(Minghui.org) Menyambut Tahun Baru Imlek, pada 31 Januari 2014 Tianguo Marching Band Bali tampil di dermaga kapal pesiar Tanjung Benoa, Denpasar - Bali. Melalui dermaga ini dengan menumpang kapal pesiar, setiap harinya ratusan wisatawan China berwisata ke pulau Nusa Penida.

Di belakang barisan nampak pula wisatawan domestik menyaksikan pertunjukan

Saat kapal pesiar merapat di dermaga untuk membawa wisatawan kembali dari Nusa Penida, marching band praktisi menyambut kedatangan mereka dengan memainkan lagu-lagu Dafa.

Kapten kapal setelah mendengar lantunan musik marching band, nampak keluar dan berjalan di atas dek turut menyaksikan dari kejauhan.

Wisatawan China yang baru turun dari kapal, setelah melihat marching band dan berbagai spanduk klarifikasi menyambut kedatangan mereka, melambatkan langkah mereka dan banyak yang mengabadikan dengan kamera, ponsel dan tablet dari atas jembatan penyebrangan. Nampak pula beberapa wisatawan China menirukan suara tabuhan alat musik.



Wisatawan asal China berjalan perlahan sambil menyaksikan Tianguo Marching Band


Spanduk klarifikasi fakta mengungkap penganiayaan di daratan China

Seorang praktisi berkata, “Biasanya wisatawan China yang turun dari kapal, akan cepat-cepat pergi ke bus, tapi saat marching band pentas, banyak yang melambatkan langkah mereka menikmati alunan musik dan membaca spanduk-spanduk klarifikasi fakta.”