11. Microphone, Terlihat
Jelas, Menghadap Wang
Ketika adegan meditasi Wang Jindong diamati dengan seksama, anda
bisa melihat sebuah cahaya microphone perekam di ujung kiri layar.
Microphone ini menghadap Wang Jindong. Pemandangan ini secara cepat
dipindahkan ke kanan, untuk menyembunyikan microphone tersebut.
Pengamatan teliti ini memastikan bahwa camcorder berada tepat di
depan Wang Jindong – posisi terbaik untuk merekam video. Mencermati
teriakan yang jelas dari Wang Jindong, juru kamera seharusnya
sangat dekat dengannya, jika tidak sangatlah tidak mungkin untuk
mendapatkan kualitas suara yang baik dalam rekaman. Ini juga
menunjukkan bahwa ada orang lain yang merekam Wang Jindong di
samping orang-orang yang membawa tas video dan merekam adegan dari
kejauhan.
Kata-kata yang diteriakkan oleh
Wang Jindong pada waktu ‘membakar dirinya’ dan disiarkan oleh CCTV
direkam sedemikian jelas, mengindikasikan jarak rekam berada dalam
rentang 10 meter. Kecuali kamera telah siap dan berada di tempatnya
sebelum peristiwa ini, suara dan detail gambar tidak akan bisa
ditangkap demikian sempurna, karena seluruh episode dari awal
hingga akhir berlangsung tidak lebih sekitar satu menit, menurut
laporan-laporan resmi.
Juga patut dicatat: Ketika seorang reporter mewawancara seseorang
di luar (ruangan), ia akan memegang microphone tepat di mulut orang
tersebut agar suaranya terdengar lebih jelas. Di TV, suara Wang
jelas dan nyaring.
12. Beberapa Individu Memainkan Peran Wang
Jindong
“Wang Jindong” dalam film CCTV (Foto #2) tidak sesuai dengan foto
Wang Jindong (Foto #1). Perhatikan foto Wang: cuping telinga dekat
dengan kepala dan bentuk telinganya panjang, dimana telinga pelaku
bakar diri lebih kecil dan bundar. Apakah pria yang membakar
dirinya adalah Wang Jindong yang asli?
Pria yang terlihat dalam wawancara CCTV yang belakangan (Foto #3)
juga tidak cocok dengan lainnya.
13. Teknologi Pengenalan
Suara Membuktikan Bahwa Orang Berbeda Memainkan Peran Wang Jindong
dan Liu Baorong dalam Wawancara
Wang Jindong dan Liu Baorong, dua dari “pelaku bakar diri,” muncul
di CCTV untuk memberikan beberapa wawancara. Organisasi Dunia untuk
Investigasi Penganiayaan terhadap Falun Gong (WOIPFG) membuat
sebuah penelitian melalui analisa suara di komputer. Mereka
menyimpulkan bahwa Wang dan Liu di dalam video pertama tidak sama
dengan Wang dan Liu dalam video kedua. Laporan tersebut dapat
dibaca di sini.
Menurut juru bicara WOIPFG, sebuah sumber terpercaya dari Tiongkok
mengungkapkan bahwa Wang Jindong dalam bakar diri adalah perwira
Tentara Pembebasan Rakyat.
14. Rekaman Video Tidak Berasal dari CNN seperti yang
Diklaim CCTV
Media Tiongkok mengklaim bahwa jurnalis CNN yang merekam dari
dekat. Kepala eksekutif berita CNN, Eason Jordan, dikutip oleh
Washington Post berkata bahwa “rekaman yang digunakan televisi
Tiongkok tidak mungkin berasal dari rekaman CNN karena juru kamera
CNN ditangkap segera setelah insiden ini dimulai.” CNN tidak
mendapat kesempatan untuk merekam apa pun.
Kenapa polisi mencegah CNN untuk merekam peristiwa dan menyita
kamera? Bukankah pemerintah Tiongkok ingin CNN untuk mengambil
gambar peristiwa ini, sehingga peristiwa ini bisa disiarkan kepada
dunia?
Ketika kita melihat lagi video dari TV Sentral Tiongkok, kita
bisa melihat seorang pria membawa sebuah tas kamera di lokasi. Ia
terlihat tengah merekam keseluruhan peristiwa dari dekat. Siapakah
dia? Kenapa polisi tidak menghentikannya seperti yang mereka
lakukan terhadap reporter CNN?
Kenapa pemerintah berbohong tentang sumber rekaman? Kenapa mereka
tidak mengungkapkan sumber dari rekaman jarak dekat tersebut,
bahkan jika rekaman diambil oleh seorang polisi yang kebetulan
berada di sana pada hari itu?
15. PKT Awalnya Mengklaim 5 Praktisi Terlibat, Kemudian
7
Dalam laporan berita Xinhua yang pertama, 5 orang terlibat dalam
peristiwa ini; tapi seminggu kemudian, dilaporkan bahwa 7 orang
telah membakar diri mereka dan salah satunya anak gadis berumur 12
tahun. Secara signifikan, salah satu reporter CNN di lokasi
melaporkan bahwa dalam peristiwa itu ia hanya melihat 5 orang dan
tidak ada satu pun dari mereka yang anak-anak.
16. Gadis Berumur 12 Tahun Bernyanyi Setelah Operasi
Trakea
Li Chi, Wakil Direktur dari Departemen Luka Bakar di Rumah Sakit
Jishuitan Beijing, berkata setelah peristiwa itu: “Kami menerima 4
pasien. Semuanya berada dalam keadaan luka kritis pada saluran
pernapasan hingga trakea. Mereka berada dalam bahaya tersedak
sewaktu-waktu. Maka saat kami melakukan operasi pada luka bakar
permukaan, kami juga langsung mengadakan operasi trakea.”
Dalam operasi itu, sebuah selang dipasang dalam tenggorokan di
bawah pita suara agar pasien bisa bernapas. Pasien tidak bisa
menggunakan mulutnya untuk bernapas dan udara tidak bisa masuk ke
pita suara dan larynx, jadi pasien tidak bisa berbicara. Akan
membutuhkan beberapa hari bagi orang dewasa untuk menyesuaikan diri
pada kondisi ini, dan lebih lama lagi untuk anak-anak. Jika seorang
pasien benar-benar ingin berbicara, ia harus menutup lubang selang,
tapi suara yang keluar tidak akan begitu jelas. Namun liputan dari
sebuah wawancara dengan korban berumur 12 tahun oleh Kantor Berita
Xinhua menampilkan sebuah gambaran berbeda.
Gadis kecil, Liu Siying, berada
dalam kondisi kritis; trakea-nya dibedah, tapi ia bisa bernyanyi
dan berbicara kepada wartawan dengan jelas dan lantang hanya
setelah 4 hari. Ini adalah hal yang tidak mungkin dalam dunia
medis.
17. Liu Siying Menolak Kunjungan Keluarga, Meninggal Secara
Misterius
Pihak berwenang tidak memperbolehkan wartawan lain yang bukan dari
Kantor Berita Xinhua untuk mewawancarai Siying, mereka juga tidak
memperbolehkan keluarga untuk mengunjunginya. Mereka bahkan
mengancam neneknya, hingga perempuan lansia ini sangat ketakutan
untuk diwawancarai oleh wartawan manapun.
Staf medis di Rumah Sakit Jishuitan melaporkan bahwa sebab kematian
Liu Siying benar-benar mencurigakan. Ia tiba-tiba meninggal pada 17
Maret 2001, ketika ia siap untuk meninggalkan rumah sakit. Seorang
staf medis, yang merawat Liu Siying di Rumah Sakit Jishuitan,
berkata, “Liu Siying tiba-tiba meninggal ketika luka bakarnya
kurang lebih telah sembuh, kesehatannya telah pulih, dan ia siap
untuk meninggalkan rumah sakit. Sebab kematiannya sangat
mencurigakan.” Selama masa sebelum kematiannya, termasuk hari
Jumat, 16 Maret 2001, sehari sebelum kematiannya, pemeriksaan
elektrocardiogram (EKG) dan tes lainnya menunjukkan hasil normal.
Kemudian, pada Sabtu, 17 Maret 2001 antara jam 11 dan 12 siang,
tiba-tiba dokter menemukan bahwa Liu Siying berada dalam kondisi
kritis. Ia meninggal seketika setelahnya. Lagipula, pagi hari 17
Maret 2001 antara jam 8 dan 9, Kepala Rumah Sakit Jishuitan dan
Kepala Divisi Administrasi Medis Kota Beijing mengunjungi Liu
Siying di kamarnya dan berbicara dengannya cukup lama. “Pada waktu
itu Liu Siying masih cukup ceria dan aktif,” staf melaporkan.
Otopsi dilakukan di Rumah Sakit Jishuitan, tapi hasil otopsi
diterbitkan oleh Pusat Darurat. Tambahan, hasil otopsi tidak
mengungkap analisa apa pun terkait kasusnya. Mereka hanya membuat
pernyataan umum bahwa kematiannya disebabkan oleh serangan
jantung.
Diantara orang-orang yang dituduh melakukan bakar diri, Liu Siying
adalah orang yang paling berpotensi menyebarkan rahasia karena ia
masih sangat muda sehingga ancaman tidak akan begitu efektif
seperti terhadap orang dewasa. Orang dewasa bisa dihukum penjara
atau diisolasi dari dunia luar, paling tidak sementara. Tapi Liu
Siying masih berada di bawah umur untuk ditahan. Jadi, untuk
menahannya akan berdampak negatif bagi publik, tapi melepaskannya
juga akan berbahaya karena ia mungkin akan berbicara, dan
membiarkan fakta kebenaran diketahui. Satu-satunya cara untuk
memastikan ia tidak bicara dan membocorkan rahasia ke publik
adalah membunuhnya.
18. Alat Pemadam Kebakaran Tiba-Tiba Muncul di Lapangan
Tiananmen di Hari Bakar Diri
Berita Malam Beijing melaporkan pada 16 Februari 2001 bahwa “ada 3
atau 4 polisi memadamkan api pada setiap pelaku bakar diri.”
Bersama-sama mereka mempunyai sekitar 25 buah alat pemadam
kebakaran.
Cerita ini berbeda secara signifikan dari siaran TV Sentral
Tiongkok (CCTV). Acara CCTV menunjukkan ada 2 mobil polisi di
lokasi kejadian. Polisi yang berpatroli di Lapangan Tiananmen
umumnya tidak membawa alat pemadam api, dan rekaman video tidak
menunjukkan adanya alat pemadam kebakaran di Lapangan Tiananmen. Di
Beijing, gedung terdekat dengan Monumen Pahlawan Rakyat setidaknya
10 menit dengan berjalan kaki. Darimana polisi mendapatkan
peralatan dan bagaimana mereka bisa mendapatkannya demikian cepat?
Mengapa 2 mobil polisi membawa 25 buah alat pemadam api untuk
berpatroli di Lapangan Tiananmen? Apakah mereka memang sudah
bersiap untuk memadamkan api hari itu?
19. Alat Pemadam Api Bukanlah yang Biasa Digunakan
Polisi
Dalam rekaman video, alat pemadam api yang digunakan dalam
peristiwa ini mirip dengan yang biasa dipakai dalam gedung, dengan
ukuran panjang seukuran lengan orang dewasa. Pemadam yang
berada di kendaraan patroli IVECO harusnya lebih kecil, kurang
lebih sepanjang lengan bawah orang dewasa. Jadi, sepertinya alat
ini seperti dipersiapkan lebih dahulu.
20. Perempuan Meneguk Setengah Botol Bensin, Bisa Hidup
untuk Menceritakannya
Liu Baorong, yang diduga melakukan bakar diri, tidak pernah
diberitakan di laporan pertama Xinhua, dan tidak ada rekaman yang
menunjukkan bahwa ia berada di Lapangan Tiananmen. Ia mengklaim
bahwa ia bersiap untuk membakar diri tapi merubah pikirannya pada
menit-menit terakhir, ketika ia melihat yang lain terbakar. Dalam
sebuah video wawancara, ia berkata: “Saya telah minum setengah
botol, dan ingin menyiramkan sisanya ke tubuh saya.”
Meminum 1/10 ons bensin per pon berat tubuh akan menyebabkan
kematian. Untuk seseorang dengan berat tubuh seperti Liu, setengah
botol bensin cukup untuk membunuhnya.
English
version click here