Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Sedikit Pemahaman Tentang “Keakuan”

18 April 2014 |   Oleh Praktisi Beijing


(Minghui.org) Pada waktu latihan pagi hari ini terlihat sebuah pemandangan, seseorang yang sangat mirip dengan saya, expresi wajahnya terlihat egois, dan iri hati, saya merasa itu adalah “keakuan” saya, dalam sekejap saya mengerti apa “keakuan” itu sebenarnya, dengan jelas memahami makna terhadap “keakuan,” selama ini selalu ingin melepaskannya, dalam artikel sharing rekan praktisi dalam aspek keakuan itu juga tidak secara benar-benar memahami. Hanya menyentuh permukaannya tidak bisa menyentuh sampai ke sumber akarnya. Selalu membicarakan ingin melepaskan keakuan, tetapi apa itu keakuan sesungguhnya tidak benar-benar mengerti. Sekarang saya merasa ada sedikit pencerahan, oleh karena itu saya menulis pemahaman ini untuk dibagikan dengan rekan praktisi.

Keakuan bukankah adalah “saya” yang egois? Disebabkan berbagai konsep, hati manusia dan karma sehingga terbentuk kehidupan itu, dan dia mirip dengan orangnya sendiri, tetapi semua yang dipikirkan dan yang dilakukan adalah demi diri sendiri, tujuannya adalah untuk memuaskan nafsu keinginan diri sendiri, mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri dan egois. Oleh karena itu ketika dia mengendalikan kita, kita akan menjadi emosi, iri hati, membenci, pamer, bersaing dan kondisi tidak baik, dll. Dia seperti sebuah cangkang yang mengurung kita yang sebenarnya dari luar, ketika kesadaran utama tidak kuat, dia akan menggantikan kita memikirkan masalah dan melakukan sesuatu, secara perlahan-lahan kita yang sebenarnya akan terbenam habis. Kita yang sebenarnya adalah kehidupan sebelum lahir yang sesuai dengan karakter alam semesta, Sejati, Baik, Sabar, Guru di dalam pelurusan Fa telah meluruskan bagian kehidupan kita sebelum lahir yang telah melenceng dari Fa alam semesta, oleh karena itu kita yang sebenarnya setelah muncul keluar adalah sesuai dengan standar kehidupan alam semesta baru. Jadi melepaskan keakuan haruslah secara tuntas memusnahkan kehidupan egois itu, nafsu karma yang terbentuk berpenampilan mirip seperti kita, agar kita yang sebenarnya bisa keluar untuk mengendalikan setiap niat dan pikiran kita.

Setelah mengerti perasaan itu, jika ada keterikatan manusia yang muncul saya bisa dengan segera menyadarinya, dan memberitahu diri sendiri bahwa itu adalah saya yang palsu yang sedang membuat kekacauan, dibandingkan dengan dulu, sekarang saya merasa lebih mudah memusnahkan materi rusak itu.

Chinese version click here
English version click here