(Minghui.org) Miao, seorang praktisi Falun Gong, ia tidak tahu kapan tepatnya ia dilahirkan, ia juga tidak tahu siapa nama aslinya. Ia mungkin sudah berumur 100 tahun sekarang. Ia bertubuh sehat dan penampilannya seperti orang berumur 70an tahun, ini berkat berlatih Falun Gong.

sewaktu masih kecil keluarganya memberikan ia kepada orang lain. Putranya yang berusia 3 tahun meninggal dunia pada tahun 1938 selama perang Jepang. Saat itu ia menjadi penganut Buddha untuk menenangkan pikiran.

Ia pernah bertemu dengan seorang pendeta Tao dan memintanya untuk mengangkatnya sebagai murid. Pendeta itu melihatnya dan mengatakan bahwa ia tidak bisa menjadi gurunya. “Di masa depan,” katanya, “Seorang guru bermarga Li akan mengambilmu sebagai muridnya.”

Pada tahun 1996, seorang teman memberi tahu Miao tentang Falun Gong. Ketika ia mendengar penciptanya bermarga Li, ia jadi sangat gembira dan memutuskan untuk menjadi praktisi.

Miao tidak pernah bersekolah dan tidak bisa membaca Zhuan Falun, buku utama Falun Gong. Ia khawatir dan memohon kepada Guru agar ia bisa memahami huruf. Selama beberapa hari kemudian ia bermimpi huruf-huruf dalam Zhuan Falun muncul di hadapannya, bersinar emas. Langsung saja ia mengenali huruf-huruf itu dalam buku dan akhirnya bisa membacanya sampai habis.

Setelah Miao mengajak praktisi lain untuk belajar di rumahnya, polisi sering datang mengganggunya. Pernah sewaktu polisi menyita buku-buku Falun Gongnya, ia bertanya kepada mereka, “Suami saya telah meninggal dan saya tidak punya penghasilan. Maukah kalian membayari pengobatan saya jika saya sakit? Mengapa kalian tidak mengizinkan saya berlatih Falun Gong yang membuat saya tetap sehat?” Ia lalu mengklarifikasi fakta penganiayaan kepada polisi dan pesan-pesan yang disampaikan olehnya masuk juga ke dalam hati para polisi itu. Wakil kepala polisi meminta maaf kepadanya sebelum pergi, berkata, “Kami tidak akan datang lagi dan mengganggu anda. Semoga tetap sehat.”

Polisi tidak pernah mengganggu mereka lagi.

Miao punya dua orang putri angkat. Ia bekerja keras untuk membesarkan putri sulung dari kecil hingga masuk sekolah. Setelah dewasa, putri sulung itu menipu Miao sehingga menandatangani surat menyerahkan rumahnya kepada sang putri. Saat Miao menyadari apa yang telah dilakukan putrinya, ia teringat apa yang dikatakan Guru dalam Zhuan Falun:

“Ketika kepentingan pribadi diserobot orang lain, anda tidak bersaing dan bertengkar seperti orang lain. Dalam berbagai gangguan Xinxing, anda mengalami kerugian. Dalam lingkungan yang sulit semacam ini, ditempa tekad anda, ditingkatkan Xinxing anda, di bawah pengaruh berbagai macam pikiran buruk manusia biasa, anda mampu membebaskan diri.”

Miao melepaskannya dan tetap rajin dalam latihannya, seperti tidak terjadi apa-apa.

Putri bungsunya berumur 18 tahun saat ia mengadopsinya. Ia kurus dan kurang gizi, dan belum menstruasi. Keluarganya tidak sanggup membawanya ke dokter.

Miao membawanya ke rumah dan menceritakannya tentang Falun Gong. Beberapa tahun kemudian dia berubah menjadi wanita cantik, menikah, dan memiliki bayi perempuan.

Chinese version click here
English version click here