Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Tiga Ujian Dasar dari Manusia Berjalan Menuju Dewa

1 Nov. 2015 |   Oleh Praktisi daratan Tiongkok

(Minghui.org)

Salam hormat kepada Shifu!

Salam kepada rekan praktisi

Di sini, saya mau berbagi pengalaman kultivasi, agar bisa meningkat bersama, bersama-sama menyelesaikan misi sejarah menyelamatkan orang!

Di dalam proses kultivasi saya, ujian yang paling besar yang harus di lewati adalah qing (perasaan, emosi). Pertama-tama saya akan membicarakan qing di antara pria dan wanita. Perwujudan qing pria dan wanita di tingkat dimensi manusia ini ada perbedaan. Sifat pria keseluruhan lebih mandiri, nafsu berahi adalah sebuah ujian besar, karena secara langsung berhubungan dengan qing. Bagaimana melihat jelas di balik materi nafsu bersifat iblis yang menghancurkan seorang kultivator adalah sangat krusial. Harus meningkatkan pemahaman di dalam belajar Fa. Sedangkan sifat wanita, qing dan nafsu cenderung lebih mengacu ke semacam perasaan mengandalkan. Pada umumnya sifat wanita cenderung di dalam perasaan (termasuk cinta) adalah mencari yang bisa diandalkan, dalam spirit (semangat cinta) tidak mandiri. Bagaimana bisa tidak terbawa oleh qing dan dikendalikannya, pada dasarnya harus melihat jelas sifat ilusi perasaan cinta. mengapa perasaan cinta di dunia bisa melukai orang, itu karena dasar benda itu adalah demi egois, tidak bisa di andalkan, perubahannya adalah tidak terduga, di balik semua ini adalah pembalasan karma yang bergilir, saling melunasi utang piutang, saling membalas budi, setelah takdir selesai langsung bubar.

Jadi sebagai seorang kultivator, bagaimana sulitnya kita, semua ada Fa sebagai standar, di atas basis Fa mengandalkan tekad yang teguh menolaknya, jadi Shifu di luar dimensi akan membantu kita menghilangkan materi perasaan nafsu berahi itu. Orang dahulu dalam berkultivasi: langkah pertama adalah menjadi biksu, memutuskan semua yang berkaitan dengan duniawi, juga adalah memutuskan qing. Langkah kedua: adalah memutuskan nafsu berahi, jika semua ini tidak putus, tidak akan bisa berkultivasi ke atas, Fa tingkat tinggi sama sekali tidak bisa diperlihatkan kepada anda. Ketiga adalah menghilangkan keterikatan, melepaskan keakuan, jika hati diri sendiri mudah timbul gangguan iblis, akan hancur secara total, sama sekali tidak bisa berkultivasi mencapai kesempurnaan.

Bentuk kultivasi praktisi Dafa meskipun adalah berkultivasi di atas duniawi, namun standarnya adalah tinggi, oleh karena itu, sifat keseriusan kultivasi akan terwujud. Sebagai seorang kultivator, hati tergerak atau tidak oleh qing juga adalah keterikatan, dalam sekejap akan terjatuh ke dalam balasan karma bergilir di dalam triloka, jadi akan dikendalikan oleh prinsip Fa triloka, jiwa dan raga akan mengalami penderitaan. Memutuskan qing dan nafsu berahi adalah sebuah ujian besar yang krusial, kadang-kadang terbawa oleh pusaran qing tidak bisa bangkit, selain karma pikiran dan gangguan iblis, masih ada sebuah masalah krusial adalah memosisikan diri sendiri sangat rendah, menjadi sebagai manusia biasa, melupakan diri sendiri adalah praktisi Dafa.

Masih ada sebuah ujian qing yang susah dilewati, yakni qing keluarga. Sejak lahir sampai tumbuh besar sudah terendam di dalam kehangatan qing keluarga, seiring bergeraknya waktu, balasan karma dan budi di antara orang tua sudah tidak putus-putusnya termanifestasi, tidak peduli sayang atau benci semua itu adalah ulah qing yang sedang memerankan balasan karma dan budi. Semua makhluk hidup datang demi Fa, namun bukan semua memerankan efek positif, juga tidak sedikit yang memerakan peranan untuk menguji kita apakah teguh terhadap Fa. Mereka, orang tua dan anak-anak kita yang tidak berkultivasi, apa peranan mereka dari dulu sudah di atur dengan baik, bagaimana menerobos gangguan qing keluarga ini, dan menyelamatkan mereka, ini adalah yang harus hadapi oleh semua praktisi. Di dalam hati saya, Shifu adalah orang tua saya dan adalah orang yang paling dekat dengan saya. Keluarga saya, yang tidak berkultivasi adalah makhluk hidup yang paling besar takdir pertemuannya dengan saya, yang berkultivasi adalah rekan praktisi. Dengan memosisikan dengan jelas, ujian yang kelihatannya susah dilewati, akan bisa dilewati.

Masalah dalam perkawinan saya, orang rumah tidak bisa mengerti mengapa saya tidak ingin berkeluarga. Mereka merasa ada tekanan masyarakat, ketika baru mulai sering terjadi perdebatan tentang masalah ini, masing-masing mengutarakan alasannya. Pada akhirnya saya bersikap tenang dan rasional memberikan sebuah gambaran. Saya berkata kepada ibu: “Kultivasi di dalam agama adalah memutuskan segala takdir duniawi menjadi biksu, adalah tidak bisa berada di samping menjaga ibu, memelihara ibu sampai akhir hayat, sedang aliran Fa kami adalah kultivasi di dalam duniawi, namun masih bisa bertanggung jawab menjaga dan berbakti kepada orang tua, kalian beruntung berkat Dafa. Orang tua semua berharap anak-anaknya bisa hidup bahagia, sedang bagi saya paling bahagia adalah berkultivasi di dalam Dafa, belajar Fa adalah yang paling menggembirakan. Manusia biasa bertemu kesulitan akan mencari orang tuanya untuk meminta nasihat, sedangkan saya akan memikirkan apa yang Shifu katakan, saya akan pergi belajar Fa, Dafa adalah serba mampu, di atas Fa,  ada dukungan Shifu, ujian itu jadi bisa terlewati.” Semenjak itu, orang tua juga sudah bisa menerima, sudah tidak pernah mempertanyakan masalah pernikahan saya lagi.

Seiring dengan peningkatan kultivasi, memandang hambar qing, ujian ke dua yang paling menonjol, adalah: Keakuan, juga membuktikan diri sendiri. Shifu di dalam prinsip Fa, mengapa mengatakan tanpa egois tanpa aku, menempatkan orang lain baru kita? Pemahaman saya adalah: Melepaskan egois dan keakuan, yang paling susah adalah niat pertama memikirkan orang lain, terutama ketika sedang santai, niat pertama masih saja standar aku dan keakuan.

Mengapa kekuatan lama mengganggu pelurusan Fa, menciptakan begitu banyak penderitaan kepada kita? Bukankah dikarenakan keterikatan keakuan di taraf tertentu terhadap pelurusan Fa! Oleh karena itu tidak melepaskan keakuan, bolak-balik berkultivasi juga tidak berdaya melepaskan prinsip kekuatan lama. Lebih serius lagi, sekat iblis keakuan akan membuat orang secara tidak sadar menganggap diri sendiri hebat, sehingga ketika bertemu penderitaan tidak bisa melewatinya, bahkan bisa mencurigai kemampuan Dafa dan Shifu, maka dasar kepercayaan menjadi goyah, masalah juga menjadi besar.

Saya adalah seorang yang jiwa primanya kuat namun sangat egois, oleh karena itu di dalam ujian keakuan, boleh dikatakan melewatinya dengan jatuh bangun. Sampai baru-baru ini berbagi dengan seorang rekan praktisi, menemukan di dalam konsep diri sendiri ada sebuah kesalahan, sehingga membuat saya selalu sangat susah menghilangkan akar keakuan itu, konsep itu adalah: salah menganggap berada di atas angin sebagai pikiran lurus. Cara berbicara berapi-api (dengan nada menekan), berapi-api adalah kebudayaan partai, dan itu bukan gong! Seorang kultivator tidak ada qi, hanya ada gong. Jadi kekuatan gong termanifestasi dari xinxing, xinxing akan tremanifestasi pada taraf kekuatan pikiran lulus, pikiran lulus juga adalah niat dewa dan belas kasih, adalah kebajikan murni, kekuatannya tak terbatas! Sekali belas kasih muncul, segala kejahatan di semua dimensi dalam sekejap, menjadi asap, menghilang. Kelihatannya adalah sebuah kalimat yang tenang dan damai, setiap kata yang termanifestasi adalah kekuatan gong. Mempunyai sikap menyerang, menyalahkan dan mengkritik, adalah sifat iblis, adalah jahat. Pada rekan praktisi saya telah melihat ada perbedaan, rekan praktisi hanya menggunakan “niat baik mengingatkan,” tidak pernah menyalahkan. Sedangkan saya telah berkultivasi banyak tahun, ternyata masih ada sebuah hati di dalam kejahatan. Setelah memahami ini seketika “hati merasa lebih hebat” saya, tercerai berai dan sirna.

Banyak sekali ujian qing dilewati dengan tidak tuntas, dan sering muncul kembali, secara permukaan kelihatan sudah tidak ada, keakuan yang berperan mengejar nama, adalah akar permasalahannya. Di dalam proses kultivasi, saya merenung kembali tujuan dari perasaan, saya menemukan perasaan cinta adalah bersumber dari keinginan untuk menaklukkan, dan itu adalah sedang membuktikan diri sendiri, berhasil mendapatkan cinta dari lawan, begitu nafsu ini terpuaskan, terhadap orang itu sudah tidak begitu tertarik lagi. Jadi, terhadap hubungan khusus ini sekali melihat ada sifat dasar yang membahayakan saya bisa segera memutuskannya, namun dikarenakan akar nafsu ini berada pada sifat keakuan, yang belum dikultivasikan, nafsu berahi masih akan balik kembali. Itu benar-benar adalah “Keterikatan tidak digali sampai ke akar-akarnya, suatu saat masih akan tumbuh kembali!” Ada lagi ketika gagal dalam percintaan, diri sendiri merenungkan, apakah menderita disebabkan karena kehilangan lawan jenis, atau harga diri terluka hingga menjadi menderita? Jika harga diri terluka lebih besar dibandingkan dengan perasaan cinta terhadap lawan jenis, maka sumber akarnya masih di keakuan diri sendiri. Keinginan mengendalikan dia juga bersumber dari melindungi perasaan memuaskan keakuan. Acap kali ketika mencintai seseorang bukan karena lawan jenis begitu baik atau hebat, melainkan adalah kebutuhan sesaat. Juga boleh dikatakan, dibalik semua perasaan cinta selain balasan sebab akibat dan penyelesaian utang piutang, segalanya adalah kebutuhan dari keakuan itu, sedangkan kebutuhan berubah-ubah mengikuti perubahan hati diri sendiri. Maka setelah mengetahui secara jelas sumber keinginan keakuan itu, juga akan mengetahui dari mana harus menerobosnya.

Ketika melepaskan banyak keakuan, saya menemukan, masih ada ujian yang lebih sulit lagi untuk dilewati, yakni: Konsep. Qing adalah termasuk di dalam keakuan, sedang keakuan termasuk di dalam konsep. Konsep adalah pikiran orang yang terbentuk demi mempertahankan kehidupan dan keuntungan diri sendiri. kamu benar, dia salah, itu semua adalah sebuah citra pandangan manusia biasa terhadap duniawi. Seorang kultivator jika memperdebatkan masalah benar dan salah, itu menandakan ia masih belum melompat keluar dari prinsip manusia biasa.

Kultivasi tingkat tinggi mengharuskan tanpa niat, apapun juga tidak boleh mencampurinya, seluruh kehidupan manusia biasa adalah dewa yang mengaturnya, begitu ada niat sudah merupakan keterikatan, begitu mencampurinya kemungkinan telah merusak pengaturan Dewa, dan akan menciptakan karma serta jatuh tingkatannya. Ketika melewati ujian, saya menemukan jika tidak ada keterikatan, semua konflik yang muncul seperti angin lalu, tubuh dan pikiran menjadi transparan, semua konflik, masalah, gangguan tidak masuk ke dalam hati. Tetapi kalau ada konsep keakuan, keterikatan terhadap qing (perasaan, emosi), akan merasakan berbagai ketidaknyamanan misalnya, sedih, marah, depresi, dan lain-lain. Di dimensi lain semua itu adalah roh yang hidup, bila tersentuh ia akan mewujudkan dirinya, penampilan di dimensi ini adalah orang itu sedang sedih, suasana hatinya sedang tidak baik. Jadi kita haruslah jelas mengenai hal ini, yang sedih adalah keterikatan itu yang sedang sedih, kepentingannya sedang terancam. Oleh karena itu menurut pemahaman saya mencari ke dalam adalah sebuah pusaka, ia bagaikan sebuah sakelar penghubung atau pemutus dengan karakter alam semesta “Sejati-Baik-Sabar” yang merupakan perwujudan dari sifat Kebuddhaan.

Shifu di dalam “Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Singapura” mengatakan:

“Kita umumnya di saat menjumpai masalah apapun, selalu memandang ke luar, mengapa kamu memperlakukan saya seperti ini? Dalam hati merasa telah diperlakukan tidak adil, bukan sebaliknya memeriksa diri sendiri, ini merupakan hambatan paling besar dan paling fatal bagi semua makhluk hidup. Di masa lampau ada sebagian orang mengatakan bahwa Xiulian tidak akan dapat berhasil, bagaimana dapat berhasil? Karena hal inilah hambatan yang terbesar, siapa pun tidak mau memeriksa diri sendiri di tengah konflik, merasa dirinya telah mengalami penderitaan, telah diterpa kemalangan, masih harus mencari sebab dalam diri sendiri, untuk melihat diri sendiri dalam hal mana telah melakukan kesalahan, ini sungguh-sungguh sulit dilakukan. Jika seseorang sanggup berbuat demikian, saya katakan bahwa dalam perjalanan ini, dalam perjalanan Xiulian ini, dalam keabadian jiwa anda, apapun tak ada yang dapat menghalangi anda, sungguh adalah demikian.”

Shifu menginginkan kita selalu “mencari ke dalam.” Di tengah konflik dengan teguh selalu mencari ke dalam, dengan demikian kita sedang memusnahkan sifat-sifat buruk kita. Tidak peduli betapa sulitnya, kita tetap harus mencari ke dalam, agar secara tuntas memusnahkan kejahatan. Bila tidak sanggup melakukannya, kita harus meminta dukungan Shifu.

Mengenai konsep, ada konsep yang saya masih belum begitu jelas, yaitu “iri hati.” Dalam pengetahuan yang dipelajari manusia makna iri hati: mengacu pada orang yang kita pandang rendah, tiba-tiba lebih baik dari kita, pikiran kita menjadi tidak seimbang hingga mengakibatkan emosi. Tetapi merasa orang itu tidak sehebat saya, pikiran saya juga tetap stabil mengapa harus iri? Kemudian dalam kultivasi saya pahami: karena pada sadarnya iri hati itu sendiri merupakan sesuatu yang berada dalam wilayah kejahatan, segala sesuatu yang hubungan dengan kejahatan pada dasarnya ada hubungan dengan iri hati. Dalam pandangan kehidupan tingkat tinggi, makhluk hidup adalah sederajat, di permukaan, status jabatan, adalah perwujudan banyak sedikitnya De (kebajikan) dan karma, tidak mewakili posisi xinxing kehidupan. Kuncinya adalah melihat apa niat tujuan kehidupan ini, apa yang di pilih.

Tidak ada orang yang sempurna, jadi memandang rendah orang lain, adalah karena kapasitas hati yang kecil, tidak punya daya tampung yang cukup, faktor di belakangnya adalah: standar keakuan dan merasa lebih hebat. Merasa lebih hebat itu sendiri adalah kebudayaan partai, standar keakuan bukanlah standar alam semesta, ia adalah jahat! Yang menyebabkan hati menjadi tidak seimbang, begitu ada kehidupan yang keberuntungannya lebih besar dari kita, atau dalam takdirnya ia memiliki sedangkan kita tidak, iri hati akan mencuat keluar. Fa Shifu tidak bertepi, sampai kapan pun tidak akan habis dipelajari, setiap tingkat ada Fa. Hanya xiulian secara nyata baru bisa mendapatkan Fa, prinsip Fa tingkat tinggi baru akan terus diperlihatkan kepada kita.

Xiulian adalah keberuntungan. Keberuntungan itu sendiri adalah karena, kita telah mendapatkan Fa, tahu diri sendiri adalah siapa, ada Shifu yang mengurusi. Sedang benar-benar mencapai tubuh, hati, dan pikiran santai, jadi harus dalam xiulian secara nyata melepaskan keterikatan. Ketika orang lain merugikan kita, ketika orang lain ingin memperoleh keuntungan dari kita, yang saya pikirkan adalah, karena dia berada di dalam kesesatan, hatinya sedang menderita, maka dalam kehidupan ingin mendapat keuntungan untuk menutupi kerugian diri sendiri, sedang praktisi Dafa tidak peduli di permukaan bagaimana sengsaranya, dalam hati adalah manis, karena yang kita dapatkan adalah Dafa alam semesta, adalah anak-anak Shifu, kita adalah kehidupan yang paling beruntung di alam semesta! Dalam hati kita penuh dengan kekayaan. Ketika orang berbuat tidak baik, saya mencari ke dalam, setelah berhasil menemukan keterikatan terhadap keinginan untuk dihormati, mencari nama, kebencian, sesungguhnya orang lain sedang membantu kita meningkat, mentransformasikan karma dan menumbuhkan gong, dalam hati saya diam-diam berterima kasih kepadanya.

Pemahaman di tingkat saya tentang Shan adalah: Memberi, menahan dan bertanggung jawab. Apabila rekan-rekan praktisi muncul kondisi patah semangat, kita harus mencari sumber akarnya, karena berkaitan dengan dua masalah keterikatan dasar dan tidak xiulian secara nyata. Keterikatan dasar adalah konsep yang terbawa pada saat berkultivasi dalam Dafa. Tidak xiulian secara nyata: adalah keakuan dasar yang melindungi secara ketat keuntungan dan tidak bisa di sentuh. Di lihat dari permukaan, juga sedang melakukan tiga hal, tetapi hati tidak berada di atas basis Fa atau jarang berada di atas Fa, kebiasaan menggunakan prinsip Fa untuk memerintah atau membandingkan orang lain, membantu orang xiulian, tetapi diri sendiri jarang xiulian secara nyata. Dalam hati merasa sangat menderita, tekanan juga akan menjadi besar, akan muncul kondisi tidak bersemangat dan menahan derita, diri sendiri tidak bisa melepaskan diri dari gangguan hal-hal manusia biasa, hati merasa lelah. Dua hal ini secara langsung berkaitan dengan xiulian secara nyata, apakah memahami Fa di atas basis Fa. Sedangkan xiulian gigih maju adalah manifestasi dari setiap niat dan pikiran.

Sebagai praktisi apakah selalu ingat bahwa diri sendiri adalah praktisi Dafa dan mempunyai misi penyelamatan makhluk hidup. Dalam masalah konkret, dalam melewati ujian, apakah masih bisa membedakan dan berpikir di atas Fa, dapat senantiasa menggunakan kebijakan yang diperoleh dari kultivasi untuk menyelesaikan masalah, menjadikannya sebagai pedoman hidup. Jika tidak memahaminya di atas basis Fa, adalah tidak mampu xiulian secara nyata dan gigih maju.

Masih ada dua masalah konsep, pertama adalah merasa dingin dan menjadi demam ketika terkena angin, mengonsumsi vitamin, mencari minuman kesehatan, atau makanan ini bisa menyebabkan panas dalam, makanan ini bersifat dingin dll, masalah ini meskipun kecil tapi sangat bandel, tetapi juga mencerminkan sebuah masalah besar, tidak menganggap diri sendiri selaku orang xiulian, semua itu adalah konsep kehidupan manusia biasa. Di dalam gong kita telah mencakup semua unsur materi alam semesta, kita tidak akan kekurangan apapun? Masalahnya hanyalah xiulian belum mencapai taraf tertentu? Sebagai praktisi Dafa, kita harus selalu berpikir: hal ini apakah sesuai dengan Fa!

Yang lain adalah suka mendengar sesuatu yang sesuai selera, keinginan untuk diakui, saat memperdebatkan benar atau salah, juga adalah sebuah keterikatan terhadap nama. Keterikatan saya terhadap nama juga sangat berat, selalu sedang disingkirkan. Saya tahu untuk bisa benar-benar meningkat dalam masalah ini, satu-satunya cara adalah dengan mengubah konsep. Saya memahami: manusia biasa mengakui kita, karena apa yang kita katakan sesuai dengan konsep mereka. Yang dia akui bukanlah kita, melainkan konsep. Rekan praktisi setuju dengan kita, karena yang kita katakan sesuai dengan Fa, pada dasarnya setuju dengan Fa. Kita datang ke dunia manusia biasa, juga adalah demi menyelesaikan misi lalu pulang kembali, nama semu yang demikian apa gunanya? Seperti sedikit teknik super normal, tidak lain hanya untuk dipamerkan kepada manusia biasa, juga akan memperkuat keterikatan manusia.

Xiulian di duniawi, menyelamatkan manusia adalah susah, sangat susah, tetapi kita ada Shifu dan ada Fa, ini adalah sesuatu yang paling mulia bagi keberadaan kehidupan kita! Di dalam ujian, melewati cobaan, di dalam penderitaan, mengapa tekad kita tidak bisa runtuh, tidak bisa ditekan jatuh, itu karena kita menghargai Shifu demi kita telah menahan penderitaan, menyayangi kita. Keyakinan seperti itu tidak bisa dibandingkan dengan segala kekayaan di dunia, tidak bisa digoyahkan oleh semua kejahatan di alam semesta, itu adalah pikiran lurus pengikut Shifu dalam menjalankan misi.

Xiulian pelurusan Fa adalah berdasarkan kebutuhan standar Shifu yang terus-menerus melaju, bisa mengikuti proses pelurusan Fa adalah bisa memahami keinginan Shifu, begitu pula dengan menuntut Jiang.

Shifu mengatakan: “Di dalam pelurusan Fa, ada sebuah prinsip -- saya ingin bagaimana menanganinya, semua adalah benar. Kalian ingat perkataan yang Shifu ucapkan ini: Saya ingin bagaimana menangani, semua adalah benar, yang ditangani semua adalah salah. (Tepuk tangan) Karena itu adalah pilihan alam semesta, pilihan masa mendatang.” “Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Amerika Serikat Barat Saat Hari Yuansiao Tahun 2003”

Berharap rekan-rakan praktisi bisa menghafalkan bagian Fa ini, di dalam kesusahan bisa mengingat Fa, meminta dukungan Shifu, jangan patah semangat, ini juga adalah perwujudan percaya kepada Shifu dan Fa. Praktisi Dafa bersama-sama Shifu, bersama-sama dengan pelurusan Fa, percaya Shifu dan Fa adalah misi kita, balik ke asal, sumber jaminan kesempurnaan yang agung.

Di atas adalah pemahaman individu, jika ada kekurangan berharap rekan praktisi dengan belas kasih menunjukkan yang benar.

Chinese version click here