Permintaan (dalam bahasa
Tionghoa) dapat diakses melalui tautan berikut:
http://www.minghui.org/mh/article_images/2014-3-19-chengdu-gov.png
or
http://www.chengdu.gov.cn/govopenapply/govopenapply_search.jsp
dengan memasukkan nomor 20140317160653. Silahkan hubungi WOIPFG di
001-347-448-5790 jika anda perlu untuk menghubungi pemohon.)
Isi Permintaan:
Pemohon: Praktisi Falun Gong di Provinsi Sichuan: Pusat Pendidikan
Hukum Chengdu, juga dikenal sebagai Pusat Pencucian Otak
Xinjin.
Pusat Pendidikan Hukum Chengdu terletak di Desa Caiwan, Kota
Huaqiao di Kabupaten Xinjin. Meskipun milik instansi pemerintah,
namun telah terlibat dalam berbagai kegiatan ilegal.
Pusat ini telah beroperasi sejak Bulan April 2003, tapi tidak ada
aktivitas terlihat hingga tahun 2013. Dilaporkan bahwa pusat saat
ini sedang dirombak. Selama 11 tahun terakhir, banyak warga yang
tidak bersalah ditahan secara ilegal dan dipaksa untuk menjalani
cuci otak di fasilitas ini.
Kesehatan fisik dan mental mereka terganggu. "Pusat pendidikan" itu
sebenarnya dibentuk untuk mencuci otak orang-orang dan dioperasikan
seperti sebuah kamp konsentrasi Nazi. Oleh karena itu, tempat ini
telah dikenal sebagai Pusat Pencucian Otak Xinjin.
Menurut bukti yang diperoleh dan laporan dari banyak korban sejauh
ini, staf Pusat Pencucian Otak Xinjin mengadakan "kelas tertutup"
dan melakukan "pengawasan perumahan" selama lebih dari sepuluh
tahun. Akibatnya, ratusan warga tak berdosa kehilangan kebebasannya
tanpa proses hukum.
Ada beberapa kamera pengintai dan perangkat menyadap telepon
dipasang di pusat pencucian otak. Sepanjang waktu, semua korban
dimonitor oleh petugas yang ditugaskan. Berdasarkan informasi orang
dalam, memerlukan biaya hampir 7000 yuan setiap bulannya untuk dua
orang yang bertugas memonitor setiap orang yang ditahan.
Di pusat pencucian otak, para praktisi Falun Gong yang menolak
untuk melepaskan keyakinan mereka dipukuli, dicaci maki, dipaksa
untuk berdiri, kekurangan makanan, dan dilarang tidur. Staf
menambahkan obat perusak saraf pada makanan dan air.
Akibatnya, korban menjadi mengantuk dan lesu, depresi, muntah,
diare, kejang otot, ketakutan yang tak masuk akal dan cemas, tuli
dan penampakan halusinasi, kedua mata melotot dan gejala
lainnya.
Beberapa korban menjadi lumpuh atau lumpuh sebagian, dan organ
tubuh mereka mengalami disfungsi; beberapa menjadi buta atau tuli;
organ internal beberapa korban rusak berat sehingga tubuh mereka
bengkak atau mereka muntah atau muntah darah; beberapa menderita
kehilangan ingatan dan respon mental yang lambat, dan beberapa
menderita masalah mental lainnya. Diketahui bahwa tujuh orang
meninggal karena obat yang merusak saraf, tetapi jumlah korban
tewas mungkin lebih banyak jika korban tambahan dapat
diidentifikasi.
Sejumlah praktisi Falun Gong melakukan mogok makan untuk memrotes
penahanan ilegal. Yin Shunyao, direktur pusat pencucian otak,
memerintahkan stafnya untuk mengikat tangan dan kaki para praktisi
Falun Gong pada tempat tidur kayu. Mereka menggunakan kateter makan
dan kateter urin pada korban yang kadang-kadang disiksa dengan
cekok paksa makan selama beberapa hari.
Staf kadang-kadang menggunakan alat membuka mulut korban untuk
dicekok paksa makan. Mereka membuka mulut korban dengan maksimal
dan dituangi telur mentah, air garam, dan kemudian sirup yang
menyebabkan muntah. Zhan Min menderita cekok paksa makan selama
beberapa hari dan tidak dibebaskan walaupun dia menderita hepatitis
B. Gigi depan Li Xiaojun mencuat keluar selama dicekok paksa
makan.
Huang Min dipegangi di lantai oleh beberapa orang dan dicekok paksa
makan. Dia kehilangan satu gigi dan perdarahan kerongkongan selama
dicekok paksa makan. Staf terus memasukkan selang setiap kali Huang
menolak makan dan berteriak padanya, "Kami akan terus masukkannya
dan kamu akan menderita lagi."
Bahasa dan perilaku staf pusat pencucian otak sangat jahat. Namun,
fakta-fakta ini sengaja disembunyikan sampai semuanya diungkap
secara bertahap oleh praktisi Falun Gong yang sebelumnya telah
ditahan di pusat penahanan.
Mengingat laporan penyalahgunaan Pusat Pendidikan Hukum di Chengdu
(yaitu Pusat Pencucian Otak Xinjin), kami ingin meminta Pusat
Pendidikan Hukum Chengdu untuk mengungkap informasi secara terbuka
sesuai dengan Pasal IX "Peraturan tentang Keterbukaan Informasi
Pemerintah." Ini termasuk informasi mengenai penahanan jangka
panjang warga yang tidak bersalah tanpa proses hukum,
penyalahgunaan dan penyiksaan warga, gangguan kesehatan korban, dan
pelanggaran hak asasi manusia, serta struktur kekuasaan dari pusat
termasuk:
1. Peraturan dasar dan pelaksanaan kekuasaan aturan administrasi,
peraturan dan dokumen normatif; 2. Struktur organisasi, penanggung
jawab utama, kualifikasi personil, proses bisnis, dan aturan
pembiayaan; 3. Laporan tahunan selama sepuluh tahun terakhir,
termasuk pengeluaran dan informasi lain yang relevan.
Kami meminta informasi di atas ditampilkan sebelum 15 hari kerja
dipublikasikan di Surat Kabar Negara, situs web pemerintah,
konferensi pers, atau media termasuk surat kabar, radio, televisi
sehingga memudahkan perhatian publik.
Lampiran: Dukungan berupa
tanda-tangan dari warga Tiongkok menyerukan pembebasan Jiang
Zonglin, Dekan Institut Desain Arsitektur di Chengdu, dan dua
anggota keluarganya yang saat ini ditahan di Pusat Pencucian Otak
Xinjin