke rumah,” Saya menjawab.

“Bagaimana caranya?"

Saya setengah bercanda, “Saya akan menempuh dimensi lain dengan kekuatan ilahi saya. Saya akan pulang ke rumah dalam sekejap mata.” Saya benar-benar berpikir saya bisa.

Ia menjawab, “Anak ini bermimpi!”

Saya sudah lebih dari 40 tahun, tetapi mereka yang lebih tua dari saya sering memanggil saya “nak.”

Keluarga saya dan rekan praktisi di luar Tiongkok berusaha keras menyelamatkan saya. Saya pulang ke rumah tiga bulan kemudian.

Saya berteriak sewaktu penangkapan skala besar. Begitu banyak polisi di sana, tetapi tidak ada yang berani menyentuh saya. Mereka malah tidak berani memaki saya. Tetapi saya melihat mereka sedang memukul praktisi lain.

Pimpinan pusat cuci otak ini adalah seorang penjahat terkenal di Internet. Tetapi ia ingin melindungi saya. Pengalaman saya membuktikan, sewaktu seseorang melepaskan hidup dan mati, tidak ada orang yang berani menyentuhnya!

Guru memberi tahu kita dalam “Fa Meluruskan Alam Semesta” di Hong Yin II:

“Belas kasih mampu mencairkan langit dan bumi untuk mendatangkan musim semi Pikiran lurus dapat menolong manusia di dunia ini”

Melalui interaksi ini, pimpinan pusat cuci otak merasakan kesejatian dan belas kasih praktisi Dafa.

PKT “membeli” orang-orang, tetapi tidak bisa memenangkan hati orang. Praktisi Dafa menunjukkan kebenaran dan belas kasih, maka dapat memenangkan hati orang.

Ada kata-kata orang Tiongkok kuno yang saya simpulkan, “Penjahat menaklukkan orang dengan kekuatan, raja memenangkan hati orang.” PKT adalah partai jahat yang memerintah dengan paksaan. Falun Dafa dengan keanggunan Buddha yang besar dan harapan orang-orang, merupakan raja yang menyelamatkan makhluk hidup.

Saya telah menulis mengenai pengalaman positif saya dalam artikel ini. Saya masih mempunyai banyak hal yang perlu ditingkatkan, yang mana tidak ditulis dalam artikel ini. Saya berharap saya bisa terus berlayar di atas kapal Dafa dan bisa menyelamatkan lebih banyak makhluk hidup.

Seperti yang Guru katakan dalam “Ungkapan Rasa Takjub,”

“Sepanjang perjalanan selalu berpikiran lurus ibarat Dewa berada di dunia; Kembali pulang dengan penuh keberhasilan disambut oleh seluruh Dewa.”

Terima kasih Guru! Terima kasih rekan praktisi.

Chinese version click here

English version click here