Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Perempuan Tidak bersalah Ditahan-Masyarakat Desa Bangkit Menandatangani Petisi Menyerukan Pembebasannya

3 Feb. 2014 |   Oleh koresponden Minghui di Provinsi Hebei


(Minghui.org) Waktu bisa menyembuhkan bekas luka fisik, tetapi tidak dapat menghapus memori menyakitkan lebih dari satu dekade penganiayaan dan penderitaan brutal.

Ge Xiuli (wanita), yang berlatih Falun Gong, adalah penduduk Desa Xiangzhuang, Kabupaten Jing, Provinsi Hebei. Selama lebih dari sepuluh tahun, ia dan keluarganya telah sangat menderita karena penganiayaan terhadap latihan kultivasi yang damai. Sebagai seorang petani biasa, Ge memiliki keberanian dan kekuatan yang luar biasa, dan tetap teguh pada keyakinannya di bawah kebrutalan rezim komunis China yang tampaknya sangat kuat.

Ge ditangkap secara ilegal pada September 2013 dan telah ditahan sejak itu. Suami dan anaknya sangat khawatir tapi tidak memiliki saluran yang dapat digunakan untuk mengajukan banding.

Rata-rata warga telah mengetahui dan menyadari ketidakadilan dan kebrutalan penganiayaan terhadap Falun Gong, dan semakin banyak yang berani melangkah maju dan memohon atas nama praktisi Falun Gong yang teraniaya. Warga sedesa Ge mengumpulkan tanda tangan petisi atas namanya dan sejauh ini telah mengumpulkan 897 tanda tangan untuk menyerukan pembebasannya

897 tanda tangan petisi untuk pembebasan Ge Xiuli

Polisi Memaksa Masuk Tanpa Surat Perintah Penangkapan

Lebih dari dua puluh petugas polisi menggunakan empat kendaraan dari Departemen Kepolisian Kota Hengshui, Departemen Kepolisian Kabupaten Jing, dan Kantor Polisi Kotapraja Liuji berkumpul di rumah Ge di sekitar siang hari pada tanggal 13 September 2013. Mereka mengepungnya, memanjat pagar, dan menerobos masuk

Ge dan putrinya ditangkap. Beberapa petugas memukuli putrinya, yang bukan praktisi Falun Gong. Mereka juga menggeledah rumah dan menyita 6.700 yuan dalam bentuk tunai, bersama dengan komputer, printer, dan barang-barang pribadi lainnya.

Ibu dan anak dibawa ke Departemen Kepolisian Kabupaten Jing. Putri Ge dibebaskan malam itu. Ketika keluarga Ge mengunjunginya, mereka menemukan dia diborgol ke kursi, basah kuyup dan kedinginan, karena polisi telah menuangkan air dingin ke seluruh tubuhnya.

Ge saat ini sedang ditahan di Pusat Penahanan Kota Hengshui. Keluarganya telah mengusahakan pengacara untuk membela dirinya, dan berharap ia dibebaskan lebih awal.

Disiksa Bertahun-tahun Setelah Mendapat Manfaat Dari Falun Gong

Setelah Ge mulai berlatih Falun Gong, semua penyakitnya, termasuk gastroenteritis kronis, penyakit jantung, neurasthenia, dan rheumatoid arthritis, menghilang dalam beberapa bulan pertama.

Melalui berlatih Falun Gong, Ge memahami arti tujuan hidup, dan menjadi dikenal oleh seluruh desa sebagai orang yang baik hati. Dia mengembangkan hubungan yang harmonis dengan ibu mertua dan tetangganya.

Ge pergi ke Beijing bersama beberapa praktisi untuk berbicara Falun Gong setelah penganiayaan dimulai pada tahun 1999.

Ge dan sembilan rekan praktisi ditangkap dan dibawa ke Kantor Polisi Kotapraja Liuji pada tanggal 19 Juli 1999, untuk penahanan tiga hari.

Pemerintah kotapraja mengirim petugas ke rumahnya pada akhir Oktober, dan mencoba untuk memaksa dia menandatangani pernyataan untuk berhenti berlatih. Dia dibawa ke kantor pemerintah kota karena menolak menandatangani.

Polisi kotapraja memborgol Ge hari berikutnya, dan diangkut ke pusat penahanan setempat. Setelah 25 hari, departemen kepolisian menginterogasinya dan memeras 8.000 yuan dari keluarganya sebelum melepaskannya.

Khawatir bahwa Ge akan pergi ke Beijing lagi, pejabat kota mengerahkan orang-orang pada bulan Juni dan Juli 2000 untuk memantaunya. Mereka mengikutinya ketika dia pergi untuk mengunjungi orang tuanya, ketika ia pergi ke pasar, dan bahkan ketika dia menggunakan toilet umum. Selama periode itu dalam waktu sebulan lebih sedikit, Ge sudah ditangkap tiga kali dan ditahan selama lebih dari sepuluh hari.

Ge berhasil lolos dari pengawasan pada tanggal 31 Juli 2000, dan pergi ke Beijing lagi. Dia ditangkap di Lapangan Tiananmen dan dikurung di kandang besi oleh polisi Beijing. Pada tengah malam, Xu Feng kepala polisi Kotapraja Liuji membawanya kembali ke Pusat Penahanan Kotapraja Jing di mana dia ditahan selama 15 hari.

Zhao Mingguan, Kepala Seksi Keamanan Politik Polisi Kabupaten Jing, menahan Ge selama 15 hari pada tanggal 1 September 2000, dan mendakwanya dengan "latihan Falun Gong di muka umum," menyebarkan brosur Falun Gong, dan "mengganggu tatanan sosial" (tuduhan palsu yang digunakan oleh Partai Komunis China terhadap semua kelompok teraniaya). Pada hari kedelapan belas penahanan, ketika Ge menunjukkan bahwa batas 15 hari telah berakhir, pihak berwenang segera mengisi surat perintah kedua untuk melanjutkan penahanan.

Para pejabat kotapraja sekali lagi menugaskan personil untuk mengikuti dan mengawasi setiap kegiatan Ge selama 24 jam pada akhir tahun 2000, menyebabkan aktivitas normal keluarganya menjadi sangat terganggu. Ketika dia menunjukkan bahwa pengawasan yang mengganggu adalah pelanggaran hak asasi, personil kota menuduhnya menyerang pejabat publik.

Ditangkap Pada Hari Tahun Baru

Ma Jiangang dan Tao Lichun, wakil kepala kotapraja, datang ke rumah Ge untuk menangkapnya pada Hari Tahun Baru 2001. Mereka memukulinya di kepala dan di wajah, menjambak rambut dan kerah bajunya dari belakang, dan melemparkannya sejauh tiga meter ke kamar sebelah. Menimbulkan sebuah benjolan besar di kepalanya yang terus berdarah. Kulitnya robek ketika lengannya menyentuh tanah.

Tetangga Ge dan sesama penduduk desa yang mendengar keributan, datang ke rumahnya. Mereka marah melihat dua kepala kotapraja memukulinya begitu brutal, dan mengecam tindak pidana ke dua petugas itu. Kedua orang itu melarikan diri tapi kembali dengan membawa lebih dari dua puluh petugas polisi. Mereka menangkap Ge, dan mengancam akan menangkap siapa pun yang berani menghalangi mereka. Ge di lempar ke mobil minivan bagian belakang dan dibawa ke kompleks pemerintah kota.

Wang Chenyu, kepala Kantor 610 dan kepala Komite Politik dan Hukum Kotapraja, menggunakan penggaris bambu menyerang wajah Ge, sambil berteriak, "Kami tidak akan bertanggung jawab bahkan jika kita memukul kamu praktisi Falun Gong sampai mati."

Tao Lichun, Deng Jianyang, dan pejabat lainnya terus memukul Ge di wajah. Bibirnya membengkak parah, dan wajahnya penuh memar. Kelopak matanya bengkak begitu parah hingga dia tidak bisa membuka matanya.

Zhang Baoshun, ketua Partai kotapraja, bersama dengan Shen Jianguo, kepala kotapraja, berteriak, "Kami akan menyiksa kamu setiap hari sampai kamu menandatangani pernyataan [melepas Falun Gong]. Kami akan memberikan rasa hidup di neraka."

Disiksa Di Kamp Kerja Paksa

Dua puluh tiga praktisi Falun Gong diam-diam dipindahkan pada tanggal 19 Januari 2001, dari kabupaten Jing ke Kamp Kerja Paksa Provinsi Hebei di Kota Shijiazhuang. Ge berada di antara mereka. Dia dihukum dua tahun kerja paksa atas tuduhan "mengganggu ketertiban sosial."

Dalam Tim Kelima di mana dia ditugaskan, Liu kepala tim mengatakan hal-hal yang tidak hormat tentang Falun Gong dan pendirinya. Ketika Ge berbicara untuk menghentikannya, ia menampar wajah Ge berkali-kali.

Setelah itu, Ge digantung dengan borgol ke terali besi yang kotor, basah, sel isolasi selama tujuh hari. Dingin membeku di sel menusuk tulang. Dia menjadi mati rasa di seluruh tubuhnya, lengan dan kakinya berubah menjadi ungu. Pada waktu itu dia tidak diizinkan menggunakan toilet selama lebih dari sepuluh jam.

Karena dia menolak untuk mengenakan seragam kamp kerja paksa (sebagai bentuk protes), Ge dipaksa berdiri selama berjam-jam, dan dipukuli oleh para penjaga. Dua penjaga pria memegang lengannya, sementara yang lain bergantian memukulinya dengan pentungan karet. Ketika ia jatuh ke tanah, dia disandarkan dan terus dipukul. Pinggul dan kakinya menjadi ungu dan bengkak, dan masih ada benjolan di pinggulnya. Para penjaga sering menampar wajahnya dan meninju kepalanya sampai darah mengalir dari hidung dan mulutnya, mengotori wajah, tangan, dan pakaiannya.

Karena Ge menolak menulis surat pernyataan untuk tidak berlatih, para penjaga memegang jari-jarinya di atas meja dan memukulinya dengan tongkat bambu. Mereka juga menyetrum ketiak dan payudaranya dengan tongkat listrik.

Peragaan Penyiksaan: Disetrum dengan banyak tongkat listrik

Meskipun ia tidak tahu berapa banyak tongkat yang digunakan secara bersamaan pada dirinya, Ge ingat mendengar para penjaga menyarankan mereka menggunakan tonkat listrik tegangan tinggi. Dengan setiap kejutan, tubuhnya terasa mendadak kejang. Rasa sakit itu sulit digambarkan dengan kata-kata.

Saat ia berangsur-angsur hilang kesadaran, seorang penjaga mengatakan, "Dia berpura-pura. Siram dengan air, kemudian memukulnya lebih keras lagi." Para penjaga lain akhirnya menyadari bahwa Ge berada di ambang kematian dan mengirimnya ke ruang gawat darurat  rumah sakit setempat.

Ketika ia mendengar Ge berbicara dengan dokter tentang penyebab luka-lukanya, Wu Liangyu, kepala kamp kerja paksa, segera memplester mulutnya. Meskipun dokter mengatakan kepada Wu untuk tidak melakukannya selama terapi oksigen, Wu tetap melakukannya.

Selama diinfus, Ge masih diborgol ke bingkai tempat tidur. Seorang penjaga menjambak rambutnya dan membenturkan kepalanya di bingkai tempat tidur, sambil mengatakan, "Saya tidak bisa beristirahat karena saya harus datang ke sini dan mengawasi kamu!"

Karena cedera Ge yang sangat jelas disebabkan oleh penganiayaan berat, otoritas kamp kerja paksa takut bahwa masyarakat mungkin mengetahui. Menjelang siang hari berikutnya, mereka dipindahkan keluar dari rumah sakit dan mengisolasinya di lantai pertama bangunan kamp kerja paksa.

Ge dipindahkan dari Tim Kelima kepada Tim Keempat pada tanggal 12 Juni 2001. Pada bulan Juli, kepala Liu Junling mencoba untuk memaksa dia untuk menulis pernyataan jaminan melepas Falun Gong. Ge mengatakan kepadanya, "Falun Gong mengajarkan orang menjadi baik dan meningkatkan kesehatan mereka. Apa yang salah? Apa yang ditampilkan di TV [mengacu pada rentetan propaganda anti-Falun Gong yang terus menerus] itu benar-benar palsu."

Liu kemudian mencoba memaksa Ge membaca buku-buku yang memfitnah Falun Gong. Ketika Ge menolak, Liu memukulinya dengan pentungan karet.

Sekelompok narapidana diperintahkan untuk "mengubah" Ge. Mereka tidak memperbolehkan ia tidur selama tiga hari. Ketika dia menutup matanya, mereka menjewer telinganya, mencubit kelopak matanya, dan memaksanya berdiri. Karena tidak dibolehkan tidur dalam jangka panjang, Ge tidak bisa lagi berpikir jernih.

Liu mencoba mengambil keuntungan dari keadaan mental dia yang bingung untuk memaksa dia menulis surat jaminan. Ge masih menolak.

Ketika Liu mencoba memaksa praktisi menonton video yang memfitnah Falun Gong, Ge menolak. Liu menendangnya, tapi Ge tidak bereaksi. Lalu Liu menjambak rambutnya, menggoyang-goyang kepalanya dengan keras, dan menampar wajahnya berulang kali.

Pejabat kamp kerja memaksa praktisi Falun Gong untuk menonton video fitnahan pada bulan November 2001. Ketika Ge mengambil kesempatan memberitahu penjaga tentang fakta Falun Gong dan penganiayaan, dia dipukul. Dia melakukan mogok makan untuk memprotes pelanggaran berat hak asasi manusia ini. Para penjaga menertawakannya, "Sebagai seorang praktisi Falun Gong, Kamu masih berbicara tentang hak asasi manusia? Pemerintah pusat telah memerintahkan 'transformasi' secara paksa pada kalian. Kami hanya mengikuti siapa pun yang berkuasa."

Para penjaga mulai mencekok paksa Ge dengan selang, selang menempel dihidungnya selama sembilan hari berturut-turut. Selang menyebabkan kesulitan ekstrim dalam bernapas, perut dan tenggorokannya terluka parah setiap kali dia batuk, karena iritasi konstan dari selang. Ketika selang itu akhirnya ditarik, banyak darah keluar. Sang kapten mengatakan kepada Ge, "Biaya untuk IV dan cekok makan adalah biaya dari kamu! Kamu tidak akan dilepas kecuali jika kamu melunasinya."

Chinese version click here
English version click here