(Minghui.org) Liu Yunshan bertemu dengan para praktisi Falun Gong di hampir semua tempat yang dia kunjungi saat berada di Portugal minggu lalu. Liu, salah seorang kunci utama pelaku kejahatan dalam penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok, adalah mantan direktur di Departemen Propaganda dan kini menjadi anggota tetap Politbiro Pusat Partai Komunis Tiongkok (PKT).






Liu Yunshan, secara aktif ikut dalam penganiayaan terhadap Falun Gong, terus-menerus bertemu dengan praktisi Falun Gong saat dia mengunjungi Portugal minggu lalu. Para pendemo ini mendapatkan banyak perhatian media

Sebelum Portugal, Liu telah bertemu dengan para pendemo yang meminta segera diakhiri penganiayaan di Tiongkok saat dia berkunjung ke Finlandia dan Irlandia. Akibatnya, agenda kunjungan Liu pun dirahasiakan.

Massa Penyambut Kedatangan Liu Berakhir Dengan Menginjak Foto Liu

Pada pagi hari, 18 Juni 2014, Liu dijadwalkan untuk mengunjungi Istana Nasional Belem – kediaman resmi dari Presiden Portugal. Para Praktisi Falun Gong menunggu di sana sambil membentangkan spanduk dan poster bergambar wajah Liu dan kata-kata yang berbunyi “Ajukan Liu Yunshan ke Pengadilan.”

Saat mobil Liu mendekat, massa penyambut yang dikerahkan oleh otoritas Tiongkok, mulai merebut dan merobek-robek spanduk dan poster praktisi.

Mereka juga mendorong dan menendangi para praktisi. Salah satu dari mereka melakukan kekerasan dan mulai menginjak-injak barang-barang milik praktisi, termasuk poster bergambar wajah Liu. Para petugas keamanan yang mengawal rombongan Liu tercengang dan tidak bereaksi segera untuk menghentikannya. Seluruh kejadian ini terekam oleh RTP (Radio dan Televisi Portugal).

Seorang yang berada dalam mobil rombongan Liu menurunkan kaca saat mobil melintasi para praktisi yang tengah berunjuk rasa. Dia meludahi para praktisi dan mengutuk mereka. Kepolisan Portugal dan para jurnalis menyaksikan peristiwa ini dan merekamnya.

Iring-iringan Mobil Liu Pergi Setelah Melihat Praktisi Falun Gong

Sebelum iring-iringan mobil Liu tiba di Monument to the Discoveries, sebuah tempat wisata terkenal, kepolisian Portugal sudah menutup jalan dan berjaga-jaga. Saat iring-iringan mobil Liu tiba, mobil pertama segera mengerem dan putar balik, pergi setelah melihat para praktisi dengan spanduk dan poster. Mobil-mobil di belakangnya segera mengikuti.

Merasa kebingungan, polisi Portugal yang sedang berdiri menanyai praktisi kenapa iring-iringan mobil itu pergi tanpa melihat apapun. Praktisi membantu polisi untuk memahami fakta kebenaran tentang Falun Gong dan penganiayaan. Salah seorang petugas berkata, “Teruskan. Saya mendukung kalian.” Petugas polisi lain mengacungkan jempol untuk memberikan dukungannya.

Berpapasan Lagi di Porto

Liu meninggalkan Lisbon dan pergi ke Porto pada 19 Juni. Saat mereka menuju Hotel Sheraton, mereka bertemu praktisi yang lebih banyak lagi. Salah seorang dari mereka berkata, “Falun Gong lagi, hadang spanduk mereka.” Bendera-bendera yang mereka bawa terlalu kecil untuk menghadang spanduk-spanduk dari pandangan Liu.

Para praktisi secara damai berdiri di depan hotel selama satu jam dan melalui seorang juru bicara, membacakan satu per satu kejahatan Liu terhadap Falun Gong. Banyak wartawan media mewawancarai praktisi.

Terlihat di Pintu Masuk Belakang

Kunjungan terakhir Liu di Portugal adalah pusat kegiatan untuk Pekan Kebudayaan Tiongkok. Para praktisi berdiri di semua pintu masuk pusat kegiatan itu dan hotel tempat penginapan Liu. Saat Liu tiba, para petugas dari iring-iringan mobil mencoba untuk merebut spanduk dan poster praktisi. Polisi menghentikan mereka dan memperingati mereka. Orang-orang Liu lalu membawa sebuah bis dan memarkirnya diantara praktisi dan pintu masuk hotel agar Liu tidak bisa melihat aksi protes ini.

Saat mobil Liu meninggalkan pusat kegiatan melalui gerbang depan, Liu dengan diam-diam berjalan melalui pintu belakang. Beberapa praktisi Falun Gong telah lama menungguinya di sana. Liu bergegas pergi dengan kepala tertunduk.

Banyak Acara Terjadwal Dibatalkan Pada Menit-menit Terakhir

Dimanapun Liu berkunjung di Portugal, termasuk Cape Roca, titik paling barat dari benua Eropa, terdapat praktisi Falun Gong yang melakukan aksi damai menunggu dirinya. Banyak acara yang telah dijadwalkan akhirnya dibatalkan.

Polisi Portugal yang dikirim ke sejumlah tempat yang telah dijadwalkan sering bertanya-tanya kenapa Liu tidak muncul. Saat polisi bertanya, praktisi menjelaskan fakta mengenai penganiayaan kepada mereka.

Salah seorang dari mereka bertanya, “Apakah mereka takut terhadap praktisi Falun Gong?” Seorang praktisi memberitahunya, “Iya, para pelaku kejahatan sering kali berperilaku pengecut. Mereka takut saat mereka melihat spanduk Falun Gong dan mendengar suara kami.”

Selama Liu di Portgual, praktisi dua kali meminta polisi Portugal untuk menyampaikan surat dari Organisasi Dunai untuk Investigasi Pengaiayaan Terhadap Falun Gong (WOIPFG) kepada Liu, tetapi mereka yang berada di iring-iringan mobil menolak menerimanya, dengan berkata bahwa mereka tidak akan menerima surat apapun dari Falun Gong.

Chinese version click here

English version click here