Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Rapat Umum di Depan Kedutaan Besar Tiongkok di Ottawa, Memprotes 15 tahun Penganiayaan terhadap Falun Gong

29 Juli 2014 |   Oleh Ying Xin dari Ottawa


(Minghui.org) Praktisi Falun Gong mengadakan rapat umum di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Ottawa pada siang hari tanggal 17 Juli untuk memperingati 15 tahun Partai Komunis Tiongkok (PKT) menganiaya Falun Gong. Mereka menyerukan Partai menghentikan penganiayaan yang tidak berperikemanusiaan dan yang belum pernah terjadi selama ini.

Mantan Anggota Parlemen, David Kilgour Berpidato Pada Rapat Umum Menentang Penganiayaan di Ottawa

Memohon Pembebasan Seorang Ayah

Paul Li, seorang warga kota Kanada dan residen Toronto, dan seorang Praktisi Falun Gong, berpidato pada peristiwa ini untuk memberitahukan cerita pribadi mengenai manfaat berlatih Falun Gong dari pengalaman ayahnya dan juga mengenai penganiayaan yang brutal dan tidak adil.

Ini merupakan bagian dari usahanya untuk mencari bantuan pemerintah Kanada untuk membebaskan ayahnya, Li Xiaobo yang sedang ditahan di pusat penahanan di Sichuan, Tiongkok.

Li memberitahukan bagaimanana watak dan kesehatan ayahnya membaik secara keseluruhannya setelah mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1996. Dengan petunjuk dari ajaran Sejati-Sabar-Baik, ayahnya berhenti merokok dan kebiasaan buruk lainnya dan berusaha mendahulukan kepentingan orang lain dari pada diri sendiri.

Salah seorang rekan kerja ayah Li pernah memberitahukan Li, “Ayah anda adalah orang yang paling berbudi luhur dari orang-orang yang saya pernah temui.”

Setelah penganiayaan mulai pada tahun 1999, ditengah kampanye propaganda besar-besaran menghasut kebencian terhadap Falun Gong di daratan Tiongkok, Li Xiaobo mulai menulis artikel untuk mengklarifikasi fakta kepada masyarakat.

Ia ditangkap dan diadili dengan rahasia pada tahun 2005 yang berlangsung kurang dari setengah jam, ia dijatuhi hukuman delapan tahun penjara. Sehubungan dengan kondisi yang keras dan penganiayaan berat yang ia derita di penahanan, pada musim semi tahun 2012 sewaktu ia dibebaskan, ia telah kehilangan hampir semua giginya dan satu matanya sudah hampir buta.

“Penjaga tidak memperbolehkan prakitsi menjerit sewaktu dipukul, mereka memukul tenggorokan, perut praktisi dengan brutal,” kata Li.  

Li berkata bahwa di musim dingin, ayahnya dipaksa berdiri telanjang, tanpa alas kaki dicelupkan dalam air dingin, dan pada musim panas, ia dipaksa berdiri diam di sebuah tempat yang gelap dan basah yang penuh dengan kutu busuk, lalat dan nyamuk. “Jika ia menggaruk gigitan nyamuk, ia akan dipukul,” katanya.

Pada musim semi tahun ini, Li Xiaobo ditangkap kembali dan anaknya takut akan keselamatannya. Li berkata, “Ayah saya sedang ditahan di pusat penahanan lokal dan kondisi kesehatannya menurun.”

Sekjen Amnesti Internasional Kanada: Penganiayaan Seharusnya Tidak Terjadi

Alex Neve (kedua dari kanan), Sekjen Amnesti Internasional Kanada, dan David Kilgour (ketiga dari kanan), Mantan Menteri Luar Negeri untuk Asia-Pasifik, Mendukung rapat umum secara pribadi

Alex Neve, Sekjen Amnesti Internasional Kanada, yang juga berpidato pada rapat umum mengatakan, peristiwa ini sungguh suram. “Peringatan dapat dirayakan sebagai momen kemenangan dan peringatan dapat dirayakan sebagai momen suram yang menyedihkan. Hari ini kita berkumpul untuk mereka yang telah dianiaya,” katanya.

“Begitu banyak waktu yang berbeda-beda dan begitu banyak tempat, di Parlemen Hill, di depan Kedutaan Besar Tiongkok di sini, dan di dalam komunitas di Kanada, kita telah berkumpul karena ini adalah waktu yang suram dan menyedihkan. Ini telah menjadi 15 tahun tak henti-hentinya pelanggaran hak asasi manusia yang dialami oleh Praktisi Falun Gong yang tak terhitung jumlahnya di seluruh Tiongkok. Penindasan dan pelarangan selama 15 tahun. Dan 15 tahun wanita dan pria dan anak muda meninggal akibat dari penyiksaan di penahanan di Tiongkok.

“Satu hari, penyiksaan itu akan dianggap memalukan dan tidak dapat diterima. Penyiksaan  15 tahun adalah sungguh sebuah krisis, dimana ini adalah memalukan bagi manusia di seluruh dunia yang perduli hak asasi manusia. Maka kita hari ini berada di sini, sekali lagi untuk menyampaikan pesan yang sangat kuat kepada Pemeritah Tiongkok bahwa penganiayaan ini harus berakhir. Tindakan keras ini seharusnya tidak boleh terjadi pada 15 tahun lalu dan sekarang harus berakhir.”

Ia melanjutkan, “Kami jelas sangat perduli sebagai orang Kanada karena ini bukan hanya satu cerita yang terjadi di dunia. Ini adalah satu cerita yang telah berlangsung 15 tahun dan mempunyai implikasi langsung dan konsekuensi, sangat pribadi, implikasi menyedihkan bagi warga dan residen Kanada. Kita mengetahui sepanjang 15 tahun ini ada orang Kanada yang dipenjarakan, yang telah disiksa. Saya ingat sekali mengenai perkenalan pertama kali dengan seorang Kanada yang dianiaya. Saya bertemu dengan profesor Kunlun Zhang sewaktu ia dibebaskan dan akhirnya kembali ke Kanada. Ia berbagi ceritanya yang mengerikan mengenai penganiayaan, penindasan dan penyiksaan.”

“Kita mengetahui ada anggota keluarga dari warga dan residen tetap Kanada yang menderita saat ini. Paul Li, seorang warga Kanada terus merasakan kesedihan yang mendalam dan khawatir pada keadaan buruk ayahnya yang dipenjara di Tiongkok karena kesetiaan ayahnya pada Falun Gong.”

“Amnesti Internasional dan organisasi hak azasi manusia di seluruh dunia berpihak kepada anda dengan pesan yang sangat sederhana. Ini adalah waktunya penindasan dan tindakan keras ini berakhir. Sekarang waktunya untuk memenangkan hak asasi manusia. Telah tiba waktunya bagi hak asasi seluruh orang-orang di seluruh Tiongkok yang berlatih Falun Gong tidak dilanggar, tetapi dihormati dan dibenarkan dan dilindungi pada setiap kesempatan dengan setiap cara. Semua suara kita harus bersatu untuk mencapai tujuan bersama.”

David Kilgour: Pengadaan Organ Tubuh Secara Paksa di Tiongkok Belum Pernah Terjadi di Dunia

David Kilgour, mantan menteri luar negeri Kanada untuk Asia-Pasifik, dan David Matas, seorang pengacara hak asasi manusia terkenal, melakukan investigasi secara independen mengenai dugaan pengambilan paksa organ tubuh di Tiongkok. Kilgour datang mendukung rapat umum ini dan berkata, “Pengadaan organ tubuh secara paksa di Tiongkok adalah kejadian yang belum pernah terjadi di dunia karena organ tubuh berasal dari narapidana yang kehidupannya sengaja diakhiri untuk mendapatkan organ vital yang bertujuan komersial. Seperti yang sering kali ditunjukkan oleh Dokter Anti Pengambilan Paksa Organ Tubuh (DAFOH), ‘Praktek ini menggoncang etika dunia medis. Ini menimbulkan pertanyaan: Apakah seseorang dapat mengambil satu nyawa dengan sengaja untuk menyelamatkan nyawa yang lain?’”

Ia berlanjut, “Banyak orang di seluruh dunia telah bergabung dengan DAFOH dalam kampanye ini. Pada Nopember tahun lalu, 1,5 juta orang dari 50 negara menandatangani petisi DAFOH yang ditujukan kepada Komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia, menyerukan berakhirnya perampasan paksa organ tubuh. Pada Maret tahun ini, Komite Ekonomi dan Sosial Eropa bersama dengan Parlemen Eropa mengutuk praktek pengadaan organ tubuh dengan keji di Tiongkok.

“Pada April, Perhimpunan Transplantasi dan Deklarasi Grup Kustodian Istanbul mengirimkan surat terbuka kepada Tiongkok,  Xi Jin Ping mengenai ‘praktek korupsi dokter dan pejabat yang memperoleh organ tubuh secara ilegal dari narapidana yang dieksekusi untuk dijual kepada pasien luar negeri yang kaya dari seluruh dunia.’”

Ia menyimpulkan, “Apa yang kita buat hari ini mendapat dukungan dari hati nurani orang-orang di Tiongkok dan seluruh dunia.”

Chinese version click here
English version click here