(Minghui.org) “Tak peduli umurnya berapa, apakah hujan atau angin, panas atau dingin, mereka sudah berada di sini sejak 15 tahun silam. Sangat luar biasa!” Kata Tang Hanlong [pria], ketua Himpunan Falun Dafa di Perancis mengomentari para praktisi Falun Gong yang melakukan protes secara damai  di depan Keduataan Besar Tiongkok di Paris. Tang  berbicara pada 17 Juli di seberang jalan depan Kedutaan Besar Tiongkok pada peringatan tahun ke-15 perlawanan damai para pratktisi Falun Gong terhadap penganiayaan Partai Komunis Tiongkok PKT yang brutal

Selama dalam rapat umum itu para praktisi mendemonstrasikan latihan. Mereka juga membawa poster informasi, memutara video dan mengumpulkan tanda tangan publik menyerukan untuk menghentikan penganiayaan di Tiongkok

Para praktisi Falun Gong memegang foto rekan-rekan praktisi yang telah meinggal akibat dari penganiayaan di Tiongkok


Banner dan poster Falun Gong praktisi.


Tang Hanlong ketua Himpunan Falun Dafa di Perancis, berbicara di depan rapat.




Publik menandatangani petisi melawan penganiayaan.


Pejalan kaki mempelajari Falun Gong


Pejalan kaki menandatangani petisi mendukung Falun Gong


Hu Taozhen, direktur Epoch Times edisi Perancis berbicara dalam rapat

Dalam pidatonya Tang Hanlong mengatakan, “Pada 20 Juli 1999 Partai Komunis Tiongkok memulai penganiayaan terhadap Falun Gong. Menggunakan cara-cara genosida untuk melenyapkan Falun Gong. Namun telah lewat 15 tahun, Falun Gong malah tersebar ke lebih dari 100 negara. Makin banyak orang berdatangan untuk mengetahui kebenaran. Kami dalam rapat umum pada hari ini adalah untuk memprotes penganiayaan yang masih berkelanjutan itu.”

Hu Taozhen, direktur Epoch Times edisi Perancis, berbicara dalam rapat. Dia menyatakan “Sejak diterbitkan Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis oleh Epoch Times pada 2004 gelombang besar mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya telah dimulai. Banyak orang yang meninggalkan Partai. Sejauh ini, telah ada 170 juga rakyat Tiongkok telah keluar dari Panrtai dan organisasi afiliasinya.” Hu juga menasehati para pejabat kedutaan untuk membuat pilihan dan tidak akan mengikuti kebijakan penganiayaan oleh PKT.

Gassie Christel juru bicara Himpunan Falun Dafa yang sudah mulai berlatih Falun Gong sejak tahun 1998, dalam pidatonya mengatakan: “Ajaran Falun Gong adalah Sejati-Baik-Sabar. Orang-orang yang mempraktekkan ajaran ini seharusnya dilindungi dan dihormati. Tetapi di Tiongkok mereka dianiaya. Para praktisi Falun Gong di Tiongkok sangat berani, karena mereka masih terus membantu rakyat Tiongkok mempelajari fakta tentang Falun Gong dan watak asli PKT, walaupun menghadapi penyiksaan, kematian atau bahaya dari pengambilan organ secara paksa.”

Christel mengatakan dia dan para praktisi lainnya telah memohon kepada pemerintah Perancis untuk mempelajari Falun Gong dan mendorong mereka agar membuat pilihan yang benar, berdasarkan hak asasi manusia, ketika sedang menghadapi kepentingan-kepentingan PKT.

Para praktisi Falun Gong dari Finland ikut juga dalam rapat. Mereka sangat sibuk dengan klarifikasi fakta kepada para turis dari Tiongkok yang datang ke Paris lebih dari sebulan yang lalu. Liu [wanita] mengatakan: “Saya datang ke sini untuk menolong para turis Tionghoa memberi tahu cara pengunduran diri dari PKT dan organisasi afiliasinya.” Dia memberi contoh bagaimana seorang turis Tionghoa keluar dari Partai.

Liu teringat kembali pengalamannya di Tiongkok, ketika itu dia sedang dianiaya: “Saya diculik sembilan kali dan selamat dari banyak kali penganiayaan di Tiongkok. Keempat saudara saya meninggal dianiaya. Salah seorang yang dipenjara bersama-sama dengan saya melninggal karena disiksa.” Air matanya meleleh ketika dia bercerita. Liu mengatakan dia berharap dari hasil rapat umum ini para pejabat kedutaan menjadi mengerti kebenaran.

Chinese version click here
English version click here