Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Kilas Balik 25 April 1999: Menepis Ketakutan Dengan Kekuatan Spiritual

28 April 2014 |   Oleh: Brian Cole


(Minghui.org) Kejadian 25 April 1999 membawa Falun Gong ke panggung internasional dan dampaknya masih terasa hingga sekarang, 15 tahun kemudian.

Pada hari itu, lebih dari 10.000 praktisi dengan tenang melakukan aksi damai di Beijing, meminta hukum menegakkan hak mereka untuk berlatih dan sejumlah praktisi yang ditahan oleh polisi di Tianjin segera dibebaskan. 10.000 orang membubarkan diri dengan damai pada hari itu, setelah Perdana Menteri Zhu Rongji bertemu dengan perwakilan Falun Gong. Zhu setuju untuk membebaskan praktisi Tianjin dan memberikan jaminan bahwa pemerintah tidak akan menentang Falun Gong.

Jadi mengapa peristiwa ini menimbulkan ketakutan besar bagi Partai Komunis Tiongkok (PKT) sehingga segera setelah itu melancarkan kampanye penganiayaan ke seluruh penjuru negeri?

Ketakutan Partai bermula dari awal kekuasaannya.

Ketika Partai memegang kekuasaan, ia segera menghancurkan kepercayaan rakyat Tiongkok, menghancurkan kuil-kuil dan biara-biara, patung-patung Buddha dan sejenisnya. Ia menggantikan tradisi kuno Tiongkok yang berdasarkan kebaikan dan “mandat dari Langit” dengan kekuatan politik yang berasal dari pucuk senapan.” Dengan kata lain, Partai mempertahankan kekuasaannya dengan kekejaman dan ketakutan.

Seluruh alat negara, dari militer, polisi, badan propaganda, hingga ke sistem peradilan, dilengkapi untuk menghancurkan ancaman, mempersepsikan atau sebaliknya, dengan kekejaman dan ketakutan. Pendekatan ini selama beberapa dekade menyebabkan mati rasa di seluruh Tiongkok dan hanya beberapa yang berani keluar menentang garis Partai. Orang-orang Tiongkok terlalu sering melihat akan apa yang terjadi pada mereka yang berani melakukannya.

Tapi pada 25 April 1999, selubung kekejaman dan ketakutan ini telah ditembus oleh sekelompok warga yang percaya pada Sejati-Baik-Sabar yang lebih kuat daripada ancaman pemenjaraan, kerja paksa atau bahkan kematian.

10.000 praktisi Falun Gong tidak pergi ke Zhongnanhai untuk menentang kepemimpinan PKT dalam bentuk kekerasan dan “pergulatan kelas.” Malahan, praktisi dengan damai berkumpul dan mengajukan petisi yang masuk akal terhadap pengakuan hak konstitusi mereka untuk melaksanakan keyakinan mereka.

Dengan kata lain, ini bukan sesuatu yang siap dihadapi Partai. Ia menjaga kekuasaannya dengan “pucuk senapan,” tetapi sekarang menghadapi sekelompok orang yang tidak takut, dipacu oleh keyakinan mereka dalam prinsip-prinsip yang lebih tinggi.

Mudah ditebak, rejim menyelesaikannya dengan kekuatan masif, fitnahan dan sepenuhnya dengan kekerasan dalam usaha untuk menindas “pemberontakan spiritual” ini. Tetapi bukannya Falun Gong “basmi dalam tiga bulan” seperti yang dimandatkan oleh ketua PKT waktu itu Jiang Zemin, Falun Gong terus berkembang dan menyebar ke lebih dari 100 negara di seluruh dunia.

Kekuatan dan kegigihan praktisi yang berakar pada keyakinan teguh pada inti ajaran Falun Gong tetap tak tergoyahkan setelah 15 tahun. Ini kekuatan dari ketenangan, didorong oleh kepercayaan dan keyakinan pada prinsip-prinsip, sangat berbeda dengan kekejaman, ketakutan dan kebohongan PKT. Pada peringatan peristiwa bersejarah ini, kekuatan dan kegigihan inilah yang harusnya kita hargai dan rayakan.

Ingin Mengetahui Lebih Banyak Tentang Kejadian 25 April 1999?

Video: The Protest That Changed China – 21 menit film dokumenter
The Peaceful Appeal of April 25, 1999 – topik diskusi dari berbagai sudut pandang
April 25th Events – liputan kejadian yang menandai peringatan 25 April

English version click here