Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Menggali Secara Mendalam Keterikatan Iri Hati

13 April 2014 |   Oleh: praktisi di Kota Shijiazhuang, Provinsi Hebei, Tiongkok


(Minghui.org) Dari membaca artikel rekan-rekan praktisi di situs web Minghui, saya mengerti bahwa beberapa praktisi berasal dari tingkat yang sangat tinggi, dan Guru telah membuat penjagaan untuk para praktisi ini sepanjang sejarah. Sehingga saya punya perasaan tidak berguna dan menyesalkan bahwa saya tidak memiliki keberuntungan tersebut.

Kondisi kultivasi saya sangat jarang bisa merasakan sesuatu atau merasakan isyarat Guru. Setiap kali saya menghadapi ujian yang menyakitkan dan sulit, saya harus menyadari sendiri dan nyaris setiap kali saya tidak lulus ujian. Saat saya memohon kepada Guru jawaban atau bantuan, tampaknya saya tidak mendapatkan petunjuk atau indikasi dari beliau. Setiap kali itu terjadi, saya akan berpikir saya tidak layak menerima bantuan Guru dan merasa seolah-olah saya telah kehilangan sesuatu.

Hal ini menjadi lebih buruk dalam tiga tahun terakhir, seperti penderitaan dan ujian di lingkungan keluarga saya yang terakumulasi menjadi mustahil dilewati. Karena saya tidak bisa menemukan keterikatan saya dan memohon kepada Guru tanpa hasil, saya cenderung memiliki rasa dendam. Saya sekarang telah tercerahkan bahwa itu adalah manifestasi dari keterikatan saya yang sangat dalam dan tersembunyi berupa sifat iri hati.

Seorang kultivator di jaga oleh Gurunya. Guru berkata, "Jika anda adalah sebatang baja, saya pasti tidak akan membiarkan anda menjadi sebatang besi." ("Ceramah Fa pada Konferensi di Selandia Baru" 1999)

Ketika datang dengan kualitas bawaan lahir, kualitas kesadaran, dan kemampuan potensial, Guru melihatnya dengan tepat dan jelas. Membandingkan diri sendiri dengan para kultivator lain dan menginginkan pencapaian orang lain sebenarnya sifat keserakahan, yang berasal dari keterikatan iri hati.

Kehidupan ada di berbagai tingkatan, dan makhluk di tingkat bawah tidak dapat melebihi batas sendiri untuk memahami makhluk di tingkat yang lebih tinggi. Dewa tidak memiliki konsep manusia. Buddha, Tao dan Dewa di berbagai tingkatan semua menganggap tingkatan mereka sendiri yang terbaik, yang merupakan keadaan pikiran yang ditimbulkan oleh tingkat masing-masing. Dari perspektif tertentu, keterikatan iri hati juga merupakan bentuk keserakahan dan bentuk nafsu keinginan, yaitu menginginkan milik orang lain.

Juga, seperti seseorang  mengagumi orang lain pada tingkat yang lebih tinggi atau yang lebih baik dari diri sendiri, bukankah berarti memandang rendah orang lain pada tingkat yang lebih rendah?

Di masa lalu, saya tidak tahu mengapa saya hampir tidak bisa melihat kekuatan atau manfaat dalam diri putri saya. Saya membencinya di dalam hati. Saya pikir dia tidak bisa berbuat dengan baik atau untuk kepuasan saya. Saya menganggap diri saya lebih baik daripada orang lain dan memperlakukan orang lain dengan arogan dan berbicara tidak hormat. Saat menulis artikel  pada pokok permasalahan ini, saya merasa malu pada masa lalu saya.

Menyadari Keterikatan Saya Terhadap Iri Hati dan Bersaing

Saya terus bertanya pada diri sendiri, "Setelah bertahun-tahun berkultivasi, mengapa saya tidak memiliki hati yang damai dan penuh kasih? Setiap hari saya terburu-buru untuk sesuatu. Saya selalu memiliki sesuatu di pikiran saya yang membuat saya menjadi tidak tenang. Saya selalu memandang rendah orang lain. Saya muak dengan semua pergolakan sosial dan kekacauan di bawah pemerintahan Partai Komunis China, dan selalu memiliki keluhan bahwa hal-hal tertentu harus dilakukan dengan cara tertentu.

Mata saya selalu mengamati kesalahan orang lain. Bahkan untuk hal-hal yang orang lain anggap layak dan dapat diterima, saya akan menemukan kesalahan. Saya memandang rendah orang lain, hal ini muncul dari keterikatan  rasa iri hati dan bersaing dan lebih rumit lagi oleh emosi, seperti dendam, kebencian, berkelahi, pamer, arogan dan narsis. Dengan begitu banyak konsep manusia dan emosi, dan begitu banyak substansi hitam yang mengelilingi saya, bagaimana saya bisa memiliki medan yang penuh kasih dan positif? Guru mengharapkan dan menghargai semua makhluk di alam semesta. Sebagai seorang kultivator, bagaimana saya bisa memandang rendah orang lain?"

Iri hati adalah manifestasi bahwa kehidupan telah menyimpang dari Fa. Iri hati dapat membuat seseorang irasional bahkan gila, dan menghancurkan apa pun di jalan seseorang termasuk diri sendiri dalam sekejap. Ambil kekuatan lama sebagai contoh. Mereka iri hati kepada pengikut Dafa. Mereka pikir itu terlalu mudah bagi pengikut Dafa untuk menjadi praktisi sementara mereka sendiri tidak memiliki kesempatan. Oleh karena itu, kekuatan lama menggunakan metode merusak untuk menguji pengikut Dafa, yang pada gilirannya menghancurkan diri mereka sendiri. Iblis pada awalnya malaikat tapi dia tidak menaati Tuhan. Dia berpikir dia cukup mampu dan bermaksud untuk memberontak. Dia akhirnya turun menjadi iblis. Contoh lain adalah iri hati Shen Gongbao dari Kisah Penobatan Menjadi Dewa. Alangkah berbahaya iri hati itu!

Ketika saya menyadari keterikatan saya pada iri hati sedikit demi sedikit, saya merasakan damai dan tenang. Tanpa dendam, kebencian, iri hati atau merasa rendah diri, bahkan tanpa pikiran dan kegembiraan, saya merasa bahwa materi yang digunakan untuk memengaruhi saya tidak bisa menyentuh saya lagi. Saya mengetahui mana diri saya yang sebenarnya dan mana konsep manusia. Kadang-kadang hal ini dapat menyentuh tingkat permukaan dan membangkitkan emosi manusia saya, tapi ini sesaat setelah itu saya dapat dengan cepat tenang dan kembali normal. Saya mengetahui, dengan bimbingan Guru, saya telah menemukan akar keterikatan hati dan mencabut keterikatan itu.

Chinese version click here
English version click here