Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Fahui Tiongkok | Mencari ke Dalam Benar-benar Alat Pusaka

20 Nov. 2015 |   Oleh praktisi Falun Dafa dari Provinsi Shandong, Tiongkok


(Minghui.org) Pada Fahui Tiongkok ke-12 yang diselenggarakan oleh situs web Minghui, saya ingin berbagi pengalaman kultivasi tentang bagaimana sesuatu mulai berubah setelah saya mencari ke dalam.

Mencari Ke Dalam Saat Orang Lain Tidak Melakukan Sesuatu dengan Baik

Saya menyelenggarakan kelompok belajar Fa bersama di rumah saya selama beberapa tahun. Para praktisi yang datang berusia dari 30-an hingga 70-an. Kami mengklarifikasi fakta kepada orang-orang di pagi hari dan belajar Fa pada sore hari.

Kebanyakan praktisi di kelompok saya memiliki kondisi kultivasi yang stabil dan melakukan tiga hal dengan baik. Salah seorang anak muda tidak melakukan apa pun untuk klarifikasi fakta. Sebelum bergabung dengan kelompok kami, dia telah menghadiri semua kelompok belajar Fa di kota kami. Ke mana pun dia pergi, para praktisi memiliki kesan buruk terhadapnya dan tidak ingin menerimanya lagi.

Keberadaannya mengganggu ketenangan kami, lingkungan belajar yang damai. Saat mengetuk pintu, dia mengetuk dengan sangat keras, seperti seorang petugas polisi yang ingin mendobrak pintu, membuat kami semua menjadi sangat khawatir.

Tetangga sebelah saya adalah seorang pejabat pemerintah. Untuk melindungi keselamatan kami dan juga tidak mengganggu tetangga, saya memberitahu praktisi itu beberapa kali agar jangan membuat suara yang begitu besar setiap kali datang. Dia tidak mendengarkan dan masih mengetuk keras pintu rumah saya.

Saat dia datang, bukan duduk dan bersiap untuk belajar Fa, dia akan masuk ke semua ruangan rumah saya, termasuk kamar mandi, seperti melakukan inspeksi. Jika dia melihat makanan, atau pun buah-buahan yang saya taruh di depan foto Guru, dia akan mengambil dan memakannya. Saat menggunakan kamar mandi, dia sering lupa menutup keran airnya.

Saya merasa dia tidak datang untuk belajar Fa, tetapi untuk menghancurkan rumah saya. Saya berusaha untuk berbicara kepadanya beberapa kali, tetapi dia tidak mau mendengar. Saya pernah menjadi marah, dia juga menjadi marah dan pergi.

Praktisi lain di kelompok saya diganggu dan tidak bisa konsentrasi untuk belajar Fa karenanya. Ada yang menjadi marah dan berkata jika kelompok lain tidak mau menerima dia, kita juga. Ada yang mengeluh kepada saya dan berkata saya sedang mengundang masalah.

Mendengar segala macam pendapat dari para praktisi, saya berpikir dalam hati bahwa semua yang terjadi dalam kultivasi pasti memiliki arti yang lebih dalam, dan ini pasti saatnya bagi saya dan rekan-rekan praktisi untuk meningkat. Saya lalu duduk bersama para praktisi, dan kami belajar Fa bersama.

Guru berkata,

“Sekali kejadian ini muncul, anda sekalian merasa cemas: Mengapa pengikut Dafa dibuat malu, mengapa muncul orang-orang tersebut?’ Namun anda sekalian tidak berpikir sejenak: Apakah kita sendiri telah berbuat tidak benar pada suatu aspek? Sesungguhnya bila diri sendiri benar-benar telah mengerti, telah berbuat lurus, orang-orang tersebut dan penampilan tersebut juga tiada lagi, karena di tengah pengikut Dafa tidak akan muncul kejadian apa pun yang tanpa sebab, juga tidak diizinkan, siapa pun juga tidak berani” (“Ceramah Fa 2009 di Konferensi Fa Washington DC”)

Dafa Melarutkan Keluhan dan Amarah Hati Kita

Ketika meleburkan diri ke dalam Fa, saya sadari bahwa tampak di permukaan saya mentolerir perilaku tidak baik dari praktisi, tetapi saya masih memunculkan pikiran negatif padanya di dalam hati. Setiap kali dia mengetuk pintu, hati saya menjadi tidak stabil.

Menyadari masalah ini, saya mulai memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan keterikatan hati saya ini, dan juga makhluk jahat di belakang praktisi itu yang membuatnya menjadi tidak rasional.

Ketika dia datang ke rumah saya lagi, saya bisa menjaga pikiran yang damai. Praktisi lain juga mencari ke dalam dan memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan keterikatan hati mereka.

Dengan perubahan kami, praktisi itu juga berubah. Dia mulai mengetuk pintu dengan ringan, dan tidak berjalan-jalan di rumah saya lagi untuk mencari makanan. Dia menjadi lebih fokus dan lebih serius dalam belajar Fa. Saya benar-benar terpukau dengan kekuatan mencari ke dalam dari seorang kultivator.

Melenyapkan Rasa Takut dan Menjaga Kelompok Belajar Fa Kami

Belasan praktisi di kota kami ditangkap dan rumah mereka digeledah. Situasi ini tampak sangat menegangkan dan mengakibatkan sejumlah gangguan di antara para praktisi. Beberapa orang di dalam kelompok mengemukakan keinginan mereka untuk berhenti belajar Fa untuk sementara waktu.

Saya teringat apa yang Guru ajarkan kepada kita:

“… dengan satu hati anda yang tidak tergoyah, akan dapat mengatasi puluhan ribu yang berkecamuk.” (“Menyingkirkan Keterikatan Terakhir,” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju II).

Saya tidak setuju dengan berhenti belajar Fa. Tetapi saat saya sadari beberapa praktisi telah memberikan buku mereka, saya menjadi waspada dan mulai mencari ke dalam. Saya sadari bahwa saya telah memiliki perasaan takut di dalam diri saya, dan perasaan takut praktisi lain adalah refleksi dari diri saya sendiri.

Saya memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan perasaan takut. Dengan kondisi pikiran yang murni dan hening, kami tidak berhenti belajar Fa meski satu hari pun, juga melakukan tiga hal dengan baik. Mereka yang telah melepaskan buku Dafa juga kembali ke kelompok belajar bersama.

Saya sangat senang dimana kami menjaga kesatuan kelompok ini. Jika kelompok ini berhenti, saya tidak tahu kapan lagi akan terbentuk kembali, dan kami pasti kehilangan lingkungan belajar bersama yang telah Guru tinggalkan untuk kita meningkat bersama.

Perasaan Tidak Nyaman Praktisi Tua Lenyap Saat Bersama-sama Mencari Ke Dalam

Seorang praktisi yang berusia 78 tahun dari kelompok belajar kami terjatuh dari tangga dan pergelangannya terluka. Putrinya membawa dia ke kelompok belajar Fa kami. Setelah duduk di sana selama lebih dari satu jam, dia tidak bisa berdiri.

Saya menyemangati dia untuk berjalan mengelilingi rumah. Tidak lama kemudian, kakinya yang bengkak tidak sakit lagi dan kembali menjadi normal.

Tetapi pada hari berikutnya, praktisi ini mengompol saat belajar Fa, menimbulkan bau yang tidak sedap di dalam rumah. Banyak praktisi tidak bisa bertahan dan meminta dia jangan datang lagi.

Saya mencari ke dalam dan menyadari bahwa saya merasa jijik padanya. Saya juga meminta praktisi lain untuk mencari ke dalam, dan banyak dari mereka menemukan keterikatan hati yang perlu mereka singkirkan. Kami memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan perasaan tidak suka terhadap praktisi tua itu. Setelah kami meningkatkan Xinxing kami, inkontinensia (mengompol) praktisi itu menjadi terhenti.

Tetapi kemudian, praktisi tua itu mulai muntah setelah memakan apa pun. Dia menjadi sangat lemah, dan keluarganya memaksa dia pergi ke rumah sakit. Dia telah bekerja di lingkungan medis. Hatinya goyah dan berpikir ingin pergi ke rumah sakit. Saya memberitahu dia bahwa dia harus membedakan bahwa itu adalah gangguan dari kekuatan lama. Saya mengingatkan dia untuk meminta Guru menguatkan dirinya, dan dia harus berjalan di atas jalur yang telah diatur oleh Guru.

Dengan keyakinan kuat pada Guru, praktisi tua ini berhenti merasa cemas. Dia sembuh total dalam waktu yang singkat, dan semuanya kembali menjadi normal lagi.

Saya benar-benar menghargai lingkungan belajar Fa yang ditinggalkan oleh Guru. Ini adalah lingkungan yang sangat baik bagi kita untuk saling membantu dan meningkat bersama. Praktisi tua ini kini sangat rajin dan melakukan tiga hal dengan sangat baik.

Mencari ke Dalam dalam Mengajukan Tuntutan Pidana Terhadap Jiang Zemin

Melayangkan tuntutan pidana terhadap Jiang Zemin adalah kesempatan yang diberikan oleh Guru kepada kita untuk klarifikasi fakta, menyelamatkan makhluk hidup, dan meningkatkan diri kita dalam berkultivasi. Pada saat dimulainya gerakan ini, bahkan banyak praktisi di sekitar saya memahami pentingnya menuntut Jiang Zemin, tidak ada yang berani memimpin karena takut.

Menderita penganiayaan berat, saya memutuskan untuk memimpin. Sebenarnya, saya masih merasa takut ketika mengirim surat tuntutan kepada Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung.

Melihat kembali 16 tahun ini, saya telah ditangkap sebanyak 13 kali, dikirim ke kamp kerja paksa sebanyak tiga kali, dan dijatuhi hukuman empat tahun penjara. Saya disiksa sangat parah  karena tidak melepaskan Dafa. Hati saya menjadi trauma setelah mengalami penganiayaan beberapa tahun. Dengan kesempatan untuk menuntut Jiang Zemin, saya memutuskan bahwa saatnya bagi saya untuk melepaskan seluruh bayangan gelap dalam hati saya akibat penganiayaan.

Saya segera menerima bukti terima dari Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung, yang menjelaskan bahwa mereka telah menerima surat tuntutan saya.

Tersemangati oleh kasus saya, semua praktisi di dalam kelompok belajar mengajukan tuntutan mereka, di mana diterima oleh pengadilan dan Kejaksaan dalam waktu singkat.

Beberapa Kata kepada Praktisi yang Belum Melangkah Keluar dalam Kultivasi di Masa Pelurusan Fa

Saya memiliki beberapa kata bagi para praktisi yang dipaksa oleh kejahatan untuk melepaskan Dafa dan mereka yang belum melangkah keluar karena penganiayaan. Saya berada dalam kondisi sulit yang sama sebelumnya. Saat mencari ke dalam, saya menyadari bahwa itu karena saya tidak mengikuti permintaan Guru dan tidak mengkultivasi diri dengan baik berdasarkan atas Fa. Maka dari itu, kejahatan bisa memanfaatkan celah kekosongan untuk menganiaya saya.

Seiring semakin banyak kejahatan yang dilenyapkan, lingkungan telah berubah jadi longgar. Dengan semua yang ditanggung oleh Guru, waktu telah diperpanjang bagi murid Dafa untuk menyelamatkan lebih banyak makhluk hidup.

Rekan-rekan praktisi, mohon kembalilah! Kesempatan sangat berharga. Guru sedang menunggu kita untuk mengkultivasikan diri kita dengan baik dan keluar dari bidang manusia ini. Jangan meninggalkan hidup kalian penuh dengan penyesalan abadi.

Chinese version click here
English version click here