(Minghui.org) Salam kepada Guru! Salam kepada rekan-rekan praktisi!

Saya adalah seorang profesor di sebuah universitas. Saya mulai berlatih Falun Dafa pada Mei 1996. Saya ingin berbagi pengalaman kultivasi saya dan melapor kepada Guru.

Dengan perlindungan belas kasih Guru, saya telah berkultivasi selama 17 tahun. Saya mengalami suka cita dan duka cita dalam melepaskan berbagai keterikatan hati, dan kadang merasa bingung saat mengalami cobaan. Saya menjadi gigih lagi setelah memahami dimana kekurangan saya.

Untuk memenuhi permintaan dari Fahui Tiongkok, saya merangkum perjalanan kultivasi saya. Kadang-kadang saya belum melakukannya dengan baik, dan kadang-kadang mengendur terhadap permintaan Guru. Sebagai salah satu partikel Dafa, saya tahu harus mendukung platfom berbagi pengalaman Minghui kita. Saya mengingatkan diri sendiri untuk tidak menjadi penonton saja tetapi juga memberikan semangat dengan berbagi pengalaman dan melaporkan kepada Guru dan berbagi dengan rekan-rekan praktisi.

Menjadi Guru

Proses saya menjadi seorang guru telah diatur oleh Guru. Ibu saya berkata, tidak lama setelah saya lahir, nenek membawa saya untuk mengunjungi para tetangga. Seorang pria adalah peramal. Dia berkata, “Gadis kecil yang sangat cantik. Dia akan menjadi seorang guru.” Ia menambahkan, “Bukan seorang dokter tetapi seorang guru.” Selama masa kanak-kanak, ibu terus menerus mendesak saya giat belajar. Saya akhirnya diterima di Sekolah Pendidikan Guru dan memenuhi impian saya menjadi guru, yang merupakan pengaturan dari Guru.

Sejak zaman Tiongkok kuno, para guru selalu dihargai karena mereka diyakini memiliki tanggung jawab dalam mendidik generasi muda. Tetapi, setelah Partai Komunis Tiongkok (PKT) merebut kekuasaan, para guru difitnah dan peran mereka pun terancam. Para guru menjadi penyambung lidah bagi PKT. Karena Partai telah mencuci otak mereka semua, mereka tidak menyadari betapa besar kerusakan yang mereka lakukan bagi generasi muda. Bahkan dari laporan, kita bisa melihat bahwa pengajaran di Tiongkok kini dipandang sebagai karir yang menjijikan. Bukankah ini telah menjelaskan masalahnya? Dibawah kekuasaan PKT, semuanya menjadi rusak, jadi semuanya akan tercerai berai seiring alam semesta lama tercerai berai.

Memasuki dunia ini yang tidak memiliki harapan, Guru pun datang. Falun Dafa membawakan harapan besar kepada China dan dunia. Bahkan orang-orang telah dicuci otak dan para penganut ateis pun bisa diperbarui dan menyaksikan keajaiban. Fa Buddha yang begitu besar tepat berada di depan kita. Falun Dafa memberikan kebijaksanan kepada kita. Guru memurnikan tubuh dan hati kita. Saya merasakan beban tanggung jawab saya karena bekerja sebagai guru, kita harus tetap bebas dari kontrol PKT dan klarifikasi fakta kepada murid-murid kita.

Bagaimanapun juga, racun yang dihasilkan oleh PKT meracuni semua lapisan masyarakat, dan semua peraturan, baik yang dinyatakan atau yang tidak dinyatakan, digunakan untuk mengintimidasi para guru.

Klarfikasi Fakta di Ruang Kelas

Selama bertahun-tahun, saya telah menceritakan fakta kebenaran Falun Gong di ruang kelas. Murid-murid saya merespon dalam berbagai cara. Ada yang berseru, “Gulingkan Partai Komunis!” Ada yang memberi tepuk tangan dan melakukan diskusi dengan penuh semangat. Tetapi sayangnya, saya tidak selalu membicarakan mengenai pentingnya pengunduran diri dari PKT dan organisasi-organisasi pemudanya.

Meskipun para murid memahami sedikit hal tentang penganiayaan, mereka selalu tidak mengerti kenapa mengundurkan diri dari Partai begitu penting bagi keselamatan mereka. Saya ingin membukakan jalan untuk penyelamatan mereka. Kemudian, ketika praktisi lain mengklarifikasi fakta, murid-murid sudah siap untuk mengundurkan diri dari PKT.

Saya lalu menyadari bahwa saya memiliki keterikatan hati. Maka dari itu, saya belajar Fa dengan rajin dan menguatkan pikiran lurus. Saya memahami bahwa melakukan tiga pemunduran adalah salah satu dasar dalam penyelamatan. Jika mereka melewatkan kesempatan untuk memahami kebenaran, mereka mungkin saja tidak akan pernah memiliki kesempatan lagi.

Saya pernah berkata kepada murid-murid, “Hari ini saya tidak akan mengajar berdasarkan buku pelajaran. Mohon dengarkan dan buatlah penilaian bersadarkan pengajaran saya. Masalah ini sangat penting bagi kita semua. Saya harap semua mendengarkan dengan saksama.” Murid-murid segera meletakkan telepon genggam dan barang-barang lainnya serta duduk dengan tegak.

Saya berkata, “Jatuh bangunnya sebuah bangsa tergantung pada kualitas pendidikan. Jadi masalah apakah yang ada di dalam sistem pendidikan kita di Tiongkok? Kita menggunakan metode pengajaran yang telah mencapai kejenuhan, menghafal di luar kepala, dan memberikan jawaban standar. Anak-anak di Tiongkok dilatih untuk melakukan ujian dengan baik, tetapi itu bukanlah pendidikan. Murid-murid sekarang telah kehilangan kemampuan untuk berpikir sendiri. Terutama di dalam masyarakat ini, dimana moralitas telah mengalami degenerasi, mereka tidak memiliki kemampuan untuk membedakan baik dan buruk. Inilah kenapa orang-orang dibohongi dan diarahkan ke jalur yang salah.”

Saya berikan sebuah contoh kepada mereka: “Di dalam sebuah penelitian laboratorium, manakah yang akan terbakar terlebih dahulu: Sebuah botol minuman ringan diisi dengan bensin, rambut, ataukah pakaian?” Beberapa murid berkata botolnya, dan yang lain menjawab kulit dan rambut. Saya kemudian bertanya, “Yang manakah yang akan terbakar duluan, rambut atau pakaian? Mereka semua membalas, “Rambut.” “Baiklah, bukankah kita semua pernah menyaksikan peristiwa bakar diri di Lapangan Tiananmen?” Beberapa diantaranya menjawab, “Saya melihatnya di TV saat duduk di sekolah dasar.” Saya berkata, “Kita harus menaruh perhatian pada Wang Jindong dalam bakar diri itu. Pakaiannya terbakar dengan parah, tetapi botol yang berisi bensin tidak terbakar sama sekali. Bagaimana mungkin? Kulit Wang Jingdong terbakar dan gosong, tetapi rambutnya tidak terbakar sama sekali karena dia masih terlihat memiliki rambut hitam satu inci setelah bakar diri itu. Bagaimana ini mungkin terjadi? Apakah kita yang keliru, atau video itu telah dirubah untuk mengelabui kita?”

“Mari kita berpikir sejenak: Saat fakta ilmiah dicampur dengan kasus politik, kenapa orang tidak bisa melihat kebenarannya? Kalian percaya pada ilmu pengetahuan tetapi secara buta menerima kebohongan? Atau kita semua dibutakan oleh pihak otorita?”

“Kalian bisa lihat dari video ini yaitu pikiran rakyat Tiongkok jatuh sampai pada kondisi kebutaan yang fatal, dan kebutaan ini sengaja diciptakan oleh PKT. Kebanyakan rakyat Tiongkok tidak percaya bahwa ini adalah penipuan. Hanya sebagian kecil orang yang yakin bahwa hal ini adalah palsu. Meskipun mereka menemukan kejanggalan, mereka tidak berani mengucapkan sepatah katapun. Tetapi orang-orang di luar Tiongkok segera memiliki banyak pertanyaan ketika mereka melihat video yang sama, seperti keberadaan botol plastik yang masih utuh setelah kebakaran, rambut satu inci yang tidak terbakar, seorang korban yang bisa bernyanyi setelah tenggorokannya dioperasi, polisi dengan membawa tabung pemadam api, dan sebagainya. Mereka dapat membuktikan bahwa “bakar diri” itu adalah direkayasa.

“Orang asing sebenarnya sangat mengenal Falun Gong dan menilai sangat bagus. Banyak orang Tiongkok telah dibohongi dan percaya dengan propaganda PKT, jadi mereka membenci Falun Gong. Mereka tidak ingin tahu lebih banyak tentang Falun Gong dan mereka bahkan tidak ingin mendengarkan fakta kebenaran.

“Mari kita pikirkan sejenak dengan cara lain. Pemerintah mengorbankan nyawa manusia untuk membohongi rakyatnya. Menurut kalian bagimana?” Salah seorang murid membalas, “Sangat mengerikan! Siapa yang akan kita percaya?”

“Mohon Beri Kami Kesempatan Lagi”

Saya mulai menjelaskan kebenaran dengan lebih detil: “Kampanye politik PKT adalah kegagalan dalam keadilan: Lompatan Jauh Ke Depan, Revolusi Kebudayaan yang telah menghancurkan kebudayaan Tiongkok kuno, pembunuhan terhadap mahasiswa tak bersenjata pada tahun 1989, dan penganiayaan terhadap Falun Gong yang dimulai pada tahun 1999.” Saya memberi tahu mereka mengenai kekuatan penyembuhan ajaib dari Falun Gong, mengenai bagaimana orang menjadi sehat dan standar moral mereka meningkat kembali. Saya juga memberi tahu mereka bagaimana Falun Gong diterima di seluruh dunia.

Akhirnya, saya berkata: “Kelas ini akan segera berakhir. Semuanya dengarkan baik-baik. Apakah kalian mengerti apa yang saya katakan?” Para murid mengatakan ya. “Kita melakukan sebuah permainan kecil. Semuanya, tutup mata kalian dan tidak boleh intip. Jika kalian ingin mengundurkan diri dari organisasi PKT, angkat tangan kalian.”

Suasana di dalam ruang kelas menjadi sangat sunyi. Tidak ada yang bergerak. Lima detik kemudian saya berkata, “Bukalah mata kalian sekarang.” Mereka membuka mata dan melihat sekeliling. Mereka tidak berbicara. Saya berkata, “Kalian telah memilih sisi yang salah.”

Para murid berkata, “Kita tidak berani mengangkat tangan.” Saya berkata, “Kenapa kalian takut dengan yang benar? Itu adalah pilihan yang harus kita ambil. Jika kalian memilih yang benar, kalian akan memiliki masa depan yang cerah. Ini hanya sebuah tes. Jika seseorang memberi kalian selembar brosur Falun Gong, jangan menolaknya. Brosur itu akan membantu kalian memilih masa depan yang cerah.”

Kelas pun berakhir. Beberapa murid berkata, “Guru, mohon beri kami kesempatan lagi. Saya akan mengangkat tangan.” Saya berkata, “Baik, saya akan membantu kamu mengundurkan diri dari PKT.” Salah seorang murid berkata, “Guru, saya tahu Falun Gong. Saya pernah berlatih sebelumnya. Saya juga bisa melakukan latihan meditasi.”

Setelah kelas selesai, saya benar-benar sedih, karena para murid telah mendengar fakta secara saksama tetapi mereka ragu untuk mengangkat tangan. Kenapa bisa begitu? Saya pun merenung kultivasi saya dan menemukan sejumlah masalah. Pertama, saya tidak memancarkan pikiran lurus sebelum kelas dimulai, dan pikiran lurus saya tidak kuat karena perasaan takut. Saya khawatir mereka akan menentang untuk mengundurkan diri dari Partai.

Saya teringat Guru menyebutkan “…. rupa terbentuk dari hati.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Dajiyuan”) Saya rasa ini disebabkan oleh xinxing saya yang mencerminkan kekurangan dari kultivasi saya.

Pilihan

Di semester terakhir, saya memberi tahu murid-murid, “Semester ini akan segera berakhir. Saya memiliki satu tanggung jawab lain dan ingin memperlihatkan beberapa materi kepada kalian. Silahkan selesaikan pertanyaan berdasarkan materi-materi.”

Saya meletakkan materi klarifikasi fakta dengan sehelai kertas kosong di atas meja depan. Kertas itu dibagi menjadi tiga kolom: Anggota Partai Komunis Tiongkok, Liga Pemuda Komunis, Pionir Muda. Saya berkata, “Siapapun yang ingin mengundurkan diri, silakan menuliskan nama kalian di kolom yang tepat. Lalu lipatlah bagian yang ada nama kalian agar orang lain tidak bisa melihatnya.” Ruang kelas menjadi sangat sunyi. Semuanya menjadi sangat serius. Ada yang mengajukan pertanyaan dan saya menjawabnya. Ada yang mengundurkan diri, ada yang ragu-ragu, tetapi semua murid membaca materi informasi. Dari 30 murid, 12 orang mengundurkan diri. Saya merasa sangat senang karena mereka semua telah diselamatkan. Saya menghargai bantuan dan dukungan Guru.

Salah seorang murid yang telah mengundurkan diri dari Partai sebelumnya datang mengunjungi saya. Dia telah lulus dan kini memiliki gelar sarjana. Dia berkata ketika menuntut ilmu pasca sarjana, dosennya mendesak dia bergabung dengan PKT agar bisa menemukan pekerjaan dengan mudah. Dia tidak bergabung, tetapi kini dia mencoba untuk mencari pekerjaan dan sangat sulit, karena dia bukan orang PKT.

Saya memberitahunya, “Kamu telah membuat pilihan tepat dengan mengundurkan diri dari Partai. Setelah orang-orang bergabung dengan Partai, mereka dikontrol oleh partai. Bukankah bagus dapat melihat watak jahatnya? Ia terlihat sangat berkuasa sekarang, tetapi ia akan segera berakhir.” Dia rasa apa yang saya katakan beralasan, dan dia akhirnya menemukan pekerjaan yang bagus.

Salah seorang murid saya sering bolos kelas. Pada suatu hari saya bertemu dengannya dan memanggilnya ke kantor. Saya menanyai dia kenapa bolos kelas. Dia berkata, “Ayah saya mengalami kecelakaan mobil, jadi saya menghabiskan banyak waktu di rumah sakit. Ibu saya sakit keras, jadi saya harus bekerja untuk mendapatkan sejumlah uang.” Saya berkata, “Saya akan meminjamkan sebuah buku kepada kamu, tetapi kamu harus mengembalikannya kepada saya. Kamu bisa mendapatkan dukungan spiritual kamu.” Beberapa hari kemudian dia berkata kepada saya, “Ini adalah buku yang sangat bagus. Saya memberikannya kepada ibu saya.” Saya memberi tahu dia mengenai pentingnya mengundurkan diri dari organisasi-organisasi Partai, dan dia memutuskan untuk mengundurkan diri.

Menjaga Keseimbangan Hubungan Keluarga, Sanak-Saudara Mengalami Belas Kasih Dafa

Ibu mertua saya memiliki tiga putra. Sayangnya, mereka selalu berdebat mengenai bagaimana menjaga ibunya. Mereka saling tidak berbicara satu sama lain. Saya melihat konflik mereka dan sebisa mungkin membantu menyelesaikan masalah mereka dengan belas kasih.

Setelah ayah mertua saya meninggal dunia, ibu mertua pindah untuk tinggal bersama kami. Dia sangat keras kepala dan memiliki sejumlah perilaku buruk yang sulit dirubah. Suami saya selalu meneriakinya. Meski saya tetap tenang, saya merasa sangat marah di dalam hati. Bilamana saya marah, saya teringat Fa Guru dan suasana hati menjadi damai lagi.

Saudara ipar saya tidak peduli pada ibunya, dan istrinya sangat marah karena ibu mertua kami jatuh sakit. Tetapi saya berusaha untuk menghadapi masalah ini dengan belas kasih.

Suatu hari ibu mertua terjatuh dan beberapa tulangnya patah, jadi dia harus tetap berbaring. Saya harus bekerja di pagi hari dan menjaganya di malam hari. Karena dia tidak bisa bergerak, saya membantunya mandi dan membersihkannya.

Mengatasi Amarah Dengan Belas Kasih

Setelah ibu mertua terjatuh, dia tinggal di rumah saya selama enam bulan dan kemudian  pindah ke rumah saudara ipar. Saudara ipar dan keluarganya tidak menjaga ibu mertua dengan baik, dan suami saya merasa sangat marah.

Sebagai seorang praktisi, saya tahu bahwa saya seharusnya memainkan peran positif.

Saya berbicara dengan istri saudara ipar saya. Dia memberi tahu saya bahwa suami saya telah melukainya, dan dia mulai menangis. Saya memegang tanganya dan berkata, “Dia sebenarnya baik, tetapi ketika dia marah, dia tidak memikirkan apa yang sedang dia ucapkan. Perkataannya telah banyak kali melukai hati saya. Setelah saya mulai berkultivasi Falun Dafa, saya hanya fokus pada sisi positifinya dan saya memaafkan dia.”

Setelah kami berbicara beberapa jam, dia tidak marah lagi, dan dia ingin ibu mertua di rumahnya. Saya sangat menghargai bantuan Guru. Belas kasih Guru telah membantu kami untuk memadamkan amarah kami.

“Ibu Mertua Kamu Sangat Beruntung”

Pada tahun 2012, saudara dari ibu mertua meninggal dunia. Kami naik mobil sejauh 200 mil untuk mengunjunginya. Saya menjaganya dengan baik dan semua sanak saudaranya mengetahuinya. Saat kami pulang ke rumah, suami saya berkata, “Apakah kamu mendengar? Bibi benar-benar memuji kamu.”

Dua tahun lalu, bibi saya mengunjungi ibu mertua. Dia tinggal di rumah saya selama beberapa hari dan melihat bagaimana saya memperlakukan ibu mertua. Dia memanggil saya dan berkata, “Ibu mertua kamu sangat beruntung tinggal bersama dengan kamu.”

“Falun Dafa Baik!”

Saya dengar bahwa suami dari teman sekolah saya didiagnosis menderita kanker, jadi saya pergi mengunjunginya. Saat saya memberi tahu mereka mengenai penganiayaan ilegal, suaminya memperlihatkan sebuah lambang Falun kepada saya. Dia mengatakan bahwa seseorang memberikan kepadanya ketika sedang bekerja di luar kota. Saya sangat senang dan memberitahunya, “Sangat bagus! Kamu akan selamat!” Dia setuju dan berkata bahwa dia berulang-ulang mengucapkan: “Falun Dafa hao (Falun Dafa baik)! Zhen-Shan-Ren hao (Sejati-Baik-Sabar adalah baik)!” setiap hari. Dia berkata, “Saya sudah sembuh dan saya kini bisa melakukan beberapa pekerjaan. Istri dan saya juga melakukan latihan.”

Saya benar-benar mengalami belas kasih Dafa. Sejati-Baik-Sabar bagaikan benih yang tumbuh di dalam hati kita.

Terima kasih Guru, atas penyelamatan belas kasihmu! Heshi!

Chinese version click here
English version click here