Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Rapat Umum Di U.S. Capitol: Melawan Kampanye “Teror Tak Beralasan dan Bengis” oleh PKT terhadap Falun Gong” – Pidato oleh Suzanne Scholte, Peraih Penghargaan Penyair Perdamaian Seoul

9 Agu 2014 |   Oleh: Suzanne Scholte


(Minghui.org) Catatan Editor: Dibawah ini adalah pidato dari Suzanne Scholte, yang disampaikan secara pribadi di Halaman bagian Barat dari Gedung Capitol pada 17 Juli 2014, di rapat umum memperingati 15 tahun peganiayaan terhadap Falun Gong.

Scholte adalah peraih Penghargaan Penyair Perdamaian Seoul 2008, Presiden dari Defense Forum Foundation, dan Ketua Koalisi Kebebasan Korea Utara

***

Zhu wei zao. (Selama pagi semua.) Terima kasih kepada kalian semua yang telah berkumpul di sini pada hari ini.

Saya merasa terhormat bisa menjadi teman dan kolega kalian. Saya merasa senang bisa berada di sini bersama kalian pada hari ini tetapi sangat sedih bahwa acara ini harus diselenggarakan setiap tahun, karena bertambah satu tahun lagi dibawah kampanye teror yang tidak beralasan dan bengis dari Partai Komunis Tiongkok terhadap Falun Gong.

Teman-teman saya, Falun Gong, berada di garis depan dalam berjuang untuk mengakhiri penganiayaan dan pelanggaran HAM di Tiongkok. Perjuangan ini bukanlah pilihan mereka, tetapi hanya karena serangan PKT yang tidak beralasan terhadap mereka.

Falun Gong dan aktivisi HAM lainnya telah memberi tahu kami mengenai Laogai (kamp “pendidikan ulang melalui kerja paksa”), tetapi kami telah menyangkal fakta bahwa ribuan manusia tidak bersalah sedang dianiaya.

Sekitar setengah dari tahanan di kamp pendidikan ulang melalui kerja paksa ini adalah para praktisi Falun Gong.

Falun Gong mengingatkan kami mengenai pengambilan organ, tetapi orang-orang tidak dapat mempercayai kebenaran yang mengerikan dan menakutkan ini.

Faktanya bahwa kita berada di sini lagi pada hari ini untuk memperlihatkan kegagalan Amerika Serikat dan negara lainnya di dunia dalam menekan Tiongkok untuk mengakhiri kekejaman yang menakutkan terhadap kehidupan umat manusia.

Hal ini mengingatkan saya terhadap puisi yang ditulis oleh pastor Jerman, Martin Niemoeller, yang menggambarkan bagaimana muncul dan tumbuhnya kejahatan hanya di satu negara yang bukan hanya membawakan penderitaan bagi negara itu, tetapi akhirnya akan berdampak pada seluruh dunia.

Niemoller adalah seorang pastor Kristen dari Jerman yang awalnya mendukung Hitler, hingga disadari bahwa dia sedang mendukung kejahatan besar. Saya ingin menafsirkan puisi Niemoller untuk disampaikan pada acara hari ini:

Partai Komunis Tiongkok mengincar murid-murid, tetapi saya bukanlah seorang murid, jadi saya tidak bersuara:

Partai Komunis Tiongkok menginginkan Falun Gong, tetapi saya bukanlah Falun Gong, jadi saya tidak bersuara:

Partai Komunis mengincar para aktivis buruh dan pengacara HAM, tetapi saya bukanlah aktivis buruh atau pengacara, jadi saya tidak bersuara;

Partai Komunis Tiongkok mengincar orang Tibet, tetapi saya bukan orang Tibet atau pengikut Dalai Lama, jadi saya tidak bersuara;

Partai Komunis Tiongkok mengincar pengaju petisi, tetapi saya bukan pengaju petisi, jadi saya tidak bersuara;

Partai Komunis Tiongkok mengincar orang Uyghur dari Turkistan Timur, tetapi saya bukan orang Uyghur atau Muslim, jadi saya tidak bersuara.

Lalu mereka mengincar saya – dan tidak ada orang yang bersuara untuk membantu saya.

Sebuah Kesimpulan yang mengerikan.

Penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok tidak hanya berdampak bagi rakyat Tiongkok, tetapi juga bertanggung jawab atas penderitaan di Burma, Sudan dan Korea Utara serta terlalu banyak negara lain karena dukungan terus-menerus terhadap diktator pembunuh dan rejim-rejim di negara-negara tersebut.

Tidaklah terlambat jika kita berdiri bersama dalam satu suara untuk mendukung mereka yang sedang dianiaya dan menyemangati warga Tiongkok yang sedang berjuang untuk demokrasi, reformasi, dan HAM.

Belumlah terlambat untuk menghentikan pembunuhan ini jika kita berdiri bersama dengan warga Tiongkok, baik praktisi Falun Gong, pengacara demokrasi, aktivis perserikatan perdagangan, jurnalis, Kristiani, Muslim, Buddhis, atau pelaku reformasi.

Kita tidak bisa membiarkan PKT menghancurkan harapan dan potensi bagi masa depan yang cemerlang, indah, dan damai bagi rakyat Tiongkok.

Terima kasih dan Tuhan memberkati kalian karena telah berada di sini. Tidaklah terlambat, jadi ayo bekerja bersama untuk hari itu, dan menyuarakan untuk kita semua dan orang-orang di dalam foto-foto ini yang telah dianiaya. Belumlah terlambat. Mari bekerja bersama-sama. Jia You (Ayo Semangat)!

English version click here