Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Provinsi Shandong: Kepala Biro Radio dan Televisi Disiksa Selama 6 Tahun (bagian 1)

1 April 2014 |   Oleh: koresponden Minghui di Provinsi Shandong, Tiongkok


(Minghui.org) Banyak kehidupan keluarga berubah menjadi buruk ketika penganiayaan terhadap Falun Gong dimulai pada bulan Juli 1999. Penganiayaan tidak hanya membuat banyak keluarga terpisah, tetapi juga memaksa banyak anggota keluarga menjadi tahanan dalam jangka waktu panjang.

Satu keluarga telah berjuang untuk saling menjaga semenjak penganiayaan dimulai.

Yang Pinggang, mantan Kepala Biro Radio dan Televisi dari Distrik Daiyue, Kota Tai'an, Provinsi Shandong, dipecat dari pekerjaannya, ditahan di kamp kerja paksa selama tiga tahun, dan dijatuhi hukuman enam tahun penjara.

Chang Lijun, istrinya Yang, ditahan di kamp kerja paksa sebanyak dua kali, setiap kali ditahan dijatuhi hukuman tiga tahun. Yang Kemeng, putranya, dikirim ke kamp kerja paksa selama tiga tahun semasa kuliahnya.

Falun Gong Membawa Kebahagiaan Kepada Keluarga

Keluarga Yang tinggal di Tai'an, sebuah kota yang berdekatan dengan Gunung Tai, yang merupakan salah satu dari Lima Gunung besar yang sangat terkenal. Gunung ini sering dikaitkan dengan matahari terbit, kelahiran, dan pembaharuan. Gunung Tai dikenal selama ribuan tahun sebagai tempat spiritual.

Seperti nenek moyangnya, Yang mencari jalan yang memungkinkan untuk hidup sehat dan bahagia. Namun dia malah menderita sejumlah penyakit: bronkitis, radang sendi, nyeri bokong, klep jantung, hyperosteogeny, lever, dan gangguan saraf.

Karena kesehatannya Yang memburuk, seorang temannya menyarankan untuk berlatih Falun Gong pada tahun 1995. Pada saat itu Yang berumur 39 tahun dan ia seorang sekretaris kecamatan Partai Komunis China (PKC).

Berlatih Falun Gong secara dramatis meningkatkan kesehatan Yang. Penyakitnya lenyap, dan melalui proses belajar dia mempelajari prinsip "perbuatan baik akan mendapat balasan baik dan perbuatan jahat akan mendapatkan ganjaran buruk." Pikirannya secara alami meningkat dan ia menjadi orang yang lebih baik.

Istrinya, Chang Lijun, petugas pemerintah di Kabupaten Daiyue, mulai berlatih Falun Gong setelah melihat perubahan positif dalam diri suaminya. Segera setelah pasangan ini mulai berkultivasi, putra mereka juga ikut.

Dengan mengikuti prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar, keluarganya menjadi lebih perhatian dan toleran satu sama lain. Konflik mereka menjadi mudah diselesaikan. Dengan mengurangi kritik dan lebih banyak melakukan bimbingan, Yang Kemeng membuat kemajuan mantap dengan pekerjaan sekolahnya.

Pilihan: Keyakinan atau PKC

Bahkan sebelum penganiayaan secara resmi dimulai pada 20 Juli 1999, pejabat lokal di Distrik Daiyue sudah berbicara dengan Yang beberapa kali untuk melepaskan keyakinannya. Setelah ia menolak, pejabat mencopot  jabatannya sebagai Kepala Biro Radio dan Televisi dan memindahkannya ke komite pertanian, posisi yang lebih rendah.

Sekretaris Partai Distrik Zhang Xianyi memimpin pejabat lainnya untuk mengadakan sesi cuci otak delapan hari bagi para pejabat daerah, termasuk Yang, istrinya, dan enam praktisi lainnya.

Setiap pagi, polisi dan berbagai pejabat akan membawa kelompok ini ke fasilitas cuci otak dan memaksa mereka menonton video yang memfitnah Falun Gong.

Pejabat menuntut berulang kali agar kelompok ini menulis pernyataan berhenti berlatih. Proses ini berlangsung sepanjang hari sampai malam, sampai akhirnya para pejabat memulangkan mereka. Selama sesi ini, petugas keamanan bahkan menjaga pintu untuk mencegahnya agar tidak melarikan diri.

Pada tanggal 28 Juli, kepala kepolisian, Zhang Xianyi dan Ding Qingyu, berbicara dengan para praktisi yang paling berpengaruh yang bekerja di pemerintah distrik satu persatu. Lebih dari 30 petugas dari divisi lain juga hadir, termasuk Komite Bidang Politik dan Hukum, Departemen Organisasi, dan Departemen Kepolisian. Mereka menekan setiap praktisi dan menghukum mereka yang berbicara menentang penganiayaan.

Polisi menggeledah rumah Yang dan rumah ibunya Chang. Petugas menyita buku-buku dan materi Falun Gong, dan sebuah plakat perunggu yang berisi ukiran kata-kata Sejati-Baik-Sabar.

Pejabat distrik mengadakan sesi cuci otak lain pada bulan Desember  yang berlangsung selama lebih dari tiga minggu. Segera setelah itu, mereka memaksa Yang dan Chang untuk memilih antara Falun Gong dan keanggotaan PKC mereka.

Tanpa ragu-ragu, pasangan suami-istri ini menulis pernyataan untuk mundur dari PKC.

Penyiksaan dengan Minuman Keras di Pusat Penahanan

Petugas dari Divisi Keamanan Domestik District Taishan menangkap Yang dan Chang pada tanggal 6 September 2005. Para petugas menginterogasi Yang di Kantor Polisi Dongguan dan mengirimnya ke pusat penahanan di sore hari.

Dicekok Makan dan Pemukulan

Setelah Yang memrotes penahanan ilegal dengan mogok makan, penjaga pusat penahanan dan dokternya mulai mencekok paksa makan. Mereka membawanya ke sebuah ruangan yang ditentukan, mendorongnya ke kursi besi, kakinya diikat di bawah, lengan diborgol, dan mengikat dadanya ke kursi. Pengawal membuka mulutnya dengan bilah kayu untuk mencekok paksa makan. Selang pengisi makanan kadang-kadang ditusukkan ke tenggorokan Yang, yang menyebabkan dia tersedak.

Ilustrasi Penyiksaan: Dicekok Paksa Makan

Yang menolak untuk menyerah, sehingga direktur Divisi Keamanan Domestik, Yang Rufa, memeras uang sebanyak 5.000 dari tempat kerja Yang untuk menyewa empat kamar di Fourth Hostel Tai’an untuk sesi penyiksaan selama seminggu.

Pada saat itu, Yang berada di pertengahan dari dua-minggu mogok makannya; dia sangat lemah, dan bibirnya pecah-pecah dan mengelupas. Dua penjaga memborgolnya dan memerintahkan agar dia diam tidak bergerak. Mereka juga menyeretnya di lantai dengan tangan masih diborgol kebelakang, dan dilain kesempatan mereka memaksanya untuk berjalan berputar-putar dengan cepat. Pergelangan tangan Yang berdarah karena terluka, meninggalkan bekas luka.

Dalam kelelahan dan kesehatannya yang buruk, Yang tidak bisa lagi berdiri dan jatuh ke lantai.

Meskipun cuaca dingin, Yang hanya memakai baju kaos dan sepasang sandal tanpa kaus kaki. Setelah menampar Yang dengan sandal plastik, seorang penjaga menginjak pergelangan kakinya yang dibelenggu, meninggalkan luka yang dalam dan saraf yang rusak. Bahkan saat ini, Yang merasa tidak nyaman di kaki kanannya.

Penjaga lain membengkokkan jari Yang ke belakang ke pergelangan tangannya, hampir mematahkanya. Ketika Yang mengerang kesakitan, para penjaga menyumpal mulutnya dengan kain kotor. Mereka juga mengunci, memelintir, dan mengoyak  dada, puting, dan tubuh bagian atas sepanjang malam.

Dicekok Paksa: Minuman Keras

Banyak penjaga tiba pada malam pada tanggal 24 September. Mereka menyeret Yang dengan menjambak rambutnya, memeganginya di bawah, dan memaksa membuka mulutnya dengan sumpit untuk menuangkan minuman keras dengan kandungan alkohol tinggi ke dalam tenggorokannya.

Minum alkohol dilarang bagi yang berlatih Falun Gong. Penyiksaan minuman keras bertujuan menyiksa fisik dan mental. Para penjaga tidak berhenti sampai satu botol minuman keras berukuran 500 ml habis. Pada saat itu, Yang merasa sangat pusing dan hampir kehilangan kesadaran.

Ilustrasi Penyiksaan: Tangan diborgol dan kaki dirantai

Penyiksaan cekok paksa dengan minuman keras terjadi lagi pada hari berikutnya. Karena Wang sudah tidak bisa berjalan, penjaga menyeretnya ke ruangan lain. Salah satu penjaga menamparnya dan tiga penjaga lainnya datang untuk mencekok paksa minuman keras. Salah satu penjaga mengangkat dan menjatuhkannya ke lantai untuk memastikan cairan minuman keras itu masuk ke perutnya. Melihat satu botol minuman keras sudah habis dan Yang masih belum menyerah, beberapa penjaga mulai menendangnya.

Ketika mereka selesai, Yang mengalami memar di seluruh tubuhnya. Penjaga kemudian menariknya dengan borgol dan menyeretnya bolak-balik di lantai. Borgol menjadi semakin ketat sampai masuk jauh ke dalam dagingnya. Para penjaga tidak mengendurkan borgolnya sepanjang malam. Pada saat giliran penjaga lain mulai bertugas keesokan harinya, lengan kiri Yang sangat bengkak. Pada pergelangan tangannya meninggalkan kerusakan permanen.

Jenis penyiksaan ini berlanjut selama satu minggu, dan penjaga mengatakan kepada Yang bahwa penyiksaan ini adalah atas perintah Huang Longhua, Wakil Sekretaris Partai Kota Tai'an, yang bertanggung jawab untuk menganiaya Falun Gong.

Dipenjara selama 6 Tahun

Pengadilan Distrik Taishan menggelar persidangan rahasia terhadap Yang pada tanggal 16 Februari 2006 tanpa memberitahu keluarganya.

Setelah mendengar petugas Kejaksaan Distrik Taishan Wang Jianxin memfitnah Falun Gong dan memalsukan bukti, Yang menyangkal tuduhan itu, tapi ia dihentikan oleh Hakim Ketua Zheng Jinyou. Meskipun demikian, Yang masih berbicara tentang berbagai siksaan yang ia alami.

Dalam pernyataan terakhirnya, Yang mengingatkan pengadilan bahwa Falun Gong adalah untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani, dan bahwa kebebasan berkeyakinan dilindungi oleh konstitusi.

Namun, para pejabat pengadilan menjatuhkan hukuman enam tahun penjara. Yang mengajukan banding, namun Pengadilan Menengah Tai'an menguatkan putusan tanpa mengadakan sidang lain. Tidak lama kemudian, para pejabat distrik Daiyue memecat Yang dari pekerjaannya sebagai pegawai.

Salah satu penjaga berkata kepada Yang: "Narapidana lainnya ditahan di sini karena mencuri atau penyuapan. Sekarang anda telah berakhir di sini dan sangat banyak menderita. Apakah anda tidak ingin memikirkan kembali pilihan anda?" Yang menjawab, "Falun Gong meningkatkan kesehatan saya dan mengajarkan saya untuk menjadi orang yang lebih baik. Saya tidak akan melepaskan."

Karena pernyataan Yang itu, banyak tahanan mulai berpikir  positif terhadap Falun Gong.

Penyiksaan di Penjara Tai'an

Ketika Yang dikirim ke Penjara Tai'an pada tanggal 16 Mei 2006, ia pertama kali ditahan di divisi 5, divisi untuk tahanan yang baru ditahan. Setelah Direktur Politik Gao Lingshan berkunjung ke penjara lain untuk belajar metode penyiksaan lainnya, ia bekerja sama dengan Direktur Divisi Liu Xinrong untuk mengintensifkan penganiayaan fisik dan pencucian otak.

Grup 7 adalah yang paling brutal di antara berbagai kelompok di divisi 5, dan praktisi, termasuk Yang, sering dikirim ke grup ini. Saat diperintahkan oleh petugas penjara, kepala narapidana Yu Zhijun menyuruh beberapa preman untuk "mengubah" Yang. Yu memaksanya duduk atau berdiri dari pukul 05.00 sampai tengah malam, bahkan kadang-kadang sampai pukul 03.00. Semua ini dilakukan sambil menonton video yang memfitnah Falun Gong. Bahkan selama tidurnya, beberapa narapidana terus mengawasi Yang dengan memegang lampu terang di atas tempat tidurnya.

Seiring cuaca yang menghangat, cuci otak terus dilanjutkan. Kadang-kadang para petugas menyuruh Yang mencuci otak sendiri sekali setiap dua minggu. Penyiksaan fisik dan tekanan mental mengancam kesehatan Yang, mendorong tekanan darah ke tingkat berbahaya. Kakinya menjadi bengkak, dan borok bernanah muncul di sekitar jari-jari kakinya. Dia berjuang melawan pusing, penglihatan yang buruk, denyut jantung tidak teratur, dan gangguan pencernaan. Setengah dari rambutnya juga berubah menjadi abu-abu.

Karena semakin banyak praktisi tiba di penjara, Yang dipindahkan dari Grup 7 dua bulan kemudian. Dia ditahan di Penjara Tai'an selama 5 tahun dan 4 bulan, dan lebih dari 30 narapidana ditugaskan untuk mengawasinya.

Setelah adik Yang mengunjunginya pada bulan Januari 2008, pejabat melarang menggunakan haknya untuk kunjungan keluarga selama lebih dari setahun. Alasannya mereka adalah karena ia dan adiknya berbicara tentang Falun Gong selama kunjungannya.

Bersambung ke Bagian 2

Chinese version click here

English version click here