Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

54 Fakta yang Mengungkapkan Bagaimana Bakar Diri di Lapangan Tiananmen Direkayasa untuk Tujuan Propaganda Bagian 2

12 Des. 2015

11. Microphone, Terlihat Jelas, Menghadap Wang

Ketika adegan meditasi Wang Jindong diamati dengan seksama, anda bisa melihat sebuah cahaya microphone perekam di ujung kiri layar. Microphone ini menghadap Wang Jindong. Pemandangan ini secara cepat dipindahkan ke kanan, untuk menyembunyikan microphone tersebut. Pengamatan teliti ini memastikan bahwa camcorder berada tepat di depan Wang Jindong – posisi terbaik untuk merekam video. Mencermati teriakan yang jelas dari Wang Jindong, juru kamera seharusnya sangat dekat dengannya, jika tidak sangatlah tidak mungkin untuk mendapatkan kualitas suara yang baik dalam rekaman. Ini juga menunjukkan bahwa ada orang lain yang merekam Wang Jindong di samping orang-orang yang membawa tas video dan merekam adegan dari kejauhan.

Kata-kata yang diteriakkan oleh Wang Jindong pada waktu ‘membakar dirinya’ dan disiarkan oleh CCTV direkam sedemikian jelas, mengindikasikan jarak rekam berada dalam rentang 10 meter. Kecuali kamera telah siap dan berada di tempatnya sebelum peristiwa ini, suara dan detail gambar tidak akan bisa ditangkap demikian sempurna, karena seluruh episode dari awal hingga akhir berlangsung tidak lebih sekitar satu menit, menurut laporan-laporan resmi.

Juga patut dicatat: Ketika seorang reporter mewawancara seseorang di luar (ruangan), ia akan memegang microphone tepat di mulut orang tersebut agar suaranya terdengar lebih jelas. Di TV, suara Wang jelas dan nyaring.

12. Beberapa Individu Memainkan Peran Wang Jindong

“Wang Jindong” dalam film CCTV (Foto #2) tidak sesuai dengan foto Wang Jindong (Foto #1). Perhatikan foto Wang: cuping telinga dekat dengan kepala dan bentuk telinganya panjang, dimana telinga pelaku bakar diri lebih kecil dan bundar. Apakah pria yang membakar dirinya adalah Wang Jindong yang asli?

Pria yang terlihat dalam wawancara CCTV yang belakangan (Foto #3) juga tidak cocok dengan lainnya.


13. Teknologi Pengenalan Suara Membuktikan Bahwa Orang Berbeda Memainkan Peran Wang Jindong dan Liu Baorong dalam Wawancara

Wang Jindong dan Liu Baorong, dua dari “pelaku bakar diri,” muncul di CCTV untuk memberikan beberapa wawancara. Organisasi Dunia untuk Investigasi Penganiayaan terhadap Falun Gong (WOIPFG) membuat sebuah penelitian melalui analisa suara di komputer. Mereka menyimpulkan bahwa Wang dan Liu di dalam video pertama tidak sama dengan Wang dan Liu dalam video kedua. Laporan tersebut dapat dibaca di sini.

Menurut juru bicara WOIPFG, sebuah sumber terpercaya dari Tiongkok mengungkapkan bahwa Wang Jindong dalam bakar diri adalah perwira Tentara Pembebasan Rakyat.

14. Rekaman Video Tidak Berasal dari CNN seperti yang Diklaim CCTV

Media Tiongkok mengklaim bahwa jurnalis CNN yang merekam dari dekat. Kepala eksekutif berita CNN, Eason Jordan, dikutip oleh Washington Post berkata bahwa “rekaman yang digunakan televisi Tiongkok tidak mungkin berasal dari rekaman CNN karena juru kamera CNN ditangkap segera setelah insiden ini dimulai.” CNN tidak mendapat kesempatan untuk merekam apa pun.

Kenapa polisi mencegah CNN untuk merekam peristiwa dan menyita kamera? Bukankah pemerintah Tiongkok ingin CNN untuk mengambil gambar peristiwa ini, sehingga peristiwa ini bisa disiarkan kepada dunia?

Ketika kita  melihat lagi video dari TV Sentral Tiongkok, kita bisa melihat seorang pria membawa sebuah tas kamera di lokasi. Ia terlihat tengah merekam keseluruhan peristiwa dari dekat. Siapakah dia? Kenapa polisi tidak menghentikannya seperti yang mereka lakukan terhadap reporter CNN?

Kenapa pemerintah berbohong tentang sumber rekaman? Kenapa mereka tidak mengungkapkan sumber dari rekaman jarak dekat tersebut, bahkan jika rekaman diambil oleh seorang polisi yang kebetulan berada di sana pada hari itu?

15. PKT Awalnya Mengklaim 5 Praktisi Terlibat, Kemudian 7

Dalam laporan berita Xinhua yang pertama, 5 orang terlibat dalam peristiwa ini; tapi seminggu kemudian, dilaporkan bahwa 7 orang telah membakar diri mereka dan salah satunya anak gadis berumur 12 tahun. Secara signifikan, salah satu reporter CNN di lokasi melaporkan bahwa dalam peristiwa itu ia hanya melihat 5 orang dan tidak ada satu pun dari mereka yang anak-anak.

16. Gadis Berumur 12 Tahun Bernyanyi Setelah Operasi Trakea

Li Chi, Wakil Direktur dari Departemen Luka Bakar di Rumah Sakit Jishuitan Beijing, berkata setelah peristiwa itu: “Kami menerima 4 pasien. Semuanya berada dalam keadaan luka kritis pada saluran pernapasan hingga trakea. Mereka berada dalam bahaya tersedak sewaktu-waktu. Maka saat kami melakukan operasi pada luka bakar permukaan, kami juga langsung mengadakan operasi trakea.”

Dalam operasi itu, sebuah selang dipasang dalam tenggorokan di bawah pita suara agar pasien bisa bernapas. Pasien tidak bisa menggunakan mulutnya untuk bernapas dan udara tidak bisa masuk ke pita suara dan larynx, jadi pasien tidak bisa berbicara. Akan membutuhkan beberapa hari bagi orang dewasa untuk menyesuaikan diri pada kondisi ini, dan lebih lama lagi untuk anak-anak. Jika seorang pasien benar-benar ingin berbicara, ia harus menutup lubang selang, tapi suara yang keluar tidak akan begitu jelas. Namun liputan dari sebuah wawancara dengan korban berumur 12 tahun oleh Kantor Berita Xinhua menampilkan sebuah gambaran berbeda.


Gadis kecil, Liu Siying, berada dalam kondisi kritis; trakea-nya dibedah, tapi ia bisa bernyanyi dan berbicara kepada wartawan dengan jelas dan lantang hanya setelah 4 hari. Ini adalah hal yang tidak mungkin dalam dunia medis.

17. Liu Siying Menolak Kunjungan Keluarga, Meninggal Secara Misterius

Pihak berwenang tidak memperbolehkan wartawan lain yang bukan dari Kantor Berita Xinhua untuk mewawancarai Siying, mereka juga tidak memperbolehkan keluarga untuk mengunjunginya. Mereka bahkan mengancam neneknya, hingga perempuan lansia ini sangat ketakutan untuk diwawancarai oleh wartawan manapun.

Staf medis di Rumah Sakit Jishuitan melaporkan bahwa sebab kematian Liu Siying benar-benar mencurigakan. Ia tiba-tiba meninggal pada 17 Maret 2001, ketika ia siap untuk meninggalkan rumah sakit. Seorang staf medis, yang merawat Liu Siying di Rumah Sakit Jishuitan, berkata, “Liu Siying tiba-tiba meninggal ketika luka bakarnya kurang lebih telah sembuh, kesehatannya telah pulih, dan ia siap untuk meninggalkan rumah sakit. Sebab kematiannya sangat mencurigakan.” Selama masa sebelum kematiannya, termasuk hari Jumat, 16 Maret 2001, sehari sebelum kematiannya, pemeriksaan elektrocardiogram (EKG) dan tes lainnya menunjukkan hasil normal. Kemudian, pada Sabtu, 17 Maret 2001 antara jam 11 dan 12 siang, tiba-tiba dokter menemukan bahwa Liu Siying berada dalam kondisi kritis. Ia meninggal seketika setelahnya. Lagipula, pagi hari 17 Maret 2001 antara jam 8 dan 9, Kepala Rumah Sakit Jishuitan dan Kepala Divisi Administrasi Medis Kota Beijing mengunjungi Liu Siying di kamarnya dan berbicara dengannya cukup lama. “Pada waktu itu Liu Siying masih cukup ceria dan aktif,” staf melaporkan. Otopsi dilakukan di Rumah Sakit Jishuitan, tapi hasil otopsi diterbitkan oleh Pusat Darurat. Tambahan, hasil otopsi tidak mengungkap analisa apa pun terkait kasusnya. Mereka hanya membuat pernyataan umum bahwa kematiannya disebabkan oleh serangan jantung.

Diantara orang-orang yang dituduh melakukan bakar diri, Liu Siying adalah orang yang paling berpotensi menyebarkan rahasia karena ia masih sangat muda sehingga ancaman tidak akan begitu efektif seperti terhadap orang dewasa. Orang dewasa bisa dihukum penjara atau diisolasi dari dunia luar, paling tidak sementara. Tapi Liu Siying masih berada di bawah umur untuk ditahan. Jadi, untuk menahannya akan berdampak negatif bagi publik, tapi melepaskannya juga akan berbahaya karena ia mungkin akan berbicara, dan membiarkan fakta kebenaran diketahui. Satu-satunya cara untuk memastikan ia tidak  bicara dan membocorkan rahasia ke publik adalah membunuhnya.

18. Alat Pemadam Kebakaran Tiba-Tiba Muncul di Lapangan Tiananmen di Hari Bakar Diri

Berita Malam Beijing melaporkan pada 16 Februari 2001 bahwa “ada 3 atau 4 polisi memadamkan api pada setiap pelaku bakar diri.” Bersama-sama mereka mempunyai sekitar 25 buah alat pemadam kebakaran.

Cerita ini berbeda secara signifikan dari siaran TV Sentral Tiongkok (CCTV). Acara CCTV menunjukkan ada 2 mobil polisi di lokasi kejadian. Polisi yang berpatroli di Lapangan Tiananmen umumnya tidak membawa alat pemadam api, dan rekaman video tidak menunjukkan adanya alat pemadam kebakaran di Lapangan Tiananmen. Di Beijing, gedung terdekat dengan Monumen Pahlawan Rakyat setidaknya 10 menit dengan berjalan kaki. Darimana polisi mendapatkan peralatan dan bagaimana mereka bisa mendapatkannya demikian cepat? Mengapa 2 mobil polisi membawa 25 buah alat pemadam api untuk berpatroli di Lapangan Tiananmen? Apakah mereka memang sudah bersiap untuk memadamkan api hari itu?

19. Alat Pemadam Api Bukanlah yang Biasa Digunakan Polisi

Dalam rekaman video, alat pemadam api yang digunakan dalam peristiwa ini mirip dengan yang biasa dipakai dalam gedung, dengan ukuran panjang seukuran lengan orang dewasa.  Pemadam yang berada di kendaraan patroli IVECO harusnya lebih kecil, kurang lebih sepanjang lengan bawah orang dewasa. Jadi, sepertinya alat ini seperti dipersiapkan lebih dahulu.

20. Perempuan Meneguk Setengah Botol Bensin, Bisa Hidup untuk Menceritakannya

Liu Baorong, yang diduga melakukan bakar diri, tidak pernah diberitakan di laporan pertama Xinhua, dan tidak ada rekaman yang menunjukkan bahwa ia berada di Lapangan Tiananmen. Ia mengklaim bahwa ia bersiap untuk membakar diri tapi merubah pikirannya pada menit-menit terakhir, ketika ia melihat yang lain terbakar. Dalam sebuah video wawancara, ia berkata: “Saya telah minum setengah botol, dan ingin menyiramkan sisanya ke tubuh saya.”

Meminum 1/10 ons bensin per pon berat tubuh akan menyebabkan kematian. Untuk seseorang dengan berat tubuh seperti Liu, setengah botol bensin cukup untuk membunuhnya.

English version click here