Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Dokter Desa Menuntut Jiang Zemin Setelah Seluruh Keluarga Dianiaya dan Ayahnya Disiksa Hingga Meninggal

16 Des. 2015 |   Oleh koresponden Minghui dari Provinsi Jiangsu


(Minghui.org) Seorang dokter dari Kota Changzhou, Provinsi Jiangsu baru-baru ini menuntut Jiang Zemin, mantan kepala rezim Komunis Tiongkok, karena meluncurkan penganiayaan terhadap Falun Gong yang mengakibatkan kematian ayahnya, menahan ibunya di kamp kerja paksa, dan dia sendiri mengalami perceraian.

Xie Hongyan, 45, dan ibunya Wang Linjian, 68, mengirimkan tuntutan hukum mereka pada 14 Agustus 2015. Mereka merinci dalam tuntutan derita yang dialami keluarga mereka setelah menolak melepaskan Falun Gong.

Seluruh Keluarga Memperoleh Manfaat dari Falun Gong

Xie Hongyan dan ayahnya Xie Shiliang, keduanya dokter. Ayahnya terkenal di daerah mereka, tapi masih tidak bisa menyembuhkan penyakit yang menyiksanya selama bertahun-tahun.

Namun penyakit jantung, masalah perut, dan sirosis hati lenyap hanya satu bulan mengikuti latihan kultivasi Falun Gong, yang dimulai pada Maret 1996. Istrinya, Wang, kagum dan mulai berlatih Falun Gong juga. Pembengkakan di lututnya segera mereda.

Putri mereka Xie mulai berlatih Falun Gong pada 1997 dan masalah hatinya lenyap tak lama setelah itu.

Kehidupan Hancur oleh Penganiayaan

Mimpi keluarga untuk hidup sehat dan bahagia hancur ketika Jiang Zemin meluncurkan kampanye nasional untuk memberantas Falun Gong pada 1999.

Hanya karena menolak untuk melepaskan keyakinan mereka, Xie dan orang tuanya ditangkap, ditahan, dibawa ke fasilitas cuci otak, hukuman kerja paksa, dipenjara, disiksa, dan rumah mereka digeledah oleh pihak berwenang.

Xie Hongyan, 45, menyatakan dalam tuntutannya, "Keluarga kami diawasi terus-menerus. Kami hidup dalam ketakutan dan menyakitkan hari demi hari. Semua ini disebabkan oleh Jiang Zemin."

Ayah Dihukum 10 Tahun Penjara dan Disiksa Hingga Meninggal

Ayah Xie, Xie Shiliang ditangkap tiga kali dan disiksa. Dia dijatuhi hukuman penjara 10 tahun dan meninggal pada 2012.

Dia pertama kali ditangkap pada 12 Mei 2001. Polisi masuk ke rumahnya, menggeledah dan menyita buku Falun Gong dan materi lainnya. Ketika ia meminta untuk menunjukkan kartu identitas mereka, polisi menendang berulang kali. Seorang polisi mendorongnya ke tanah, menahan dengan lututnya dan mencengkeram tenggorokan. Wajahnya terluka dan berdarah. Dia kemudian dibawa ke kantor polisi dan ditahan di pusat penahanan selama 15 hari.

Penangkapan kedua Xie terjadi pada 2 April 2002. Beberapa polisi masuk ke rumahnya, menangkap dan mendorongnya ke dalam mobil polisi. Mereka membawanya ke pusat pencucian otak beberapa hari. Polisi memindahkannya ke Pusat Penahanan Wujin pada 27 April 2002.

Penangkapan ketiga terjadi pada 27 Mei 2002. Polisi menahannya di Divisi Keamanan Domestik lokal dan kemudian memindahkan ke Pusat Penahanan Wujin pada 26 Juli 2002.

Pengadilan Wujin menyidangkan pada 29 November 2002, dan menjatuhkan hukuman penjara 10 tahun. Tidak ada yang diizinkan untuk menghadiri "persidangan terbuka," termasuk anggota keluarga.

Di Penjara Jiangsu, dia dipaksa melakukan pekerjaan kasar dan tangannya terluka dalam proses. Ia ditahan di sel isolasi.

Para penjaga memerintahkan tahanan untuk memukulinya secara brutal pada 2006. Dadanya terasa sakit selama beberapa bulan dan ia kehilangan semua giginya. Karena penyiksaan terus menerus, ia muntah darah karena pendarahan internal.

Para pejabat penjara berulang kali menolak permintaan keluarganya untuk alasan kesehatan. Para pejabat penjara akhirnya membebaskan pada 2010 karena takut ia akan mati di penjara. Ia tinggal kulit pembalut tulang pada saat itu.

Setelah Xie dibebaskan, pejabat kehakiman sering masuk ke rumahnya dan mengancamnya. Dia meninggal pada 2012.

Ibu Dijatuhi 2 Tahun Kerja Paksa

Ibu Xie, Wang Linjian, 68, menderita di bawah penindasan setiap kali suaminya ditangkap dan rumah mereka digeledah. Dia dijatuhi dua tahun kerja paksa dan ditahan di Kamp Kerja Wanita Jurong.

Pertama kali ketika polisi menggeledah rumah mereka dan memukul Xie, dia bertanya, "Bagaimana bisa polisi memukuli orang baik?" Seorang polisi menampar wajahnya dengan keras. Dia meraih lengannya dan menekuk hingga berlutut.

Setelah penangkapan kedua Xie pada 2 April 2002, istrinya ditangkap pada hari berikutnya dan dibawa ke kantor polisi yang sama.

Ketika Xie dipenjara pada 20 Oktober 2004, petugas polisi menangkap istrinya dan membawanya ke Kantor Polisi Qianhang. Mereka kemudian memindahkannya ke Pusat Pencucian Otak Hutang.

Dia dijatuhi dua tahun kerja paksa dan dibawa ke Kamp Kerja Wanita Jurong selama November 2004.

Putus Asa dan Dipaksa Bercerai

Selain menyaksikan bagaimana orang tuanya dianiaya, Xie juga secara pribadi menderita karena penganiayaan.

Polisi menangkap dan membawanya ke sebuah hotel, tempat mereka ditahan dan menyiksanya selama satu minggu pada 2003. Mereka juga menggeledah rumahnya.

Polisi menggeledah rumahnya lagi pada 20 Oktober 2014 dan menyita buku-buku Falun Gong, sebuah foto dari pencipta Falun Gong dan materi informasi tentang Falun Gong. Mereka menangkap dan menahannya di Pusat Penahanan Qianhuang.

Polisi membawanya ke Pusat Pencucian Otak Hutang pada 21 Oktober 2014, tempat yang sama di mana ibunya ditahan. Namun, Xie dan ibunya tidak diizinkan bertemu.

Selama tahun-tahun ketika ayahnya dipenjara dan ibunya ditahan di kamp kerja paksa, suami menceraikannya, dan meninggalkan dia dan putri mereka untuk berjuang sendiri.

Latar belakang

Pada tahun 1999, Jiang Zemin, ketua Partai Komunis Tiongkok, mengabaikan anggota Komite Tetap Politbiro lainnya dan melancarkan penindasan berdarah terhadap Falun Gong.

Di bawah perintahnya, Partai Komunis Tiongkok membentuk lembaga keamanan di luar kerangka hukum, “Kantor 610” pada 10 Juni 1999. Organisasi tersebut berada di atas kepolisian dan sistem yudisial dalam melaksanakan perintah Jiang Zemin terkait Falun Gong: hancurkan reputasi mereka, bangkrut kan secara finansial, dan hancurkan mereka secara fisik.

Penganiayaan ini telah mengakibatkan kematian banyak praktisi Falun Gong selama 16 tahun terakhir. Lebih banyak lagi yang telah disiksa karena keyakinan mereka dan bahkan dibunuh untuk diambil organ tubuhnya. Jiang Zemin bertanggung jawab langsung karena telah memulai dan melanjutkan penganiayaan brutal tersebut.

Konstitusi Tiongkok mengizinkan warga untuk menjadi penuntut dalam kasus pidana, dan banyak praktisi yang sekarang menggunakan hak tersebut untuk mengajukan tuntutanhukum terhadap mantan diktator itu

Artikel terkait:59-Year-Old Doctor Xie Shiliang Is Illegally Sentenced to 10-Year Prison Term

Chinese version click here

English version click here