Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Komisaris Kabupaten Berbudi Luhur Berpikir tentang Penderitaan Orang Lain

17 Okt. 2015 |   Oleh Yuan Shu


(Minghui.org) Dong Wenbing adalah seorang pejabat jaman Dinasti Yuan (1217-1368 M) yang peduli akan nasib orang-orang di wilayah kekuasaan dan di kabupaten tetangga.

Pada tahun ketujuh dari era Taizong (1235), Dong menjabat sebagai komisaris Kabupaten Gaocheng, yang merupakan Provinsi Hebei hari ini. Kekeringan, wabah belalang, beban pajak yang tinggi membuat banyak kesulitan untuk orang di daerah itu. Dong menyumbangkan hampir setengah juta pon gandum miliknya sendiri ke kabupaten.

Komisaris kabupaten sebelumnya meminjam dari keluarga kaya untuk membayar biaya militer. Pinjaman mereka dengan tingkat bunga tahunan sebesar 100%. Pemerintah daerah berencana untuk membayar kembali dengan mengumpulkan sutra alam dan tanaman dari warga setempat.

Setelah menjabat sebagai komisaris kabupaten, Dong berkata, "Sekarang orang-orang sangat sulit mencari nafkah. Sebagai pejabat tertinggi di kabupaten, saya tidak bisa membiarkan ini terus berlanjut, duduk diam dan tidak melakukan  apa-apa. Ini adalah tanggung jawab saya untuk membayar pinjaman."

Dia menjual tanah pertanian dan rumah sendiri untuk melunasi utang. Dia juga membiarkan petani miskin menanam tanaman di lahan kosong. Orang-orang yang mengungsi secara bertahap kembali ke Kabupaten Gaocheng .

Peningkatan Kualitas Hidup

Dalam beberapa tahun saja, warga di kabupaten menikmati hidup yang lebih baik. Istana kekaisaran mengirim pejabat sensus untuk memeriksa rumah tangga di kabupaten ini. Siapa pun yang berani menipu akan dihukum dan properti pribadi mereka akan disita.

Dong Wenbing menyarankan agar keluarga hidup di bawah satu atap untuk mengurangi jumlah pengeluaran rumah tangga, yang akan mengurangi pajak. Pejabat lain menentang dengan alasan bahwa jika inspektur ini tahu, Dong, sebagai komisaris kabupaten, akan menghadapi hukuman serius. Dong menjawab, “Saya tidak keberatan menghadapi hukuman pidana atas nama orang-orang di wilayah kami." Karena beban pajak yang berkurang, penduduk setempat kualitas hidup mereka meningkat.

Menolak Permainan Politik

Fungsionaris prefektur serakah ingin mengambil keuntungan dari kabupaten. Dong menolak untuk bermain bersama. Mereka mencoba menjebak. Dong mengatakan bahwa ia tidak bisa menyuap para fungsionaris jika itu terjadi berarti ia harus memeras dana dari penduduk setempat, sehingga ia mengundurkan diri dari posisinya.

Pada tahun ketujuh dari era Zhiyuan (1270 Masehi), Dong ditugaskan di Prefektur Yi, yang saat ini adalah Provinsi Shandong dan Jiangsu. Dekrit kekaisaran dikeluarkan untuk mengganti gandum dengan harga tetap. Dong memerintahkan penarikan dekrit yang dikirim ke kabupaten. Rekan-rekannya menunjukkan bahwa ini akan melanggar kehendak Kaisar Kubilai Khan. Dong tetap tegas dan memohon permintaan ditahan.

Dia segera mengirim surat kepada Kaisar, tentang kerugian dari kebijakan ini, "Kami berbatasan dekat tanah musuh. Oleh karena itu, setiap permintaan tambahan akan membiarkan lawan kami tahu tentang kurangnya pasokan makanan kami. Juga, warga di perbatasan sudah memanggul beban militer lebih daripada daerah lain, dan harus terhindar beban tambahan. Akhirnya, jika orang di wilayah perbatasan tidak bisa mencari nafkah, tidak ada yang berani menetap di sana. "

Kaisar melihat jawaban Dong, dan membatalkan permintaan tersebut.

Kabupaten Diserahkan Tanpa Berperang

Dong juga dikenal karena disiplin yang ketat ketika ia memimpin pasukan. Ketika pasukannya lewat, warga setempat bahkan tidak akan mengetahui. Warga sipil yang terperangkap dalam pertempuran dibebaskan tanpa terkecuali. Karena menghargainya, tentara penentang dan penduduk dari Dinasti Song Selatan (1127 - 1279 AD) berjanji setia setelah melihat bendera pasukan dipimpin oleh Dong.

Satu pengecualian adalah Kabupaten Yanguan, basis militer yang hanya 30 mil dari Lin'an (saat ini Kota Hangzhou), ibu kota Dinasti Song Selatan. Pada musim semi tahun ketiga belas dari era Zhiyuan (1276 Masehi), pasukan Dong mencapai daerah Yanguan. Jenderal bertahan pantang menyerah dengan harapan bahwa pasukan akan datang membantunya.

Dong mengirim utusan beberapa kali membujuk Song Selatan agar pasukannya mau  menyerah. Namun tentara Yanguan dan warga sipil berulang kali menolak.

Jenderal Dong memerintahkan untuk menyerang seluruh kota, membunuh semua tentara dan warga sipil. Dong mengatakan tidak, dan berkata kepada mereka, "Kabupaten ini adalah wilayah dengan jarak 30 mil dari ibu kota Lin'an. Berita  menyebar dengan cepat di wilayah ini. Pasukan kita telah berjanji di Kota Lin'an tidak  akan ada pembunuhan jika mereka setuju untuk menyerah. Jika satu orang tewas di Yanguan, itu akan menghambat strategi besar kita mengambil alih Dinasti Song Selatan. Bayangkan bagaimana mengerikan jika di seluruh kabupaten terjadi pembunuhan. "

Dia mengirim utusan lagi ke kota untuk menyampaikan kesungguhannya. Kabupaten itu akhirnya diserahkan secara damai.

Pasukan Dong berbaris menuju Fujian. Dia memberi perintah khusus: Semua prajurit dan kuda menjaga tanah pertanian. Dia mengatakan kepada jenderal dan tentaranya, "Kita mengambil makanan dari gudang. Jika kita menginjak-injak ladang tanaman, bagaimana orang bisa mempertahankan hidup mereka?"

Warga Song selatan berterima kasih kepada Dong. Jangankan bertempur dengan pasukannya, mereka bahkan datang ke pinggir jalan untuk menyambut pasukan Dong. Orang-orang di Fujian merasa paling berutang budi karena kebaikan Dong dan memuji kebajikannya. Mereka membangun sebuah kuil untuk menghormatinya, ketika  ia masih hidup.

Diadaptasi dari Dokumen Sejarah Dinasti Yuan, Volume No 156, Biografi Nomor 43

Chinese version click here
English version click here