Praktisi mengadakan kegiatan di atas trotoar di depan sebuah hotel, dan tepat di seberangnya terdapat gerbang keluar masuk kendaraan dari Mall Nagoya Hill, salah satu pusat perbelanjaan yang ramai di Kota Batam. Pada hari Minggu atau liburan, pusat perbelanjaan ini sangat ramai dikunjungi oleh warga setempat dan turis manca negara.

(Minghui.org) Pada hari Minggu, 20 Juli 2014, tepat 15 tahun yang lalu, Partai Komunis Tiongkok melancarkan penindasan terhadap Falun Gong di Tiongkok, sebuah latihan spiritual yang damai berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Praktisi Falun Dafa di Kota Batam mengadakan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat setempat terhadap 15 tahun penganiayaan ini.



Praktisi memperagakan latihan Falun Dafa

Kegiatan dimulai pada pukul 16.00, dimana belasan praktisi melakukan latihan gerakan Falun Gong dengan khidmat. Dua spanduk yang menyampaikan pesan untuk segera menghentikan penganiayaan dan pengambilan organ praktisi Falun Gong oleh Partai Komunis Tiongkok terlihat jelas oleh orang-orang yang lewat. Sementara beberapa praktisi menyebar di sekitarnya untuk membagikan brosur dan mengumpulkan tanda tangan petisi untuk menghentikan kejahatan pengambilan organ secara paksa di Tiongkok.

Dua spanduk praktisi menarik perhatian para pengendara motor dan mobil


Praktisi membagikan brosur kepada kendaraan yang lewat

Banyak pengendara motor maupun mobil, saat keluar dari pusat perbelanjaan memperlambat kendaraannya untuk menoleh dan membaca spanduk praktisi, bahkan ada yang mengabadikan kegiatan praktisi dengan ponselnya. Beberapa pengendara motor berhenti untuk meminta brosur dan juga ada yang bersedia memberikan dukungan dengan membubuhkan tanda tangan pada petisi.





Beberapa warga memberikan dukungan dengan membubuhkan tanda tangan pada petisi yang menyerukan diakhirinya pengambilan organ secara paksa di Tiongkok

Pada pukul 18.00, praktisi menyalakan lilin dan memasang foto-foto dari para praktisi Falun Gong yang meninggal dunia akibat penganiayaan, mereka dengan tenang duduk bermeditasi untuk mengenang rekan-rekan mereka dan memancarkan pikiran lurus. Sebanyak 3.769 kematian praktisi telah terverifikasi, sedangkan angka sebenarnya jauh melampaui angka tersebut.

Praktisi mengadakan malam lilin untuk mengenang rekan-rekan mereka yang meninggal dunia akibat penganiayaan

Beberapa daerah lain, seperti di Jakarta, Surabaya, Bali, dan Medan, juga melakukan kegiatan serupa untuk menentang dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penganiayaan Falun Gong oleh Partai Komunis Tiongkok yang sudah berlangsung selama 15 tahun. Di berbagai belahan dunia juga melakukan hal yang sama.