(Minghui.org) Kongres ke-14 Masyarakat Timur Tengah untuk Transplntasi Organ diselenggarakan selama empat hari dari 10 September di Hotel WOW Istambul, Turki. David Matas ahli hukum HAM dari Kanada yang terkenal, berpidato dalam kongres itu tentang Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang mengambil organ hidup dari para praktisi Falun Gong. Pidatonya menarik perhatian dan dicermati oleh para peserta, banyak diantaranya dengan marah mengecam kekejaman PKT itu.

David Matas berpidato di konferensi

Salah satu topik utama dalam kongres adalah etika dan sharing organ. Lebih dari seratus spesialis transplatasi organ dan cendekiawan dari Turki, Iran, Arab Saudi, Qatar, Jordan, Mesir, Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, Amerika Serikat dan Jerman menghadiri diskusi itu.

Pemaparan Pengambilan Organ Hidup oleh PKT

Di waktu siang pada hari pembukaan kongres, pidato Matas; “Turisme Transplantasi dari Timur Tengah,” menjelaskan kejadian tentang kejahatan pengambilan organ hidup oleh PKT. Termasuk juga iklan online dari Rumah Sakit No. 1 Tianjin secara terbuka mencari pasien transplantasi dengan garansi waktu tunggu yang singkat. Dia juga menyajikan bukti yang mengindikasikan bahwa terdapat pengambilan organ dari donor bukan relawan dalam skala yang besar, sebagian besar dari para praktisi Falun Gong di Tiongkok.

Falun Gong adalah suatu latihan yang berasal dari Tiongkok. Dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Hampir 100 juta orang melakukan latihan ini dalam waktu hanya beberapa tahun saja setelah Guru Li Hongzhi, penciptanya, memublisasikan ke publik pada tahun 1992. Matas menjelaskan, “Pada tahun 1999 jumlah praktisi Falun Gong, menurut survei pemerintah Tiongkok, lebih banyak daripada anggota Partai Komunis. Karena takut akan kehilangan supremasi ideologi dan iri terhadap kepopulerannya, PKT melarang Falun Gong.” Praktisi yang tak terbilang banyaknya ditahan, dan menjadi sasaran penyiksaan. Banyak diantaranya hilang dalam pengawasan polisi. “David Kilgour dan saya menyimpulkan yang hilang itu dibunuh untuk diambil organnya.”

Matas meneruskan, “Banyak praktisi Falun Gong melaporkan bahwa mereka secara rutin diperiksa darahnya dan diperiksa organnya sementara mereka dalam tahanan di Tiongkok, sedangkan hal itu tidak dilakukan kepada tahanan lain.” Matas menunjukkan pemeriksaan darah semacam ini bukannya demi kesehatan para praktisi Falun Gong, karena mereka berkali-kali mendapat siksaan lantaran kepercayaannya itu, tetapi pemeriksaan ini besar kemungkinan untuk transplantasi organ.

“Banyaknya operasi transplantasi dan pendeknya waktu tunggu untuk transplantasi di Tiongkok adalah bukti lain yang memberatkan,” begitu yang dinyatakan Matas. “Dimana pun di tempat lain di dunia ini, waktu tunggu adalah berbulan-bulan bahkan tahunan. Waktu tunggu yang singkat untuk donor transplantasi yang meninggal, itu artinya adalah seseorang telah dibunuh untuk transplantasi itu. Tidak ada penjelasan untuk jumlah transplantasi tetapi sumbernya adalah dari Falun Gong.”

Ketua Sidang Kongres Mengecam Transplatasi Organ yang Tidak Etis

Prof. Mehmet Haberal, Ketua sidang Kongres dan Rektor Universitas Baskent Turki, mengatakan kepada wartawan ketika ditanya tentang pandangannya pada pengambilan organ oleh PKT, “Transplatasi organ itu untuk menyelamatkan hidup. Dimana pun di dunia ini saya berkeberatan terhadap tindakan transplatasi organ yang tidak etis. Lagi pula, saya percaya bahwa para kolega saya di dalam konferensi ini sepaham dengan pandangan saya.”

Dengan bantuan dari penyelenggara konferensi ini, para praktisi Falun Gong mendistribusikan materi informasi tentang pengambilan organ hidup dari para praktisi Falun Gong kepada lebih dari seratus spesialis dan cendekiawan yang berpartisipasi dalam konferensi itu.

Chinese version click here
English version click here