Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

“Saya Sangat Beruntung Menjadi seorang Pengikut Cilik Dafa”

25 Juni 2014 |   Oleh Zhang Yun, seorang koresponden Minghui di Toronto, Canada


(Minghui.org) “Guru saya memanggil saya seorang murid yang istimewa, teman sekelas saya menganggap saya seorang teman yang baik, orang tua saya berpikir bahwa saya adalah seorang anak yang baik, dan adik laki-laki saya bahagia karena mempunyai seorang kakak yang baik,” kata seorang anak perempuan berumur 12 tahun. Setelah jeda sebentar, Ia menambahkan, “Semuanya ini karena saya adalah seorang pengikut cilik Dafa.”

Meskipun ia masih muda, Sunny telah berlatih Falun Dafa selama 9 tahun. Awalnya ia hanya mengikuti nenek dan orang tuanya, tapi sekarang ia bisa berkelakuan menurut prinsip Sejati-Baik-Sabar berdasarkan kemauannya sendiri.



Sunny dengan teman sekelasnya belajar sebuah buku Falun Dafa di Sekolah Minghui Toronto pada 2012


Sunny (di tengah barisan depan) melakukan latihan kelompok di Sekolah Minghui Toronto tahun 2012


Sunny (kanan pertama di baris kedua) bergabung dengan Sekolah Minghui Toronto di 2013

Belajar untuk Bersabar

“Butuh waktu yang lama bagi saya untuk belajar bagaimana melakukan hal-hal dengan benar,” kata Sunny.

Ia terbiasa bertengkar dengan adiknya, yang lebih muda 3 tahun. Ketika mereka bertengkar, ibunya sering berkata kepadanya, “Bagaimana jika mencoba untuk lebih toleransi? Bagaimanapun, kamu lebih tua dari adikmu.” Awalnya ia tidak yakin, tapi seiring berjalannya waktu, ia sadar bahwa ini adalah satu syarat untuk menjadi seorang praktisi. Ia mempraktekkan toleransi tanpa ragu.

Tapi ada situasi lebih rumit daripada yang satu itu. Suatu hari ketika adiknya pulang sekolah, ia menangis. Ia berkata bahwa teman sekelasnya sering mengganggunya. Terhadap masalah ini ia tidak hanya sekedar menahan sabar, Sunny tahu jika ini terus berlanjut, tidak akan baik bagi adik dan anak laki-laki lainnya. Jadi suatu hari ia naik ke bus sekolah adiknya dan meminta anak laki-laki lainnya untuk berhenti mengganggu adiknya.

“Anak laki-laki lainnya itu mulai mengejek saya,” Sunny berkata, “Tapi saya tidak terganggu dan dengan tenang mengingatkan ia untuk menjadi orang yang baik dan tentang pentingnya sopan santun.” Setelah beberapa waktu, anak laki-laki itu berhenti dan akhirnya bersedia mendengarkan. Duduk di samping anak laki-laki itu, Sunny dan adiknya kemudian berbicara dengannya. Akhirnya, anak laki-laki itu meminta maaf dan menjadi teman baik dengan adiknya lagi.

“Apa yang saya pelajari dari peristiwa ini adalah, jika kita bisa bertoleransi dan benar-benar perhatian dengan orang lain, orang lain akan berubah, juga,” kata Sunny.

Memperlakukan Orang Lain dengan Hormat dan Sabar

Melalui berlatih Falun Dafa, Sunny menghadapi banyak kesempatan untuk meningkatkan xinxingnya. Ini adalah satu contohnya.

Seorang teman sekelasnya kadang membuat kesalahan dalam pekerjaan rumahnya. Sunny ingin menolongnya, tapi anak perempuan itu selalu terlihat marah jika Sunny memberitahu kesalahannya. Suatu kali ia sangat merasa terganggu dan berkata kepada Sunny, “Jika kamu berani mengganggu saya lagi, saya akan melempar kamu ke danau.” Sunny sangat takut dan berhenti. Ketika ia memberitahu ibunya, ibunya berkata, “Jika kamu benar-benar ingin membantunya, kamu masih bisa melakukannya, tapi dengan lebih hormat dan tulus, dan ia akan tersentuh.”

Keesokan harinya, Sunny meminta maaf kepada anak perempuan itu, “Saya minta maaf. Saya seharusnya tidak mengganggumu kemarin. Kamu harus memikirkan sendiri jawaban yang benar.” Anak perempuan itu juga meminta maaf, “Saya yang seharusnya meminta maaf. Saya tidak seharusnya menolak kebaikanmu.” Dengan itu, mereka menjadi teman baik lagi.

Teman sekelas Sunny yang lain bahkan lebih sulit untuk dihadapi. Kadang ia merasa sangat gembira dan memperlakukan Sunny sebagai teman baiknya. Tapi ada waktu dimana ia menjadi marah dan gelisah ketika Sunny bertanya mengapa ia sedih.

Sunny kemudian mengetahui banyak hal yang terjadi di rumah anak perempuan itu yang membuatnya sedih, contohnya, anjingnya sedang sakit, orang tuanya mengkritiknya, dan banyak lagi. “Saya kemudian berusaha untuk berbicara dengannya dengan cara lain. Ketika ia merasa sedih, saya hanya menghiburnya tanpa menanyakan detil masalahnya, atau saya akan bertanya tentangnya di lain waktu. Ketika ia sedang gembira, saya akan berbicara dengannya lebih banyak dan berbagi kegembiraannya.”

“Ini bekerja dengan baik dan kami menjadi teman baik lagi,” Sunny berkata. “Saya juga belajar bagaimana untuk menolong orang-orang dengan cara yang mereka suka.”

Kelakukan Baik dan Nilai Baik

Banyak anak-anak seumuran Sunny yang memakai baju tidak sesuai dan terbuka, beberapa mempunyai perangai yang buruk dan menggunakan bahasa kotor. Ibunya mengingatkannya untuk tidak mengikuti tren yang merosot. Hasilnya, Sunny berpakaian lebih sopan dibanding teman remajanya. Juga, karena nilai sekolahnya baik, semua orang menyukainya, dari guru hingga teman sekelasnya.

Sunny mempunyai 6 guru. Ia menyapa mereka semua di pagi hari dan mengucapkan salam perpisahan kepada mereka ketika ia akan meninggalkan sekolah dan pulang ke rumah. Ia suka bertanya, dan gurunya juga senang dengan hal ini, karena pertanyaannya menolong murid lain untuk belajar lebih banyak lagi. Sunny selalu menjadi murid tiga besar di kelasnya. Tahun kemarin ia berada di peringkat ketiga dan tahun ini ia berada di peringkat kedua. Ia juga memenangkan banyak penghargaan.

“Ayah saya bukanlah seorang praktisi dan ia dulu menentang saya berlatih,” Ia berkata. Setelah melihat kesehatannya meningkat dan mendapat nilai yang baik, ia merubah pikirannya dan menjadi lebih mendukung.

Memberitahu Orang Lain tentang Falun Dafa

Mengetahui bahwa Sunny adalah seorang praktisi, Guru dan temannya sering bertanya tentang Falun Dafa. Ia berbicara kepada mereka tentang bagaimana Partai Komunis Tiongkok tidak memperbolehkan orang-orang untuk mempercayai Sejati-Baik-Sabar. Tersentuh dengan apa yang ia katakan banyak guru dan murid-murid berkata bahwa mereka mendukung kepercayaannya dan berharap penganiayaan brutal akan segera berakhir.

Ketika liburan musim panas, Sunny dan adiknya bergabung dengan pengikut cilik Dafa lainnya di Sekolah Minghui Toronto, dimana mereka membaca buku-buku Falun Dafa, melakukan latihan, dan berbagi pemahaman dalam bagaimana untuk berkelakukan menurut prinsip Sejati-Baik-Sabar.

Suatu ketika setelah kelas, guru musiknya menemuinya dan memberikan beberapa tips untuk bagaimana meningkat di dalam musik. Ketika waktu ia tiba di ruang makan, ia menemukan antrian panjang murid-murid yang ingin menggunakan microwave. “Pikiran pertama saya adalah menyalahkan guru karena ia membuat saya terlambat. Kemudian saya sadar bahwa guru berusaha menolong saya dan saya harus menghargai itu,” Kata Sunny.

Dengan pikiran ini, Sunny menunggu hingga antrian terakhir dengan sabar, tanpa perasaan negatif. Kata Sunny, “Makanannya terasa enak. Hampir makanan terbaik yang pernah saya makan.”

Chinese version click here
English version click here