Lu: Seorang Sukarelawan Berusia 78 tahun dari Vancouver dalam Misinya
(Minghui.org)
Tidak seperti kebanyakan orang yang merasa lebih nyaman di rumah
sendiri, Lu, wanita berusia 78 tahun suka keluar, terutama ke
tempat wisata seperti Gastown Steam Clock atau Canada Place. Ia
tetap keluar setiap hari meskipun kondisi cuaca tidak baik, dan ia
berada di luar sekitar empat atau lima jam setiap kali.
Tetapi, Lu tidak melakukan ini
untuk kegemarannya sendiri; sebaliknya, ia ke sana untuk bertemu
dengan turis Tiongkok yang sering ke tempat itu. Lu berharap mereka
memahami kebenaran mengenai penganiayaan Falun Gong di Tiongkok dan
mempunyai keberanian untuk meninggalkan Partai Komunis Tiongkok
(PKT) yang melakukan kejahatan terhadap orang Tionghoa.
Ia berkata, “Saya sendiri hampir tertipu oleh kebohongan PKT, dan saya tidak akan mengetahuinya apabila tidak ada usaha dari para sukarelawan yang penuh dedikasi ini. Sekarang saya ingin membalas budi dengan menjadi salah satu dari mereka, dan berbagi kebenaran dengan orang-orang yang mungkin memerlukannya.”
Ia berkata, “Saya sendiri hampir tertipu oleh kebohongan PKT, dan saya tidak akan mengetahuinya apabila tidak ada usaha dari para sukarelawan yang penuh dedikasi ini. Sekarang saya ingin membalas budi dengan menjadi salah satu dari mereka, dan berbagi kebenaran dengan orang-orang yang mungkin memerlukannya.”
Lu (kanan) memberitahukan fakta
kepada seorang turis Tiongkok
“Tuhan Mengutus Anda
untuk Memberitahukan Saya Semua Ini.”
Suatu tujuan wisata populer di pusat keramaian Vancouver adalah Canada Place. Bukan hanya tampilan yang menakjubkan dari kota modern, tetapi juga dikelilingi pemandangan alam yang indah.
Suatu tujuan wisata populer di pusat keramaian Vancouver adalah Canada Place. Bukan hanya tampilan yang menakjubkan dari kota modern, tetapi juga dikelilingi pemandangan alam yang indah.
Lu di Five White Sails
Sekali Lu bertemu dengan seorang
pria berusia 40 tahun di sana, yang datang dari Tiongkok untuk
peninjauan, karena ia akan memindahkan perusahaannya ke Kanada. Lu
memulai pembicaraan dengannya dan memperkenalkan Falun Gong
kepadanya, latihan spiritual yang telah begitu banyak memberikan
manfaat kepada Lu, dan menceritakan mengenai semua kejahatan dan
pelanggaran hak asasi manusia yang telah dilakukan oleh PKT
terhadap Falun Gong.
Ia kemudian mencoba meyakinkannya untuk mundur dari partai; karena organisasi jahat ini tidak bisa lolos dari peradilan selamanya, dan ia harus mundur demi kebaikannya sendiri, supaya terhindar dari malapetaka.
Sewaktu ia masih ragu, Lu berhenti sebentar, dan kemudian memberitahukannya bahwa ia pribadi percaya hal yang baik akan terjadi pada orang yang baik, dan apabila ia mengambil tindakan benar dan memutuskan hubungan dengan PKT secara keseluruhan, ia malah akan lebih makmur.
Lelaki tersebut kemudian mengatakan, “Saya tidak percaya ini. Rahmat adalah suatu alasan bagi orang lemah, bisnis saya bisa berhasil baik karena usaha saya sendiri.”
Melihat bagaimana lelaki ini menghargai kerja keras, Lu kemudian memberitahukannya semua kejadian di dalam sejarah, dimana PKT telah menipu hasil kerja dari orang-orang pekerja keras, dan kemudian mengaitkannya dengan pelanggaran hak asasi manusia beberapa tahun terakhir yang mengingkari hak paling dasar orang yang baik dan tekun.
Ia menceritakan pembunuhan masal di Lapangan Tiananmen pada tahun 1989, Penganiayaan Falun Gong, dan operasi brutal pengambilan paksa organ tubuh oleh PKT. Lelaki tersebut mendengar dengan serius, dan sekali-kali mengangguk. Tanpa sadar, Lu telah berbicara lebih dari 50 menit.
Pada akhir pembicaraan, lelaki tersebut akhirnya berkata, “Terima kasih banyak, Bu. Saya jauh lebih paham sekarang, mohon bantu saya mundur dari PKT!”
Lu dengan senang hati membantu, dan lelaki tersebut perlu segera pergi setelahnya. Tetapi sebelum ia pergi, ia berpaling dan berkata,
“Bu, Tuhan mengirimkan anda untuk memberitahukan semua ini. Saya baru tahu. Falun Dafa pasti baik. Ibu saya umurnya sekitar usia anda, tetapi ia sangat lemah dan susah bergerak, tidak bisa keluar rumah. Tetapi anda bisa keluar rumah dan sehat seperti saya! Ini pasti semacam keajaiban.”
Tetapi Lu menyampaikannya bahwa keajaiban ini bisa terjadi; apabila ia ingin memberitahukan ibunya untuk mengucapkan dengan sungguh-sungguh “Falun Dafa Baik, Sejati-Baik-Sabar Baik” sewaktu ibunya merasa lemah, hal yang luar biasa juga akan terjadi padanya.
Lelaki tersebut sangat gembira mendengar ini dan berjanji akan menyampaikan pesan ini kepada ibunya. Ia meninggalkan Lu dengan penuh rasa terima kasih dan memberikan salam sejahtera kepada Lu.
“Ini Kelima Kalinya!”
Tidak terlalu jauh dari Canada Place ada Gastown Steam Clock, tempat indah lainnya dari Vancouver, menampilkan kekuatan air yang beraneka ragam. Merupakan tempat kesukaan Lu karena ia selalu bisa bertemu dengan banyak turis Tiongkok di sana. Suatu hari ia bertemu dengan tiga pekerja teknik dari Beijing, dan ia memperkenalkan diri kepada mereka. Mereka cukup ramah sampai pada saat dibujuk untuk mundur dari PKT.
“Apakah kalian mengikuti kami terus? Kami bertemu dengan praktisi Falun Gong ke mana saja kami pergi!” Salah satu dari mereka mengatakan, “Ini kelima kalinya!”
“Apakah kalian sudah mundur dari Partai?” Tanya Lu.
Tiga lelaki itu berkata, belum.
Lu dengan sabar mulai menceritakan kepada ketiga lelaki itu mengenai korupsi PKT, dan semua uang yang telah mereka ambil dari orang-orang Tionghoa.
“Saya tahu sepertinya berlebihan kami memberitahukan hal yang sama, tetapi sebaliknya ini berarti juga banyak orang memperhatikan kalian dan kebahagiaan kalian,” kata Lu. “Jangan lewatkan kesempatan ini.”
Ketiga lelaki itu mendengarkan cerita Lu, dan menunjukkan sikap yang sangat setuju sewaktu Lu menjelaskan pejabat partai yang korup.
“Itu sudah berita lama bagi kami,” kata salah satu lelaki, “Sampai kapan pun, PKT tidak mungkin bisa bersih .”
Setelah pembicaraan ini, Lu mendengar mereka bertiga berbisik satu dengan yang lain.
“Ibu tua ini sungguh hebat, ia memberitahukan kita begitu banyak,” kata lelaki pertama, “Ayo kita mundur dari partai hari ini.”
Ketiga orang ini kemudian berpaling, dan dengan suara bulat meminta Lu mencatat nama mereka karena mereka tidak ingin punya hubungan apapun lagi dengan PKT.
“Anda Harus Hati-Hati”
Pada waktu yang lain, Lu bertemu dengan seorang ibu dengan anak perempuannya mengunjungi steam clock. Ibu ini datang ke Kanada untuk melihat anak perempuannya dan cucunya, dan hari itu anak perempuannya mengajak ibunya berjalan-jalan.
Lu berbicara dengan mereka mengenai penganiayaan PKT terhadap orang Tionghoa, dan bagaimana mereka telah membunuh lebih dari 80 juta orang Tionghoa. Sewaktu ibu ini mendengar fakta ini, ia menangis.
Lu berhenti sebentar.
“Bu, apakah saya telah berbicara sesuatu yang menyakitkan anda?” ia bertanya dengan hati-hati.
“Tidak,” jawab anak perempuannya. “Ibu saya menangis karena ia baru mengingat bagaimana kakek dan nenek saya telah dianiayai di waktu yang lalu. Mereka dicap sayap kanan dan dianiaya dengan brutal, karena ini, mental nenek saya menjadi tidak stabil dan tidak dapat menjaga ibu saya bertahun-tahun. Nenek saya baru meninggal dunia tahun lalu. Kakek saya masih hidup, kakek saya tidak tahan berbicara mengenai masa lalu; Ia akan mulai gemetar berat, dan kemudian bisa menangis keras.”
Kedua perempuan ini berterima kasih kepada Lu setelah mundur dari PKT, dan memberitahukan Lu harapan mereka adalah partai ini akan segera tumbang.
Sebelum mereka pergi, anak perempuannya berkata, “Anda harus hati-hati. Kami mendengar partai mempunyai banyak mata-mata di Vancouver yang mungkin akan membuat kesulitan bagi anda.”
Ibu dan anak perempuannya mengambil pulang banyak materi Falun Gong, termasuk juga beberapa buku Sembilan Komentar mengenai Partai Komunis.
Melanggar Kontrak
Suatu hari, di Taman Queen Elizabeth, Lu bertemu dengan sepasang suami istri yang berusia lanjut, datang untuk menghadiri wisuda anak perempuan mereka. Suaminya, seorang manajer bank, menjaga jarak dari Lu.
Pada awalnya, pasangan ini mencoba mengabaikan Lu dan hampir tidak ingin berbicara dengannya, tetapi tergerak dengan kata-katanya yang sabar, mereka segera berbicara seperti teman lama. Mereka bertanya banyak pertanyaan mengenai situasi di daratan Tiongkok di mana Lu sangat senang untuk menjawabnya.
Setelah mendengar Lu dan mengetahui kebenaran, akhirnya mereka mengaku kepada Lu bahwa sebelum mereka keluar dari negaranya, mereka diminta menandatangani sebuah surat pernyataan yang melarang mereka berbicara dengan praktisi Falun Gong dan para “pembangkang” lainnya.
Tetapi setelah mendengar cerita dari Lu, mereka berdua mundur dari PKT, dan meminta Lu menjaga keselamatan Lu sendiri.
Ketulusan yang Sempurna Dapat Berpengaruh bahkan terhadap Logam atau pun Batu
Tante Lu juga sering pergi ke Pecinan Vancouver, dan telah mengklarifikasi fakta di sana selama delapan tahun empat bulan. Ia mengingat kembali pada waktu baru mulai, situasinya sangat sulit, banyak orang Tionghoa mempunyai sikap bermusuhan terhadap praktisi Falun Gong.
Ada yang mencabut poster dan spanduk yang dipasang Lu, ada yang menyobek materi klarifikasi fakta, dan sebagian malah meludahi praktisi dan mencaci maki praktisi sebagai “pengkhianat.”
Tetapi praktisi Falun Gong tetap tenang dan tidak pernah membalas, situasi dengan perlahan membaik sampai gangguan demikian tidak terjadi lagi.
Awalnya, Partai Komunis Tiongkok menyebarkan rumor bahwa Praktisi Falun Gong dibayar oleh kelompok anti Tiongkok di Amerika dan Taiwan. Akibatnya, banyak turis di Pecinan menghina Lu dengan menanyakan berapa banyak uang yang Lu dapat setiap hari.
Suatu hari, seorang wanita menghampiri Lu dan memperkenalkan dirinya. Ia seorang pelukis yang datang ke Vancouver untuk mencari pekerjaan, tetapi tidak berhasil. Wanita ini dalam kondisi kesulitan uang, dan ia tidak bisa membayar uang sewa tempat tinggalnya untuk bulan depan.
Pelukis ini memberitahukan Lu bahwa ia berharap memperoleh pekerjaan di sini, karena ia mendengar praktisi Falun Gong bisa memperoleh ratusan dolar setiap hari dengan membagikan materi klarifikasi fakta.
“Itu hanya fitnahan PKT,” Lu menjelaskannya, “Praktisi Falun Gong berada di sini karena kebaikan hati mereka sendiri. Kami hanya berharap orang-orang yang tidak berdosa seperti anda tidak tertipu oleh kebohongan PKT. Tidak ada dari kami yang menerima uang untuk melakukan ini.”
Lu merasa kasihan pada wanita ini yang membutuhkan pekerjaan. Melalui suaminya, ia menemukan pekerjaan untuk wanita ini di perusahaan surat kabar tempat suaminya bekerja. Wanita ini sangat gembira sewaktu mendengar kabar baik ini.
Ia memberitahukan Lu, “Saya tidak akan percaya kebohongan PKT lagi. Saya belum membaca materi yang anda berikan kepada saya sebelumnya. Saya pasti akan membacanya sewaktu saya pulang hari ini.”
Ada seorang penjaga toko di Pecinan yang mempunyai pendapat buruk terhadap Falun Gong, dan menunjukkan sikap tidak menyenangkan sewaktu Lu dan praktisi lain datang. Tetapi, Lu selalu tersenyum dan menyalami wanita ini dengan hangat sewaktu mereka berkontak mata.
Suatu hari, wanita ini menyapa Lu.
“Jadi, anda memperoleh lebih dari seratus dolar setiap hari, kan? Berapa umur anda?” Ia bertanya.
Lu dan penjaga toko itu mulai mengobrol; mereka baru tahu usia mereka sama, yang kemudian menjadi lebih dekat. Penjaga toko itu memberitahukan Lu mengenai keluarganya, dan beberapa perselisihan yang terjadi di antara anggota keluarganya.
Akhirnya sewaktu ia mengetahui praktisi Falun Gong tidak menerima uang, ia menjadi sangat emosional.
“Anda bekerja sangat keras untuk orang lain, tanpa menerima apa pun?” Ia berseru dengan tidak percaya. “Kalian benar-benar sekelompok orang yang mengagumkan!”
Pada akhirnya ia mundur dari PKT dengan senang hati.
Ini hanya dua contoh, tetapi masih banyak cerita yang terjadi, baik yang dialami Lu maupun tidak. Orang Tionghoa menjadi semakin terbuka terhadap kenyataan PKT, dan hari ini turis Tiongkok mendekati Praktisi Falun Gong dengan sukarela untuk berbicara dan mundur dari
Memperoleh Fa
Tidak lumrah seorang wanita 78 tahun ingin bekerja begitu keras walaupun dihina dan dimaki, tanpa mendapat bayaran. Tetapi Lu mempunyai alasan untuk melakukan pekerjaan ini.
“Apabila seseorang tidak berbicara dengan saya dengan sabar, saya tidak akan mengetahui kebenaran mengenai Falun Gong, dan saya masih percaya kebohongan partai,” ia berkata. “Orang-orang yang salah paham mengenai kebenaran Falun Gong berada dalam bahaya terlibat dengan kejahatan PKT. Bagaimana saya bisa tidak menyelamatkan mereka?”
Lu lahir di keluarga sangat miskin di desa Tiongkok, dan kehidupan kelas bawah merupakan pengalaman tidak menyenangkan sewaktu Tiongkok berada di tengah-tengah pertentangan golongan. Keluarganya termasuk dalam lima kategori orang-orang yang tidak terpandang, di mana PKT selalu menertawakan dan mengkritik mereka.
Orang tuanya takut anak-anak mereka terlibat dalam masalah di luar, maka sangat ketat terhadap mereka. Di bawah bimbingan orang tuanya, Lu dengan perlahan mempunyai kebiasaan yang sangat hati-hati dan berusaha tidak membuat masalah dengan orang-orang.
Setelah meninggalkan desanya, Lu pindah ke Beijing karena pekerjaannya. Pada waktu itu, Falun Gong sangat populer di Beijing, dan setiap orang adalah praktisi. Tetangganya merekomendasikan Falun Gong kepadanya, tetapi ia tidak ingin berpartisipasi, tidak ingin terlibat dalam hal-hal di luar pekerjaan.
Setelah ia pensiun pada tahun 1992, Lu membantu usaha bisnis komputer anak lelakinya dan menangani pekerjaan administrasi.
Pada tahun 1998, ia mengunjungi anak perempuannya dan menantunya di Jepang, di mana sekali lagi ia dikenalkan Falun Gong.
“Waktu itu anak perempuan saya telah mulai berlatih Falun Gong,” kata Lu. “Ia memberitahukan saya banyak manfaatnya, dan juga memberikan saya sebuah buku Zhuan Falun, musik latihan sebelum kami pulang. Ia meminta saya membaca bukunya sewaktu kembali ke Tiongkok. Tetapi saya tidak membuka buku itu karena sangat sibuk dengan membantu usaha anak laki saya.”
Sewaktu PKT mulai menganiaya Falun Gong pada tahun 1999, mereka mulai menyebarkan fitnah, menggambarkan latihan yang damai sebagai suatu kekerasan yang mempromosikan pembakaran diri dan penyerangan terhadap orang lain. Setelah mendengar kebohongan ini, Lu semakin tegas tidak ingin belajar Falun Gong
Anak perempuan Lu akhirnya berimigrasi ke Kanada, dan ia mengunjungi anak perempuannya pada tahun 2001.
“Anak perempuan saya dan suaminya mendorong saya untuk berlatih Falun Gong, tetapi saya tidak tergoda, karena propaganda PKT masih ada di dalam pikiran saya,” kata Lu. “Tetapi suatu hari, salah satu teman praktisi anak perempuan saya berbicara dengan saya yang benar-benar membuat saya sadar. Ia membuat saya berpikir untuk saya sendiri, dan menanyakan apakah saya telah dicuci otaknya oleh PKT.”
“Ia menanyakan saya, ‘Apakah anda sudah membaca Zhuan Falun sebelumnya?’ Saya menjawab, tentu belum pernah,” kata Lu. “Ia kemudian lanjut, ‘Anda orang Tionghoa daratan percaya setiap yang dikatakan PKT, walaupun benar atau tidak benar. Sewaktu Mao Zedong berkata ‘Turunkan Liu Shaoqi’, bukankah semua orang Tionghoa meneriakkan hal yang sama?’”
“Ia kemudian lanjut, ‘Orang Taiwan tidak seperti itu. Kami berpikir apakah yang dibicarakan itu benar, jika tidak benar, kami tidak akan mengikutinya.’ Kemudian ia berbicara mengenai bagaimana ia memperoleh Fa dan pengalaman kultivasinya,” Lu mengingat kembali.
Lu merasakan pikirannya menjadi terbuka, dan ini pertama kali ia menyadari ia bisa ragu terhadap apa yang telah dibicarakan oleh PKT. Ia memutuskan untuk menilai sendiri apakah Falun Gong benar baik atau tidak, dan memutuskan untuk mulai dengan membaca Zhuan Falun.
Setelah membaca Zhuan Falun, Lu merasa seperti seorang yang sama sekali berbeda.
“Konsep pikiran saya telah berubah total,” ia berkata. “Saya berpikir, ‘Wow, Falun Gong hebat sekali!”
Ia mengingat bagian ini yang benar-benar menonjol baginya sewaktu membaca pertama kali:
Ia kemudian mencoba meyakinkannya untuk mundur dari partai; karena organisasi jahat ini tidak bisa lolos dari peradilan selamanya, dan ia harus mundur demi kebaikannya sendiri, supaya terhindar dari malapetaka.
Sewaktu ia masih ragu, Lu berhenti sebentar, dan kemudian memberitahukannya bahwa ia pribadi percaya hal yang baik akan terjadi pada orang yang baik, dan apabila ia mengambil tindakan benar dan memutuskan hubungan dengan PKT secara keseluruhan, ia malah akan lebih makmur.
Lelaki tersebut kemudian mengatakan, “Saya tidak percaya ini. Rahmat adalah suatu alasan bagi orang lemah, bisnis saya bisa berhasil baik karena usaha saya sendiri.”
Melihat bagaimana lelaki ini menghargai kerja keras, Lu kemudian memberitahukannya semua kejadian di dalam sejarah, dimana PKT telah menipu hasil kerja dari orang-orang pekerja keras, dan kemudian mengaitkannya dengan pelanggaran hak asasi manusia beberapa tahun terakhir yang mengingkari hak paling dasar orang yang baik dan tekun.
Ia menceritakan pembunuhan masal di Lapangan Tiananmen pada tahun 1989, Penganiayaan Falun Gong, dan operasi brutal pengambilan paksa organ tubuh oleh PKT. Lelaki tersebut mendengar dengan serius, dan sekali-kali mengangguk. Tanpa sadar, Lu telah berbicara lebih dari 50 menit.
Pada akhir pembicaraan, lelaki tersebut akhirnya berkata, “Terima kasih banyak, Bu. Saya jauh lebih paham sekarang, mohon bantu saya mundur dari PKT!”
Lu dengan senang hati membantu, dan lelaki tersebut perlu segera pergi setelahnya. Tetapi sebelum ia pergi, ia berpaling dan berkata,
“Bu, Tuhan mengirimkan anda untuk memberitahukan semua ini. Saya baru tahu. Falun Dafa pasti baik. Ibu saya umurnya sekitar usia anda, tetapi ia sangat lemah dan susah bergerak, tidak bisa keluar rumah. Tetapi anda bisa keluar rumah dan sehat seperti saya! Ini pasti semacam keajaiban.”
Tetapi Lu menyampaikannya bahwa keajaiban ini bisa terjadi; apabila ia ingin memberitahukan ibunya untuk mengucapkan dengan sungguh-sungguh “Falun Dafa Baik, Sejati-Baik-Sabar Baik” sewaktu ibunya merasa lemah, hal yang luar biasa juga akan terjadi padanya.
Lelaki tersebut sangat gembira mendengar ini dan berjanji akan menyampaikan pesan ini kepada ibunya. Ia meninggalkan Lu dengan penuh rasa terima kasih dan memberikan salam sejahtera kepada Lu.
“Ini Kelima Kalinya!”
Tidak terlalu jauh dari Canada Place ada Gastown Steam Clock, tempat indah lainnya dari Vancouver, menampilkan kekuatan air yang beraneka ragam. Merupakan tempat kesukaan Lu karena ia selalu bisa bertemu dengan banyak turis Tiongkok di sana. Suatu hari ia bertemu dengan tiga pekerja teknik dari Beijing, dan ia memperkenalkan diri kepada mereka. Mereka cukup ramah sampai pada saat dibujuk untuk mundur dari PKT.
“Apakah kalian mengikuti kami terus? Kami bertemu dengan praktisi Falun Gong ke mana saja kami pergi!” Salah satu dari mereka mengatakan, “Ini kelima kalinya!”
“Apakah kalian sudah mundur dari Partai?” Tanya Lu.
Tiga lelaki itu berkata, belum.
Lu dengan sabar mulai menceritakan kepada ketiga lelaki itu mengenai korupsi PKT, dan semua uang yang telah mereka ambil dari orang-orang Tionghoa.
“Saya tahu sepertinya berlebihan kami memberitahukan hal yang sama, tetapi sebaliknya ini berarti juga banyak orang memperhatikan kalian dan kebahagiaan kalian,” kata Lu. “Jangan lewatkan kesempatan ini.”
Ketiga lelaki itu mendengarkan cerita Lu, dan menunjukkan sikap yang sangat setuju sewaktu Lu menjelaskan pejabat partai yang korup.
“Itu sudah berita lama bagi kami,” kata salah satu lelaki, “Sampai kapan pun, PKT tidak mungkin bisa bersih .”
Setelah pembicaraan ini, Lu mendengar mereka bertiga berbisik satu dengan yang lain.
“Ibu tua ini sungguh hebat, ia memberitahukan kita begitu banyak,” kata lelaki pertama, “Ayo kita mundur dari partai hari ini.”
Ketiga orang ini kemudian berpaling, dan dengan suara bulat meminta Lu mencatat nama mereka karena mereka tidak ingin punya hubungan apapun lagi dengan PKT.
“Anda Harus Hati-Hati”
Pada waktu yang lain, Lu bertemu dengan seorang ibu dengan anak perempuannya mengunjungi steam clock. Ibu ini datang ke Kanada untuk melihat anak perempuannya dan cucunya, dan hari itu anak perempuannya mengajak ibunya berjalan-jalan.
Lu berbicara dengan mereka mengenai penganiayaan PKT terhadap orang Tionghoa, dan bagaimana mereka telah membunuh lebih dari 80 juta orang Tionghoa. Sewaktu ibu ini mendengar fakta ini, ia menangis.
Lu berhenti sebentar.
“Bu, apakah saya telah berbicara sesuatu yang menyakitkan anda?” ia bertanya dengan hati-hati.
“Tidak,” jawab anak perempuannya. “Ibu saya menangis karena ia baru mengingat bagaimana kakek dan nenek saya telah dianiayai di waktu yang lalu. Mereka dicap sayap kanan dan dianiaya dengan brutal, karena ini, mental nenek saya menjadi tidak stabil dan tidak dapat menjaga ibu saya bertahun-tahun. Nenek saya baru meninggal dunia tahun lalu. Kakek saya masih hidup, kakek saya tidak tahan berbicara mengenai masa lalu; Ia akan mulai gemetar berat, dan kemudian bisa menangis keras.”
Kedua perempuan ini berterima kasih kepada Lu setelah mundur dari PKT, dan memberitahukan Lu harapan mereka adalah partai ini akan segera tumbang.
Sebelum mereka pergi, anak perempuannya berkata, “Anda harus hati-hati. Kami mendengar partai mempunyai banyak mata-mata di Vancouver yang mungkin akan membuat kesulitan bagi anda.”
Ibu dan anak perempuannya mengambil pulang banyak materi Falun Gong, termasuk juga beberapa buku Sembilan Komentar mengenai Partai Komunis.
Melanggar Kontrak
Suatu hari, di Taman Queen Elizabeth, Lu bertemu dengan sepasang suami istri yang berusia lanjut, datang untuk menghadiri wisuda anak perempuan mereka. Suaminya, seorang manajer bank, menjaga jarak dari Lu.
Pada awalnya, pasangan ini mencoba mengabaikan Lu dan hampir tidak ingin berbicara dengannya, tetapi tergerak dengan kata-katanya yang sabar, mereka segera berbicara seperti teman lama. Mereka bertanya banyak pertanyaan mengenai situasi di daratan Tiongkok di mana Lu sangat senang untuk menjawabnya.
Setelah mendengar Lu dan mengetahui kebenaran, akhirnya mereka mengaku kepada Lu bahwa sebelum mereka keluar dari negaranya, mereka diminta menandatangani sebuah surat pernyataan yang melarang mereka berbicara dengan praktisi Falun Gong dan para “pembangkang” lainnya.
Tetapi setelah mendengar cerita dari Lu, mereka berdua mundur dari PKT, dan meminta Lu menjaga keselamatan Lu sendiri.
Ketulusan yang Sempurna Dapat Berpengaruh bahkan terhadap Logam atau pun Batu
Tante Lu juga sering pergi ke Pecinan Vancouver, dan telah mengklarifikasi fakta di sana selama delapan tahun empat bulan. Ia mengingat kembali pada waktu baru mulai, situasinya sangat sulit, banyak orang Tionghoa mempunyai sikap bermusuhan terhadap praktisi Falun Gong.
Ada yang mencabut poster dan spanduk yang dipasang Lu, ada yang menyobek materi klarifikasi fakta, dan sebagian malah meludahi praktisi dan mencaci maki praktisi sebagai “pengkhianat.”
Tetapi praktisi Falun Gong tetap tenang dan tidak pernah membalas, situasi dengan perlahan membaik sampai gangguan demikian tidak terjadi lagi.
Awalnya, Partai Komunis Tiongkok menyebarkan rumor bahwa Praktisi Falun Gong dibayar oleh kelompok anti Tiongkok di Amerika dan Taiwan. Akibatnya, banyak turis di Pecinan menghina Lu dengan menanyakan berapa banyak uang yang Lu dapat setiap hari.
Suatu hari, seorang wanita menghampiri Lu dan memperkenalkan dirinya. Ia seorang pelukis yang datang ke Vancouver untuk mencari pekerjaan, tetapi tidak berhasil. Wanita ini dalam kondisi kesulitan uang, dan ia tidak bisa membayar uang sewa tempat tinggalnya untuk bulan depan.
Pelukis ini memberitahukan Lu bahwa ia berharap memperoleh pekerjaan di sini, karena ia mendengar praktisi Falun Gong bisa memperoleh ratusan dolar setiap hari dengan membagikan materi klarifikasi fakta.
“Itu hanya fitnahan PKT,” Lu menjelaskannya, “Praktisi Falun Gong berada di sini karena kebaikan hati mereka sendiri. Kami hanya berharap orang-orang yang tidak berdosa seperti anda tidak tertipu oleh kebohongan PKT. Tidak ada dari kami yang menerima uang untuk melakukan ini.”
Lu merasa kasihan pada wanita ini yang membutuhkan pekerjaan. Melalui suaminya, ia menemukan pekerjaan untuk wanita ini di perusahaan surat kabar tempat suaminya bekerja. Wanita ini sangat gembira sewaktu mendengar kabar baik ini.
Ia memberitahukan Lu, “Saya tidak akan percaya kebohongan PKT lagi. Saya belum membaca materi yang anda berikan kepada saya sebelumnya. Saya pasti akan membacanya sewaktu saya pulang hari ini.”
Ada seorang penjaga toko di Pecinan yang mempunyai pendapat buruk terhadap Falun Gong, dan menunjukkan sikap tidak menyenangkan sewaktu Lu dan praktisi lain datang. Tetapi, Lu selalu tersenyum dan menyalami wanita ini dengan hangat sewaktu mereka berkontak mata.
Suatu hari, wanita ini menyapa Lu.
“Jadi, anda memperoleh lebih dari seratus dolar setiap hari, kan? Berapa umur anda?” Ia bertanya.
Lu dan penjaga toko itu mulai mengobrol; mereka baru tahu usia mereka sama, yang kemudian menjadi lebih dekat. Penjaga toko itu memberitahukan Lu mengenai keluarganya, dan beberapa perselisihan yang terjadi di antara anggota keluarganya.
Akhirnya sewaktu ia mengetahui praktisi Falun Gong tidak menerima uang, ia menjadi sangat emosional.
“Anda bekerja sangat keras untuk orang lain, tanpa menerima apa pun?” Ia berseru dengan tidak percaya. “Kalian benar-benar sekelompok orang yang mengagumkan!”
Pada akhirnya ia mundur dari PKT dengan senang hati.
Ini hanya dua contoh, tetapi masih banyak cerita yang terjadi, baik yang dialami Lu maupun tidak. Orang Tionghoa menjadi semakin terbuka terhadap kenyataan PKT, dan hari ini turis Tiongkok mendekati Praktisi Falun Gong dengan sukarela untuk berbicara dan mundur dari
Memperoleh Fa
Tidak lumrah seorang wanita 78 tahun ingin bekerja begitu keras walaupun dihina dan dimaki, tanpa mendapat bayaran. Tetapi Lu mempunyai alasan untuk melakukan pekerjaan ini.
“Apabila seseorang tidak berbicara dengan saya dengan sabar, saya tidak akan mengetahui kebenaran mengenai Falun Gong, dan saya masih percaya kebohongan partai,” ia berkata. “Orang-orang yang salah paham mengenai kebenaran Falun Gong berada dalam bahaya terlibat dengan kejahatan PKT. Bagaimana saya bisa tidak menyelamatkan mereka?”
Lu lahir di keluarga sangat miskin di desa Tiongkok, dan kehidupan kelas bawah merupakan pengalaman tidak menyenangkan sewaktu Tiongkok berada di tengah-tengah pertentangan golongan. Keluarganya termasuk dalam lima kategori orang-orang yang tidak terpandang, di mana PKT selalu menertawakan dan mengkritik mereka.
Orang tuanya takut anak-anak mereka terlibat dalam masalah di luar, maka sangat ketat terhadap mereka. Di bawah bimbingan orang tuanya, Lu dengan perlahan mempunyai kebiasaan yang sangat hati-hati dan berusaha tidak membuat masalah dengan orang-orang.
Setelah meninggalkan desanya, Lu pindah ke Beijing karena pekerjaannya. Pada waktu itu, Falun Gong sangat populer di Beijing, dan setiap orang adalah praktisi. Tetangganya merekomendasikan Falun Gong kepadanya, tetapi ia tidak ingin berpartisipasi, tidak ingin terlibat dalam hal-hal di luar pekerjaan.
Setelah ia pensiun pada tahun 1992, Lu membantu usaha bisnis komputer anak lelakinya dan menangani pekerjaan administrasi.
Pada tahun 1998, ia mengunjungi anak perempuannya dan menantunya di Jepang, di mana sekali lagi ia dikenalkan Falun Gong.
“Waktu itu anak perempuan saya telah mulai berlatih Falun Gong,” kata Lu. “Ia memberitahukan saya banyak manfaatnya, dan juga memberikan saya sebuah buku Zhuan Falun, musik latihan sebelum kami pulang. Ia meminta saya membaca bukunya sewaktu kembali ke Tiongkok. Tetapi saya tidak membuka buku itu karena sangat sibuk dengan membantu usaha anak laki saya.”
Sewaktu PKT mulai menganiaya Falun Gong pada tahun 1999, mereka mulai menyebarkan fitnah, menggambarkan latihan yang damai sebagai suatu kekerasan yang mempromosikan pembakaran diri dan penyerangan terhadap orang lain. Setelah mendengar kebohongan ini, Lu semakin tegas tidak ingin belajar Falun Gong
Anak perempuan Lu akhirnya berimigrasi ke Kanada, dan ia mengunjungi anak perempuannya pada tahun 2001.
“Anak perempuan saya dan suaminya mendorong saya untuk berlatih Falun Gong, tetapi saya tidak tergoda, karena propaganda PKT masih ada di dalam pikiran saya,” kata Lu. “Tetapi suatu hari, salah satu teman praktisi anak perempuan saya berbicara dengan saya yang benar-benar membuat saya sadar. Ia membuat saya berpikir untuk saya sendiri, dan menanyakan apakah saya telah dicuci otaknya oleh PKT.”
“Ia menanyakan saya, ‘Apakah anda sudah membaca Zhuan Falun sebelumnya?’ Saya menjawab, tentu belum pernah,” kata Lu. “Ia kemudian lanjut, ‘Anda orang Tionghoa daratan percaya setiap yang dikatakan PKT, walaupun benar atau tidak benar. Sewaktu Mao Zedong berkata ‘Turunkan Liu Shaoqi’, bukankah semua orang Tionghoa meneriakkan hal yang sama?’”
“Ia kemudian lanjut, ‘Orang Taiwan tidak seperti itu. Kami berpikir apakah yang dibicarakan itu benar, jika tidak benar, kami tidak akan mengikutinya.’ Kemudian ia berbicara mengenai bagaimana ia memperoleh Fa dan pengalaman kultivasinya,” Lu mengingat kembali.
Lu merasakan pikirannya menjadi terbuka, dan ini pertama kali ia menyadari ia bisa ragu terhadap apa yang telah dibicarakan oleh PKT. Ia memutuskan untuk menilai sendiri apakah Falun Gong benar baik atau tidak, dan memutuskan untuk mulai dengan membaca Zhuan Falun.
Setelah membaca Zhuan Falun, Lu merasa seperti seorang yang sama sekali berbeda.
“Konsep pikiran saya telah berubah total,” ia berkata. “Saya berpikir, ‘Wow, Falun Gong hebat sekali!”
Ia mengingat bagian ini yang benar-benar menonjol baginya sewaktu membaca pertama kali:
“Ada yang
berkata: “Saya akan mencari uang lebih banyak dan menata keluarga
hingga baik, dengan demikian saya tidak perlu merisaukan lagi,
kemudian saya baru berkultivasi.” Menurut saya anda berkhayal, anda
tidak akan dapat mencampuri kehidupan orang lain, tidak mampu
mengatur nasib orang lain, termasuk nasib istri dan anak-anak anda,
ayah-ibu dan kakak-adik anda, apakah hal itu tergantung keputusan
anda?” (Zhuan Falun)
Begitu membaca bagian ini, air
matanya mulai mengalir ke wajah.
“Semuanya persis seperti yang Guru katakan, saya membantu anak lelaki saya menjalankan usahanya bertahun-tahun, dan kami telah mendapat keuntungan. Tetapi mungkin ia tidak ditakdirkan untuk mendapat uang lebih banyak, karena akhirnya ia ditipu dan semua uangnya habis,” kata Lu.
Sejak itu, Lu memutuskan berkultivasi Falun Gong dan tidak pernah menyesal membuat keputusan ini.
Berbagi Kesenangan Berkultivasi
Lu merasakan perubahan besar setelah ia mulai berkultivasi dengan sepenuh hati. Ia menjadi lebih sehat dan lebih bahagia. Sebelumnya ia mengalami spondylitis (penyakit inflamasi tulang belakang) dan cardiac insufficiency (jantung gagal memompa darah yang cukup); ia sering merasa pusing dan perlu istirahat setelah berjalan sebentar.
Tetapi semua gejalanya hilang sekarang dan ia bisa berjalan dengan ringan. Ia juga merasa sangat sehat seperti yang terlihat. Walaupun usia Lu sudah mendekati 80 tahun, orang-orang sering beranggapan usianya sekitar enam puluhan.
Untuk basa-basi, ia biasanya memanggil orang muda atau setengah baya “anak muda” atau “nak” sewaktu ia mengklarifikasi fakta. Tetapi beberapa orang setengah baya tidak begitu suka.
“Apa yang anda katakan? Umur saya sudah lebih dari 40 tahun. Saya tidak muda! Berapa usia anda?” pernah kata seorang lelaki.
“Saya 78 tahun,” jawab Lu.
“Apa? Anda tidak mungkin melebihi 60 tahun!”
Seorang wanita malah menyerang Lu dengan alasan usianya.
“Anda berlatih Falun Gong, tetapi berbohong. Mungkin anda juga berbohong tentang usia anda.” kata wanita itu.
Lu tidak menjawab wanita itu. Ia dengan tenang mengeluarkan kartu bus yang ada tertulis tanggal lahirnya. Wanita itu terpesona, setelah itu ia mendengar setiap kata-kata Lu.
Lu juga suka aktif sebagai seorang anggota tim genderang pinggang Falun Dafa. Sembilan tahun lalu, ia mengikuti banyak pawai dan kegiatan lainnya. Sungguh sebuah latihan fisik yang melelahkan, dan Lu mengaku bahwa tanpa berkultivasi, genderang pinggang merupakan prestasi yang tidak mungkin baginya.
“Semuanya persis seperti yang Guru katakan, saya membantu anak lelaki saya menjalankan usahanya bertahun-tahun, dan kami telah mendapat keuntungan. Tetapi mungkin ia tidak ditakdirkan untuk mendapat uang lebih banyak, karena akhirnya ia ditipu dan semua uangnya habis,” kata Lu.
Sejak itu, Lu memutuskan berkultivasi Falun Gong dan tidak pernah menyesal membuat keputusan ini.
Berbagi Kesenangan Berkultivasi
Lu merasakan perubahan besar setelah ia mulai berkultivasi dengan sepenuh hati. Ia menjadi lebih sehat dan lebih bahagia. Sebelumnya ia mengalami spondylitis (penyakit inflamasi tulang belakang) dan cardiac insufficiency (jantung gagal memompa darah yang cukup); ia sering merasa pusing dan perlu istirahat setelah berjalan sebentar.
Tetapi semua gejalanya hilang sekarang dan ia bisa berjalan dengan ringan. Ia juga merasa sangat sehat seperti yang terlihat. Walaupun usia Lu sudah mendekati 80 tahun, orang-orang sering beranggapan usianya sekitar enam puluhan.
Untuk basa-basi, ia biasanya memanggil orang muda atau setengah baya “anak muda” atau “nak” sewaktu ia mengklarifikasi fakta. Tetapi beberapa orang setengah baya tidak begitu suka.
“Apa yang anda katakan? Umur saya sudah lebih dari 40 tahun. Saya tidak muda! Berapa usia anda?” pernah kata seorang lelaki.
“Saya 78 tahun,” jawab Lu.
“Apa? Anda tidak mungkin melebihi 60 tahun!”
Seorang wanita malah menyerang Lu dengan alasan usianya.
“Anda berlatih Falun Gong, tetapi berbohong. Mungkin anda juga berbohong tentang usia anda.” kata wanita itu.
Lu tidak menjawab wanita itu. Ia dengan tenang mengeluarkan kartu bus yang ada tertulis tanggal lahirnya. Wanita itu terpesona, setelah itu ia mendengar setiap kata-kata Lu.
Lu juga suka aktif sebagai seorang anggota tim genderang pinggang Falun Dafa. Sembilan tahun lalu, ia mengikuti banyak pawai dan kegiatan lainnya. Sungguh sebuah latihan fisik yang melelahkan, dan Lu mengaku bahwa tanpa berkultivasi, genderang pinggang merupakan prestasi yang tidak mungkin baginya.
Pertunjukan Lu dalam tim genderang
pinggang
Lu mengatakan kultivasi juga
telah membantunya menjadi orang yang lebih baik.
“Saya memandang hambar pada kepentingan pribadi setelah berkultivasi. Melalui bantuan anak-anak, suami saya dan saya berimigrasi ke sini, saya berusaha mengurangi beban mereka dan menjadi mandiri,” ia berkata.
Beberapa tahun lalu, Lu malah bekerja pada sebuah perusahaan percetakan. Ia seorang karyawan yang rajin dan bersedia melakukan apa saja dalam pekerjaannya, dari pekerjaan berat sampai pekerjaan yang memerlukan kelincahan.
Sewaktu ia menghadapi kesulitan, Lu berusaha sebaik mungkin untuk berdamai dengan orang lain. Kultivasi telah memberinya hati yang besar, sehingga ia tidak mudah marah dan selalu berusaha menyelesaikan masalah dengan cara yang damai.
Sampai hari ini, Lu masih sangat berterima kasih kepada Praktisi Taiwan yang memberitahukannya kebenaran, karena tanpa praktisi ini, Lu mungkin belum mulai berkultivasi, dan akan kehilangan kesempatan emas ini.
Misinya sekarang adalah menjangkau orang-orang Tionghoa yang masih ditipu oleh kebohongan PKT. Untuk memberitahukan mereka kebenaran, agar mereka bisa berpikir dengan mandiri, dan untuk membebaskan mereka dari kejahatan PKT sewaktu hukuman yang tidak bisa terhindarkan itu datang.
“Saya memandang hambar pada kepentingan pribadi setelah berkultivasi. Melalui bantuan anak-anak, suami saya dan saya berimigrasi ke sini, saya berusaha mengurangi beban mereka dan menjadi mandiri,” ia berkata.
Beberapa tahun lalu, Lu malah bekerja pada sebuah perusahaan percetakan. Ia seorang karyawan yang rajin dan bersedia melakukan apa saja dalam pekerjaannya, dari pekerjaan berat sampai pekerjaan yang memerlukan kelincahan.
Sewaktu ia menghadapi kesulitan, Lu berusaha sebaik mungkin untuk berdamai dengan orang lain. Kultivasi telah memberinya hati yang besar, sehingga ia tidak mudah marah dan selalu berusaha menyelesaikan masalah dengan cara yang damai.
Sampai hari ini, Lu masih sangat berterima kasih kepada Praktisi Taiwan yang memberitahukannya kebenaran, karena tanpa praktisi ini, Lu mungkin belum mulai berkultivasi, dan akan kehilangan kesempatan emas ini.
Misinya sekarang adalah menjangkau orang-orang Tionghoa yang masih ditipu oleh kebohongan PKT. Untuk memberitahukan mereka kebenaran, agar mereka bisa berpikir dengan mandiri, dan untuk membebaskan mereka dari kejahatan PKT sewaktu hukuman yang tidak bisa terhindarkan itu datang.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten yang dipublikasikan Minghui.org dilindungi oleh Hak Cipta. Publikasi ulang yang tidak bersifat komersil harus mencantumkan (Sumber: Minghui.org dan link artikel asli di website kami). Penggunaan yang bersifat komersil, silakan hubungi kontak@id.minghui.org untuk persetujuan.