Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Fahui Tiongkok | Meskipun Banyak Penderitaan di Jalur Kultivasi, Saya Bersumpah Untuk Berkultivasi dengan Sepenuh Hati

2 Jan. 2015 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok


(Minghui.org)

Salam kepada Guru terhormat! Salam rekan-rekan praktisi!

Atas penyelamatan susah payah dan perlindungan belas kasih Guru, saya berhasil melewati penderitaan selama 12 tahun dipenjara secara ilegal. Meskipun saya tidak berkesempatan untuk menghadiri salah satu ceramah Guru, keyakinan saya tidak pernah goyah.

Pin Falun Dafa Mengarahkan Saya Untuk Mulai Berkultivasi

Pada Juli 1996, saya memperhatikan sebuah lambang pada pin yang dikenakan oleh seorang pria di salon kecantikan. Hal itu membuat saya tertarik. Jadi saya bertanya dan mengetahui bahwa itu adalah pin “Falun,” simbol dari Falun Gong. Ia bertanya apakah saya tertarik untuk berkultivasi Falun Gong, namun saya menjawab ingin mencari qigong aliran Buddha. Pria itu berkata qigong memang adalah milik aliran Buddha.

Pria ini dan istrinya adalah praktisi Falun Gong dan mereka membelikan buku Zhuan Falun untuk saya. Ketika selesai membacanya, saya tahu bahwa inilah apa yang saya cari dalam sepanjang hidupku. Kemudian saya menghadiri kelas sembilan hari ceramah Guru.

Saya mulai berkultivasi dan berusaha menjadi orang baik dengan kembali ke pikiran dan tingkah laku yang lurus. Saat itu, guna mendukung diri sendiri, saya harus bekerja di klab malam. Meskipun saya tidak merokok atau minum, ternyata sungguh sulit menjadi orang baik di lingkungan seperti itu. Ketika membaca artikel Guru “Larangan bagi Orang yang Berkultivasi,” saya tertegun pada kalimat: ”Terikat pada uang, sebenarnya adalah mengejar kekayaan dengan pura-pura berkultivasi, merusak agama, merusak Fa, menyia-nyiakan masa hidupnya dan bukanlah berkultivasi Buddha.” (“Larangan Bagi Orang yang Berkultivasi,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju).

Saya tahu pekerjaan saya adalah produk dari kemerosotan moral masyarakat manusia dan saya memutuskan untuk keluar. Jadi saya menemukan pekerjaan normal dan segera menyadari
Dafa sedang memurnikan hati dan jiwaku. Saya tidak lagi terseret di dalam arus manusia biasa.

Begitu mulai berkultivasi, saya berkomitmen untuk ikut kelompok belajar Fa setempat dan melakukan latihan di taman setiap pagi. Segera, sekelompok kecil belajar Fa didirikan di rumah saya. Suami saya juga seorang praktisi. Selama masa penyebaran Fa, banyak tetangga juga ikut berlatih Dafa.

Tidak peduli cuaca panas atau dingin, cerah atau turun hujan, kami (saya dan suami saya) selalu membawa musik latihan dan spanduk Falun Dafa ke tempat latihan setiap pagi. Jika ada praktisi baru, kami akan mengajarkan mereka melakukan latihan. Orangtua saya, mertua, dan kerabat saya semua ikut berkultivasi Dafa.

Pergi ke Beijing Untuk Memohon Bagi Dafa di Bawah Teror Merajalela

Pagi hari, 20 Juli 1999, banyak pembina relawan Dafa ditangkap pada malam sebelumnya. Jadi kami pergi memohon kepada pemerintahan provinsi.

Sejumlah besar polisi dan tim SWAT berkumpul di lapangan, menangkap dan memukul praktisi. Kami ditangkap dan dikirim ke sebuah sekolah, di mana informasi pribadi kami dicatat secara rinci.

Kemudian pada 22 Juli, ketika saya melihat Partai Komunis Tiongkok (PKT) menyiarkan fitnahan terhadap Guru dan Dafa, saya memutuskan untuk pergi ke Beijing untuk mengklarifikasi fakta. Saat itu, semua jalan menuju ke Beijing diblokir dan orang-orang yang berhasil tiba akan digeledah di semua pos pemeriksaan.

Di lobi bandara, saya melihat ada beberapa praktisi telah ditahan, namun saya berhasil naik ke dalam pesawat. Itu adalah pertama kali saya naik pesawat, tetapi saya tidak dapat menikmati pemandangan malam hari dari ketinggian.

Suhu tertinggi di Beijing pada Juli mencapai 40º C. Pengikut Dafa terlihat di mana-mana di Lapangan Tiananmen dan terowongan sekitarnya. Saya pergi ke Beijing dan tinggal di kamar mandi di bawah tanah. Saya menggunaka setiap kesempatan untuk berbagi pengalaman dengan rekan-rekan praktisi dan belajar dari mereka. Beberapa praktisi berkata, ”Jika reputasi Dafa tidak bisa dipulihkan, saya tidak akan pulang ke rumah.”

Polisi, petugas berpakaian preman, intel, tim SWAT dan mobil polisi menyebar di seluruh lapangan, terowongan dan jalan-jalan di Beijing. Suasana amat menakutkan. Kami berkeliling sekitar Lapangan Tiananmen setiap hari dan tidak tahu harus bagaimana.

Tiga hari setelah kembali ke rumah, para kolega di toko kami semuanya memahami sumpah saya untuk menjunjung keyakinan saya. Bahkan pemilik toko secara sukarela menggantikan jam kerja saya selama tiga hari dan membantu saya untuk buku-buku Dafa.

Mengetahui Kewajiban Pengikut Dafa Untuk Melindungi Fa

Saya bertemu dengan seorang rekan praktisi yang menceritakan beberapa pengalaman kultivasi dari konferensi Falun Dafa di Guangzhou. Saya sungguh terkejut oleh salah satu artikel, yang menjelaskan bahwa jika praktisi tidak bisa keluar untuk membuktikan kebenaran Dafa, mereka tidak pantas disebut pengikut Dafa.

Saya hidup di periode di mana Dafa awalnya difitnah dan diserang oleh media PKT. Sebagai pengikut Dafa, saya tidak seharusnya hanya tinggal di rumah dan berlatih: adalah pilihan satu-satunya bagi pengikut Dafa untuk keluar ke masyarakat umum untuk membuktikan kebenaran Fa.

Jadi saya memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan, tetapi pemilik toko dan manajer berulang kali meminta saya untuk tetap tinggal. Mereka berkata bahwa akan menimbulkan banyak kesulitan bagi saya keluar sendirian untuk mengklarifikasi fakta. Jadi mereka bermaksud menyediakan waktu untuk pergi bersama saya. Saya berkata, ”Keyakinan dapat memindahkan gunung.”

Pada Febuari 2000, suami dan saya pergi ke Beijing lagi untuk membuktikan kebenaran Fa. Kami ditangkap saat berlatih di Jembatan Jinshui di depan Lapangan Tiananmen. Saya dibebaskan setelah sepuluh hari lebih, sementara suami saya dikirim ke kamp kerja paksa. Pada bulan Mei, saya kembali ke Beijing bersama dengan seorang rekan praktisi untuk membentangkan spanduk Dafa di Jembatan Jinshui yang tertulis “Falun Dafa adalah Hukum Alam Semesta.” Sekali lagi kami ditangkap.

Saya secara ilegal ditahan di sebuah pusat rehabilitasi obat-obatan setempat dan kami semua melakukan protes penganiayaan ini dengan aksi mogok makan. Saya melafalkan Fa Guru: ”Hidup dengan tidak ada yang dicari. Meninggal pun tidak menyesali yang ditinggalkan. Padamkan semua pikiran yang berlebihan Tidak sulit berkultivasi Buddha.” (“Tidak Tersisa,” Hong Yin)

Saya merasa seperti melebur di dalam Fa, tidak ada pikiran tentang hidup atau mati. Diperkuat oleh perlindungan belas kasih Guru, saya mendapatkan kebebasan 12 hari kemudian.

Kemudian pada Oktober, saya pergi ke Beijing untuk ketiga kalinya. Kali ini, makin banyak praktisi datang bersama. Saya kemudian ditangkap di rumah seorang rekan praktisi dan kembali dibebaskan karena keyakinan gigihku.

Selama dalam proses membuktikan kebenaran Fa di Beijing, suami dan saya ditangkap beberapa kali. Kami berpisah selama 14 tahun. Saat ini, suami saya masih dipenjara.

Membuktikan Kebenaran Fa di Pusat Tahanan dan Penjara

Karena gangguan dari pikiran manusia saya, tempat produksi materi klarifikasi fakta yang saya jalankan pada 2001 diserbu oleh polisi. Saya dibawa ke pusat tahanan dan diinterogasi. Tetapi satu pikiran jernih saat itu adalah “Saya adalah partikel Dafa dengan kekuatan tanpa batas!” Saya berhasil merahasiakan identitas rekan-rekan praktisi. Petugas yang tadinya ingin menggunakan penyiksaan dalam interogasi, namun saya berhasil melawannya dengan pikiran lurus.

Di pusat tahanan, saya menolak untuk membacakan peraturan penjara dan mengenakan seragam tahanan. Saya belajar Fa, melakukan latihan dan memancarkan pikiran lurus bersama praktisi lain. Saya menggunakan tutup odol sebagai pen untuk menuliskan ceramah Guru di kantung susu kacang dan mengedarkannya di sel-sel penjara.

Banyak orang menjadi tahu bahwa Dafa adalah baik. Saya tidak bisa menyanyi. Akan tetapi, saya meminta seorang gadis bernama Yuanyuan untuk mempelajari lagu “Terselamatkan” dari pengikut Dafa di sel lain. Setelah menghafalnya, ia mengajarkan semua tahanan di blok sel kami. Lagu merdu itu memurnikan pikiran semua orang, seperti dewa memanggil anak-anak tersesat agar pulang ke rumah. Beberapa tahanan terharu sambil meneteskan air mata.

Sebagai pengikut Dafa, kita seharusnya tidak memberikan informasi apa pun atau bekerja sama dengan para pelaku kejahatan. Tetapi saya berpikir, dengan pikiran manusia, bahwa jika saya bertanggung jawab penuh, praktisi lain yang ditahan akan mendapatkan keringanan hukuman. Nyatanya, saya jatuh ke dalam jebakan kekuatan lama. Akibatnya, saya divonis 12 tahun penjara.

Karena saya tidak bisa menahan siksaan kejam di penjara, saya berkompromi dan melepaskan keyakinan pada Dafa. Tetapi saya sadar kembali beberapa jam kemudian dan memutuskan untuk melepaskan takut mati. Tiga hari kemudian, saya menyerahkan “pernyataan khidmat” saya kepada polisi bahwa semua perkataan saya di bawah siksaan adalah tidak berlaku.

Pada saat itu, saya sungguh menyadari bahwa alas an apa pun berkompromi atau melepaskan kultivasi, sisi mengerti saya tahu itu adalah sangat salah. Ketika menderita siksaan, saya merasa lebih baik mati dari pada hidup. Hidup tanpa martabat sungguh memalukan bagi saya.

Ketika saya menyampaikan pernyataan khidmat, saya tahu Guru terhormat sekali lagi mengangkat saya dari neraka dan memberikan permulaan baru. Beliau memberkati saya dengan mentalitas kultivasi yang lurus di mana seharusnya dimiliki pengikut Dafa. Ini menginsiprasi saya untuk melewati penindasan selama 12 tahun dipenjara.

Selama 12 tahun itu, lengan saya disiksa hingga hampir lumpuh, tetapi pulih kembali secara ajaib. Saya juga menderita siksaan karma penyakit selama 7 tahun. Awalnya, saya hanya pasif menahannya, karena tidak jelas terhadap prinsip-prinsip Fa. Tetapi saya tidak pernah ragu pada  Guru dan Dafa.

Saat berada di ujung keruntuhan mental, saya segera menjadi sadar. Saya telah merasakan semua kesedihan dalam kehidupan. Di dalam hari-hari yang paling sulit dan gelap, saya mengalami penyiksaan mental dan fisik. Selama perjuanganku melawan kejahatan, saya gagal melangkah maju dan dengan jelas menyadari bahwa kekuatan lama menggunakan segala cara untuk menghancurkan ketabahanku dan merusak saya sepenuhnya. Adalah berkat belas kasih dan penguatan berkali-kali dari Guru, yang membantu saya tetap bertahan.

Saya selalu menulis surat kepada petugas yang bertanggung jawab di pusat cuci otak untuk klarifikasi fakta, memberitahu dia bahwa PKT adalah roh jahat dan berbentuk naga merah jahat di dimensi lain. Ketika ia bertugas, saya selalu mencari kesempatan untuk berbicara dengannya dan berusaha menyarankan dia keluar dari PKT. (Saat itu, saya telah membaca ceramah Guru “Mengajar Fa di Konferensi Fa Internasional AS Barat” dan “Mengajar Fa di Chicago” tetapi tidak tahu isi Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis).

Petugas ini pensiun pada tahun 2006. Suatu hari, ketika ia datang untuk mengambil barang-barangnya, saya membicarakan tentang “tiga pemunduran.” Ia berkata, ”Kamu tahu apa, berapa banyak yang melakukan tiga pemunduran di penjara ini?” Saya berkata ada beberapa orang melakukannya namun menggunakan nama samaran. Ia berkata, ”Saya menyimpan semua surat yang kamu tulis. Kadangkala saya mengeluarkan untuk membacanya.” Saya memberitahunya, ”Kamu harus mundur dari PKT dan organisasi terkaitnya, meskipun kamu harus menggunakan nama samaran.”

Saya dipindahkan ke divisi lain pada 2006. Seorang rekan praktisi di kelompok saya dipaksa duduk di bangku kecil karena menolak melakukan kerja paksa. Ia dipukuli karena berteriak “Falun Dafa baik.” Saya berteriak, ”Hentikan memukuli praktisi Falun Gong!” Seorang praktisi lain mengikuti saya. Semua praktisi berhenti bekerja juga dan berteriak, ”Hentikan memukuli dia!”

Kemudian, seorang tahanan memberitahu saya bahwa pemandangan itu sangat “spektakuler” dan semua praktisi Falun Gong bersatu! Akan tetapi, sejumlah praktisi sedang menghadapi penyiksaan. Salah seorang, sebut saja praktisi A, dimasukkan ke dalam kurungan isolasi. Saya memprotesnya dengan aksi mogok makan dan berhenti melakukan kerja.

Seorang praktisi yang meminta penjaga untuk berhenti memukuli mereka juga pergi ke kantor petugas dan meminta mereka membebaskan praktisi A dari kurungan isolasi. Semua praktisi bersatu dan menolak bekerja. Saya kemudian menyadari bahwa saat bagi saya untuk mogok kerja paksa.

Kemudian, seorang praktisi memberi isyarat bahwa saya seharusnya tidak mengenakan lencana tahanan. Saya ragu-ragu karena pikiran manusia: Saya tidak akan diperkenankan untuk membeli barang apa pun di toko penjara jika tidak punya lencana itu. Betapa kuat mentalitas ego saya! Tetapi setelah dua hari, saya menyadari keterikatanku dan berkata pada diri sendiri, ”Mengapa kamu tidak melepaskan kepentingan sepele itu?” Saya segera merobek lencana itu dan tidak ada yang memperhatikannya.

Bekerja Sama dengan Rekan Praktisi untuk Menyelamatkan Tahanan

Saya akan segera dibebaskan, jadi saya ingin menyarankan semua orang yang berjodoh untuk melakukan “tiga pemunduran.” Tetapi, penjaga tidak memperkenankan tahanan berbicara dengan saya. Guru tahu pikiranku dan selalu menciptakan kesempatan untuk saya berbicara dengan mereka. Bilamana saya berusaha menyarankan seseorang melakukan “tiga pemunduran,” saya selalu mendapat kesempatan bagus untuk berbicara dengan mereka.

Contohnya, ketika mereka berbaris untuk makan, tahanan lain akan berada di sampingku atau  ia mungkin meminta bantuan dari saya, dan lain-lain. Saya bisa menyarankan mereka untuk melakukan pemunduran dengan beberapa kata dan memberitahu mereka untuk mengingat “Falun Dafa adalah Fa lurus.” Ini adalah penyelamatan belas kasih dan susah payah Guru. Terima kasih Guru!

Karena saya tidak punya pena atau kertas (disita oleh penjaga), saya mulai menghafal nama tahanan dan nomor telepon untuk menghubungi mereka setelah pembebasanku.

Bergabung dalam Momentum Menyarankan Orang-orang Mundur dari PKT dan Organisasi Terkaitnya

Saya kembali ke rumah ibu mertuaku setelah dibebaskan. Tiga hari kemudian, kepala polisi datang bersama dengan seorang wanita dan petugas lainnya guna membujuk saya agar tidak melakukan klarifikasi fakta di luar.

Wanita itu berkata, ”Kamu telah mengalami begitu banyak penderitaan. Apakah kamu masih ingin menderita lagi?” Saya jawab, ”Apakah kalian mengancam saya?” Kepala polisi itu bergegas menjelaskan, ”Tidak..tidak...” Setelah sesaat mereka pergi.

Beberapa hari kemudian, ia kembali bersama petugas polisi setempat. Saya klarifikasi fakta kepada mereka dan berkata, ”Sekarang, berapa banyak pengacara mengajukan permohonan tidak bersalah bagi praktisi Falun Gong karena adalah sah untuk berkultivasi Falun Gong. Dafa telah tersebar di lebih dari 100 negara. Coba pikirkan: jika Dafa tidak baik, mengapa negara-negara lain mengijinkan orang-orangnya berlatih?”

Saya juga membahas masalah kebohongan dari “Bakar Diri di Lapangan Tiananmen” juga batu berusia 200 juta tahun bertuliskan ‘PKT Runtuh’ di Kabupaten Pingtang, Propinsi Guizhou.” Ia mendengarkan dengan saksama.

Pada kunjungan ketiga, ia dihentikan oleh dua petugas. Saya memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan semua faktor dan makhluk jahat yang menghalangi mereka diselamatkan. Kemudian saya secara sistematik mengklarifikasi fakta kepada mereka, seperti keagungan Dafa, aksi protes damai 25 April, alasan mengapa Jiang Zemin takut terhadap Falun Gong, sifat jahat PKT, dan lain-lain. Polisi itu berkata, ”Kamu mengajarkan pelajaran kepada kami hari ini.”

Saya tahu mereka sudah mengerti apa yang saya sampaikan kepada mereka. Maka itu, saya berkata akan memberi nama samara bagi mereka untuk mundur dari PKT. Mereka berdiri dan pergi. Saya pikir itu mungkin karena ada tiga orang, jadi tidak enak bagi mereka untuk berkata secara terang-terangan, ”Saya mundur dari PKT.” Kepala polisi tidak pernah kembali lagi. Saya mengatakan pada ibu mertua saya bahwa saya berharap mendapat kesempatan lain untuk membantu dia  melakukan “tiga pemunduran.”

Saya menenangkan diri untuk belajar Fa Guru dan mencari ke dalam untuk mencari tahu mengapa saya dianiaya. Saya juga meningkatkan upayaku untuk menyelamatkan makhluk hidup. Saya menyiapkan dua telepon dengan rekaman suara. Selain memutar rekaman secara otomatis, saya juga menelepon langsung. Saya merasa itu sungguh-sungguh menempa Xinxing (watak, kualitas moral) saya ketika mengklarifikasi fakta melalui telepon. Saya menemui berbagai macam orang yang mengutuk, mencari gara-gara, meminta uang, ingin mencari pacar, dan lain-lain.

Selain memancarkan pikiran lurus, saya mencari ke dalam dan tidak sakit hati. Awalnya, sangat sulit bagi saya untuk merasa percaya diri. Setelah menelepon berkali-kali, kondisi pikiran saya menjadi stabil. Kadang-kadang, saya hanya punya satu pikiran: saya pasti menyelamatkan dia. Jika ada orang yang menutup telepon dua kali, saya menelepon lagi. Kadang-kadang, mereka benar-benar terselamatkan dengan cara ini. Saya merasa kegigihanku terbayarkan. Kadang kala, seluruh keluarga mundur, satu per satu. Dan kadang-kadang, mereka setuju mundur hanya dengan beberapa patah kata.

Kadang saya secara langsung menyarankan orang-orang mundur dari PKT atau membagikan DVD Shen Yu. Kemanapun pergi, saya selalu membawa DVD Shen Yun, DVD Sembilan Komentar, amulet dan piranti lunak anti sensor. Saya akan membagikan ini ketika berbelanja, menunggu bis, berjalan di mal, pergi ke taman, dan lain-lain.

Bahkan ketika saya pergi ke Beijing untuk mengunjungi adik saya, saya tidak merasa takut dan tetap menyarankan orang-orang mundur dari PKT dan organisasi terkaitnya. Saya membantu tiga pelajar mundur. Ketika pergi keluar untuk memperbaiki sepatu, saya juga mengklarifikasi fakta kepada tukang sepatu wanita. Ia setuju mundur setelah percakapan singkat.

Saya tidak memilih-milih orang berdasarkan penampilan mereka. Kadang-kadang orang yang terlihat acak-acakan atau tidak ramah sepertinya tidak mungkin diselamatkan, tapi mereka biasanya langsung setuju. Mereka juga berterima kasih ketika menerima DVD Shen Yun, amulet dan piranti lunak. Belas kasih seorang praktisi sungguh kuat! Orang-orang bisa merasakan kebaikan dan ketulusan kita.

Tahun lalu, saya tidak melewatkan seorangpun yang berjodoh. Saya membantu 18 orang mundur dari PKT sebelum meninggalkan pusat perbelanjaan tempat saya bekerja selama hanya dua bulan. Seluruh keluarga dari beberapa karyawan setuju untuk mundur.

Sudah lebih dari setahun sejak pembebasanku dari pemenjaraan selama 12 tahun. Tetapi saya sungguh merasa bahwa waktu kita begitu berharga. Saya perlu menghargai setiap hari, menjaga hati sebagai kultivator sejati Dafa dan membantu menyelamatkan lebih banyak orang. Senyum Guru adalah harapanku! Sekali lagi saya menyatakan hormat kepada Guru!

Mohon tunjukkan jika ada yang tidak tepat.

Chinese version click here
English version click here