Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Denmark: Praktisi Membangkitkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Penganiayaan Saat Memperingati Peristiwa 25 April

30 April 2014 |   Oleh: praktisi Falun Gong di Denmark


(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di Copenhagen, Denmark menggelar kegiatan pada 19 April 2014 untuk memperingati 15 tahun permohonan damai 25 April.

Latihan bersama dilakukan di pagi hari di King’s Garden, kemudian pada sore harinya mengumpulkan tanda tangan di City Hall Square. Praktisi memberi tahu penduduk setempat dan turis mengenai kebaikan Falun Gong, dan meningkatkan kesadaran terhadap penganiayaan brutal yang masih terjadi di Tiongkok, khususnya pengambilan organ secara paksa terhadap praktisi Falun Gong di Tiongkok yang diberitakan secara luas.

Foto-foto diletakkan di lantai dan menarik perhatian banyak orang yang membaca berbagai informasi serta berbicara dengan praktisi untuk mencari tahu lebih banyak tentang fakta kebenaran. Banyak pengunjung menandatangani petisi yang menyerukan agar diakhirinya penganiayaan ini.

Praktisi Falun Gong memperingati 15 tahun peristiwa 25 April di City Hall Square di Copenhagen, Denmark




Turis menandatangani petisi untuk mengecam penganiayaan brutal


Banyak orang yang telah mendengar mengenai penganiayaan, membubuhkan tandan tangan pada petisi yang menyerukan agar diakhirinya kebrutalan rejim Komunis Tiongkok, dan beberapa orang menggunakan kesempatan ini untuk mempelajari tentang Falun Gong dan penganiayaan. Ada yang terbuai oleh gerakan latihan Falun Gong yang lambat dan lembut, serta  mempelajari bagaimana cara berlatih.

Makin Banyak yang Menyadari dan Makin Banyak Dukungan

Sepasang suami istri setengah baya menandatangani petisi yang menentang penganiayaan setelah mereka memahami fakta kebenaran. Tidak lama kemudian mereka kembali lagi dan bertanya pada prakitsi kenapa rejim Komunis Tingkok mengambil organ praktisi Falun Gong yang masih hidup.

Praktisi menjelaskan kepada mereka bahwa rejim Tiongkok membuat banyak kebijakan untuk memberantas Falun Gong. Salah satunya adalah “menghancurkan mereka secara fisik.” Kebijakan ini bertujuan untuk membunuh praktisi Falun Gong. Sementara itu, praktisi Falun Gong bertubuh sehat, tidak merokok, minum bir atau obat terlarang. Mereka menjadi target oleh rejim Tiongkok, yang membuat keuntungan besar dari pengambilan organ praktisi secara hidup-hidup.

Ada yang tergesa-gesa melewati, tetapi banyak orang berhenti untuk mempelajari apa yang sedang terjadi, dan menandatangani petisi yang mengecam keras atas kebrutalan rejim Tiongkok sebelum mereka pergi.

Seorang wanita harus mengejar bis dan tidak memiliki cukup waktu untuk menandatangani petisi.  Saat sedang berjalan tergesa-gesa, dia dengan tulus memberi tahu seorang praktisi, “Saya berjanji, saya berjanji, saya akan memberikan tanda-tangan melalui internet.”

Seorang wanita yang berusia 70-an sangat tertarik pada latihan Falun Gong, namun ia merasa tidak tepat jika memperlihatkan foto-foto mengerikan yang mengekpos penganiayaan brutal kepada orang-orang yang hidup di negara damai.

Seorang praktisi menjelaskan kepadanya, “Ini adalah situasi sebenarnya di Tiongkok. Bagaimana penganiayaan bisa dihentikan jika kejahatan semacam ini tidak diekspos kepada masyarakat? Bahkan lebih mengerikan lagi dimana rejim Tiongkok secara sistematis mengambil organ praktisi Falun Gong untuk mendapatkan keuntungan. Kejahatan semacam ini belum pernah terjadi sebelumnya di dunia ini. Ketika orang-orang menyadari fakta-fakta ini, mereka akan membuat pilihan, dan itulah kenapa begitu banyak orang telah menandatangani petisi yang mengutuk keras penganiayaan ini.”

Keraguan wanita tua itu pun hilang, dan dia menandatangani petisi. Dia menanyakan informasi mengenai tempat latihan, dan berharap bisa menjadi sehat melalui latihan Falun Gong. Dia akhirnya berkata bahwa dia akan memberi tahu anggota asosiasinya mengenai apa yang dia pelajari.

Latar Belakang

Pada 25 April 1999, lebih dari 10.000 praktisi melakukan aksi damai di Zhongnanhai, komplek pemerintahan pusat, meminta perlindungan hukum atas hak mereka untuk berlatih dan praktisi yang ditahan oleh Departemen Kepolisian Tianjin dibebaskan. Para praktisi membubarkan diri dengan damai setelah Perdana Menteri Zhu Ronji bertemu dengan perwakilan praktisi, dan menyetujui untuk membebaskan praktisi di Tianjin, serta menyakinkan perwakilan praktisi bahwa pemerintah tidak menentang Falun Gong.

Setiap tahun pada tanggal 25 April, praktisi di seluruh dunia mengadakan kegiatan untuk memperingati peristiwa penting ini.

Chinese version click here
English version click here