(Minghui.org) Satu tim polisi dan beberapa agen tiba-tiba muncul di tempat kerja Chen Song (pria) pada tanggal 6 Maret 2014. Tanpa menunjukkan identitas, mereka menangkap Chen dan membawanya ke Pusat “Pendidikan Hukum,” Provinsi Hubei, lebih dikenal sebagai Pusat Cuci Otak Banqiao, di Kota Wuhan.

Keluarga Chen mengunjungi pusat cuci otak untuk meminta pembebasannya, tetapi staf penjara menyangkal keberadaan Chen di sana. Pejabat dari kantor 610 Kabupaten Dawau dan Divisi Keamanan Domestik kemudian menghubungi keluarga dan mengancam mereka, untuk tidak datang ke pusat cuci otak lagi.

Chen Song sebelumnya telah dipenjarakan selama lima tahun dan disiksa karena kepercayaannya terhadap Falun Gong. Setelah ia dibebaskan pada Desember 2005, ia menjadi tunawisma, untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut. Ia kemudian berhasil mendapatkan pekerjaan tetap sebagai seorang Insinyur dan direktur departemen di Kawasan Industri Yuandong Chemical di Kota Huanggan, Provinsi Hubei.

Yang terlibat dalam penangkapan terakhir Chen adalah agen dan pejabat dari kantor 610 dan Divisi Keamanan Domestik Kota Wuhan, Kota Xiaogan dan Kota Huanggang, dan pejabat dari kantor polisi kota Chencelou dan kantor polisi Wangjiadian. Mereka merampas komputer, ponsel, buku Falun Gong dan uang tunai milik Chen.

Dianiayai Sejak di Universitas

Chen berasal dari Kabupaten Dawu, Kota Xiaogan, Provinsi Hubei, dan telah berlatih Falun Gong selama 16 tahun.

Ia masih seorang mahasiswa di Universitas Xiaogan (sekarang Universitas Teknologi Hubei) pada Maret 2000, sewaktu ia ke Beijing untuk menuntut haknya berlatih Falun Gong. Sewaktu pulang, ia ditangkap dan dikurung di Pusat Penahanan Xiaogan. Ia melakukan mogok makan dan penjaga mencekok paksanya. Chen hampir mati akibat kehabisan napas sewaktu dicekok paksa dengan brutal. Penjaga kemudian menyuntiknya dengan obat yang tidak jelas. Sebulan kemudian, staf Universitas membayar jaminan untuk pembebasan Chen. Setelah lulus universitas, Liu Jingrong dari Divisi Keamanan Politik terus mengganggunya dan mencegahnya mendapat pekerjaan.

Chen kemudian ditangkap lagi karena kepercayaannya terhadap Falun Gong. Pengadilan Kota Xiaogan menjatuhkan hukuman lima tahun penjara kepadanya dan ia dibawa ke Penjara Fanjiatai di Kabupaten Shayang. Penjaga penjara menghalangi ia tidur selama lima hari terus menerus dan memaksanya bekerja keras. Seorang penjaga menghantam kakinya dengan batu bata. Ia juga dibawa keluar ruangan pada temperatur yang membekukan, dan dibiarkan di sana dengan hampir tidak ada pakaian. Zhang Jun, seorang penjaga dari bangsal 4, mengancam Chen, “Saya adalah hukum! Orang bisa mati di penjara!” sambil memukulnya.

Tepat sebelum pembebasannya pada Desember tahun 2005, Chen melaporkan Feng Weiguo bahwa narapidana Xu Jian sering memukulnya. Bukannya menghukum narapidana tersebut, Feng malah memberinya penhargaan.

Pihak yang Terlibat Dalam Penganiayaan Chen:

Zhou Shuiqing (周水慶), pria, pimpinan Pusat Cuci Otak Banqiao. Ia juga Komisaris Politik dari Kamp Kerja Paksa Shayang.
Yu Chunhua (喻春華), pria, Kepala Divisi Politik Pusat Cuci Otak Banqiao. Ia sering memukul praktisi.
Gong Jiannan (龔健), pria, Kepala Divisi Manajemen Pendidikan dan Divisi Politik Pusat Cuci Otak Banqiao. Umur sekitar 30 tahun dan bertanggung jawab dalam perencanaan dan pelaksanaan cuci otak dan penyiksaan terhadap Praktisi Falun Gong.
He Wei (何偉), pria, kapten Tim Tengah Pertama, Pusat Cuci Otak Banqiao, bertanggung jawab dalam penganiayaan Praktisi Falun Gong.
Liu Cheng (劉成), pria, kapten Tim Tengah Kedua, Pusat Cuci Otak Banqiao. Umur sekitar 30 tahun dan sering memukul Praktisi Falun Gong.
Jiang Lili (江黎麗), wanita, umur 33, wakil kapten Tim Tengah Kedua Pusat Cuci Otak Banqiao. Ia sering memukul Praktisi Falun Gong dan mencoba memaksa mereka melepaskan keyakinan mereka.

Mohon lihat teks original dalam bahasa Tionghoa untuk nama-nama dan no telepon lainnya.

Chinese version click here

English version click here