(Minghui.org) Dalam bahasa Mandarin, “rumput kuat” adalah sebuah kiasan untuk seseorang yang pantang menyerah. Saya telah menggunakan nama pena “seperti rumput,” karena, bagi saya, nama ini mencerminkan 16 tahun penganiayaan yang telah diderita saya dan keluarga. Baru-baru ini saya mengubah nama pena saya menjadi “rumput kuat.”

Orang tua saya mulai berlatih Falun Dafa ketika saya berusia 6 tahun. Kanker ibu hilang, dan ayah menjadi lebih kuat dan sehat. Kebahagiaan kembali ke keluarga kami.

Ibu adalah pejabat setempat. Ia sering kali dipuji sebagai “berbakat” oleh rekan dan teman-temannya. Ayah adalah seorang guru sekolah yang baik. Orang-orang sering kali memanggil saya “tuan putri.”

Tetapi kebahagiaan kami berakhir tiba-tiba pada tahun 1999 ketika sekelompok orang asing masuk ke apartemen kami dan menangkap ayah.

Kelompok kedua orang asing datang mengambil buku-buku Dafa kami, sebuah komputer, dan pemutar video kami. Saluran telepon kami disadap. Saya dan ibu sering kali diikuti dan dilecehkan oleh otoritas.

Ketika ibu ditahan di sebuah pusat cuci otak, nenek saya datang untuk merawat saya. Ia sangat cemas akan orang tua saya dan sering menangis.

Ibu kembali kepada kami tampak seperti tengkorak. Sendinya menonjol dari tubuhnya. Ia sangat lemah sehingga ia hanya dapat berbaring di tempat tidur.

Ayah dibebaskan dari pusat penahanan untuk waktu singkat sebelum ia kembali dipenjara.

Ketika ibu pulih dari penyiksaan yang ia alami di pusat cuci otak, ia membawa saya mengunjungi ayah. Saat itu adalah libur musim panas. Para penjaga penjara tidak memperkenankan kami bertemu dengannya.

Saya dan ibu mencoba untuk mengunjunginya lagi ketika bersalju. Kali ini, kami akhirnya dapat bertemu.

Ibu ditahan lagi. Ia disiksa berulang kali. Ketika ia kembali ke rumah, banyak tulangnya patah dan lumpuh dari dada ke bawah. Saya harus menyuapinya.

Saya tinggal di asrama ketika bersekolah SMP, dan tinggal dengan saudara yang berbeda selama libur musim panas dan musim dingin. Saya membayar sekolah berasrama dengan simpanan keluarga kami yang terbatas dan bantuan dari saudara kami.

Kedua orang tua saya masih dipenjara ketika saya masuk SMA. Pada Hari Ibu, saya menunggu dalam antrean di sebuah bilik telepon umum di sekolah untuk menghubungi ibu saya. Ketika giliran saya hampir tiba, sudah saatnya kembali ke kelas. Saya kembali menunggu dalam antrean setelah kelas selesai.

Akhirnya saya menghubunginya. Cemas bahwa semua komunikasinya dipantau, saya tidak berani memanggilnya “ibu.” Saya mengatakan, “Hai,” dengan suara yang rendah. Ibu saya hanya menjawab dengan tegas "emh," dan menutup telepon.

Ibu membaca cerita ini di buku harian saya bertahun-tahun kemudian. Ia mendesah dan berkomentar bahwa seorang anak tanpa ibu adalah “seperti rumput.” Saya menggunakan dua karakter “seperti rumput” sebagai nama pena saya.

Bayangan penganiayaan melayang-layang di atas saya seiring saya masuk perguruan tinggi, wisuda, dan dalam proses mencari pekerjaan. Tetapi saya beruntung karena seorang pembimbing di perguruan tinggi simpatik terhadap keluarga saya. Ia memberikan saya penghargaan beasiswa “National Endeavor Fellowship.” Saya sangat menghargai orang-orang yang baik hati itu.

Beberapa pria putus dengan saya ketika mereka mendengar bahwa orang tua saya berlatih Falun Dafa dan telah dipenjara.

Tetapi saya tidak membenci orang yang menganiaya kami. Ajaran Falun Dafa memenuhi hati saya dengan belas kasih dan toleransi. Saya menyukai pekerjaan saya. Saya menyukai hidup saya. Saya senang untuk berkontribusi kepada masyarakat. Saya paham bahwa sumber penganiayaan dan semua penderitaan saya adalah Jiang Zemin.

Enam belas tahun penganiayaan, saya menulis kepada Mahkamah Agung Rakyat untuk melaporkan kejahatan yang diperintahkan oleh mantan presiden Jiang Zemin, termasuk penyiksaan, pencemaran nama baik, perampasan kebebasan warga negara atas keyakinan, penggeledahan ilegal, penahanan tidak sah, dll.

Saya juga ingin memberi tahu mereka yang tidak tahu akan kebenaran mengenai Falun Dafa bahwa orang tua saya tidak melakukan kesalahan. Praktisi Falun Dafa tidak melakukan kesalahan. Dan Guru Li Hongzhi mengajarkan kami untuk mengikuti “Sejati-Baik-Sabar” mutlak adalah lurus.

Adili Jiang Zemin!

Ini adalah suara dari ribuan orang Tiongkok yang telah mengalami pengalaman serupa.

Chinese version click here
English version click here